Menghadap atau berkomunikasi kepada Allah dalam doa setiap hari adalah pengertian dari

Menghadap atau berkomunikasi kepada Allah dalam doa setiap hari adalah pengertian dari
Menghadap atau berkomunikasi kepada Allah dalam doa setiap hari adalah pengertian dari

Doa adalah sarana komunikasi antara Allah dengan manusia, antara pencipta dengan ciptaanNya, antara Allah dengan umatNya. Dalam pengertian sederhana, berdoa artinya adalah melakukan komunikasi dengan Allah.

Bagi orang Kristen doa adalah suatu komunikasi antara kita sebagai anak-anak Allah dengan Bapa surgawi kita, seperti komunikasi seorang anak dengan ayahnya; bukan sekedar suatu upacara keagamaan tertentu.

Baca juga: 7 Alasan Mengapa Doa Penting Bagi Orang Kristen

Oleh karena itu, sejatinya doa orang Kristen bukanlah doa yang terlalu formil dan kaku, tidak perlu disusun dengan kata-kata yang indah, apalagi dihafalkan.

Kendati demikian, doa-doa orang Kristen seharusnyalah berisikan hal-hal yang diajarkan di Alkitab atau yang umum terdapat dalam doa-doa umat Allah yang dicatat di Alkitab.

Baca juga: 7 Cara Berdoa Yang Benar Menurut Alkitab

Jika kita meneliti Alkitab, maka kita bisa menemukan setidaknya ada tujuh unsur doa Kristen menurut Alkitab, yang selayaknya ada dalam doa-doa kita.

Hal-hal apa sajakah itu? Berikut pembahasan ketujuh unsur doa Kristen menurut Alkitab tersebut.

1. Pengagungan Kepada Tuhan

Unsur/isi doa Kristen yang pertama adalah pengagungan kepada Tuhan.

Inilah pertama-tama yang harus kita lakukan dalam doa kita. Sebelum kita mengajukan permohonan kita kepada Tuhan, kita sepantasnyalah terlebih dahulu memuji-mujiNya dan mengagungkanNya.

Pengagungan kepada Tuhan adalah suatu perbuatan yang patut kita lakukan, bukan semata-mata karena perbuatanNya yang besar atas kita, tetapi pertama-tama adalah karena keberadaanNya sebagai Allah, pencipta kita dan seluruh alam semesta ini, Allah yang mengatasi segala sesuatu, Allah yang kebesaranNya tak terkira dan tak tertandingi oleh apa pun dan siapa pun.

Pengagungan Tuhan adalah pola umum doa orang Israel di Perjanjian Lama. Jika kita perhatikan, doa-doa orang Israel biasanya dimulai dengan pengagungan nama Tuhan. Sebagai contoh bacalah doa Nehemia (Nehemia 1:4-5) dan doa Daniel (Daniel 9:4).

Hal mengutamakan pengagungan kepada Allah ini juga selaras dengan pola doa Bapa kami, yang diajarkan Tuhan Yesus kepada murid-muridNya (Matius 6:9-13).

Dalam doa tersebut pengagungan nama Allah (Dikuduskanlah namaMu) lebih didahulukan dari hal-hal lainnya dalam doa tersebut, misalnya mengajukan permohonan kepada Tuhan (Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya).

Oleh karena itu dalam doa-doa kita, kita sudah selayaknya terlebih dahulu mengagungkan nama Tuhan, memuji-muji kebesaranNya yang mengatasi langit dan bumi serta perbuatanNya yang besar atas hidup kita.

2. Ucapan Syukur

Unsur/isi lain dari doa Kristen adalah ucapan syukur.

Setelah kita mengagungkan nama Tuhan, maka kita selayaknyalah bersyukur tentang kasih Tuhan yang kita alami.

Ucapan syukur adalah sesuatu yang harus ada dalam doa Kristen. Bahkan sekalipun pada saat kita berdoa kita sedang mengalami persoalan-persoalan hidup, kita harus tetap bersyukur kepadaNya.

Kita telah menerima banyak kebaikan, berkat-berkat dan pertolongan Tuhan dalam hidup kita, maka patutlah kita mengucap syukur/berterima kasih kepadaNya melalui doa kita.

Doa bukan hanya sekedar meminta sesuatu kepada Tuhan, namun juga untuk mengucap syukur atas apa yang telah diberikan dan dilakukanNya untuk kita.

Karena Tuhan selalu memberikan segala sesuatu kepada kita: nafas hidup, kesehatan, perlindungan dari yang jahat, kebutuhan hidup yang tercukupi, ketenangan batin, maka kita pun harus mengucap syukur selalu dalam doa kita.

Ucapan syukur adalah unsur penting dalam doa-doa Kristen (Kolose 4:2; 1 Timotius 2:1).

3. Permohonan

Unsur/isi doa Kristen selanjutnya adalah permohonan-permohonan kita.

Di dalam doa, kita juga mengajukan permohonan kita kepada Tuhan, masalah kebutuhan hidup, pekerjan, bisnis, studi, pelayanan, dan sebagainya. Pokoknya segala sesuatu yang kita harapkan dari Tuhan bisa kita ajukan kepadaNya di dalam doa.

Tuhan kita adalah Bapa yang baik, yang selalu mendengar doa dan permohonan anak-anakNya. Oleh karena itu kita tidak perlu ragu datang kepadaNya dalam doa, kita harus penuh keberanian menghadap takhta kasih karuniaNya (Ibrani 4:16).

Menaikkan permohona kepada Allah tidaklah berarti bahwa kita hanya datang kepada Allah untuk sekedar meminta-minta. Namun tentu kita juga harus ingat mengagungkan namaNya dan mengucap syukur kepadaNya terlebih dahulu.

Jika kita hanya sibuk mengajukan permohonan kita kepada Tuhan tanpa mengagungkan namaNya dan mengucap syukur kepadaNya, maka kita hanya akan menjadi orang Kristen peminta-minta di hadapan Tuhan.

Dalam doa Bapa kami, Tuhan Yesus juga mengajarkan agar kita berdoa kepada Bapa di surga untuk kebutuhan-kebutuhan kita sehari-hari: Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. (Matius 6:11).

Hal senada juga diajarkan oleh rasul Paulus kepada Timotius (1 Timotius 2:1).

4. Pengakuan Dosa

Unsur/isi lain dari doa Kristen adalah pengakuan dosa.

Sebagai manusia tentulah kita tidak lepas dari dosa dan kesalahan. Ini tidak berarti bahwa kita selalu melakukan dosa-dosa tertentu dalam hidup kita.

Akan tetapi maksudnya adalah bahwa bagaimanapun baik dan salehnya kita, kita pastilah tidak sempurna di hadapan Tuhan dan kita sering melakukan kesalahan-kesalahan, betapa pun kesalahan itu kecil, seperti marah-marah di rumah atau di kantor, bermalas-malasan dalam belajar atau bekerja, kuatir akan hidup dan masa depan, dan sebagainya.

Semuanya ini adalah kesalahan yang perlu kita akui di hadapan Tuhan. Dan memang tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.

Itulah sebabnya dalam doa Bapa kami yang diajarkan Tuhan Yesus kepada murid-muridNya (Matius 6:9-13), kita diingatkan untuk selalu minta ampun atas kesalahan kita sehari-hari (Dan ampunilah kami akan kesalahan kami.).

Dosa yang tidak diakui akan menyebabkan doa kita tidak terkabul. (Baca: 7 Penghalang Sehingga Doa Tidak Dikabulkan)

Pengakuan dosa juga merupakan hal penting dalam doa-doa Israel di Perjanjian Lama (Daniel 9: 15-19). Ketika mengakui dosa-dosa mereka, maka mereka juga memohon pengampunan atas dosa-dosa tersebut.

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Skype(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk mengirim ini lewat surel kepada seorang teman(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru)

Terkait

Halaman: 1 2