Bola.com, Jakarta - Kritik seni adalah bentuk kegiatan menanggapi karya seni untuk dapat menunjukkan kelebihan atau kekurangannya. Kritik sering diungkapkan seseorang untuk mengapresiasi ide atau karya orang lain. Kritik seni membantu pemirsa memahami, menafsirkan, dan menilai suatu karya seni. Selain itu, kritik juga bisa digunakan sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses maupun hasil berkarya. Dengan adanya kritik atau tanggapan, terutama dari kritikus ternama, akan memengaruhi persepsi penikmat terhadap kualitas karya seni. Bahkan bisa berpengaruh juga terhadap nilai ekonomis atau harga jual suatu karya. Di sisi lain, berdasarkan tujuannya, kritik karya seni rupa terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu kritik populer, kritik jurnalis, kritik keilmuan, dan kritik pendidikan. Berikut ini penjelasan tentang jenis-jenis kritik seni rupa yang perlu diketahui, seperti dilansir dari gerbangkurikulum.sma.kemdikbud.go.id, Jumat (12/11/2021). Sebelum membahas jenis-jenis kritik seni, ketahui dulu tahapan yang harus dilalui seorang kritikus. Berikut ini tahapannya: Deskripsi Deskripsi merupakan tahapan kritik untuk menemukan, mencatat, dan mendeskripsikan segala sesuatu secara apa adanya. Agar bisa menyimpulkan dengan baik, seorang pemberi kritik harus mengetahui suatu istilah teknis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan maka pemberi kritik akan kesulitan untuk menyimpulkan fenomena karya yang dilihatnya. Analisis formal Analisis formal ialah tahapan kritik karya seni untuk dapat menelusuri suatu karya seni berdasarkan struktur formal. Pada tahap ini seorang kritikus harus benar memahami unsur seni rupa dan prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni tertentu. Interpretasi Interpretasi yaitu tahapan penafsiran makna karya seni, yang mencakup tema, simbol yang dihadirkan atau masalah yang dikedepankan. Penafsiran ini bersifat sangat terbuka dan dipengaruhi sudut pandang serta wawasan pemberi kritiknya. Makin luas wawasan seorang pemberi kritik biasanya makin kaya interpretasi karya yang dikritisinya. Evaluasi atau Penilaian Evaluasi maupun penilaian merupakan tahapan kritik untuk menentukan kualitas karya seni jika dibandingkan dengan karya lain sejenis. Perbandingan ini dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut, baik aspek formal maupun konteks. Tema Karya Seni Rupa Tema dalam seni karya rupa adalah gagasan, ide, atau isi yang terkandung di dalam seni karya rupa baik karya seni rupa dua dimensi, tiga dimensi, maupun relief. Tema-tema yang digunakan di dalam seni karya rupa selalu dipengaruhi oleh waktu dan keadaan. Tema-tema seni rupa tersebut di antaranya keagamaan, sosial, kemanusiaan, dunia binatang, alam, perjuangan, peperangan, menari, dunia aneh, dan lain-lain. Kritik Populer Kritik populer adalah jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi masyarakat pada umumnya. Tanggapan yang disampaikan melalui kritik jenis ini bersifat pengenalan karya secara umum. Dalam tulisan kritik populer, biasanya dipergunakan bahasa dan istilah-istilah sederhana yang mudah dipahami oleh masyarakat luas. Kritik Jurnalis Kritik jurnalis adalah jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada publik melaui media massa. Kritik ini hampir sama dengan kritik populer, tetapi ulasannya lebih dalam dan tajam. Kritik jurnalistik cepat memengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari sebuah karya seni, karena sifat dari media massa dalam mengomunikasikan hasil tanggapannya. Kritik Keilmuan Kritik keilmuan merupakan jenis kritik yang bersifat akademis dan memerlukan wawasan, pengetahuan, kemampuan, dan kepekaan yang tinggi untuk menanggapi sebuah karya seni. Kritik jenis ini biasanya disampaikan seorang kritikus ternama yang sudah teruji kepakarannya dalam bidang seni. Kritik yang disampaikan mengikuti kaidah-kaidah atau metodologi kritik secara akademis. Hasil tanggapan melalui kritik keilmuan seringkali dijadikan referansi bagi para penulis karya ilmiah lain atau kolektor, kurator, galeri, dan institusi seni yang lainnya. Kritik Kependidikan Kritik kependidikan merupakan kegiatan kritik yang bertujuan untuk meningkatkan kepekaan artistik serta estetika pelajar seni. Jenis kritik ini umumnya digunakan lembaga-lembaga pendidikan seni rupa untuk meningkatkan kualitas karya seni rupa yang dihasilkan. Kritik jenis kependidikan biasanya digunakan oleh pengajar bidang ilmu seni dalam mata pelajaran pendidikan seni. Sumber: Kemdikbud
Setelah mempelajari modul kritik karya seni rupa ini dengan baik, siswa diharapkan menguasai kompetensi berikut :
B. Uraian MateriKajian teori dan lahirnya kritik karya seni rupa tidak terlepas dari kegiatan pameran dan apresiasi seni. Melalui kegiatan pameran perupa memperlihatkan hasil olah seni mereka sebagai ajang eksistensi diri dan menyampaikan tujuan-tujuan berkarya seni. Bisa dikatakan bahwa bicaranya perupa adalah melalui karya. Pertanyaannya siapa yang diajak berbicara ?. Mereka adalah para apresiator karya seni rupa. Para apresiator akan berbicara dengan karya yang diapresiasinya. Dari sekian banyak apresiator ini akan lahir beberapa apresiator yang memberikan tanggapan, pertanyaan, analisa, penilaian dan sebagainya. Maka pembicaraan dan catatan apresiator itulah yang disebut dengan kritik seni. Selaras dengan pengertian kritik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa kritik adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya. $ads={1} Pada kesempatan ini, kalian membahas kritik karya seni rupa yang dibuat oleh perupa/seniman atau teman kalian. Secara teori, untuk membuat kritik karya seni rupa memerlukan wawasan yang luas dan memahami seluk beluk tentang karya seni rupa. Tentunya agar kritik yang dilakukan tepat dan sesuai dengan kenyataan karya. Sedangkan bentuk dari kritik karya seni rupa dapat berupa kritik secara lisan dan bahasa tulisan. Untuk mencoba belajar membuat kritik karya seni rupa secara lisan maupun tulisan tidak salah kita melihat dan mengatahui kriteria seorang kritikus seni yang profesional. Kriteria kritikus pada dasarnya tidak mutlak, karena kemampuan membuat kritik karya seni bisa saja diperoleh secara otodidak, hasil pendidikan dan paduan keduanya. Dibawah ini adalah beberapa kriteria kritikus :
Berkaitan dengan uraian diatas yang memberikan gambaran syarat dan standar menjadi kritikus seni rupa, jika kita telaah kritik seni rupa adalah milik orang-orang tertentu saja. Maka perlu juga direnungkan apa yang diungkapkan oleh kritikus Jim Supangkat berikut, untuk tidak meneruskan masalah berkepanjangan soal ada tidak adanya kritik seni rupa dalam perkembangan seni rupa kita dan juga agar tidak terjebak pada perdebatan yang tak ada gunanya tentang standar kritik seni rupa, saya cenderung mengikuti kepercayaan bahwa semua tulisan yang membahas karya seni rupa adalah kritik seni. Tulisan dimedia masa, dalam bentuk resensi bahkan pemberitaan, apabila menyertakan ulasan karya, adalah kritik seni. Dari uaraian ini maka seseorang termasuk kalian sebagai peserta didik, boleh saja memberikan kritik seni rupa tanpa dibatasi ketentuan dan aturan diatas, selama itu tetap memberikan ulasan sesuai dengan realitas karya. Dengan demikian kritik karya seni rupa, bisa saja hanya sebagai apresiasi seni yakni kritikus berperan sebatas menikmati, memahami dan menilai sebatas kepentingan dirinya sendiri. Sebagai aktivitas penghakiman yakni memberikan sorotan dan pemberian keputusan nilai karya seni. Sedangkan sebagai kritik seni yakni sebagai alat atau kebutuhan karya seni itu sendiri tanpa harus ada nilai yang harus dimiliki. Pengertian Kritik Seni.Walaupun ada beberapa pandangan dan pemahaman perlu dan tidaknya kritik seni, namun kecenderungan adanya kesamaan yang mengisyaratkan bahwa kritik seni rupa tetap diperlukan. Terlepas kritik seni rupa memberikan andil terhadap perkembangan seni rupa atau tidak. Karena dalam hal ini, kritik seni rupa tetap tidak dapat mempengaruhi dan merubah gaya karya seni seseorang. Istilah kritik berasal dari bahasa Yunani kriticos yang artinya mengamat, membanding, memisahkan dan menimbang. Dalam Encyclopedia of World Art disebutkan bahwa kritik seni adalah proses yang mengarah kepada penghakiman kualitatif atas karya seni dan hasil dari pada proses itu. Kritik seni adalah aktivitas pengkajian yang serius terhadap karya seni ( Sem C. Bangun ). Dari beberapa contoh definisi yang dikemukakan, kiranya kalian dapat memahami salah satu atau memadukan satu sama lain yang dapat memberikan suatu kesimpulan yang mudah dipahami serta sesuai dengan kapasitas pemahaman kalian. Dengan catatan jika memiliki keinginan lebih berperan dalam membuat atau menulis kritik seni maka harus berupaya menambah wawasan seni secara berkesinambunga. SimbolMenurut Budiono (2005) simbol itu berasal dari kata symbolos (Bahasa Yunani) yang memiliki arti tanda yang menjelaskan suatu hal kepada seseorang. Simbol yang dimaksud disini adalah makna yang terdapat pada karya seni rupa dua dimensi maupun tiga dimensi. Simbol dapat terlihat dan melekat pada bentuk objeknya atau dari unsur-unsur yang membentuknya. Simbol pada objeknya adalah bentuk dari objek yang dijadikan suatu tema. Contoh ada seseorang yang berjasa membela daerah tertentu, maka sosok orang tersebut dibuatkan patungnya. Patung seseorang tersebut memiliki simbol pahlawan, kekuatan, keberanian, dan perjuangan. Simbol yang terdapat pada unsurnya yaitu makna dari setiap unsur yang divisualisasikan. Contoh simbol dari patung tadi diwujudkan orang yang berbadan tegap, membawa bendera berkibar, baju yang dipakai dan atribut yang melekat, maka memberikan simbol semangat, wibawa dan keindahan. Contoh lain untuk melambangkan duka cita, beberapa masyarakat ada yang menggunakan unsur berupa warna hitam. Namun ada juga masyarakat yang menggunakan kuning, lalu ada juga masyarakat yang menggunakan putih. Dengan demikian, setiap masyarakat di daerah tertentu bisa saja menciptakan makna dengan simbol tertentu yang berbeda dari daerah lainnya. Bentuk Kritik Seni Rupa
Jenis Kritik SeniSalah satu tokoh kritikus Amerika Feldman, dalam bukunya Art As Image and Idea (1967), membagi jenis kritik menjadi empat, yaitu : Kritik populer (popular criticism), Kritik jurnalistic (journalism criticism) adan Kritik keilmuan (scholarly criticism)
Fungsi dan Tujuan Kritik SeniPada hakekatnya manusia tidak menjalani kehidupan ini dengan kekosongan, sadar atau tidak manusia akan membentuk seperangkat nilai-niali yang dijadikan sasaran tertentu untuk mencapai kehidupannya. Demikian pula dalam kritik seni tidak lepas dari sistem nilai-nilai yang ingin diungkapkan oleh pembuatnya. Maka fungsi kritik seni rupa merupakan nilai guna yang dimiliki oleh kritik karya seni rupa yang ditujukan kepada seniman atau masyarakt pada umumnya. Sedangkan tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh ktikus. Di bawah ini adalah beberapa fungsi dan tujuan dalam membuat kritik karya seni rupa :
Nilai Estetis atau nilai keindahan.Catatan khusus untuk kalimat nilai estetika. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia estetika ialah suatu cabang filsafat yang membahas tentang seni, nilai keindahan dan tanggapan manusia terhadapnya. Nilai estetika dalam sebuah karya adalah nilai-nilai unsur dan prinsip seni rupa yang padu, melekat yang dicerap seseorang. Estetika ialah suatu keadaan yang berhubungan dengan sensasi keindahan yang baru bisa dirasakan seseorang jika terjalin perpaduan yang harmonis antar elemen yang ada dalam suatu objek. Nilai EstetisHal yang paling unik dalam dunia seni adalah nilai estetis karya seni rupa. Mengapa unik, karena nilai estetis terbentuk dari pengalaman seseorang mencerap nilai pada suatu karya seni rupa. Pengalaman inderawi seseorang yang tidak dapat ditularkan ini, berkembang dalam diri setiap orang. Contoh ada seseorang tertarik atau menyenangi lukisan A, yang lainnya menyukai lukisan B, C, D dan sebagainya, nah jika ditanya alasannya mengapa masing-masing berbeda, mereka akan bingung menjawabnya, mengapa dia suka yang A, B, C. Maka itulah nilai estetis. Untuk membantu kalian memahami nilai estetis atau keindahan sebuah karya seni rupa, maka bisa saja memanfaatkan teori yang telah kalian pelajari yaitu tentang komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai, penempatan objek yang membentuk kesatuan dan keselarasan dalam menata unsur-unsur visual. Lebih jauh lagi untuk kritikus dapat memanfaatkan pendekatan unsur-unsur seni, seniman, masyarakat, kajian mimetik (sejauh mana karya berhubungan dengan kenyataan), Ekspresif (sejauh mana karya mengungkapkan isi hati penciptanya), struktural (sejauh mana karya merupakan suatu kesatuan dengan strukturnya sendiri) dan semiotik (bagaimana karya ditafsirkan oleh para pengamat dan masyarakat). TokohPada bahasan ini kalian akan diperkenalkan dengan beberapa tokoh kritikus seni rupa Indonesia. Disebut tokoh karena yang bersangkutan aktif membuat tulisan--tulisan tengtang seni rupa yang dipublikasikan kepada masyarakat umum melalui majalah, koran atau buku.
C. RangkumanIstilah kritik berasal dari bahasa Yunani yaitu kriticos yang artinya mengamat, membanding, memisahkan dan menimbang. Dalam Encyclopedia of World Art disebutkan, kritik seni adalah proses yang mengarah kepada penghakiman kualitatif atas karya seni dan hasil dari pada proses itu. Menurut Jim Supangkat (Kritikus Indonesia) bahwa semua tulisan yang membahas karya seni rupa adalah kritik seni. Tulisan dimedia masa, dalam bentuk resensi bahkan pemberitaan, apabila menyertakan ulasan karya, adalah kritik seni. Bentuk Kritik Seni Rupa dapat berupa kritik secara lisan dan tulisan. Kritik secara lisan yaitu kritik yang disampaikan secara lisan melalui diskusi atau seminar, sedangkan dan kritik secara tertulis yakni pengkajian yang diberikan/disampaikan melalui bentuk tulisan pada media massa. Fungsi atau tujuan kritik seni antara lain : menilai dan memperoleh kepuasan dalam memperbincangkan karya seni rupa, sebagai aktivitas evaluasi pada pernyataan nilai baik-buruk dalam kontek karya yang sejenis, upaya pemahaman dan penikmatan karya seni dan sebagai apresiasi. Pengelompokkan kritik karya seni rupa menurut Felman terdiri dari empat jenis, 1. Kritik jurnalistik, 2. Kritik pedagogik, 3. Kritik ilmiah, 4. Kritik populer. Berkembang dan dikenalnya pelukis tidak terlepas dari peran kritikus yang turut menyebarkan informasi keberadaan lukisannya, demikian juga keberadaan kritikus dikenal karena ada aktivitas para pelukis. |