Delegasi dari Belgia yang mewakili Belanda dalam Komisi Tiga Negara adalah

Delegasi dari Belgia yang mewakili Belanda dalam Komisi Tiga Negara adalah

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>

Komisi Tiga Negara disingkat (KTN) pada awalnya merupakan Komite Jasa Baik Untuk Indonesia (Committe of Good Offices for Indonesia). KTN dibentuk pada tanggal 25 Agustus 1947 dengan tujuan untuk merealisasikan gencatan senjata antara pemerintah Republik Indonesia dan Belanda, bisa dibilang penengah kedua negara. Lalu, siapa saja anggota KTN? 

Sebelumnya, Belanda menolak adanya gencatan senjata. Namun, setelah desakan dari PPB (Perserikatan Bangsa Bangsa) akhirnya pada 15 Agustus 1947 Belanda menyatakan menerima resolusi gencatan senjata. Komisi Tiga Negara dibentuk oleh PPB, anggotanya dipilih oleh masing-masing negara, sementara pihak penengah dalam resolusi adalah Amerika Serikat.

Delegasi dari Belgia yang mewakili Belanda dalam Komisi Tiga Negara adalah


Baca Juga : Sejarah Perumusan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Berdasarkan pembentukan KTN pada tanggal 25 Agustus 197, berikut ini negara yang terlibat dan nama-nama anggotanya.

Indonesia menunjuk Australia, delegasinya bernama Richard Kirby, nama Lengkapnya Sir Richard Clarence Kirby, lahir pada tanggal 22 September 1904 dan memninggal pada 25 Oktober 2001. Pertama kali ditunjuk sebagai komisi pada tahun 1947, namun pada tahun  1973 ia pensiun karena alasan sakit.

Delegasi Belanda dari Belgia bernama Paul Guillaume Viscount Van Zeeland. Ia merupakan politikus katolik sekaligus ekonom dan pengacara. Lahir di Soignies pada tanggal 11 November 1893. Pernah menjabat sebagai wakil gubernur Bank Nasional Belgia dan direktur ilmu Ekonomi di Universitas Katolik Leuven. Van Zeeland juga salah satu pendiri Liga Eropa kerjasama dibidang ekonomi. Meninggal pada tanggal 22 September 1973.

Artikel Menarik :


Pihak penengah dari AS yang ditunjuk adalah Dr. Farank Graham. Lahir di North California pada tanggal 14 Oktober 1886, pernah menjabat sebagai Rektor (Presiden) di Universitas North California dan Senator Amerika Serikat. Ia juga pernah menjabat sebagai Dewan Penasehat keamanan ekonomi Presiden Franklin Roosevelt. Frank Graham meninggal pada 16 februari 1973.

Tugas Komisi Tiga Negara yaitu untuk menyelesaikan masalah-masalah yang menimbulkan konflik antara Indonesia dan Belanda, salah satunya sengketa wilayah. Penyelesaian masalah melalui KTN dilakukan dengan cara yang damai. Pembentukan KTN merupakan solusi yang dikeluarkan oleh PBB untuk mengakhiri Agresi Militer Belanda 1.

Operatir Produc atau lebih kita kenal dengan Agresi Militer Belanda 1 merupakan operasi militer yang dilakukan oleh Belanda pada tahun 1947 di wilayah Jawa dan Sumatera. Aksi polisionil ini merupakan sebuah pelanggaran kesepakatan yang telah disepakati oleh kedua pihak melalui Perjanjian Linggarjati.

Baca Juga:


Itulah sedikit informasi terkait Anggota KTN (Komisi Tiga Negara) Beserta Nama Delegasinya, semoga bermanfaat dan berguna bagi pembaca semua. Baca juga artikel menarik seputar sejarah sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia. Terimakasih.

Share ke teman kamu:

Tags :

Komisi Tiga Negara (KTN) dibentuk berdasarkan keputusan Dewan Keamanan PBB pada Agustus 1947. Tujuan utama KTN adalah membantu menyelesaikan konflik Indonesia-Belanda.KTN beranggotakan wakil-wakil Amerika Serikat, Australia, dan Belgia. Australia dengan diplomatnya yaitu Richard Kirby menjadi perwakilan untuk Indonesia. Belgia dengan diplomatnya yaitu Paul van Zeeland menjadi perwakilan untuk Belanda. Adapun Australia dan Belgia memilih Amerika Serikat dengan diplomatnya yaitu Frank Graham sebagai negara ketiga (mediator).

Jadi, jawaban yang tepat adalah D. 

Komisi Tiga Negara dibentuk oleh PBB sebagai persiapan dalam melaksanakan Perjanjian Renville. Dalam hal ini, tiga negara yang ditunjuk sebagai fasilitator perdamaian Indonesia dan Belanda adalah Australia mewakili Indonesia, Belgia mewakili Belanda, dan Amerika Serikat sebagai pihak penengah.

Dengan demikian, tiga negara yang duduk dalam KTN adalah Australia, Belgia, dan Amerika Serikat.

Delegasi dari Belgia yang mewakili Belanda dalam Komisi Tiga Negara adalah

Delegasi dari Belgia yang mewakili Belanda dalam Komisi Tiga Negara adalah
Lihat Foto

kemdikbud.go.id

Komisi Tiga Negara (KTN) bentukan PBB

KOMPAS.com - Komisi Tiga Negara atau yang juga dikenal sebagai Komisi Kantor Baik dibentuk oleh PBB pada tanggal 26 Agustus 1947.

Dibentuknya KTN ini bertujuan untuk menengahi konflik yang terjadi antara Indonesia dan Belanda pada Agresi Militer Belanda.

Terdapat tiga negara yang menjadi anggota dalam Komisi Tiga Negara, yaitu:

  • Amerika Serikat
  • Australia
  • Belgia

Baca juga: Ki Hadjar Dewantara: Kehidupan, Kiprah, dan Semboyannya

Latar Belakang 

Pada masa Agresi Militer Belanda I, Indonesia dan Belanda masih terus berseteru, karena Belanda belum menyerah untuk menguasai tanah air. 

Karena masalah Agresi Militer Belanda antara Indonesia dan Belanda tidak kunjung usai, pemerintah Indonesia mengundang Menteri Luar Negeri Australia, Herbert Vere Evatt, untuk turut membantu menyelesaikannya.

Pada waktu itu, Australia menjadi salah satu negara yang sudah merdeka serta kuat pada bidang militer. 

Sebagai bentuk bantuan Australia kepada Indonesia, Evatt berencana membawa permasalahan ini ke Dewan Keamanan PBB.

Tindakan dari Evatt ini mendapat dukungan dari Perdana Menteri Australia, Joseph Benedict Chifley. 

Permasalahan Indonesia kemudian diterima oleh Dewan Keamanan PBB pada 30 Juli 1947. 

Bantuan lain yang juga diberikan Australia yaitu dengan mengusulkan rancangan resolusi.

Delegasi dari Belgia yang mewakili Belanda dalam Komisi Tiga Negara adalah?

  1. Paul Van Zeeland
  2. Richard
  3. Kirby
  4. Frank Graham
  5. Lord Killearn

Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: A. Paul Van Zeeland.

Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban A benar, dan 0 orang setuju jawaban A salah.

Delegasi dari Belgia yang mewakili Belanda dalam Komisi Tiga Negara adalah paul van zeeland.

Pembahasan dan Penjelasan

Jawaban A. Paul Van Zeeland menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.

Jawaban B. Richard menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang ditanyakan.

Jawaban C. Kirby menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan.

Jawaban D. Frank Graham menurut saya ini salah, karena dari apa yang ditanyakan, sudah sangat jelas jawaban ini tidak saling berkaitan.

Jawaban E. Lord Killearn menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah A. Paul Van Zeeland

Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.

Jakarta -

Komisi Tiga Negara (KTN) dibentuk Dewan Keamanan PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa) pada 14 Agustus 1947. Anggota KTN terdiri dari beberapa negara perwakilan. Apakah detikers tahu, Komisi Tiga Negara dalam perundingan Renville terdiri dari negara apa saja?

Latar Belakang Komisi Tiga Negara

Komisi Tiga Negara dibentuk saat sidang Dewan Keamanan PBB yang membahas masalah-masalah Indonesia-Belanda. Para diplomat Indonesia seperti Sutan Syahrir, H. Agus Salim, Dr. Sumitro Djojohadikusumo, Sudjatmoko, dan Charles Tumbun saat itu menyampaikan laporan mengenai situasi di Indonesia akibat agresi militer Belanda, seperti dikutip dari IPS Terpadu untuk Kelas IX SMP oleh Nana Supriatna, Mamat Ruhimat, dan Kosim.

Komisi Tiga Negara lalu dibentuk sebagai badan arbitrase atas kesepakatan Dewan Keamanan PBB. Arbitrase adalah cara penyelesaian sebuah sengketa di luar peradilan umum yang berdasarkan pada perjanjian arbitrase secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa.

Komisi Tiga Negara dalam Perundingan Renville Terdiri dari...


Anggota KTN terdiri atas Australia yang dipilih Indonesia, Belgia yang dipilih oleh Belanda, dan Amerika Serikat yang dipilih oleh Belanda dan Indonesia. Perwakilannya yakni sebagai berikut:

- Delegasi dari Belgia yang mewakili Belanda dalam Komisi Tiga Negara adalah Paul van Zeeland

- Anggota KTN dari Australia yang menjadi wakil dari Indonesia adalah Richard C. Kirby

- Delegasi dari Amerika Serikat perwakilan Belanda dan Indonesia dalam Komisi Tiga Negara adalah Dr. Frank B. Graham

Komisi Tiga Negara dalam perundingan Renville terdiri dari negara Australia, Belgia dan Amerika tersebut nantinya.

Tugas pokok Komisi Tiga Negara

Tugas pokok Komisi Tiga Negara adalah menyelesaikan konflik antara RI dan Belanda dan memberikan jasa-jasa baik. Anggota KTN mulai bekerja sejak 27 Oktober 1947.

Sejak dikeluarkannya resolusi Dewan Keamanan pada 1 November 1947, tugas KTN tidak hanya di bidang politik, tetapi juga di bidang militer.

Komisi Tiga Negara berhasil mempertemukan Indonesia dan Belanda dalam perjanjian Renville. Atas jasa KTN Indonesia dan Belanda menerima tawaran pemerintah Amerika Serikat untuk berunding di atas kapal induk pasukan Amerika Serikat USS Renville yang sedang berlabuh di Teluk Jakarta pada 8 Desember 1947.


Latar Belakang Perjanjian Renville

Latar belakang Perjanjian Renville di antaranya yakni pelanggaran Perundingan Linggarjati oleh Belanda. Salah satu bentuk pelanggaran Perjanjian Linggarjati oleh Belanda yaitu pihak Belanda tidak serius mengakui kedaulatan Republik Indonesia secara de facto.

Belanda merasa mereka secara de facto menguasai wilayah Indonesia. Karena itu, Belanda merasa berhak berbuat apa saja di wilayah kekuasaannya. Salah satunya yakni membentuk dan memprovokasi negara-negara bagian, negara federal, atau negara boneka untuk menentang pemerintahan RI yang berpusat di Jakarta.

Belanda lalu mengeluarkan ultimatum pada pemerintah Indonesia untuk memulihkan keamanan secepat mungkin dan tidak melakukan ancaman militer pada pihak Belanda. Penolakan dari Indonesia dijawab Belanda dengan mengadakan Agresi Militer I ke wilayah Indonesia, yaitu Jawa, Madura, dan Sumatra untuk melumpuhkan pihak Indonesia.

Agresi Militer Belanda I berlangsung sejak 21 Juli 1947. Dalam agresi tersebut, beberapa kota penting di Jawa dan Sumatra jatuh ke pihak Belanda.

Agresi Militer Belanda I mendapat kecaman keras dari dunia internasional. Negara bekas jajahan seperti India dan Australia menunjukkan empati atas perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. India dan Australia lalu mengajukan resolusi atas tuntutan pada PBB untuk menciptakan perdamaian di Indonesia.


Pada 31 Juli 1947, Dewan Keamanan PBB meminta Belanda dan Indonesia menghentikan perang, melakukan gencatan senjata, dan melakukan perundingan untuk menyelesaikan pertikaian.

Perundingan Renville

Delegasi Indonesia dalam perjanjian Renville diketuai oleh Perdana Menteri Amir Syarifuddin. Delegasi Belanda dipimpin oleh R. Abdul Kadir Widjojoatmodjo, orang Indonesia yang memihak Belanda.

Delegasi Indonesia dalam perundingan Renville terdiri dari Ali Satroamidjojo, H. Agus Salim. Dr. J. Leimena, Dr. Latuharhary, dan T.B. Simatupang. Perundingan di atas kapal tersebut berakhir pada 17 Januari 1948.

Isi Perjanjian Renville adalah sebagai berikut:

a. Persetujuan gencatan senjata antara Indonesia dan Belanda

b. Enam pokok prinsip tambahan untuk perundingan guna mencapai penyelesaian politik yang meliputi:


1) Belanda tetap memegang kedaulatan atas seluruh wilayah Indonesia sampai dibentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS)

2) Sebelum RIS dibentuk, Belanda dapat menyerahkan sebagian kekuasaannya pada pemerintah federal sementara

3) RIS sederajat dengan Belanda dan menjadi bagian Uni-Indonesia Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketua uni tersebut

4) Republik Indonesia merupakan bagian dari RIS

5) Akan diadakan penentuan pendapat rakyat (plebisit) di Jawa, Madura, dan Sumatra untuk menentukan apakah rakyat akan bergabung dengan RI atau RIS

6) Dalam waktu 6 bulan sampai 1 tahun, akan diadakan pemilu untuk membentuk Dewan Konstitusi RIS

Anggota KTN melihat langsung kegagalan Perundingan Renville saat Belanda melakukan serangan udara Belanda atas lapangan terbang Maguwo di Yogyakarta, seperti dikutip dari buku IPS Terpadu 3A untuk SMP dan MTs Kelas IX Semester 1 oleh Y. Sri Pujiastuti, T. D. Haryo Tamtomo, dan N. Suparno.

Serangan udara tersebut menjadi bagian dari Agresi Militer Belanda II yang dilancarkan pihak Belanda ke wilayah Indonesia.

Simak Video "Patung Kayu Tertua di Dunia! 2 Kali Lipat Lebih Tua dari Piramida Mesir"



(twu/pay)