Mengapa perjuangan bangsa Indonesia sebelum kebangkitan nasional 1908 dalam melawan penjajah tidak berhasil?

Sejak kedatangan bangsa Barat ke Nusantara, banyak masyarakat yang menderita akibat perlakuan semena-mena mereka untuk menguasai rempah-rempah yang ada. Mulai dari praktik monopoli perdagangan hingga tindakan kekerasan terhadap warga lokal.

Akibat penderitaan yang dirasakan oleh rakyat nusantara, muncul tokoh-tokoh yang mulai berani menyuarakan perlawanan terhadap bangsa Barat. Ketertindasan telah melahirkan pahlawan-pahlawan di daerahnya masing-masing. Sebut saja Pattimura,Teuku Umar, Sultan Hasanuddin, Pangeran Diponegoro, dan masih banyak yang lainnya.

Perlawanan tokoh-tokoh daerah tersebut ada yang sukses, namun banyak juga yang belum membuahkan hasil manis sehingga monopoli dan kolonialisme masih terjadi. Kira-kira apa yang membuat bangsa Barat masih berkuasa di tanah kita sendiri di kala itu ya, Sobat SMP? Yuk kita simak artikel ini sampai habis untuk mengetahui alasannya!

1. Perjuangan masih bersifat kedaerahan

Perang Diponegoro walaupun merupakan perang yang paling besar dan menghabiskan kas keuangan Belanda, tetapi pada akhirnya dapat dikalahkan oleh Belanda. Demikian juga serangan Sultan Agung ke Batavia walaupun dengan jumlah pasukan yang sangat banyak dan dengan persiapan yang matang tetapi akhirnya dapat dilumpuhkan juga oleh Belanda. Sama pula halnya dengan perlawanan dan serangan raja-raja dan tokoh-tokoh Indonesia sebelum tahun 1908. Semua belum berhasil dan belum bisa mengusir kolonialisme dan imperialisme dari Indonesia.

Sebenarnya pahlawan-pahlawan dari daerah sudah berjuang dengan semaksimal mungkin untuk memukul mundur pasukan penjajah dari tanah daerahnya. Namun, hal yang membuat berbeda adalah pasukan Hindia-Belanda memiliki kekompakkan untuk menguasai rempah-rempah di Nusantara, sedangkan para pahlawan daerah baru berjuang untuk daerahnya masing-masing.

2. Termakan politik adu domba

Sobat SMP pasti pernah mendengar istilah devide et impera atau yang lebih dikenal dengan politik pecah-belah (politik adu domba). Belanda melakukan politik adu domba dan memecah-belah persatuan supaya kerajaan-kerajaan tersebut berperang. Pada saat terjadi perang antarkerajaan, Belanda membantu salah satu kerajaan tersebut. Setelah kerajaan yang didukung menang, Belanda kemudian meminta balas jasa atau imbalan berupa monopoli perdagangan dan penguasaan atas beberapa lahan atau daerah yang ada di kerajaan tersebut.

3. Kurangnya rasa nasionalisme

Alasan terakhir ialah masyarakat kala itu belum memiliki rasa nasionalisme yang kuat. Alasan ini telah tecermin dari dua poin sebelumnya. Rakyat Nusantara belum merasa memiliki Tanah Air bersama-sama serta belum bisa bersatu dalam satu tubuh yang bernama Indonesia. Bayangkan apa yang akan terjadi jika para tokoh-tokoh daerah tersebut berkumpul untuk berdiskusi dan merencanakan strategi untuk mengusir penjajah dari negeri kita? Mungkin bangsa kita tidak akan terlalu lama merasakan penderitaan dan kepedihan dari kolonialisme.

Jadi, itulah tadi beberapa alasan mengapa perjuangan kedaerahan belum bisa mengusir penjajah. Dari sini, kita bisa melihat pentingnya semangat persatuan untuk bisa sukses mengalahkan segala tantangan yang ada di depan mata. Selalu jaga persatuan dan kesatuan Indonesia ya Sobat SMP!

Referensi: Modul PJJ IPS Kelas VIII Semester Genap terbitan Direktorat SMP tahun 2020

Perjuangan rakyat Indonesia ialah merupakan periode dimana rakyat Indonesia melakukan perlawanan terhadap penjajah dengan cara/metode perjuangan yang berbeda di setiap perkembangannya. Perjuangan rakyat dibedakan menjadai 2 yakni perjuangan rakyat sebelum tahun 1908 dan perjuangan rakyat setelah tahun 1908, kedua memiliki karakteristik tersendiri. Pada intinya perjuangan rakyat Indonesia baik sebelum tahun 1908  dan sesuah tahun 1908 merupakan respon dari sikap dan kebijakan bangsa-bangsa penjajah yang telah melukai rasa keadilan, mengoyak-oyak martabat dan harga diri, serta melahirkan penderitaan bagi rakyat. Salah satu perlawanan dalam waktu yang lama ialah perjuangan rakyat sebelum tahun 1908 dimana rakyat berfokus kepada kegiatan yang bersifat aksi militer dengan melibatkan masyarakat di setiap daerah dalam berbagai pertempuran. Namun tidak jarang perlawanan-perlawanan yang muncul mengalami kegagalan. Faktor kegagalan tersebut ialah:

  1. Perjuangan yang bersifat lokal, dimana belum adanya rasa persatuan dan kesatuan jadi perjuangan tidak serentak
  2. Persenjataan, yaitu kurangya dan kalahnya  teknologi persenjataan dibandingkan dengan bangsa penjajah.
  3. Efektifnya politik adu domba (divide et impera) yaitu rakyat yang masih mudah dipecah belah, sehingga mudah untuk menguasai dan menggagalkan perlawanan.

Dengan demikian faktor yang menyebabkan kegagalan perjuangan rakyat sebelum tahun 1908 antara lain berkenaan dengan perlawanan yang bersifat lokal, mengenai kemampuan persenjataan dan efektifnya politik divide et impera  sehingga rakyat masih mudah dipecah belah.

Perjuangan bangsa Indonesia mengusir penjajah sudah berlangsung cukup lama sejak masa kerajaan. Kedatangan bangsa-bangsa Eropa pada abad ke-16 awalnya hanya untuk berdagang rempah-rempah dan disambut baik. Namum lama-lama mereka menerapkan kolonialisme dan imperalisme yang ingin menguasai Indonesia, sehingga muncul perlawanan kepada negara penjajah di berbagai daerah. Kondisi tersebut berlangsung cukup lama sebelumnya akhirya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945. Hanya saja perjuangan yang dilakukan di berbagai daerah mengalami kegagalan dan mampu ditaklukan. Sebelum abad ke-20 perjuaangan dan perlawanan bangsa Indonesia masih mengalami kegagalan dalam mengusir penjajahan. Ada beberapa beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan, yakni: perjuangan bersifat lokal atau kedaerahan tidak secara serentak, secara fisik menggunakan senjata tradisional, seperti bambu runcing, golok, atau senjata tradisional lainnya sehingga kalah dalam persenjataan, dipimpin oleh tokoh-tokoh karismatik, seperti tokoh agama, atau bangsawan. bersifat sporadis atau musiman, efektifnya politik adu domba (devide et impera).

Dengan demikian, faktor penyebab kegagalan perjuangan sebelum tahun 1908 adalah perjuangan bersifat lokal atau kedaerahan tidak secara serentak, secara fisik menggunakan senjata tradisional, seperti bambu runcing, golok, atau senjata tradisional lainnya sehingga kalah dalam persenjataan, dipimpin oleh tokoh-tokoh karismatik, seperti tokoh agama, atau bangsawan. bersifat sporadis atau musiman, efektifnya politik adu domba (devide et impera).

2. Sebutkan empat prilaku yang menunjukkan untk mewujudkan kebangkitan nasional ? ​

anak merebut mainan adiknya sifatnya​

sumpah pemuda diikrarkan pada tanggal ?....A. 26 oktober 1928 B. 28 oktober 1928 C. 10 Nopember 1928 D. 17 Agustus 1928 ​

bagaimanakah cara kita ikut bertanggung jawab dalam menciptakan ketertiban dan keamanan di dalam kehidupan bermasyarakat?tolong dijawab yaa​

Q.Tugas seorang Wakil Presiden ? ​

bagaimana bentuk partisipasi daerah dalam mempertahankan NKRI​

3. Perbedaan ras timbul karena​

Q.Apa tugas dari seorang pustakawan ? ​

14 terjadinya disorganisasi dan perbedaan pengondisian mengenai reorganisasi dari sistem nilai yang baru Hal tersebut merupakan pengertian dari ... A … perbedaan kebudayaan B bentrokan kepentingan C perbedaan antar perorangan D perubahan sosial yang terlalu cepat 15 Salah satu pengaruh positif keberagaman budaya yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut kecuali...A meningkatnya ilmu etnografi secara signifikan di Indonesia B adanya potensi konflik antar suku dan hambatan pergaulan antar suku C munculnya kesadaran untuk kerjasama antar daerah dan antar budaya D keanekaragaman sangat menarik dan dapat dijadikan objek pariwisata 16 pencegahan atau pengendalian yang dilakukan sebelum konflik muncul merupakan makna dari... A preventif B kuratif C represif D egoistic 17 bentuk upaya untuk menyelesaikan masalah dalam keberagaman adalah ...A di satu sisi memberikan peran penting bagi bangsa B membangun kerjasama akomodasi dan asimilasi C hampir semua negara penduduknya hetrogenD Timbul konflik berbentuk sara​

14 terjadinya disorganisasi dan perbedaan pengondisian mengenai reorganisasi dari sistem nilai yang baru Hal tersebut merupakan pengertian dari ... A … perbedaan kebudayaan B bentrokan kepentingan C perbedaan antar perorangan D perubahan sosial yang terlalu cepat 15 Salah satu pengaruh positif keberagaman budaya yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut kecuali...A meningkatnya ilmu etnografi secara signifikan di Indonesia B adanya potensi konflik antar suku dan hambatan pergaulan antar suku C munculnya kesadaran untuk kerjasama antar daerah dan antar budaya D keanekaragaman sangat menarik dan dapat dijadikan objek pariwisata 16 pencegahan atau pengendalian yang dilakukan sebelum konflik muncul merupakan makna dari... A preventif B kuratif C represif D egoistic 17 bentuk upaya untuk menyelesaikan masalah dalam keberagaman adalah ...A di satu sisi memberikan peran penting bagi bangsa B membangun kerjasama akomodasi dan asimilasi C hampir semua negara penduduknya hetrogenD Timbul konflik berbentuk sara​