Mengapa Al-Quran masih terjaga keasliannya?

Sebagai seorang Muslim kita wajib meyakini bahwa semua yang ada dalam Al-Qur’an itu adalah haq, baik berupa kabar maupun janji-janji dan ancaman. Termasuk diantaranya adalah janji Allâh Azza wa Jalla untuk menjaga keaslian agama ini, dengan menjaga keaslian sumbernya yaitu Al-Qur’an dan as-Sunnah. Sebagaimana firman-Nya di dalam quran surat al-Hijr ayat 9 yang berbunyi.

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan adz-Dzikr, al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjaganya.

Dalam ayat yang mulia ini Allah Subhanahu wata’ala menjelaskan bahwa Dia-lah yang menurunkan Al-Qur’an dan memeliharanya dari penambahan, pengurangan, maupun pengubahan.

Tidak seorang pun yang berusaha memalingkan salah satu makna atau merubah ayat yang terdapat di dalam Al-Qur’an, melainkan Allah Subhanahu wata’ala pasti mendatangkan orang yang akan menjelaskan kebenaran yang nyata.

Penjagaan terhadap al-Qur’ân dalam ayat ini mencakup penjagaan terhadap hadits-hadits Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena apa yang keluar dari lisan Rasulullah sholallahu alaihi wa salam juga tak lepas dari tuntunan dan wahyu dari Allah, untuk menjaga manusia dari kesesatan.

Kita meyakini bahwa Allah akan menjaga al-quran dan sunnah dari segala penyelewengan. Namun terkadang muncul pertanyaan, bagaimana cara Allah menjaga dan memelihara as-Sunnah?.

Untuk menjawabnya, kita perlu menyadari bahwa Allah azza wa Jalla telah memberikan kepada umat ini sebuah ilmu yang sangat besar lagi sangat agung yang telah menjadi kekhususan bagi umat ini.Ilmu yang dimaksudkan adalah ilmu sanad atau isnad.

Sanad adalah Sebuah ilmu untuk mengetahui silsilah beriwayatan secara berantai. dari satu orang kepada orang yang berikutnya, dan seterusnya.

Sehingga dengan sebab isnad dapat dibedakan dengan jelas dan terang antara ayat-ayat al-Qur’an dengan hadits-hadits Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Antara yang disandarkan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan yang disandarkan kepada selain beliau.

Apabila sebuah riwayat tidak ada sanad atau isnadnya maka para imam ahli hadits seperti Bukhâri dan lain lain akan menolaknya dan tidak mau menerimanya. Dan mereka mengatakan bahwa riwayat ini tidak ada asal asulnya dan dimasukkan ke dalam golongan hadits-hadits palsu.

Maka tak heran jika Abdullah bin Mubârak rahimahullah berkata ,

اْلإسْنَادُ مِنَ الدِّيْنِ لَوْلاَ الإِسْنَادُ لَقَالَ مَنْ شَاءَ مَا شَاءَ

Isnad itu bagian dari agama. Kalau sekiranya tidak ada isnad,niscaya siapa saja dapat mengatakan apa saja saja yang ia mau katakana. Perkataan ini tercantum di dalam kitab shohih Imam Muslim.

Kaum muslimin sejak generasi pertama sangat memerhatikan pemeliharaan sanad-sanad syariat mereka dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Hal ini tidak dilakukan oleh umat sebelum munculnya Nabi Muhammad Shalallahu alahi wassalam.

Umat Rasulullah Shalallahu alahi wassalam menghafal dan meriwayatkan Al-Qur’an dari Rasulullah Shalallahu alahi wassalam secara mutawatir, Ayat demi ayat, kalimat demi kalimat, huruf demi huruf, terpelihara dalam dada dan dikukuhkan dengan tulisan pada mushaf. Sampai-sampai mereka meriwayatkan berbagai sisi pengucapannya berdasarkan dialek qabilah. Mereka juga meriwayatkan jalan penulisan bentuk huruf dalam mushaf.

Mereka juga menghafal dari Nabi mereka, Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam, semua ucapan, perbuatan, dan keadaan beliau.

Semoga bermanfaat.

Wallahu a’lam.

Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang merupakan firman-firman Allah SWT.

Berkat Al-Qur’an manusia dapat mengembangkan ilmu-ilmu lainnya, seperti ilmu biologi, kimia, fisika, astronomi dan lain-lain.

Banyak orang yang bertanya-tanya, mengapa Al-Quran terjaga keasliannya? Berikut ini adalah alasan dari pertanyaan tersebut.

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

Artinya: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Alquran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” [Q.S. Al-Hijr: 9].

Dalam ayat tersebut, Allah SWT menjelaskan bahwa Dia-lah yang menurunkan Al-Qur’an dan memeliharanya dari penambahan, pengurangan, maupun pengubahan.

Selain alasan diatas, berikut ini adalah faktor pendukung mengapa Al-Qur’an tetap terjaga keasliannya.

  • Banyak penghafal Al-Qur’an tersebar di seluruh dunia yang dengan sendirinya mereka menjadi penjaga keaslian Al-Qur’an. Setiap kejanggalan dan perubahan yang terjadi, pasti diketahui oleh mereka.
  • Umat Islam selalu menjaga keaslian Al-Qur’an dengan berbagai cara. Bacaan Al-Qur’an dijaga dengan kaidah-kaidah pembacaan [qira’ah] dan terikat dalam aturan ilmu tajwid.
  • Umat Islam juga masih mempelajari kaligrafi [tulisan Arab/Al-Qur’an] bahkan mereka sering berlomba menulis kaligrafi dengan sebaik-baiknya.

Reporter : Ulyaeni Maulida

Surat Al Hijr memiliki arti Negeri Kaum Samud.

Dream – Al Quran merupakan kitab suci umat Muslim yang mengandung petunjuk bagi kehidupan. Dengan membaca, mempelajari, dan menghafal Al Quran membantu tiap manusia untuk memperoleh rahmat dan hidayah dari Allah SWT.

Berpegang teguh pada Al Quran akan membantu tiap hamba-Nya untuk dapat hidup bahagia tidak hanya di dunia melainkan juga di akhirat kelak.

Kondisi Terbaru Tukul Arwana Usai Alami Pendarahan Otak, Rajin Fisioterapi Hingga Bisa Diajak Komunikasi!

Salah satu surat yang menjelaskan tentang turunnya Al Quran terdapat pada Surat Al Hijr. Surat ini merupakan surat ke-15 yang terdiri dari 99 ayat dan termasuk surat Makkiyah.

Surat Al Hijr memiliki arti Negeri Kaum Samud. Surat Al Hijr ayat 9 menjelaskan tentang penegasan turunnya Al Quran bahwa Allah SWT yang telah menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Allah lah yang benar-benar menjaga, memelihara kemurnian Al Quran sampai hari kiamat.

Ilustrasi [Foto: Shutterstock]

Al Quran merupakan kitab suci umat Islam yang banyak memiliki keistimewaan. [Foto: Istimewa]

Kastolani Selasa, 29 Juni 2021 - 18:04:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Al Quran merupakan kitab suci umat Islam yang memiliki banyak keistimewaan. Al Quran adalah Wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhamad SAW secara berangsur-angsur melalui malaikat Jibril dan membacanya adalah ibadah. Berikut ini 4 Keistimewaan Al Quran yang menakjubkan:

1. Al Quran Terjaga Kemurniannya

BACA JUGA:
6 Keutamaan Malam Nuzulul Quran

Keistimewaan Al Quran yakni sejak diturunkan hingga akhir zaman kelak kemurnian dan keotentikan Al Quran akan senantiasa terjaga. Hal ini karena kemukjizatan yang terkandung di dalam Al Quran, baik dari aspek bahasa dan uslubnya maupun dari aspek isi kandungannya yang memang terbukti tak satupun manusia yang dapat meniru atau mendatang semisal-nya.

Al Quran memuat kalam-kalam Allah yang dijadikan pedoman hidup manusia sepanjang masa sehingga Al Quran memang dikehendaki Allah untuk kekal. Kewajiban muslim menjaganya dari serangan pihak-pihak yang menginginkan al-Qur’an musnah dan Nengubah kemurniannya. Meskipun tidak mampu menjaganya, maka Allah pasti akan menjaganya dan Allah sebaik-baik dzat yang Mahapenjaga

BACA JUGA:
8 Keutamaan Membaca Alquran di Bulan Ramadhan

Allah SWT berfirman:

 إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ 

"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Alquran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." [QS Al-Hijr: 9].

2. Pemberi Syafa’at

Keistimewaan Al Quran berikutnya adalah kitab suci yang akan menjadi penolong di akhirat kelak. Al Quran akan memintakan syafa’at kepada Allah SWT bagi orang yang selalu membacanya. Diriwayatkan oleh Abu Umamah Al Bahiliy, bahwa Rasulullah bersabda,

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ الْبَقَرَةَ وَسُورَةَ آلِ عِمْرَانَ فَإِنَّهُمَا تَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ تُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ وَلاَ تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ

“Bacalah Al Quran karena Al Quran akan datang pada hari kiamat nanti sebagai syafi’ [pemberi syafa’at] bagi yang membacanya. Bacalah Az Zahrowain [dua surat cahaya] yaitu surat Al Baqarah dan Ali Imran karena keduanya datang pada hari kiamat nanti seperti dua awan atau seperti dua cahaya sinar matahari atau seperti dua ekor burung yang membentangkan sayapnya [bersambung satu dengan yang lainnya], keduanya akan menjadi pembela bagi yang rajin membaca dua surat tersebut. Bacalah pula surat Al Baqarah. Mengambil surat tersebut adalah suatu keberkahan dan meninggalkannya akan mendapat penyesalan. Para tukang sihir tidak mungkin menghafalnya.” [HR. Muslim No. 1910].

3. Al Quran Membawa Kebenaran 

Keistimwaan Al Quran lainnya yakni memuat ringkasan dari ajaran-ajaran ketuhanan yang pernah dimuat kitab-kitab suci sebelumnya seperti Taurat, Zabur, Injil dan lain-lain. Juga ajaran-ajaran dari Tuhan yang berupa wasiat. 

Al Quran juga mengokohkan perihal kebenaran yang pernah terkandung dalam kitab-kitab suci terdahulu yang berhubungan dengan peribadatan kepada Allah Yang Maha Esa, beriman kepada para rasul, membenarkan adanya balasan pada hari akhir, keharusan menegakkan hak dan keadilan, berakhlak luhur serta berbudi mulia dan lain-lain.

Allah SWT berfirman:

وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ 

Artinya: Dan Kami telah turunkan kepadamu al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab [yang diturunkan sebelumnya] dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. [QS. Al maidah: 48]

4. Al Quran Mudah Dihafalkan

Keistimewaan Al Quran berikutnya yakni memiliki gaya bahasa yang istimewa, mudah dihafalkan, tidak sukar bagi siapa pun untuk memahaminya dan tidak sukar pula mengamalkannya, asal disertai dengan keikhlasan hati dan kemauan yang kuat.

Allah SWT menghendaki agar Al Quran dapat disyiarkan kepada akal pikiran dan seluruh pendengaran sehingga dapat menjadi kenyataan dan perbuatan.

Allah SWT berfirman:

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ

Artinya: Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran. [QS. Al Qomar: 23].

Dalam Hadits Nabi SAW disebutkan:

عَنْ عَائِشَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلُ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهُوَ حَافِظٌ لَهُ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَمَثَلُ الَّذِي يَقْرَأُ وَهُوَ يَتَعَاهَدُهُ وَهُوَ عَلَيْهِ شَدِيدٌ فَلَهُ أَجْرَانِ

Dari Aisyah dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda: "Perumpamaan orang membaca Al Qur`an sedangkan ia menghafalnya, maka ia akan bersama para Malaikat mulia. Sedangkan perumpamaan seorang yang membaca Al Qur`an dengan tekun, dan ia mengalami kesulitan atasnya, maka dia akan mendapat dua ganjaran pahala." [HR Bukhari] [ No. 4937 Fathul Bari] Shahih.

Selain empat keistimewaan Al Quran seperti disebutkan di atas, Al Quran juga merupakan obat penenang hati. Kitab Suci Al Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW tidak hanya sebagai mukjizat, tapi juga rahmat dan obat penawar bagi Muslim.

Allah SWT berfirman:

{وَنُنزلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلا خَسَارًا [82] }

Artinya: Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi pena­war dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. [QS. Al Isra ayat 82].

Allah SWT menyebutkan tentang kitab yang diturunkan-Nya kepada Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW, yaitu Al Quran yang tidak datang kepa­danya kebatilan, baik dari depan maupun dari belakangnya; yang diturun­kan dari Tuhan Yang Mahabijaksana lagi Maha Terpuji. 

Sesungguhnya Al Quran itu adalah penawar dan rahmat bagi orang-orang mukmin, yakni dapat melenyapkan berbagai penyakit hati, antara lain keraguan, kemunafikan, kemusyrikan, dan menyimpang dari perkara yang hak serta cenderung kepada hal yang batil.

Al Quran pun merupakan rahmat ba­gi mereka, karena dengan Al Qur'an dapat dipertebal keimanan, hikmah dapat diperoleh, dan kebaikan dapat dijumpai padanya serta akan menam­bah kecintaan kepadanya.

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

​ ​ ​

Video yang berhubungan