1 limbah keras di lingkungan masyarakat terlebih dilakukan pengolahan melalui beberapa cara yaitu

Limbah organik dapat dimanfaatkan, baik secara langsung maupun secara tidak langsung karena memerlukan proses terlebih dahulu, yaitu proses daur ulang. Beberapa penanganan limbah organik adalah sebagai berikut.

  1. Sampah organik yang mudah rusak, seperti sayuran, dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak. Namun, sampah ini harus dibersihkan dan dipilih terlebih dahulu sebelum dikonsumsi ternak.
  2. Pengomposan merupakan upaya pengolahan limbah organik dengan menggunakan rinsip penguraian bahan-bahan organik menjadi bahan-bahan anorganik oleh aktivitas organisme. Proses pengomposan menghasilkan kompos yang dapat menyuburkan tanah.
  3. Biogas merupakan gas-gas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah organik secara anaerobik. Bahan bakunya dapat diambil dari kotoran hewan, sisa-sisa tanaman, atau campuran dari keduanya.

Limbah anorganik dapat dimanfaatkan kembali melalui proses daur ulang. Namun, limbah yang dapat didaur ulang harus diolah terlebih dahulu, yaitu dengan sanitary landfill, pembakaran (incineration), dan penghancuran (pulverisation).

  1. Sanitary landfil merupakan salah satu metode pengolahan sampah terkontrol dengan sistem sanitasi yang baik. Sampah dibuang di suatu tempat, kemudian dipadatkan dengan traktor. Selanjutnya sampah ditutup tanah. Pada bagian dasar tempat tersebut dilengkapi sistem saluran yang berfungsi sebagai saluran limbah cair sampah yang harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai atau lingkungan.
  2. Pembakaran sampah (incineration) merupakan metode pengolahan limbah anorganik dengan cara membakar sampah padat di dalam insinerator. Hasil pembakaran adalah gas dan residu pembakaran.
  3. Penghancuran sampah (pulverisation) dilakukan di dalam mobil pengumpul sampah yang telah dilengkapi alat pelumat sampah. Sampah langsung dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dimanfaatkan untuk menimbun tanah yang letaknya rendah. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penjelasan mengenai kerajinan bahan limbah keras, mulai dari pengertian, jenis hingga cara pengolahannya.

Bahan limbah dapat dijadikan menjadi kerajinan yang menarik.

Ada beberapa bahan limbah, termasuk limbah keras.

Limbah keras terbagi lagi menjadi dua yaitu limbah keras organik dan anorganik.

Limbah keras organik dan anorganik ini dapat disulap menjadi aneka kerajinan yang unik dan menarik.

Lantas, apa itu limbah keras?

1 limbah keras di lingkungan masyarakat terlebih dilakukan pengolahan melalui beberapa cara yaitu
Berbagai limbah di sekitar kita. Dalam artikel mengulas tentang kerajinan bahan limbah keras, mulai dari pengertian, jenis hingga cara pengolahannya. (Dok. Kemendikbud)

Baca juga: Jenis-jenis Planet Luar dan Dalam di Tata Surya, Lengkap dengan Ciri-ciri dan Karakteristiknya

Pengertian Limbah Keras

Dikutip dari Buku Prakarya SMP Kelas 8 Edisi Revisi 2017 Semester 2, limbah keras merupakan limbah yang berwujud keras, padat, dan tidak mudah berubah bentuk.

Selain itu, juga tidak mudah diolah serta tidak mudah terurai dalam tanah.

Jadi kerajinan bahan limbah keras ialah suatu kerajinan yang dibuat menggunakan bahan dari limbah keras.

Mengenai Limbah Keras Organik dan Anorganik

Limbah keras organik adalah limbah yang berasal dari alam (tumbuhan dan hewan) bersifat keras, padat, dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terurai dalam tanah.

Sementara itu, limbah keras anorganik yakni jenis limbah yang berwujud keras, padat, sangat sulit.

Bahkan tidak bisa untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk.

Contoh limbah keras anorganik adalah plastik, pecahan keramik, pecahan kaca, dan baja.

Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam dan kimia yang tidak terbaharui.

Baca juga: Pengertian Tempo pada Lagu, Lengkap dengan Jenis-jenis Tempo dan Contohnya

Jenis dan Karakteristik Bahan Limbah Keras

Limbah keras yang digunakan sebagai bahan dasar kerajinan dibedakan menjadi dua jenis, yakni:

1. Limbah Keras Organik

Limbah yang terdiri atas kandungan bahan yang pejal, solid, kuat dan tidak mudah berubah bentuk.

Limbah keras organik berasal dari sumber daya alam daratan dan lautan.

Contohnya, cangkang kerang laut, sisik ikan keras, tulang ikan, tulang hewan berkaki empat (sapi, kerbau, kambing), tempurung kelapa, dan potongan kayu.

Limbah keras organik dapat dimanfaatkan kembali sebagai produk kerajinan.

Namun, diperlukan peralatan yang cukup kuat untuk membantu dalam pengerjaannya.

2. Limbah Keras Anorganik

Limbah yang terdiri atas kandungan bahan kuat dan tidak mudah dihancurkan dengan alat biasa.

Namun, harus menggunakan teknologi tertentu, seperti pemanasan, pembakaran, dan penghancuran.

Contohnya, pelat-pelat dari logam, pecah-pecahan keramik, pecahan kaca, wadah/botol plastik, dan kaleng.

Meskipun begitu, tidak semua limbah keras dapat diolah kembali menjadi karya kerajinan karena keterbatasan alat dan teknologi.

Pengolahan Bahan Limbah Keras

Adapun pengolahan limbah organik dan anorganik memiliki teknik yang berbeda.

Limbah organik biasanya didaur ulang menjadi pupuk tanaman sampai dengan bahan bakar biogas.

Sementara itu, limbah keras yang ada di lingkungan masyarakat terlebih dahulu dilakukan pengolahan melalui beberapa cara.

Cara tersebut, meliputi:

1. Sanitasi (Sanitary Landfill)

Sanitary landfill adalah suatu metode pengolahan sampah terkontrol dengan sistem sanitasi yang baik.

2. Pembakaran (Incineration)

Pada proses pembakaran, sampah dibakar di dalam alat insinerator.

Hasil pembakarannya berupa gas dan residu pembakaran.

3. Penghancuran (Pulverisation )

Pada pulverisation, penghancuran sampah dilakukan di dalam mobil pengumpul sampah yang telah dilengkapi dengan alat pengaduk sampah.

Sampah-sampah tersebut, dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dimanfaatkan untuk menimbun tanah yang letaknya rendah.

Limbah keras yang dapat didaur ulang ialah tempurung kelapa, cangkang kerang, tulang belulang, plastik, logam, kaca, plastik, dan kaleng.

Limbah-limbah dapat dipilah-pilah sesuai kebutuhan.

Jika dinilai tidak layak pakai, maka limbah dapat diselesaikan dengan cara dibakar.

Sebaliknya limbah yang masih dalam kondisi utuh, dapat dimanfaatkan kembali menjadi karya kerajinan.

Baca juga: 5 Macam Gerak Langkah dalam Senam Irama, Berikut Cara Melakukannya

Adapun  sebagai informasi, proses pengolahan masing-masing bahan limbah keras secara umum sama.

Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin.

Berikut ini proses pengolahan sederhana yang dapat dilakukan untuk bahan limbah keras.

1. Pemilahan bahan limbah

Seleksi bahan limbah keras perlu dilakukan sebelum proses produksi.

2. Pembersihan limbah

Keadaan limbah keras biasanya tidak cukup bersih.

Maka, perlu dilakukan pencucian menggunakan detergen.

Hal tersebut, dimaksudkan agar zat bekas makanan atau minuman dapat larut dan limbah keras menjadi bersih.

3. Pengeringan

Pengeringan dilakukan secara konvensional, menggunakan sinar matahari langsung atau secara langsung yang dibersihkan menggunakan lap kering.

4. Pewarnaan

Pewarnaan pada limbah keras dapat dilakukan dengan cara disemprot atau dikuas dengan cat.

5. Pengeringan setelah pewarnaan

Setelah pewarnaan, bahan limbah harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung atau diangin-anginkan.

6. Penghalusan bahan agar siap pakai

Proses finishing juga berbagai macam caranya, seperti dipotong, ditempa, dilem, digerinda, dan diamplas.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)

Simak berita lain terkait Materi Sekolah

KOMPAS.com – Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah munculnya limbah dari berbagai aktivitas manusia. Mulai limbah rumah tangga, hingga aktivitas pabrik yang banyak mengeluarkan limbah.

Penumpukan limbah sering kali terjadi dikarenakan limbah yang tidak sepenuhnya dapat diolah kembali menjadi material bermanfaat.

Bila dibiarkan terus menerus, penumpukan limbah dapat mengganggu kesehatan, kebersihan, keindahan dan kenyamanan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. Dampaknya cukup serius untuk kerusakan lingkungan.

Dari berbagai macam limbah, ada yang berjenis limbah keras. Disebut limbah keras karena wujudnya keras, padat, tidak mudah berubah bentuk, tidak mudah diolah, dan tidak mudah terurai dalam tanah. Limbah keras relatif sulit terurai, dan mungkin beberapa bisa terurai tetapi memerlukan waktu yang lama.

Baca juga: Cara Cek Siswa Penerima Kartu Indonesia Pintar untuk SD-SMA

Limbah keras, terbagi menjadi dua yaitu limbah keras organik dan anorganik. Limbah keras organik adalah limbah yang berasal dari sumber daya alam laut dan daratan (tumbuhan dan hewan) bersifat keras, padat, pejal, solid dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terurai oleh bakteri di dalam tanah, limbah jenis ini biasanya berasal dari limbah domestik yaitu dari sampah rumah tangga.

Sedangkan limbah keras anorganik adalah jenis limbah yang berwujud keras, padat, sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk, tidak mudah dihancurkan dengan alat biasa, melainkan harus menggunakan teknologi tertentu seperti pemanasan, pembakaran, dan penghancuran. Limbah keras anorganik umumnya berasal dari kegiatan industri dan pertambangan.

Oleh sebab itu, harus dilakukan upaya-upaya yang dapat mengurangi penumpukan limbah dengan menerapkan konsep 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle).

Dilansir dari laman Direktorat SMP, ada cara memproses pengolahan bahan limbah keras. Proses pengolahan bahan limbah keras secara umum sama yakni dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Kamu dapat mencoba proses pengolahan limbah keras secara sederhana seperti langkah-langkah di bawah ini:

Baca juga: Pentingnya Kuasai Matematika untuk Kehidupan, Siswa Wajib Tahu

1. Pemilahan bahan limbah

Seleksi bahan limbah keras perlu dilakukan sebelum proses produksi. Hal ini bertujuan untuk menentukan bahan limbah mana yang masih dapat dipergunakan kembali dengan penambahan-penambahan material, sekaligus merancang konsep keluaran (output) apa yang ingin diciptakan.

2. Pembersihan limbah

Keadaan limbah keras biasanya tidak cukup bersih. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencucian dengan menggunakan deterjen agar zat bekas makanan atau minuman dapat larut dan limbah keras menjadi bersih dan tidak berbau.

Selanjutnya, kamu  melakukan pengeringan secara konvensional yaitu menggunakan sinar matahari langsung atau dapat juga secara langsung dengan dibersihkan menggunakan lap kering.

4. Pewarnaan

Proses pewarnaan pada limbah keras dapat dilakukan dengan cara disemprot atau dikuas dengan cat. Gunakan zat pewarna yang sesuai dengan material limbah keras yang dipakai, agar warna muncul sempurna dan melekat dengan baik.

Selain diwarnai, limbah plastik juga dapat ditambahkan ornamen seperti gambar motif maupun dengan menempelkan elemen dekoratif seperti renda, dan lain-lain.

Baca juga: 46 Persen Sungai Indonesia Tercemar Limbah, Peneliti UP Beri Solusi

5. Pengeringan setelah pewarnaan

Setelah diberi warna, bahan limbah harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung atau diangin-anginkan.

6. Penghalusan bahan agar siap pakai

Untuk menyempurnakan tampilan barang olahan limbah keras, maka diperlukan proses finishing. Finishing juga memiliki bermacam-macam teknik yang bisa disesuaikan dengan barang, seperti dipotong, ditempa, dilem, digerinda, dan diamplas.

Dengan mencoba mengolah limbah keras di sekitar tempat tinggal, kamu dapat turut menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Bila produk hasil daur ulang cukup menarik dan memiliki nilai guna. Menarik, bukan? Selamat mencoba di rumah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Page 2

1 limbah keras di lingkungan masyarakat terlebih dilakukan pengolahan melalui beberapa cara yaitu

BRGM tengah melakukan pendekatan rewetting, revegetation, dan revitalisasi (3R) untuk mendukung ketahanan pangan.