Alat Alat apakah yang dihasilkan dari Kebudayaan Dongson?

Peninggalan kebudayaan Dongson – Di Asia Tenggara, kebudayaan Dongson mulai dikenal kira-kira 3000 sampai 2000 sebelum Masehi. Hasil migrasi manusia ke Indonesia selain membawa kebudayaan baru juga membawa kebudayaan zaman logam. Kebudayaan ini dibawa oleh masyarakat dari Dongson, Vietnam.

Pengetahuan mengenai perkembangan kebudayaan logam ini mulai banyak dikenal setelah Payot mengadakan penggalian di sebuah kuburan Dongson, Vietnam pada tahun 1924. Dalam penggalian tersebut ditemukan berbagai macam alat perunggu, seperti nekara, bejana, ujung tombak, kapak dan gelang-gelang.

Benda-benda perunggu yang ditemukan di Indonesia menunjukkan persamaan dengan temuan di Dongson, baik bentuk maupun maupun pola hiasnya. Bentuknya semacam berumbung dari perunggu yang berpinggang di bagian tengahnya dan di sisi atasnya tertutup.

Hiasannya ada yang berbentuk garis-garis lurus dan bengkok, gambar binatang seperti burung, gajah, merak, kuda, dan rusa, ada juga gambar rumah, perahu atau lukisan berburu.

Tahap Pembawa Kebudayaan

Menurut para ahli pembawa kebudayaan ini serumpun dengan pembawa kebudayaan kapak persegi yaitu bangsa Austronesia, yang datang ke Indonesia dalam dua tahap.

  1. Tahap pertama pada zaman neolitikum (kira-kira 2000 tahun sebelum masehi).
  2. Tahap kedua pada zaman perunggu (kira-kira 500 tahun sebelum Masehi)

Budaya Dongson sangat besar pengaruhnya terhadap budaya perunggu di Indonesia, tidak kurang dari 56 nekara berhasil ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia seperti Sumatra, Jawa, dan Maluku selatan.

Contoh nekara yang penting ditemukan di wilayah Indonesia seperti nekara Makalaman dari pulau Sangeang dekat Sumbawa. Nekara Makalaman ini berisi hiasan gambar orang-orang berpakaian seragam menyerupai pakaian Dinasti Han (Cina atau Kushan (India Utara) atau Satavahana (Indi Tengah).

Nekara di kepulauan Kei (Maluku) memiliki hiasan lejur mendatar berisi gambar kijang dan adegan perburuan macan. Nekara dari pulau Selayar (Sulawesi Selatan) berisi hiasan gambar gajah dan burung merak.

Seluruh hiasan pada nekara tersebut diperkirakan tidak dikenal oleh penduduk dari pulau-pulau di wilayah Indonesia bagian timur tempat nekara ditemukan. 

Para ahli menyimpulkan bahwa tidak mungkin nekara-nekara tersebut dibuat oleh masyarakat pada daerah tempat penemuan. Dari sudut gaya dan kandungan timahnya yang cukup tinggi, maka nekara-nekara yang ditemukan di Indonesia diperkirakan dibuat di daerah Cina.

Pengamatan yang dilakukan oleh Berner Kempers menunjukkan bahwa semua nekara yang ditemukan bahwa semua nekara yang ditemukan di sebelah timur Bali memiliki empat patung katak pada bagian bidang pukulnya.

Pola-pola hiasnya yang tidak begitu terpadu dapat dilihat dari gambar berupa prajurit dan motif perahu yang banyak ditemukan pada nekara-nekara tertua di Vietnam.

Berner Kempers ,memberikan gambaran cara nekara tipe Heger I dicetak secara utuh. Penyebaran nekara tipe Heger I di daerah Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku Selatan, dan lain-lain.

Ada beberapa benda peninggalan hasil kebudayaan Dongson, diantaranya Nekara, Arca Perunggu, Bejana Perunggu, Perhiasan Perunggu dan Manik-manik. Kebudayaan Dong Son adalah kebudayaan zaman Perunggu yang berkembang di Lembah Song Hong, Vietnam. Di bawah ini penjelasan mengenai benda-benda peninggalan kebudayaan Dongson.

Nekara

Salah satu benda perunggu yang memiliki nilai estetika dan ekonomis sangat tinggi, dan ditemukan hampir di seluruh wilayah Asia Tenggara adalah nekara. Nekara tersebut merupakan hasil kebudayaan Dongson di Vietnam Utara yang kemudian menyebar hmpir seluruh wilayah asia Tenggara (Bellwood, 1985:272—275). Hal ini sekali lagi telah membuktikan adanya hubungan secara sosial-ekonomis antara Indonesia dengan wilayah Asia Tenggara lainnya.

Nekara adalah gendering besar yang terbuat dari perunggu, berpinggang di bagian tengahnya dan tertutp di bagian atasnya. Nekara dengan berhiaskan patung katak berfungsi untuk upacara meminta hujan. Sedangkan nekara yang terdapt lukisan perahu digunakan untuk menghantarkan jenazah. Banyak ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali, Selayar, Roti, dan Kepulauan Kei.

Nekara dapat juga disebut Genderang Nobat atau Genderang Ketel, karena bentuknya semacam berumbung, yang terbuat dari perunggu yang berpinggang dibagian tengahnya, dan sisi atasnya tertutup. Bagi masyarakat prasejarah, nekara dianggap sesuatu yang suci. Di daerah asalnya Dongson, pemilikan nekara merupakan simbol status, sehingga apabila pemilikya meninggal, maka dibuatlah nekara tiruan yang kecil yang dipakai sebagai bekal kubur.Sedangkan di Indonesia nekara hanya dipergunakan waktu upacara-upacara saja antara lain ditabuh untuk memanggil arwah/roh nenek moyang, dipakai sebagai genderang perang dan dipakai sebagai alat memanggil hujan.

Daerah penemuan Nekara di Indonesia antara lain, pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Sumbawa, Pulau Sangean, Pulau Roti dan pulau Kei serta pulau Selayar.Di antara nekara-nekara yang ditemukan di Indonesia, biasanya beraneka ragam sehingga melalui hiasan-hiasan tersebut dapat diketahui gambaran kehidupan dan kebudayaan yang ada pada masyarakat prasejarah. Pada umunya nekara yang ditemukan di Indonesia ukurannya besar-besar, contoh nekara yang ditemukan di desa Intaran daerah Pejeng Bali, memiliki ketinggian 1,86 meter dengan garis tengahnya 1,60 meter, nekara tersebut dianggap suci, sehingga ditempatkan di Pure Penataran Sasih.

Dalam bahasa bali sasih artinya bulan, maka nekara tersebut dinamakan nekara Bulan Pejeng.Nekara yang ditemukan di pulau Alor selain bentuknya kecil juga ramping, disebut dengan Moko. Fungsi Moko selain sebagai benda pusaka, juga dipergunakan sebagai mas kawin atau jujur

Arca-arca perunggu

Arca-arca dari zaman perunggu ini berupa arca manusia dan binatang. Arca-arca tersebut ditemukan di Bangkinang (Riau) dan di Limbangan (Bogor)

Arca perunggu/patung yang berkembang pada zaman logam memiliki bentuk beranekaragam, ada yang berbentuk manusia, ada juga yang berbentuk binatang. Pada umumnya arca perunggu bentuknya kecil-kecil dan dilengkapi cincin pada bagian atasnya. Adapun fungsi dari cincin tersebut sebagai alat untuk menggantungkan arca itu sehingga tidak mustahil arca perunggu yang kecil dipergunakan sebagai Liontin/bandul kalung. Daerah penemuan arca perunggu di Indonesia adalah Bangkinang (Riau), Palembang (Sumsel) dan Limbangan (Bogor).

Bejana Perunggu

Bejana perunggu di Indonesia ditemukan di tepi Danau Kerinci (Sumatera) dan Madura, yang bentuknya seperti periuk tetapi langsing dan gepeng. Kedua bejana yang ditemukan mempunyai hiasan yang serupa dan sangat indah berupa gambar-gambar geometri dan pilin-pilin yang mirip huruf J.

Perhiasan Perunggu

Jenis perhiasan dari perunggu yang ditemukan sangat beragam bentuknya yaitu seperti kalung, gelang tangan dan kaki, bandul kalung dan cincin. Di antara bentuk perhiasan tersebut terdapat cincin yang ukurannya kecil sekali, bahkan lebih kecil dari lingkaran jari anak-anak. Untuk itu para ahli menduga fungsinya sebagai alat tukar (mata uang). Daerah penemuan perhiasan perunggu di Indonesia adalah Bogor, Malang dan Bali.

Manik manik

Manik -manik yang berasal dari jaman perunggu ditemukan dalam jumlah yang besar sebagai bekal kubur, sehingga memberikan corak istimewa pada zaman perunggu. Daerah penemuan benda tersebut antara lain Bogor, Wonosari, Ponorogo dan Besuki.

Kebudayaan Dongson – Halo sobat dosenpintar.com dikesempatan ini penulis akan membagikan sebuah artikel yang mengenai tentang Kebudayaan Dongson meliputi Pengertian Kebudayaan Dongson, Peninggalan Kebudayaan Dongson, Perkembangan Kebudayaan Dongson di Indonesia, Penyebaran Kebudayaan Dongson yang tentunya akan penulis berikan uraian secara detail berikut ini.

Alat Alat apakah yang dihasilkan dari Kebudayaan Dongson?
Kebudayaan Dongson

Pengertian Kebudayaan Dongson

Budaya Dongson merupakan gambaran sebagai karya dari kelompok Austronesia, terutama yang terletak di pantai Annam, tepatnya pada abad ke-5 SM. SM Dan mekar berada di hadapan Kristus. Culturenya sendiri mengambil nama dari Dongson pada Tanh hoa.

Komunitas Dongson merupakan komunitas peternak dan juga petani yang dapat untuk diandalkan. Dia memiliki ilmu pengetahuan, berternak kerbau dan babi dan pandai memancing. Dari badai petir mereka terlindung dari resiko banjir.

Rumah mereka berukuran besar berlantai dengan atap dengan bentuk melengkung yang menghadap kearah teras. Selain dari pertanian, komunitas Dongson juga sangat dikenal sebagai komunitas pelaut, tidak hanya oleh para nelayan namun juga oleh pelaut yang telah menyeberangi Laut Cina dan deretan pantai selatan terhadap berbagai perahu.
 

Peninggalan Kebudayaan Dongson.

Berikut merupakan beberapa contoh peninggalan dari kebudayaan dongson, antara lain.

Arca Perunggu

Alat Alat apakah yang dihasilkan dari Kebudayaan Dongson?
Arca Perunggu dongson

Arca ini berbentuk patung yang bermacam seperti contohnya seseorang yang sedang menari, ada juga yang sedang menaiki kuda, dan ada yang sambil memegang sebuah busur beserta anak panah.

Kemudian hasil dari penemuan arca (patung) banyak ditemukan pada wilayah tempat patung-patung tersebut ditemukan misalnya seperti pada daerah Bangkina yaitu di Riau, lalu di daerah Lumajang, kemudian ada juga di daerah Bogor dan kota Palembang.

Kapak Corong

Alat Alat apakah yang dihasilkan dari Kebudayaan Dongson?
Kapak Corong

Kapak corong merupakan sebuah peninggalan zaman yang bersejarah, yang memiliki bentuk seperti sebilah kapak yang terbuat dari bahan perunggu serta di bagian atasnya membentuk sebuah corong.

Banyak yang menyebut Kapak ini dengan corong atau disebut kapak sepatu karena pada bagian atasnya akan berbentuk seperti corong dan juga benda ini kerap dimanfaatkan sebagai tempat untuk dapat menaruh tangkai kayu yang berbentuk menyiku seperti bentuk dari kaki.

Baca Juga :  Pengertian Kebudayaan

Penyebaran dari peninggalan bersejarah ini banyak juga ditemukan pada daerah seperti di Sumatra Selatan, lalu pulau Jawa, lalu di Bali, kemudian terdapat juga di Sulawesi Tengah, di papua, ada juga yang ditemukan di Sulawesi Selatan, di Pulau Selayar, dan yang terakhir ditemukan di Daerah sekitar Danau Sentani.

Nekara Perunggu

Alat Alat apakah yang dihasilkan dari Kebudayaan Dongson?
Nekara Perunggu

Nekara adalah suatu peninggalan yang sejarah dan memiliki bentuk yang menyerupai sebuah benda yang terbuat dari bahan perunggu seperti layaknya dandang yang telah terlungkup atau dapat dikatakan semacam bentuk kerumbung yang berpinggang dimana di bagian tengah dan atasnya yang tertutup.

Jika kita perhatikan gambar diatas pada bagian dinding nekar terdapat berbagai macam hiasan, misalnya sebagai  sebuah garis lurus dan juga ada yang berbentuk bengkok, dengan berbagai corakan seperti pilin-pilin, lalu corak bintang, corak rumah, kemudian ada perahu, serta sebuah pemandangan.

Hasil penemuan dari nekara perunggu sendiri yang hampir banyak dijumpai didaerah Bali, lalu pada Pulau Sengean didekat Sumba, kemudian di Pulau Selayar, dan ada juga yang ditemukan didaerah Sumatra, serta ada juga didaerah Nusa Tenggara Timur dan kemudian terdapat juga di daerah Kepulauan Kei.

Namun hasil dari berbagai penemuan nekara di Indonesia bagian Timur sangat berbeda karena memiliki ukuran yang lebih besar apabila di bandingkan dengan nekara yang di temukan di Negara Indonesia bagian sebelah Barat, contohnya seperti di daerah Jawa dan daerah Sumatra.

Kebanyakan orang Alor mengenal nekara ini yang lebih kecil dengan sebutan yakni Moko. Dan berdasarkan dari hasil oleh penelitian dimana pada masanya nekara ini kerap dimanfaatkan apabila ada sebuah upacara atau ritual.

Bejana Perunggu

Alat Alat apakah yang dihasilkan dari Kebudayaan Dongson?
Bejana Perunggu

Bejana Perunggu merupakan sebuah hasil dari peninggalan di zaman sejarah dengan mulai membentuk seperti sebuah periuk namun ia memiliki bentuk yang Langsing dan juga bentuk gepeng.

Baca Juga :  Pengertian Kerajinan

Penemuan bejana ini saat itu banyak juga ditemukan didaerah Kerinci yaitu (Sumatra bagian Barat) serta di Madura.

Tetapi pada keduanya memiliki kesamaan yaitu terdapat pada hiasan di ukiran yang hampir serupa dan juga sangat indah, yang berupa sebuah gambaran geometri serta bentuk pilin-pilin yang sangat hampir menyerupai suatu huruf yaitu huruf “j”.

Perhiasan Perunggu

Alat Alat apakah yang dihasilkan dari Kebudayaan Dongson?

Kemudian penemuan yang bersejarah lainnya yaitu Perhiasan perunggu, yang memiliki bentuk misalnya gelang, ada kalung, ada juga seperti macam-macam anting-anting, serta ada juga cinin.

Hasil penemuan ini adalah sebuah Peninggalan yang banyak di temukan, didaerah seperti wilayah Anyer (Banten),lalu seperti di Plawangan didekat wilayah Rembang yakni daerah Jawa Tengah, lalu selanjutnya ada didaerah Gilimanuk (Bali),dan  terakhir juga ditemukan didaerah Malelo (Sumba).
 

Perkembangan Kebudayaan Dongson di Indonesia.

Kebudayaan Dongson awal berkembang di Indochina pada masa peralihan dari periode Mesolitik dan periode Neolitik yang kemudian pada periode Megalitik.

Kemudian yang menjadi penyebab pengaruh dalam berkembangnya kebudayaan Dongson hingga meluas sampai ke Negara Indonesia dan kemudian dikenal sebagai peradaban masa kebudayaan Perunggu tepat pada abad sekitar 1000 SM hingga 1 SM.

Hasil dari Penemuan tersebut bisa didapatkan beragam benda-benda dari masa kebudayaan DongSon yang merupakan penemuan penting oleh sebab benda tersebut terbuat dari logam yang ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia.

Lalu kemudian pada Budaya perunggu hampir sama dengan gaya Dong Son mulai menyebar luas hingga di kawasan wilayah Asia Tenggara dan di beberapa daerah kepulauan Indonesia.

Seperti nekara, yang menunjukkan adanya sebuah pengaruh yang cukup sangat kuat. Dan kemudian Nekara dari tipe Heger 1 ini memiliki kecocokan yang indentik dengan nekara yang bagus dan merupakan yang tertua berada di Vietnam.

Kemudian mulai muncul penemuan -penemuan benda perunggu lain yang pada waktu itu ditemukan di wilayah Dong Son serta terdapat juga berbagai kuburan dari hasil penemuan itu, misalnya seperti daerah di Vie Khe, kemudian di Lang Cha dan selanjutnya di wilayah Lang Var.

Baca Juga :  Alat Musik Melodis

Satu neraka memiliki besar berisi 96 mata bajak dan perunggu bercorang. Nekara yang lebih penting ditemukan di wilayah Indonesia tepatnya di pulau Sangeang dekat daerah Sumbawa yang berisi berbagai hiasan gambar orang yang hampir menyerupai pakaian dinasti Han.

Pengamatan menarik dari berbagai Berner Kempres yang menunjukkan bahwa semua nekara yang telah ditemukan di Bali mempunyai 4 patung katak pada bagian pukulnya. Untuk menambah hiasan ini yang lebih naturalistik, seperti pada gambar rumah, lembaran lilin tadi langsung bisa ditambah goresan gambar yang kalian kehendaki.

Kemudian lembaran lilin ini, yang telah di hias itu kembali ditutup dengan tanah liat yang memiliki fungsi sebagai cetakan pada bagian luar, setelah itu terlebih dahulu diberi beberapa paku penjaga jarak.
 

Penyebaran Kebudayaan Dongson

Kebudayaan Dongson ini telah tumbuh dan berkembang dengan pesat di situs Dongson, di dalam hal ini ditemukan juga sebuah karya-karya budaya yang merupakan bentuk hasil dari adanya sebuah inspirasi oleh beberapa kebudayaan itu sendiri, sehingga misalnya di bagian selatan di Semenanjung Indochina (seperti di Samrong, di Battambang yang berada di Negara Kamboja) sampai juga didaerah Semenanjung Melayu (yaitu Sungai Tembeling di daerah Pahang dan juga di Klang di daerah Selangor) hingga sampai ke Nusantara yaitu Negara kita (Indonesia).

Demikianlah artikel yang mengangkat pembahasan mengenai tentang Kebudayaan Dongson, harapan penulis semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga bisa saling berbagi informasi selalu, sekian dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya.

Baca Juga :