Mengapa penggunaan pupuk kimia secara berlebihan mengakibatkan pemanasan global

Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) merupakan masalah yang menjadi perhatian dunia, tak terkecuali di Indonesia. Emisi GRK secara global disumbang dari beragam sektor. Berdasarkan data penelitian, sektor energi menjadi kontributor terbesarnya. Selain itu, sektor pertanian juga menyumbang sekitar 10 – 12% dari total GRK dari gas dinitrogen oksida (N2O) dan gas metan  (CH4) yang dihasilkan penggunaan pupuk kimia.Meskipun persentasenya lebih rendah dari sektor energi, GRK yang dihasilkan sektor pertanian memiliki potensi pemanasan global lebih besar 23 – 296 kali.

Jember merupakan kabupaten di Jawa Timur yang punya sektor pertanian besar. Penggunaan pupuk kimia atau anorganik di Jember juga masih cukup tinggi. Dosen Fakultas Pertanian Universitas Jember, Marga Mandala, Selasa (22/6/2021) menjelaskan, dekomposisi dari pupuk anorganik yang digunakan di lahan pertanian menghasilkan gas.

Marga melanjutkan, Pemupukan nitrogen di sawah yang kondisinya anaerob akan menyebabkan folatilisasi, selanjutnya melepaskan emisi GRK. Gas tersebut diantaranya N2O dan CH4. Selain itu, pupuk kimia nitrogen yang berlebihan tidak hanya menyumbang emisi gas rumah kaca, tapi juga kelebihan zat yang tidak terserap dan menggenang, akan berdampak pada polusi air.

Sementara itu, Dosen Politeknik Pembangunan Pertanian Malang, Dwi Purnomo dalam paparannya di Bimtek Petani dan Penyuluh di Kabupaten Jember pada Selasa mengatakan, selama ini petani khususnya di Jember, masih ketergantungan pupuk kimia. Salah satunya dilatarbelakangi ketidakpahaman petani tentang dampak penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan.

Menurut Dwi, pemanfaatan tanah tanpa jeda dan penggunaan pupuk kimia secara berlebihan berpengaruh terhadap kemasaman tanah. Tanah yang masam akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, menjadikan unsur hara tidak bisa diserap, bahkan menjadi racun bagi tanaman. Sehingga ia berharap, dengan pembekalan materi yang disampaikan kepada para petani dan penyuluh pertanian, bisa membuat mereka sadar tentang pentingnya pupuk organik.(rex)

Pemanasan global atau Global Warming adalah salah satu hal yang sangat di hindari di Bumi kita ini. Pemanasan global sendiri merupakan peningkatan suhu rata – rata di seluruh permukaan bumi, tepatnya sendiri pada atmosfer hingga lautan. Semua aspek di dunia ini akan memiliki suhu yang sangat tinggi. Dari hasil penelusuran dan survei, menunjukan bahwa dalam 100 tahun terakhir bumi kita ini mengalami peningkatan suhu.

Banyak alasan pemicu Global Warming sendiri. Salah satunya adalah pemanfaatan pupuk kimia dalam setiap tumbuhan yang ada. Walaupun terdengar aneh, tidak ada hubungan dari pemanasan global dan pupuk. Namun, anda akan mengetahui hubungan dari keduanya pada artikel ini.

Pada artikel kali ini, kita akan sedikit banyak membahas mengenai Alasan Pupuk Kimia Memicu Pemanasan Global. Walaupun di dalam beberapa artikel cara menanam pisang ambon, Cara membesarkan buah semangka , cara membasmi hama lalat buah, cara menanam pepaya california, bahkan di ajarkan cara membuat pupuk npk yang bisa dilakukan di rumah yang merupakan pupuk kimia itu baik digunakan untuk tumbuhan.

Namun percayalah, pupuk kimia sangat tidka baik untuk bumi kita tercinta ini. Berikut merupakan beberapa alasan dan penjelasan,

3 Alasan Pupuk Kimia Memicu Pemanasan Global :

Di setiap lapisan atmosfer bumi memiliki ciri kas tersendiri dan berupa gas gas yang berfungsi untuk menjaga kestabulan suhu di permukaan bumi, agar lebih hangat. Gas tersebtu antara lain Karbon Dioksida, Metana, Nitrogen oksida, dan Hidrofluorokarbon.

Setiap lapisan bumi pastinya membuat bumi ini terjaga dengan baik bukan?

Lalu, di dalam pupuk kimia, terdapat banyak sekali kandungan kimia yang ada. Misalnya saja Nitrogen Oksida. Memang ini sangat menguntungkan bagi petani sekalian untuk mengambil hasil tani dengan cepat dengan keuntungan yang besar pastinya. Namun anda perlu mengetahui, Zat tersebut diperlukan untuk bumi untuk menghangatkan lapisan bumi.

Jika ada penggunaan zat Nitrogen Oksida ini secara terus menerus dan berlebihan pastinya, itu pastinya membuat suhu di bumi semakin lama semakin naik. Seperti arti dari pemanasan Global, kenaikan suhu pada bumi itu terjadi. Inilah salah satu alasan mengapa pupuk kimia dapat memicu Pemanasan Global.

Contohnya saja salah satu pupuk yang sekarang sedang Booming digunakan, pupuk Kimia NPK. Dari nama sendiri sudah ketahui bahwa pupuk yang satu ini mengandung Nitrogen di dalamnya. 

Salah satu ciri – ciri dari zat kimia adalah mudah terbakar. Mungkin kebanyakan dari kita akan bertanya – tanya, bagaimana terbakar? Kan sudah di buat menjadi pupuk, jadi resiko untuk pembakarannya akan turun.

Memang resiko terbakar akan turun, namun jangan lupa namanya terbakar juga akan tetap terbakar walaupun dalam jumlah kecil. Misalnya saja beberapa zat yang mudah terbakar di bawah sinar matahari. Untuk pemakaian pupuk sendiri dengan cara menggunakan tanah untuk menanam dan tumbuhan, pastinya lokasi penanaman pasti di ruang terbuka. Mengingat juga tumbuhan membutuhkan ber fotosintesis yang salah satu unsur yang di perlukan adalah matahari.

Coba anda bayangkan, jika zat kimia yang terdapat pada pupuk tersebut terkena langsung sinar matahari. Walaupun tidak terlihat api secara kasat mata, namun kerusakan tanah karena suhu lebih panas juga faktor dari pemanasan global bukan?

Tanah yang terbakar dan panas secara otomatis akan menaikan suhu bumi, sehingga ini bisa juga disebut sebagai Global Warming. 

Pernahkah kita berada di bawah pohon yang rindang siang panas yang terik? Bagaimana rasanya berada di bawah pohon tersebut? Sejuk bukan? Nuansa sejuk yang ada berasal dari setiap tanaman dan tumbuhan di sekitar kita. Salah satunya adalah pohon rindang tempat kita berteduh tersebut.

Seperti yang kita ketahui pupuk kimia juga dapat merusak tanah, alasan pupuk kimia dapat merusak tanah adalah termasuk keterangan di atas. Dengan sangat jelas, pupuk kimia dapat merusak tanah. Lalu, apa hubungannya pupuk kimia, kerusakan tanah dengan global warming?

Sangat jelas bukan? Setiap pupuk kimia yang dipakai secara terus menerus apalagi dalam jumlah yang besar dapat merusak tanah yang sebenarnya adalah subur, hanya untuk mempercepat pertumbuhan setiap hasil tanaman dalam pertanian. Jika setiap tanaman di Indonesia ini memakai pupuk kimia tersebut dengan jumlah yang tidak karuan bahkan. Tentunya negara dengan tanah yang subur ini lama kelamaan akan mengering dan rusak.

Jika keadaan tanah kita kering dan rusak karena pemakaian pupuk kimia secara berlebihan, maka tanah tersebut sudah tidak bisa kita gunakan untuk menanam tanaman. Entah itu tanaman berupa padi ataupun tanaman seperti pohon mangga, dan lain sebagainya.

Maka dari itu, setiap kerusakan tanah, maka kita menghentikan penanaman di suatu tempat tersebut. Jika ini terus menerus di lakukan di setiap bagian wilayah. Maka dalam beberapa waktu mendatang tidak akan ada lagi banyak pohon yang rindang yang dapat mengurangi suhu di Bumi. Itu berarti suhu di Bumi semakin lama akan semakin meningkat. Dengan demikian pemanasan Global telah terjadi.

Demikian merupakan 3 alasan mengapa pupuk kimia dapat memacu Global Warming atau pemanasan Global di Bumi. Mulai kurangi pemakaian pupuk kimia demi kehidupan yang lebih baik.

Pemanasan Global adalah suatu hal yang seharunya tidak terjadi di Indonesia dan salah satu pertanda terjadinya pemanasan global adalah peningkatan suhu di dalam atmosfer, daratan serta laut. Banyak sekali hal-hal yang bisa menyebabkan timbulnya pemanasan global di bumi dan salah satu penyebab pemanasan global yang paling populer adalah berkat pemakaian pupuk kimia untuk menunjang pertumbuhan tanaman.

Pupuk kimia adalah salah satu pupuk buatan yang sengaja dibentuk dengan campuran bahan-bahan kimia didalamnya dan ada beberapa jenis pupuk urea yang sangat populer di Indonesia seperti Amonium Carbamide(Urea), Nitrogen Phospate Kalium(NPK PHONSKA) dan Kapur Karbonat(Dolomite).

Kandungan unsur kimia dalam sebuah pupuk biasanya memiliki manfaat seperti membantu pertumbuhan tanaman supaya lebih cepat, membantu kekuatan tanaman agar bisa tahan terhadap serangan hama dan berbagai kegunaan lainnya.

Ada banyak sekali orang yang belum mengetahui alasan kenapa pupuk kimia dapat menyebabkan pemanasan global, karena pemanasan global sangat mengganggu kelangsungan hidup manusia. Menurut beberapa penelitian yang dilakukan oleh tim khusus di bidang pertanian, ternyata ada bahan-bahan kimia yang dapat memicu terjadinya pemanasan global.

Berikut ini adalah 3 kandungan pupuk kimia yang memicu pemanasan global:

1. Nitrogen Oksida

Salah satu alasan pupuk kimia membahayakan lingkungan adalah adanya kandungan nitrogen yang berlebihan, kandungan nitrogen dapat membuat kondisi suhu tanah jadi panas dan jika kandungan nitrogen oksidanya berlebihan akan membuat kondisi bumi sangat panas.

Jika digunakan sesuai aturan pemakaian pupuk kimia memang memberikan manfaat bagi pertumbuhan tanaman para petani, namun pemakaian yang salah akan berakibat fatal terjadinya pemanasan global.

2. Kandungan zat yang mudah terbakar

Hampir semua pupuk kimia mengandung sebuah zat yang mudah sekali terbakar dan kemasan pupuk kimia tidak menjadi sebuah jaminan bahwa pupuk tersebut akan aman dari suhu yang panas.

Salah satu alasan pupuk kimia memicu pemanasan global adalah adanya kandungan yang mudah terbakar dan hal ini bisa dihindari dengan pemakaian pupuk kimia yang sesuai aturan.

3. Kandungan zat perusak tanah

Banyak sekali alasan pupuk kimia dapat merusak tanah dan penggunaan pupuk kimia yang praktis juga menjadi hal yang memudahkan bagi para petani.

Hampir semua pupuk kimia memiliki kandungan yang dapat merusakan keadaan tanah dan tanah yang rusak biasanya akan kering. Tanah yang kering menimbulkan suhu yang panas menjadi jawaban dari pertanyaan kenapa pupuk kimia dapat menyebabkan pemanasan global dan sebaiknya gunakan pupuk kimia seperlunya.

Penggunaan pupuk kimia memang menjadi salah satu cara menyuburkan tanah pertanian yang sangat praktis dan penggunaan pupuk kimia juga mempercepat proses panen para petani. Penggunaan pupuk kimia dalam bidang pertanian memang menjadikan timbulnya pro dan kontra di berbagai petani, khususnya para petani yang tersebar di daerah-daerah kecil.

Hal ini terjadi akibat penyuluhan tentang manfaat pupuk kimia yang kurang sampai ke petani, karena banyak penyuluh pertanian yang tidak melakukan sosialisasi dengan baik ke para petani.

Banyak sekali cara membuat pupuk buatan untuk padi yang bisa dilakukan para petani, namun cara tradisional kini lebih banyak ditinggalkan dan para petani lebih memilih pupuk kimia.

Pupuk kimia memang terbukti dapat mempercepat pertumbuhan padi, hal ini terlihat dari perbedaan masa panen jaman dahulu dan jaman sekarang, dulu untuk panen para petani butuh waktu sekitar 6 bulan, sedangkan sekarang untuk sampai ke masa panen hanya butuh waktu 3 sampai 4 bulan saja.

Manfaat pupuk kimia juga terlihat nyata pada tanaman padi, karena bila pupuk digunakan secara otomatis hama-hama yang ada di sawah ikut musnah seperti hama belut, hama wereng, hama keong dan hama lainnya kecuali tikus.

Hama tikus adalah salah satu hama sawah yang paling sulit untuk diberantas dan salah satu cara tradisional yang sering dilakukan para petani daerah adalah dengan menanam ular di sawah, karena secara ekosistem bahwa makanan ular adalah tikus. Jika ada ular di sawah biasanya tikus tidak akan berkeliaran dengan bebas, karena tikus sangat takut terhadap ular.

Kesimpulan dari semua pembahasan kenapa pupuk kimia dapat menyebabkan pemanasan global, karena pupuk kimia yang digunakan di lahan pertanian akan menghasilkan sebuah emisi gas rumah kaca dan saat pupuk kimia digunakan dilahan pertanian akan menghasilkan gas nitrogen yang tingkat bahayanya sangat luar biasa, karena dapat menimbulkan suhu panas yang membuat tanah menjadi kering atau pemanasan global.

Sekian ulasan lengkap mengenai alasan kenapa pupuk kimia dapat menyebabkan pemanasan global dan semoga artikel ini dapat dijadikan referensi terbaik dalam mencari berbagai informasi yang berkaitan dengan pemanasan global yang sering terjadi di bumi.