Menyentuh dan memberi isyarat merupakan proses apa dalam syarat terjadi interaksi sosial

Menyentuh dan memberi isyarat merupakan proses apa dalam syarat terjadi interaksi sosial

Kunci jawaban dan soal UAS PAS mata pelajaran IPS kelas 8 SMP MTS semester ganjil dilengkapi kunci jawaban syart terjadinya interaksi sosial /*/mantrasukabumi.com/Pixabay/Sasint

MANTRA SUKABUMI - Kunci jawaban dan soal UAS PAS mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) semester ganjil Tahun Ajaran 2021.

Kunci jawaban soal UAS PAS IPS ini dibuat khusus untuk adik-adik kelas 8 SMP MTS.

Kunci jawaban soal UAS PAS IPS kelas 8 SMP MTS ini memuat sejumlah materi, salah satunya mengenai syarat-syarat terjadinya interaksi sosial.

Baca Juga: Shopee Rayakan 12.12 Birthday Sale bersama Seluruh Ekosistem dengan Peningkatan Kunjungan 6 Kali Lipat

Perlu diketahui, setiap soal dan kunci jawaban telah disesuaikan berdasarkan Standar Pendidikan Kurikulum 2013.

>

Penasaran seperti apa soalnya? Yuk simak kumpulan soal UAS PAS Matematika lengkap kunci jawaban di bawah ini.

Dilansir mantrasukabumi.com dari buku.kemdikbud.go.id, berikut kumpulan soal UAS PAS mata pelajaran IPS kelas 8 SMP MTS.

Soal Pilihan Ganda UAS PAS mata pelajaran IPS kelas 8 SMP MTS.

1. Menyentuh dan memberi isyarat, merupakan proses apa dalam syarat terjadinya interaksi sosial....A. interaksi B. imitasi C. komunikasi

D. kontak

Sebagai mahkluk sosial, kita semua pasti tidak terlepas dari yang namanya interaksi dengan manusia lainnya bukan? Baik itu saat berada di rumah, di sekolah, ataupun di lingkungan sekitarnya. Pada dasarnya, ini adalah hal yang wajar, mengingat manusia sendiri memang membutuhkan peran manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk sekedar bertukar pikiran, misalnya. Singkat kata, Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Disini, hal itu diwujudkan dalam aksi dan reaksi.

Interaksi Sosial Menurut Para Ahli

Prof. Dr. Soerjono Soekamto mendefinisikan interaksi sosial sebagai kunci rotasi semua kehidupan sosial. Dimana dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama lain, tidak dapat menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk proses sosial. Karena tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan–kegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi.

Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack, interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antar individu, antara individu dengan kelompok maupun antara kelompok dengan kelompok lainnya.

Pendapat lain mengatakan bahwa interaksi sosial adalah proses tindakan yang dilandasi oleh kesadaran adanya orang lain dan proses respon terhadap tindakan orang lain tersebut (Philip Selznic dan Leonard Broom).

Ciri Interaksi sosial:

Jumlah pelaku sosial dua orang atau lebih
Sebagaimana ia dipanggil, interaksi, artinya proses ini hanya dapat terjadi ketika terdapat dua orang atau lebih yang melakukan hubungan timbal balik atau aksi reaksi.

Terjalin komunikasi dengan simbol dan lambang
Ciri kedua ini berkaitan dengan cara komunikasi antar dua orang atau lebih tersebut dilakukan. Baik itu dengan cara lisan, isyarat, dan gestur tubuh.

Ada dimensi waktu
Artinya kita bisa menentukan sifat aksi yang sedang berlangsung. Apakah interaksi sosial itu pernah terjadi di masa lalu, masa kini, ataupun pada masa yang akan datang.

Ada tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai
Artinya interaksi tidak dilakukan tidak alasan. Ada tujuan tertentu yang ingin dicapai para pelaku ketika melakukan interaksi sosial.

Syarat Interaksi sosial

Menurut John Lewis Gillin, proses interaksi sosial hanya dapat terjadi jika memenuhi dua syarat, yaitu adanya komunikasi dan kontak sosial.

Kontak sosial

disini dapat diartikan sebagai hubungan yang terjalin antara dua orang atau lebih baik secara fisik maupun non fisik, dan secara langsung maupun tak langsung.

Proses kontak sosial dapat dibedakan menjadi dua jenis:

1.Kontak Sosial Primer atau kontak sosial langsung, yakni hubungan timbal balik antar individu atau antar kelompok masyarakat yang terjadi dengan cara tatap muka (fisik). Sebagai contoh, berjabat tangan, berbicara.

2. Kontak Sosial Sekunder atau kontak sosial tidak langsung adalah hubungan timbal balik antar individu atau antar kelompok yang dilakukan dengan bantuan perantara. Misalnya, berkomunikasi melalui telepon, chatting, atau mengirim pesan melalui orang lain.

Komunikasi

Komunikasi merupakan proses informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan dari satu pihak kepada pihak lainnya yang dilakukan untuk saling mempengaruhi satu sama lain. Proses komunikasi tersebut dapat terjadi dengan dua cara, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.

Komunikasi Verbal adalah bentuk komunikasi secara lisan dan tulisan. Sebagai contoh berbicara atau surat-menyurat. Sedangkan Komunikasi Non verbal adalah bentuk komunikasi dengan memakai simbol-simbol, semisal gestur tubuh, atau bahasa isyarat.

Interaksi sosial adalah kegiatan yang mau tidak mau mesti dilakukan oleh setiap manusia dalam hidup bersosial. Hal tersebut karena manusia merupakan mahluk sosial yang memerlukan kehadiran manusia lainnya dalam menjalani hidup.

Pengertian Interaksi Sosial

Secara etimologis, interaksi terdiri dari dua kata, yakni action (aksi) dan inter (antara). Jadi, interaksi adalah rangkaian tingkah laku yang terjadi antara dua orang atau lebih dari dua atau beberapa orang yang saling mengadakan respons secara timbal balik.

Mengutip ditsmp.kemdikbud.go.id, interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis berkaitan dengan hubungan antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, dan individu dengan kelompok.

Sementara itu, menurut H. Bonner, interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu, di mana kelakukan individu yang satu memengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakukan individu lainnya atau sebaliknya.

Dalam hubungan tersebut, individu atau kelompok bekerja sama atau berkonflik melakukan interaksi formal maupun informal, langsung maupun tidak langsung.

Suatu interaksi dapat dikatakan interaksi sosial jika memenuhi empat ciri, yaitu adanya pelaku berjumlah lebih dari satu orang, adanya komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol (bahasa), baik secara lisan maupun isyarat.

Advertising

Advertising

Interaksi dikatakan interaksi sosial jika di dalamnya terdapat dimensi waktu. Maksudnya, interaksi sosial dapat terjadi pada masa lampau, masa kini, dan masa mendatang. Ciri terakhir, yaitu adanya tujuan-tujuan tertentu di balik terjalinnya suatu interaksi sosial.

Syarat Interaksi Sosial

Interaksi sosial dapat terjadi bila dua individu atau kelompok melakukan kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan sosial. Sedangkan komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi, pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan.

Ada beberapa hal yang bisa menjadi sumber informasi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial. Sumber informasi tersebut terbagi dua, yaitu ciri fisik dan penampilan.

  • Ciri fisik adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang meliputi jenis kelamin, usia dan ras.
  • Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik fisik, bentuk tubuh, penampilan berbusana dan wacana.

Interaksi sosial memiliki aturan dan dapat dilihat melalui dimensi ruang dan dimensi waktu. Robert T Hall dan W.I. Thomas. Hall membagi ruangan dalam interaksi sosial menjadi empat batasan jarak, yaitu jarak intim, jarak pribadi, jarak sosial dan jarak publik. Selain aturan mengenai ruang, Hall juga menjelaskan aturan mengenai waktu. Pada dimensi waktu, terlihat adanya batasan toleransi waktu yang dapat memengaruhi bentuk interaksi.

Aturan yang terakhir adalah dimensi situasi, yakni merupakan penafsiran seseorang sebelum memberikan reaksi. Definisi situasi ini dibuat oleh individu dan masyarakat.

Mengutip "E-Modul Sosiologi Kelas X" oleh Sri Hartini dkk, yang diakses melalui laman Kemdikbud, adapun syarat interaksi sosial, sebagai berikut:

Kontak Sosial

Kontak sosial berasal dari bahasa latin con atau cum yang berarti bersama-sama dan tango yang berarti menyentuh. Secara harfiah, kontak adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadi hubungan badaniah.

Adapun dari gejala sosial, kontak tidak selalu berarti hubungan badaniah, karena orang dapat melakukan hubungan tanpa harus menyentuhnya, misalnya dengan cara berbicara dengan orang yang bersangkutan.

Perkembangan teknologi dewasa ini juga memudahkan orang-orang, sehingga untuk dapat berhubungan satu sama lain bisa dilakukan melalui telepon, telegraf, radio, dan jalur lainnya tanpa memerlukan sentuhan badaniah.

Komunikasi

Komunikasi memberikan tafsiran kepada orang lain dalam wujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap, menyatakan perasaan yang ingin disampaikan seseorang. Selanjutnya akan ada reaksi dari pihak lain yang bersangkutan, terkait perasaan yang ingin disampaikan.

Adanya komunikasi sikap dan perasaan kelompok dapat diketahui oleh kelompok lain atau orang lain. Hal ini kemudian merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa yang akan dilakukan.

Jenis Interaksi Sosial

1. Interaksi Sosial Individu dengan Individu

Interaksi sosial individu merupakan pertemuan antara seseorang dengan individu lain, bertujuan memberikan aksi atau respon. Jika reaksinya positif, akan menjadi teman dan mengarah ke arah kerja sama. Sebaliknya, jika reaksinya negatif kemungkinan akan muncul konflik atau pertentangan.

2. Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok

Interaksi sosial individu dengan kelompok pada salah satu bahkan lebih kelompok yang besar.  Biasanya terdiri lebih dari tiga orang, dengan memberikan informasi seperti promosi, informasi, bahkan seminar.

3. Interaksi Kelompok dengan Kelompok

Interaksi kelompok dengan kelompok merupakan pertemuan antara dua kelompok atau lebih, dengan kelompok yang berbeda. Tujuannya untuk mengkomunikasikan hal yang berkaitan, namun sifatnya bukan hal pribadi, tetapi untuk kepentingan kelompok itu sendiri.

Faktor-Faktor Interaksi Sosial

Kendati terdengar sederhana, interaksi sosial sejatinya merupakan proses yang kompleks. Namun demikian, dapat dibedakan beberapa faktor yang mendasarinya, baik secara tunggal maupun bergabung, yaitu:

Seorang ahli beranggapan bahwa seluruh kehidupan sosial sebenarnya berdasarkan faktor imitasi. Peran imitasi dalam interaksi sosial tidaklah kecil. Misalnya bagaimana seorang anak belajar berbicara yang bermula dari mengimitasi kata-kata yang dilontarkan orang lain atau meniru tingkah laku tertentu, seperti memberi hormat dan sebagainya.

Pada faktor sugesti dalam interaksi sosial, seseorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya yang kemudian diterima oleh orang lain di luarnya. Sugesti dapat dirumuskan sebagai suatu proses di mana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu.

Ada beberapa syarat yang memudahkan sugesti terjadi, yaitu:

- Sugesti karena hambatan berpikir.

- Sugesti karena keadaan pikiran terpecah-pecah (disosiasi).

- Sugesti karena otoritas atau prestise.

- Sugesti karena mayoritas.

- Sugesti karena "will to believe" (terdapat suatu kesediaan untuk lebih sadar dan yakin akan hal-hal

disugesti itu yang sebenarnya sudah terdapat padanya).

Istilah identifikasi timbul dalam uraian Sigmund Freud mengenai cara seorang anak belajar norma sosial dari orangtuanya. Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain.

Simpati dapat dirumuskan sebagai perasaan tertariknya seseorang terhadap orang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, tetapi berdasarkan penilaian perasaan sebagaimana proses identifikasi. Hanya saja, timbulnya simpati merupakan proses yang sadar bagi manusia.