Mengapa Pangeran Jaya termasuk tokoh protagonis dalam cerita asal usul nama Pancoran

Please jawab semuanyaaa jangan ngasal​

Pada minggu pagi, 23 februari 2019 jakarta terendam banjir. BMKG mencatat tahun 2019 cuaca lebih basah dari tahun sebelumnya. Cuaca basah maksudnya cu … rah hujan cukup tinggi di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Jabodetabek. Banjir menimpa Jabodetabek tahun ini tak pandang bulu. Perumahan elit di kawasan kemang jakarta selatan bahkam turut menjadi korban. Pada minggu pagi, jalan kemang raya dipenuhi mobil mogok warga asing dan orang tua kebingungan dari lantai dua rumah mereka. Tuliskan tiga buah kalimat tanya dengan menggunakan kata tanya kapan, di mana dan bagaimana dari teks tersebut.

  jawab plis yang pintar pintar trus rules nya jawabnya jangan satu satu langsung semua kalo cmn tau jawabannya setengah jngn jwb ​

Setiap jumat waega desa manajeng mengadakan kegiatan bersih desa. Kegiatan dimulai pukul 07.00 hingga pukul 10.00. kegiatan tersebut diadakan untuk me … njaga kerukunan dan kebersamaan warga....... warga bergotong royong membersihkan halaman rumah masing-masing, jalan di sekitar desa, masjid dan makam. Warga desa manajeng melakukan kegiatan bersih desa dengan senang hati. Tuliskan sebuah kalimat yang tepat untuk melengkapi laporan rumpang tersebut !

Buatkan puisi tentang “Si Hitam, Arief” mengenai kebaikan

Jalan jalan ke kota Makassar. ....jika kita jadi anak pintar sudah pasti ayah bunda bangga sampiran yang tepat melengkapi pantun adalah

Jelaskan yang dimaksud iklan Bagaimana ciri-ciri iklan yang baik Bagaimana bahasa yang digunakan dalam iklan Sebutkan tiga contoh iklan layanan masya … rakat ​

pengaturan bait dan baris pada puisi nyanyian gerimis​

Tolongnya Bantuin Pertanyaan yang di bawah ini Soalnya Mau di Kumpulin pada hari Senin Besok ya Semuanya6.Kesadaran manusia akan tingkah laku atau per … buatan yang disengaja maupun yang tidak disengaja disebut.... a. tanggung jawab b. toleransi.c. disiplin .d. jujur​

kata yang setara dengan binar:sinar​

Mengapa Pangeran Jaya termasuk tokoh protagonis dalam cerita asal usul nama Pancoran

Patung Dirgantara, Pancoran. /NOVA WAHYUDI/ANTARA/

PORTAL JEMBER - Pancoran adalah sebuah kecamatan yang masuk ke dalam Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. Kecamatan Pancoran terkenal dengan salah satu ikon yang disebut dengan nama Tugu Pancoran.

Tugu Pancoran ini juga memiliki nama lain yaitu Tugu Dirgantara. Selain itu, Pancoran juga memiliki kisah asal usulnya.

Dikutip PORTAL JEMBER dari salah satu unggahan video di kanal Youtube Dongeng Kita pada 3 Maret 2021. Inilah cerita rakyat DKI Jakarta, asal usul Pancoran.

Baca Juga: Limit Transaksi Mobile Banking BNI Terbaru 2021, Salah Satunya Batas Top Up Pulsa

>

Dahulu suatu waktu terdapat sebuah kerajaan di sebuah hamparan lembah yang hijau dan subur. Kerajaan tersebut dipimpin oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana. Sang Raja memiliki tiga putra yang tertua bernama Pangeran Jaya, yang kedua Pangeran Suta dan paling bungsu bernama Pangeran Gerindra.

Suatu hari sang Raja memutuskan untuk berkeliling negerinya, Raja melihat hamparan sawah yang subur. Melihat keadaan negerinya yang subur, Raja justru merasa gelisah memikirkan sesuatu. Kegelisahan sang Raja ternyata berlanjut hingga kepulangannya di istana.

Ternyata kegelisahan sang Raja dikarenakan keinginannya untuk turun dari tahta, namun beliau masih belum menemukan siapa putranya yang pantas mendapatkan tahta. Tidak terlalu lama Raja menemukan jalan keluarnya, dia segera memanggil ketiga putranya.

Baca Juga: Biaya Balik Nama Sertifikat Tanah Jual-Beli di Kantor BPN dan Dokumen yang Wajib Disiapkan

Dongeng betawi yang kakak ceritakan malam hari ini adalah lanjutan dari posting sebelumnya yaitu Cerita Rakyat Jakarta (Dongeng Betawi). Pada posting kali inipun kakak bercerita dua dongeng mengenai asal muasal nama daerah di Jakarta. Kalian pasti akan suka dengan 2 cerita rakyat betawi ini. Selamat membaca.

Dongeng Betawi : Asal Usul Nama Pancoran

Kisah Tiga Pangeran

Mengapa Pangeran Jaya termasuk tokoh protagonis dalam cerita asal usul nama Pancoran
Dongeng Betawi Asal Usul Nama Pancoran

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang raja yang arif dan bijaksana. la memimpin kerajaan yang terletak antara Jakarta dan Bogor. Sang raja mempunyai tiga orang anak, yaitu Pangeran Jaya, Pengeran Suta, dan Pangeran Gerindra.

Suatu hari, Raja berencana memilih salah satu dari ketiga putranya untuk menggantikannya. “Seperti tradisi keluarga kita, untuk menggantikan posisi raja, kalian harus melewati ujian. Berangkatlah kalian besok meninggalkan istana,” ujar Raja kepada ketiga putranya

Ketiga pangeran itu pun memulai perjalanan. Mereka sampai di sebuah sungai. Ketiganya mandi di sungai yang sejuk tersebut. Setelah mandi, mereka pun berganti pakaian. Namun, Pangeran Jaya tidak mengganti pakaiannya. Kedua adiknya meminta Pengeran Jaya mengganti pakaiannya, karena sudah kumal. Menurut mereka, tidak pantas orang dari kerajaan berpakaian lusuh.

“Aku hanya membawa baju beberapa potong. Aku harus menghematnya. Maaf kalau aku berjalan bersama kalian dengan pakaian yang kotor.” ucap Pangeran Jaya.

Suatu ketika, di tengah perjalanan, mereka menemukan sebuah pancuran. Pangeran Suta dan Pangeran Gerindra segera terjun ke telaga di bawah pancuran tersebut, kemudian minum dan mencuci muka. Setelah itu, tiba-tiba keduanya terkapar dan meninggal dunia. Pangeran Jaya sangat sedih dan berniat untuk ikut mati bersama kedua adiknya.

Namun, ketika hendak meminum air pancuran itu, tiba-tiba ada suara menghentikannya, “Jangan kau minum air itu! Apakah kau ingin mati bersama adik-adikmu yang berani meminum air pancuran tanpa meminta izin kepada yang punya?”

Tiba-tiba, muncullah seorang laki-laki tua yang berkata, “Akulah pemilik pancuran ini dan hanya bidadari yang boleh mandi di sini.”

“Biarlah aku menyusul adik-adikku!””

“Baiklah, kau boleh menyusul adik-adikmu, asal kau menjawab pertanyaanku. Jika adikmu bisa kuhidupkan kembali, apakah kau mau menggantikan adik-adikmu?”

Pangeran Jaya memikirkan jawabannya. Jika ia mati, ayahnya masih memiliki dua orang anak. Hal tersebut Iebih baik daripada kedua adiknya mati, yang berarti ayahnya hanya memiliki satu orang anak.

“Aku bersedia menggantikan adik-adikku, jika mereka bisa hidup kembali” jawab Pangeran Jaya.

Sang kakek mengizinkan Pangeran Jaya meminum air pancuran itu. Saat Pangeran Jaya mulai minum, tubuh Pangeran Suta dan Pangeran Gerindra mulai bergerak-gerak dan hidup kembali. Pangeran Jaya mendapati dirinya tetap hidup, walaupun telah meminum air pancuran itu.

“Aku bangga dengan ketabahan dan pengorbananmu, Jaya” kata si kakek. Lalu, la menyerahkan sebilah tongkat ke arah ketiga pangeran itu. Tongkat sakti ini akan mengantar kalian pulang. Siapa yang bisa mengangkat tongkat ini, dialah yang berhak menduduki tahta kerajaan.” Kakek itu pun meghilang.

Pangeran Suta dan Pangeran Gerindra mencoba rnengangkat tongkat itu, tetapi mereka tidak sanggup. Namun, Pangeran Ja ya dapat mengangkat tongkat itu dengan mudah. Kedua        adik Pengeran Jaya sadar dalam melewati ujian dari sang ayah, kakak merekalah yang paling unggul.

Lokasi pancuran tersebut kemudian dinamakan Pancoran. Letaknya bersebelahan dengan Kalibata, Jakarta Selatan.

Pesan moral dari Dongeng Betawi : Asal Usul Nama Pancoran adalah Kita harus selalu bisa memilih hal-hal yang tepat untuk kita, jangan hanya mengikuti orang lain. Untuk dapat mencapai apa yang kita inginkan kita harus mau berkorban.

Cerita Rakyat Jakarta : Asal Usul Batu Ampar dan Bale Kembang

Mengapa Pangeran Jaya termasuk tokoh protagonis dalam cerita asal usul nama Pancoran
Cerita Rakyat Jakarta Asal Usul Batu Ampar dan Bale Kembang

Dahulu kala hiduplah seorang perempuan yang sangat cantik bernama Siti Maemunah. Ia adalah putri pangeran Geger dan Nyai Polong. Kecantikan Siti Maemunah menjadi buah bibir sampai ke luar wilayah Jakarta.

Pada Suatu saat datanglah seorang pangeran dari Makasar benama Pangeran Tonggara. Ia ingin meminang Siti Maemunah untuk anak laki-lakinya bernama Pangeran Astawana. Siti Maemunah mau menerima pinangan tersebut dengan satu syarat, pangeran Astawana harus membangun sebuah rumah perisitirahatan yang letaknya di atas empang kali Ciliwung dan harus selesai dalam satu malam.

Pangeran Tonggara dan Pangeran Astawana menyanggupi syarat yang diajukan Siti Maemunah. Keesokan harinya sudah terbangun sebuah rumah dan sebuah bale peristirahatan di sebuah empang di pinggir Kali Ciliwung. Untuk menghubungkan rumah tersbeut dengan rumah keluarga Pangeran Tonggara dibangunlah sebuah jalan yang dilapisi (diampari) dengan batu. Kini, daerah tersebut dinamakan Batu Ampar. Sementara itu bale peristirahatan yang kelihatannya seperti mengambang di atas empang itu kini dinamakan daerah Bale Kembang.

Catatan dari Cerita Rakyat Jakarta : Asal Usul Batu Ampar dan Bale Kembang adalah Batu Ampar dan Bale Kembang adalah nama-nama kelurahan yang terletak di Wilayah Condet Jakarta Timur.

Baca dongeng betawi lainnya pada artikel berikut ini Kumpulan Cerita Rakyat Betawi : Si Pitung dan Sejarah Si pitung Jagoan Betawi.