Mengapa dalam buku fiksi menjelaskan hal yang tidak sebenarnya

Rabu, 22 Apr 2020 21:40:43

Kata fiksi bermula dari kata fiction yang berarti khayalan dalam Bahasa Inggris. Di dalam sebuah cerita, seorang penulis akan meluapkan imajinasi atau khayalannya. Meskipun bersumber dari imajinasi penulis, namun alur cerita yang dibuat harus berdasarkan pada pikiran yang logis. Hal inilah yang menjadi pembeda utama antara teks fiksi dan teks fantasi.

Beberapa penulis mendapatkan inspirasi dari kisah nyata, sebuah sejarah masa lalu, atau bahkan pengalaman pribadi penulis. Kemudian penulis dapat mengemas teks fiksi dengan menambahkan kalimat-kalimat hiperbola yang bersifat dramatis. Sehingga pembaca dapat membaca cerita yang berisi kebenaran dan sekaligus menikmati alur khayalan yang tersaji dalam cerita tersebut.

Teks non-fiksi adalah teks yang dibuat berdasarkan kenyataan yang ada, realita tanpa mengada-ada, atau hal yang benar terjadi dalam kehidupan.

Buku Fiksi

Merupakan buku yang berisi cerita, sifatnya imajinatif. Tidak membutuhkan pengamatan dalam pembuatannya dan tidak tidak perlu dipertanggungjawabkan, karena ide ceritanya berasal dari khayalan atau imajinasi penulis. Bahasa yang digunakan biasanya bahasa kiasan atau konotatif. Jadi, pembaca diajak untuk masuk ke dalam cerita itu dengan bahasa yang tidak biasa.

Buku Non-fiksi

Merupakan buku yang berisi kejadian sebenarnya dan bersifat informatif. Dalam buku nonfiksi, membutuhan pengamatan dan data dalam pembuatannya, sehingga dapat dipertanggungjawabkan isinya. Bahasa yang digunakan biasanya bahasa denotatif atau bahasa sebenarnya, jadi pembaca dapat langsung memahami maksud dari isi buku. Buku nonfiksi dibuat berdasarkan pengamatan dan data maka isi dari buku tersebut harus memiliki fakta-fakta. Oleh karena itu, buku nonfiksi sering dijadikan sumber informasi oleh para pembaca.

Seseorang membaca buku fiksi hanya untuk hiburan dan kesenangan. Karena yang dibacanya adalah dongeng, cerpen, novel, atau drama.

Berbeda kalau membaca buku non fiksi. Maka yang didapat berupa informasi, pengetahuan, atau wawasan. Karena yang dibaca adalah buku pelajaran, karya ilmiah, atau buku non fiksi lainnya.

Contoh Buku Fiksi dan Non Fiksi

Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi

Tahukah Anda, bahwa buku fiksi dan non fiksi itu berbeda, perbedaan bukan hanya tentang pembahasan apa yang diangkat, namun juga jenis tulisan, gaya tulisan, orientasi pembaca, dan lainnya.

Namun kali ini Scopindo Media Pustaka akan mengulas sedikit tentang perbedaan buku fiksi dan non fiksi, Check it out!

 1. Berdasarkan Pengertian

     a. Buku Fiksi

 Buku fiksi merupakan sebuah karya yang dihasilkan oleh penulis berdasarkan imajinasi, khayalan, atau rekaan. Mulai dari cerita suasana dalam cerita, tokoh, konflik, semuanya dibangun fiktif oleh penulis berdasarkan imajinasi.

Buku bergenre ini, pembaca diajak untuk menyelami dunia buku, serta menyertakan fakta-fakta tentang sejarah dan social yang ada untuk memperkuat cerita agar lebih meyakinkan dan mendalami.

Bahasa yang digunakan untuk buku fiksi ini biasanya menggunakan kata kiasan atau konotatif, sehingga pembaca diajak untuk menyelami buku dengan bahasa yang tidak biasa.

    b. Buku Non Fiksi

Berbeda dengan buku fiksi, buku non fiksi ini merupakan buku yang berisi tentang kejadian sebenarnya dan bersifat informatif. Buku ini juga berdasarkan fakta dan kenyataan (tentang karya sastra, karangan dan sebagainya)

Buku dengan genre ini memuat informasi, deskripsi, peristiwa, tempat, karakter dari suatu objek. Serta dibuat dengan berdasarkan pengamatan dan data yang berisi fakta, maka dari itu, buku non fiksi ini sering digunakan sebagai sumber referensi oleh para pembaca.

Bahasa yang digunakan untuk buku non fiksi biasanya menggunakan bahasa denotative atau bahasa sebenarnya, sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami maksud dari penulis.

  2. Berdasarkan Ciri – Ciri

Jika dilihat dari ciri-ciri, ada juga perbedaan antara buku fiksi dan non fiksi, antara lain :

      a. Buku Fiksi :

  1. Buku bergenre fiksi memuat hal-hal yang bersifat imajinatif
  2. Buku fiksi lebih banyak menggunakan bahasa santai dan bersifat kiasan, penulisan juga menggunakan bahasa majas. Ada banyak sekali bentuk majas, mulai dari majas hiperbola, personifikasi, paradok dan lainnya. Tujuan penggunaan majas juga memberikan“nafas” untuk tulisan agar menjadi lebih sentimentil.
  3. Tidak memiliki sistematika baku dalam penulisannya.
  4. Mengajak para pembaca menyelami cerita atau buku dan bertujuan untuk mempengaruhi emosi para pembaca
  5. Meskipun mengandung imajinasi dari penulis, buku ini juga memiliki pesan moral.
      b. Buku Non Fiksi
  1. Penulisannya menggunakan Bahasa formal
  2. Penulisannya menggunakan bahasa denotatif yang mudah dipahami oleh para pembaca. Penulisan buku nonfiksi disampaikan secara langsung tanpa ada sekat bakat yang berlebih-lebihan.
  3. Mengandung fakta (berdasarkan kenyataan, factual)
  4. Biasanya berbentuk tulisan ilmiah yang sebelumnya sudah ada fakta, data atau temuan dari sebuah penelitian.

     c. Contoh Buku Fiksi dan Non Fiksi

Ada beberapa contoh dari buku fiksi yang dapat memperjelas Anda tentang perbedaan antara fiksi dan non fiksi, yaitu :

  1. Novel
  2. Cerita Pendek
  3. Puisi
  4. Roman
  5. Fabel, dan lainnya.

Sedangkan untuk contoh dari buku non fiksi adalah :

  1. Skripsi
  2. Buku Mata Pelajaran
  3. Buku Panduan
  4. Buku Kesehatan
  5. Buku Biografi, dan lainnya

Itulah perbedaan dari buku fiksi dan non fiksi, semoga dengan ulasan tersebut, para pembaca dapat memahami perbedaan antara buku fiksi dan non fiksi. Sehingga para pembaca tidak salah mengartikannya.

Untuk Anda yang mempunyai hobi menulis buku non fiksi atau sedang ingin menulis buku terbitan sendiri, terbitkan saja di Scopindo Media Pustaka, Anda dapat menerbitkan tulisan dengan kualitas produk yang terbaik namun dengan harga dan paket penerbitan yang terjangkau.

Kunjungi website kami di www.scopindo.com

Semoga bermanfaat!

Jakarta -

Secara umum, buku dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu buku fiksi dan buku non fiksi. Kedua jenis buku ini sangat mudah dikenali dari pengertian dan ciri-cirinya.

Pertama, mari kita bahas tentang buku fiksi. Buku fiksi berasal dari kata fiksi, artinya cerita atau kejadian rekaan, khayalan, yang bukan sebenarnya. Jadi, buku fiksi adalah karya cerita yang dibuat penulis berdasarkan imajinasinya.

Ada beberapa unsur yang dapat ditemukan di dalam buku fiksi. Di antaranya tema, tokoh, alur, latar, gaya bahasa, dan amanat.

Agar lebih mudah membedakannya, ada ciri-ciri yang dapat ditemukan dari buku fiksi. Seperti ceritanya merupakan imajinasi penulis, dan ada kebenaran relatif yang tidak mutlak.

Cerita fiksi juga umumnya memakai bahasa yang konotatif atau bukan sebenarnya, tidak memiliki sistematika yang baku. Karya fiksi biasanya menyasar emosi pembaca, dan memiliki amanat atau pesan moral tertentu.

Lalu, seperti apa contoh buku fiksi?

Contoh Buku Fiksi

Berdasarkan pengertian, unsur, dan ciri-ciri buku fiksi, tentu sangat mudah menentukan contoh buku fiksi. Di antaranya yaitu cerita pendek, novel, roman, legenda, fabel, dan masih banyak lagi.

Cerita pendek, adalah karangan fiksi yang biasa disingkat menjadi cerpen. Cerpen memiliki jalan cerita yang lebih sedikit dibandingkan novel atau roman. Penulisan cerpen menggunakan gaya bahasa yang naratif, padat, dan langsung kepada inti cerita.

Sementara, novel adalah karangan prosa yang panjang dan mengandung cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekitarnya yang menonjolkan watak dan sifat pelaku.

Selain memiliki kompleksitas atau masalah tertentu, ada tokoh utama yang biasanya terdiri dari pro dan kontra, serta tersusun dari awal hingga akhir cerita yang memiliki klimaks.

Contoh buku fiksi dari jenis novel dan terkenal di Indonesia seperti Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer, Laskar Pelangi oleh Andrea Hirata, Dilan 1990 dari Pidi Baiq, dan masih banyak lagi.

Roman juga merupakan contoh karya fiksi yang menceritakan mengenai beberapa tokoh dalam alur cerita. Roman mengandung banyak hikmah dan cenderung bernuansa klasik.

Beberapa contoh Roman di antaranya Siti Nurbaya karya Marah Rusli, Andang Taruna oleh Jauhar Arifin, dan lainnya.

Legenda, adalah dongeng yang menceritakan asal-usul suatu tempat, kejadian alam, atau bagaimana suatu fenomena terjadi. Legenda biasa memiliki keajaiban dalam ceritanya.

Contoh legenda adalah Tangkuban Perahu, Roro Jonggrang, atau legenda Danau Toba.

Ada juga fabel, yaitu jenis dongeng yang menceritakan kehidupan binatang. Hewan-hewan sebagai tokoh utama akan diceritakan berperilaku seperti manusia dengan konflik tertentu. Contoh fabel seperti si Kancil dan Buaya, atau cerita Kura-Kura dan Kelinci.

Pengertian Buku Non Fiksi

Berbeda dengan fiksi, buku non fiksi adalah buku berisi kejadian sebenarnya yang berdasarkan fakta dan dituliskan oleh pengarang secara ilmiah.

Ciri-ciri buku non fiksi di antaranya yaitu ditulis dengan bahasa formal, menggunakan metode penulisan denotatif atau makna sesungguhnya, berisi fakta, dan berbentuk tulisan ilmiah yang populer.

Unsur-unsur buku non fiksi juga sangat berbeda. Di antaranya memiliki rincian subbab buku, judul subbab, isi buku, cara menyajikan isi buku, bahasa penulisan, dan sistematika penulisan.

Klik halaman berikutnya