Mengapa dengan banyak memberikan sedekah bisa menghindari timbulnya kejahatan di masyarakat

Mengapa dengan banyak memberikan sedekah bisa menghindari timbulnya kejahatan di masyarakat

Hikmah Berzakat

Zakat adalah rukun Islam keempat. Dalam Al-Qur’an, perintah berzakat hampir selalu beriringan dengan perintah shalat. Hal ini menandakan kedudukan zakat yang sama penting nya dengan shalat, sebagaimana firman Allah SWT

”… dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku.”

(QS. Al-Baqarah 2:43)

“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk yang meminta dan yang tidak mendapat bagian.”

(QS. Az Zariyat ayat : 19)

Dari ayat tersebut menunjukan bahwa harta yang ada pada kita saat ini terdapat hak orang lain yang harus diberikan kepada penerima hak tersebut

Baca Juga: 8 GOLONGAN PENERIMA ZAKAT

Dengan demikian jika seorang Muslim telah memiliki harta dengan jumlah tertentu (nishab) sesuai dengan ketentuan dan waktu tertentu (haul) maka tak ayal zakat merupakan kewajiban. Selain karena kewajiban, zakat juga banyak mengandung hikmah.

Diantaranya hikmah berzakat antara lain :

  1. Menolong orang yang susah dan lemah dalam hal ekonomi, agar ia dapat menunaikan kewajibannya kepada Allah dan terhadap makhluk-Nya.
  2. Membersihkan diri. Dengan mengeluarkan zakat kita dijauhkan dari sifat kikir dan akhlak yang tercela, serta mendidik kita agar bersifat mulia dan pemurah dengan membiasakan diri membayarkan amanat kepada orang yang berhak menerimanya.
  3. Sebagai ungkapan syukur dan terima kasih atas nikmat kekayaan yang telah diberikan oleh Allah kepada orang yang mengeluarkan zakat.
  4. Untuk mencegah timbulnya kejahatan-kejahatan yang mungkin timbul akibat kelemahan ekonomi yang dialami oleh mereka yang menerima zakat.
  5. Untuk mendekatkan hubungan dan menghindari kesenjangan sosial antara yang miskin dan yang kaya

Baca Juga: cara menghitung zakat

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

(Q.S At-Taubah: 103)

Semua berawal dari zakat, maka jika sudah memenuhi syarat zakat jangan ditunda lagi ya.

Mengapa dengan banyak memberikan sedekah bisa menghindari timbulnya kejahatan di masyarakat

Jakarta -

Perubahan sosial terjadi akibat berbagai faktor. Seperti perkembangan teknologi yang terus meningkat, persaingan pasar, hingga kondisi sumber daya manusia itu sendiri.

Perubahan sosial dapat berdampak positif bagi kemajuan hidup masyarakat. Perubahan ini akan memunculkan berbagai inovasi yang memberikan kontribusi baik bagi peningkatan di berbagai sektor kehidupan.

Di sisi lain, perubahan sosial juga dapat mengakibatkan terjadinya penyimpangan nilai-nilai di masyarakat. Berikut dampak negatif perubahan sosial dan budaya dalam suatu masyarakat seperti dikutip dari buku Perubahan Sosial Budaya oleh Sriyana:

1. Disintegrasi sosial

Disintegrasi diartikan sebagai proses terpecahnya suatu kesatuan menjadi bagian-bagian kecil. Sedangkan, disintegrasi sosial diartikan sebagai proses terpecahnya suatu kelompok sosial menjadi beberapa unit sosial yang terpisah satu sama lain.

Perubahan ini sering terjadi akibat adanya perubahan unsur-unsur kebudayaan tanpa diimbangi dengan perubahan unsur budaya lain yang berkaitan. Biasanya, unsur yang lebih cepat mengalami perubahan adalah kebudayaan kebendaan atau artefak.

2. Kesenjangan sosial

Perubahan sosial juga dapat memunculkan kesenjangan sosial. Kondisi ini terjadi akibat ketidakseimbangan sosial yang ada di masyarakat sehingga menimbulkan perbedaan yang cukup mencolok.

Kesenjangan sosial disebabkan oleh berbagai masalah sosial, seperti kondisi ekonomi, kesehatan, psikologis, pendidikan, hingga kebudayaan. Contohnya adalah kemiskinan, pengangguran, penyakit fisik, hingga permasalahan di lingkungan keluarga.

3. Meningkatnya kriminalitas

Tindak kriminalitas seringkali muncul akibat perubahan sosial. Tindakan ini cukup meresahkan masyarakat. Kejahatan juga disebabkan oleh pengaruh budaya dari luar yang akhirnya menyebabkan penyimpangan norma yang ada dalam masyarakat setempat.

Kejahatan adalah bagian dari kehidupan masyarakat. Di mana, lingkungan sosial memiliki peran penting terhadap pembentukan perilaku kejahatan.

4. Perilaku yang semakin konsumtif

Dampak lainnya adalah munculnya perilaku konsumtif, yakni pembelian dan penggunaan barang yang tidak dipertimbangkan secara rasional. Biasanya, masyarakat yang konsumtif cenderung membeli sesuatu tidak berdasar pada kebutuhan melainkan keinginannya saja.

Perilaku konsumtif dapat disebabkan oleh berbagai hal. Seperti paparan iklan di berbagai media hingga gaya hidup masyarakat.

5. Meningkatnya kenaikan kenakalan remaja

Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh lingkungan tempatnya bermain. Dalam pendapat lain, kenakalan remaja juga kerap disebabkan akibat kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua atau keluarga.

Isu-isu yang tersebar di masyarakat juga kerap memancing amarah remaja untuk melakukan hal-hal yang melanggar norma.

Dalam pandangan Karl Marx, perubahan sosial berkaitan dengan aspek ekonomi. Menurutnya, perkembangan ekonomi mempunyai pengaruh luas dalam kehidupan masyarakat.

Simak Video "Saluran Air di Bekasi Berubah Warna Merah Usai Tercemar Limbah"



(lus/lus)

Jakarta -

Korupsi dipandang sebagai kejahatan luar biasa yang memerlukan upaya luar biasa pula untuk memberantasnya. Di Indonesia, korupsi kerap kali dilakukan oleh para pejabat publik hingga anggota dewan. Lantas apa sebenarnya pengertian korupsi?

Jeremy Pope dalam bukunya "Strategi Memberantas Korupsi" mengatakan, korupsi adalah penyalahgunaan kekuasaan dan kepercayaan untuk kepentingan publik atau perilaku tidak mematuhi prinsip mempertahankan jarak.

Dalam sejarah Indonesia, korupsi mulai terjadi sejak zaman kerajaan. Bahkan VOC bangkrut pada awal abad ke 20 akibat korupsi yang merajalela di tubuhnya.

Setelah proklamasi kemerdekaan, banyak petinggi Belanda yang kembali ke tanah airnya. Posisi kosong mereka kemudian diisi oleh kaum pribumi pegawai pemerintah yang tumbuh dan berkembang di lingkungan korup.

Kultur korupsi ini kemudian terus berlanjut hingga masa pemerintahan orde lama. Presiden Soeharto pada saat itu terus mengupayakan berbagai cara untuk memberantas korupsi. Namun, di samping hal itu Presiden Soeharto juga tumbang dengan isu korupsi.

Sampai saat ini, kasus korupsi di Indonesia seakan menjadi budaya yang sangat sulit dihentikan, hampir pada setiap organisasi atau perusahaan bahkan institusi pemerintahan, korupsi terus dilakukan.

Apa yang menyebabkan korupsi bisa terjadi terus menerus? Berikut ini penjelasannya.

Penyebab Terjadinya Korupsi

Penyebab terjadinya korupsi di Indonesia menurut laman kemenkeu.go.id, antara lain:

1. Faktor Internal (dari dalam diri individu)

Faktor internal korupsi terdiri dari 2 aspek, yaitu aspek individu dan aspek sosial.

- Kualitas moral individu juga berperan penting dalam penyebab terjadinya korupsi. Adanya sifat serakah dalam diri manusia, gaya hidup yang konsumtif dan himpitan ekonomi dapat membuat seseorang melakukan korupsi.

- Dalam aspek sosial, keluarga dapat menjadi pendorong seseorang untuk berperilaku korup.

2. Faktor eksternal (dari luar diri individu)

Faktor eksternal korupsi terdiri dari aspek sikap masyarakat terhadap korupsi, aspek ekonomi, aspek politik dan aspek organisasi.


a. Sikap masyarakat terhadap praktik korupsi.

Misalnya, dalam sebuah organisasi, kesalahan individu sering ditutupi demi menjaga nama baik organisasi. Demikianlah tindak korupsi dalam sebuah organisasi sering kali ditutup-tutupi.


b. Aspek ekonomi

Kondisi ekonomi sering membuka peluang bagi seseorang untuk korupsi. Pendapatan yang tidak dapat memenuhi kebutuhan atau saat sedang terdesak masalah ekonomi membuka ruang bagi seseorang untuk melakukan jalan pintas, dan salah satunya adalah dengan melakukan korupsi.


c. Aspek politik

Perilaku korup seperti penyuapan, politik uang merupakan fenomena yang sering terjadi.

Sebagai contoh, seseorang membeli suatu atau menyuap para pemilih/anggota partai agar dapat memenangkan sebuah jabatan.


d. Aspek organisasi

Aspek-aspek penyebab korupsi dalam sudut pandang organisasi antara lain;


- Kurang adanya teladan dari pemimpin

- Tidak adanya kultur organisasi yang benar

- Sistem akuntabilitas di instansi pemerintah kurang memadai

- Manajemen cenderung menutupi korupsi di dalam organisasi

- Lemahnya pengawasan.

Upaya Memberantas Korupsi di Indonesia


Adapun upaya memberantas korupsi yang dilansir dari laman kpk.go.id, ada tiga strategi yakni:


1. Perbaikan Sistem

Sistem yang berjalan di Indonesia dinilai masih banyak yang memberikan peluang terjadinya tindak pidana korupsi.

Agar tidak bisa melakukan korupsi, diperlukan upaya perbaikan sistem seperti mendorong transparansi penyelenggara negara yang dilakukan KPK menerima pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dan juga gratifikasi.


2. Edukasi dan Kampanye

Edukasi dan kampanye dilakukan agar orang tidak mau melakukan korupsi. Edukasi dan kampanye adalah strategi pembelajaran pendidikan antikorupsi dengan tujuan membangkitkan kesadaran masyarakat mengenai dampak korupsi.

3. Represif

Strategi represif ini bertujuan agar orang takut melakukan korupsi. Upaya ini diwujudkan dalam upaya penindakan hukum untuk membawa koruptor ke pengadilan.

Nah, itulah penjelasan mengenai arti korupsi, faktor penyebab dan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Detikers jangan coba-coba melakukan korupsi mulai dari hal kecil ya!

Simak Video " PPP Ragu UU Tipikor akan Dibahas di DPR Meski Masuk Prolegnas"



(faz/faz)