Menjadi pintar dan menjadi juara kelas karena belajar dan berdoa merupakan contoh

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

Artinya : "Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah"

Jadi, bencana apa pun yang terjadi di atas bumi ini tidak ada yang tahu. Begitu juga kita tidak tahu kapan meninggal dunia atau kapan dunia ini kiamat.

Contoh-contoh qada antara lain sebagai berikut :

  1. Matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat.
  2. Kematian pasti datang.
  3. Bumi serta planet-planet lainnya berputar sesuai porosnya.

Seseorang yang beriman kepada qada akan bersikap dan berperilaku, antara lain sebagai berikut :

  1. Datang ke sekolah atau kegiatan lainnya tepat waktu.
  2. Memanfaatkan waktu untuk belajar dan hal lain yang positif.
  3. Menerima berapa pun uang jajan yang diberikan orang tua.
  4. Tidak bersikap sombong di rumah, di sekolah atau di lingkungan masyarakat.
  5. Berhati-hati jika berada di tempat keramaian atau di jalan raya yang padat kendaraan.
  6. Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan kepadanya.
  7. Santun dan rendah hati dalam bersikap di mana pun ia berada.

Qadar atau takdir adalah segala ketentuan Allah subhanahu wata'ala yang telah berlaku terhadap semua makhluk-Nya. Taqdir ada yang tidak bisa diubah dan ada taqdir/kondisi yang masih mungkin dapat berubah. Taqdir yang tidak bisa diubah di antaranya kematian seseorang dan lahirnya seseorang dengan jenis kelamin laki-laki atau perempuan. Di antara taqdir ada pula yang masih mungkin atau bisa diubah dengan ikhtiar atau usaha, di antaranya kebodohan bisa diubah dengan doa dan belajar (atas kehendak Allah), kemiskinan bisa diubah dengan doa dan bekerja (atas kehendak Allah).

Ikhtiar artinya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya. Keberhasilan usaha bergantung pada kegigihan usaha kita. Kesuksesan tidak datang sendiri, tetapi diusahakan dengan sungguh-sungguh. Jika kita ingin menjadi anak pintar harus ikhtiar dengan giat belajar. Sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala di Allah berfirman dalam Surah Ar-Ra'du ayat 11: