You're Reading a Free Preview Dian Susanti, Devi Safrina 12 | Volume 11, No. 1 Agustus 2018 pertumbuhan tanaman dilihat dari pertumbuhan daun tersebut (Susilo, 2015). Peran besar daun dalam pertumbuhan tanaman menyebabkan terjadinya perbedaan produksi biomassa tanaman karena adanya perbedaan kemampuan daun melakukan fotosintesis untuk menghasilkan biomassa tanaman. Berkaitan dengan peran besar daun dalam kehidupan tanaman, luas daun menjadi salah satu parameter penting untuk mengetahui pertumbuhan tanaman sehingga diperlukan teknik pengukuran yang cepat, tepat dengan metode yang mudah, akurat, murah dan non destruktif (Santoso dan Hariyadi, 2008; Pandey dan Singh, 2011). Pegagan (Centella asiatica) adalah tanaman obat dari famili Apiaceae yang banyak ditemukan di daerah tropis (Ambrose et al., 2016). Pegagan memiliki khasiat untuk meningkatkan fungsi kognitif. Tanaman ini juga memiliki khasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti pemecah batu ginjal, peluruh air seni, memar, infeksi usus, disentri, wasir, anti radang, pegal, rematik (Mirza et al., 2013). Kebutuhan daun pegagan sebagai bahan baku jamu dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi, menuntut adanya peningkatan sistem budidaya yang tepat guna. Selain standar prosedur budidaya yang tepat, faktor luar atau lingkungan juga perlu diperhatikan untuk menghasilkan produksi daun pegagan dengan kualitas dan kuantitas sesuai dengan kebutuhan. Identifikasi luas daun spesifik dan indeks luas daun diharapkan dapat digunakan sebagai acuan gambaran mengenai proses fotosintesis dan asimilasi yang terdapat dalam tanaman pegagan sehingga dapat digunakan untuk memperkirakan produksi hasil tanaman. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi nilai Luas Daun Spesifik (LDS) dan Indeks Luas Daun (ILD) daun pegagan. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan September - Desember 2017 di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT). Materi penelitian Bahan yang digunakan adalah daun pegagan dengan kriteria tertentu dari tanaman pegagan yang berumur sama. Peralatan yang digunakan adalah pensil, kertas milimeter blok, penggaris, timbangan analitik, laptop dan aplikasi ImageJ. Penelitian ini merupakan penelitian identifikasi dengan melakukan pengamatan dan pengukuran organ daun pegagan. Daun yang diamati dipilih secara acak sejumlah 135 lembar dari 45 sampel tanaman yaitu terdiri atas 15 lembar daun muda, 15 lembar daun sedang dan 15 lembar daun tua dengan masing-masing 3 ulangan. Kriteria pemilihan daun pegagan yang dijadikan sampel yaitu daun muda: daun yang ke 2 dan ke 3 setelah pucuk; daun sedang: daun yang berada di tengah individu pegagan; dan daun tua: daun yang diambil paling dekat dengan akar. Pengukuran Luas Daun Pengukuran luas daun dilakukan secara manual berdasarkan metode Santoso dan Hariyadi (2008) serta menggunakan aplikasi ImageJ. Pengukuran nilai konstanta (k) dilakukan untuk mendapatkan faktor koreksi pola dan bentuk daun sehingga dapat digunakan untuk menghitung luas daun dengan menggunakan panjang dan lebar daun dengan rumus p (panjang) x l (lebar) x k (nilai konstanta) (Susilo, 2015). Pengukuran k dilakukan dengan analisis regresi linier sederhana menggunakan luas daun (x) dan pengukuran luas daun menggunakan software ImageJ (y). Luas daun diperoleh dengan menghitung luas dari ukuran diameter daun pegagan dengan menggunakan pendekatan |