Memberi sesuatu kepada orang lain dengan hati yang

Memberi sesuatu barang kepada orang lain dengan sukarela dan tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah disebut titik-titik ! Berikut pembahasan dan penjelasannya.

Memberi sesuatu berarti berkaitan dengan infak atau sedekah. Nah, pada soal-soal ini sebenarnya semuanya berkaitan degan berinfak dan sedekah.

Kata kuncinya, kalau Infaq itu pemberian bersifat materi, bisa berupa barang, uang, harta dan lain sebagainya.

Namun kalau sedekah, itu pemberian dalam arti luas, bisa matari maupun nonmateri seperti tenaga, waktu, ilmu dan lain sebagainy.

1. Memberi sesuatu barang kepada orang lain dengan sukarela dan tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah disebut ….

Jawab: sedekah.

2. Kita bersedekah sesuai dengan ….

Jawab: kemampuan.

3. Bersedekah harus dilakukan dengan hati ….

Jawab: tulus / ikhlas semata karena Allah.

4. Berinfak dan bersedekah adalah sebagai bukti rasa syukur kita kepada ….

Jawab: Allah Swt.

5. Murni menyebut-nyebut sedekah yang sudah dikeluarkan; tindakan Murni tergolong .…

Jawab: riya / pamer.

6. Hukum mengeluarkan infak atau sedekah adalah ….

Jawab: sunnah.

7. Allah Swt akan menambah rezeki orang yang ….

Jawab: berinfak dan bersedekah.

8. Bersedekah merupakan salah satu cara mendekatkan diri kepada ….

Jawab: Allah Swt.

9. Orang yang infak dan sedekah akan terhindar dari ….

Jawab: kerugian, bencana, kesusahan, dan marabahaya, serta memperpanjang umur.

10. Jika kita beramal jariah, insya Allah pahalanya mengalir terus walaupun kita sudah ….

Jawab: meninggal dunia.

Begitulah jawabannya teman-teman. Kata kunci pada belajar online kali ini berkaitan dengan infak dan sedekah.

Pada soal nomor 1, memberi sesuatu tanpa batas waktu dan jumlah, hal ini berarti sedekah. Sebab kalau sedekah itu memberi sesuatu yang bisa materi maupun nonmateri seperti tenaga.

Berbeda kalau infaq, sebab infaq berupa memberi materi / harta / uang. Berikut ini keterangan dalam buku paket:

Memberi sesuatu kepada orang lain dengan hati yang

Pada soal no 2, dan 3, karena sedekah dilakukan secara suka rela, makanya sesuai dengan kemampuan dan dengan hati yang tulus.

Pada soal nomor 4, sedekah adalah bukti rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan. Berikut keterangannya:

Memberi sesuatu kepada orang lain dengan hati yang

Begitupun seterusnya, untuk hukimnya adalah sunnah, sesuai keterangan berikut:

Memberi sesuatu kepada orang lain dengan hati yang

Kemudian Allah akan menambahkan rezeki bagi orang yang berinfak dan bersedekah, sesuai penjelasan di bawah ini:

Memberi sesuatu kepada orang lain dengan hati yang

Lalu akan terhindar dari apa saja ada di keterangan buku paket pada bagian rangkuman berikut:

Memberi sesuatu kepada orang lain dengan hati yang

Kata kunci

Memberi sesuatu barang kepada orang lain dengan sukarela dan tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah disebut titik-titik

Demikian jawabannya teman-teman, semoga bermanfaat: 😀🙋‍♂️📕

Catatan: jawaban ini mungkin, tidak semuanya benar. Yang meragukan itu nomor 5 karena belum ketemu di buku paket.

Memberi sesuatu kepada orang lain dengan hati yang

Maaf, Jawabannya belum dikoreksi 🙄

Ni Ketut Sutiarini, S.KM., M.Kes. : “Memberikan sesuatu kepada orang lain (beryadnya) adalah perbuatan yang mulia”

Memberi sesuatu kepada orang lain dengan hati yang

“Selalu berbuat yang baik dalam menjalani kehidupan, bahwa karma didapat saat ini adalah perbuatan yang terdahulu, oleh karena itu selalulah berbuat baik agar generasi penerus mendapat karma yang baik pula”

Itulah pesan motivasi dari seorang Ni Ketut Sutiarini, S.KM, M.Kes. Wanita kelahiran Payangan, 19 Oktober 1962 ini merupakan alumni dari PSKM FK Unud dan merupakan angkatan pertama matrikulasi pendidikan S2 di PSKM FK Unud. Selama beliau menjalani perkuliahan di PSKM FK Unud, tentu saja ada suka dan duka yang pernah ia rasakan. Menurut beliau, sukanya dalam perkuliahan yaitu bisa meningkatkan kompetensi diri dan kuliahnya menyenangkan, banyak teman, serta dosennya familiar. Sedangkan duka yang pernah beliau rasakan yaitu ketika mengerjakan tugas-tugas kuliah yang berbenturan dengan pekerjaan kantor. Kemudian ia menamatkan pendidikannya di PSKM FK Unud pada tahun 2011. Saat ini beliau bekerja sebagai Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan di Dinas Kesehatan dari tahun 2017. Sebelumnya beliau juga pernah bekerja sebagai salah satu staf di puskesmas Gianyar pada tahun 1987-2007 dan menjadi tata usaha dari tahun 2007 sampai tahun 2009. Tidak hanya itu pekerjaan yang pernah beliau tekuni, Ni Ketut Sutiarini yang sekarang ini sudah berumur 56 tahun juga pernah menjadi Kepala Puskesmas di Gianyar pada tahun 2009-2016. Walaupun beliau sudah cukup umur, tetapi beliau tetap memiliki semangat yang masih tinggi dalam melakukan perkerjaannya. Ia memiliki hobi yaitu olahraga atletik, olahraga voli, serta menyukai seni drama dan suka menari.

Wanita yang berasal dari Gianyar ini sekarang bertempat tinggal di Banjar Cemenggaon Celuk Sukawati (Ana II Silver). Beliau sangat gemar mengikuti organisasi. Dapat dilihat dari organisasi-organisasi yang pernah ia geluti, yaitu sebagai Ketua Forum Kepala Puskesmas se-Kabupaten Gianyar, Ketua IAKMI Cabang Gianyar pada tahun 2011-2016, Bendahara PMI Cabang Gianyar, dan menjadi Pembina PKK di Desa Celuk. Ia juga pernah mendapat nominasi menjadi Kepala Puskesmas yang berasal dari Non Medis di daerah Gianyar. Kesuksesan yang telah diraihnya ini tentu tidaklah lepas dari orang yang selalu memotivasinya. Orang tersebut tidaklah lain adalah orang tua kandungnya sendiri. Beliau sendiri memiliki cita-cita untuk menjadi orang yang berguna untuk keluarga dan masyarakat. Terakhir, beliau perpendapat bahwa kuliah di PSKM sangat menyenangkan karena dosen-dosennya keren-keren dan ilmu yang didapat sesuai dengan tupoksi beliau. Tidak lupa juga beliau berpesan untuk hal-hal yang perlu diperbaiki di PSKM FK Unud adalah disiplin mahasiswa saat ini perlu ditingkatkan, agar lulusan PSKM mendapat prioritas baik jadi Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun pejabat di intansi-instansi kesehatan milik pemerintah maupun lainnya.