Kitab Allah SWT yang diturunkan sebagai penyempurna kitab-kitab terdahulu adalah

Salah satu rukun iman yang harus diyakini bagi setiap orang muslim adalah beriman kepada kitab-kitab Allah, yaitu Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Qur’an. Masing-masing kitab membawa risalah dan ketentuan yang ditetapkan oleh Allah untuk disampaikan di setiap masanya. Taurat disampikan oleh Nabi Musa as, Injil disampaikan oleh Nabi Isa as, Zabur disampaikan oleh Nabi Daud as, dan al-Qur’an disampaikan oleh Nabi Muhammad saw yang menjadi pedoman umat lslam hingga akhir zaman.

Namun ada hal yang membedakan dari keempat kitab tersebut. yaitu cara mengimaninya. Cara mengimani Zabur, Taurat dan Injil adalah percaya keberadaannya, percaya bahwa semua kitab itu adalah kitab-kitab Allah, namun orang muslim tidak diwajibkan untuk percaya isinya. Berbeda dengan Al Quran, cara mengimaninya adalah percaya keberadaannya dan juga percaya dengan isinya.

Bahkan hal ini yang kemudian menimbulkan pertanyaan bagi orang-orang non muslim. Kenapa orang lslam tidak mempelajari kitab Taurat dan Injil yang juga didalamnya terkandung petunjuk dan cahaya? Apa gerangan yang kemudian membuat keempat kitab yang Allah turunkan kepada masing-masing utusannya untuk disampaikan justru berbeda-beda cara mengimaninya?

Sebagaimana yang kita tahu sebagai umat lslam bahwa al-Qur’an memiliki keistimewaan tersendiri, diantaranya terjaga keasliannya hingga akhir zaman dan sebagai penyempurna kitab-kitab terdahulu. Dibandingkan dengan kitab suci lainnya, kandungan al-qur’an tergolong lengkap dan menyediakan pedoman-pedoman dasar yang nantinya akan menjadi pedoman hidup bagi umat lslam dalam kehidupan sehari-hari untuk menjawab seluruh problematika kehidupan manusia yang ada. Susunan Bahasa yang indah dan sastrawi juga menjadi mukjizat tersendiri bagi al-Qur’an.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Maidah ayat 48

وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ

“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu”

Pada ayat al-Qur’an di atas, Allah menjelaskjan bahwa kedatangan al-Qur’an adalah untuk membawa kebenaran dan juga membenarkan apa yang ada pada kitab sebelumnya yang kurang sempurna. Diantara contoh konkrit yang disempurnakan al-Qur’an dari kitab sebelumnya, yaitu al-Qur’an menyempurnakan dari sisi hukum, jumlah ayat, dan keterangan yang tidak dijelaskan dalam kitab-kitab sebelumnya.

Pada zaman Nabi Isa as ada pengharaman untuk mengonsumsi lemak hewan, namun di dalam lslam kemudian setelah datangnya al-Qur’an, mengonsumsi lemak hewan menjadi diperbolehkan asalkan halal. Ada juga hukum sebelum al-Qur’an bahwa sesuatu itu diperbolehkan, namun setelah kedatangan al-Qur’an menjadi tidak boleh dan kemudian diganti dengan hukum yang lain. Jadi Allah swt meyempurnakan hukum kitab-kitab sebelumnya dari berbagai sisi, seperti dari sisi isi maupun keindahan gaya bahasanya sebagaimana dijelaskan dalam surah Huud:1 dan Q.S. Yunus:1

الۤرٰ ۗ كِتٰبٌ اُحْكِمَتْ اٰيٰتُهٗ ثُمَّ فُصِّلَتْ مِنْ لَّدُنْ حَكِيْمٍ خَبِيْرٍۙ

“Alif Lam Ra. (Inilah) Kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi kemudian dijelaskan secara terperinci, (yang diturunkan) dari sisi (Allah) Yang Mahabijaksana, Mahateliti.”

الر ۚ تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْحَكِيم

“Alif laam raa. Inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung kerapian dan keindahan yang sempurna” (QS. Yunus: 1).

Baca Juga  Tahun Baru Islam; Momentum Penting Bagi Umat Islam

Banyak, bahkan lebih dari 40% ayat-ayat al-Qur’an berbicara tentang apa yang terjadi pada zaman Nabi Muhammad saw. Berbeda dengan taurat dan injil yang kebanyakan membahas umat sebelumnya, peringatan-peringatan, dan apa yang dijanjikan oleh Nabi saw kedepannya. Presentasinya lebih kecil dari pada al-Qur’an.

Ada juga ayat al-Qur’an yang yang sudah jelas mengatakan tentang kebenaran al-Qur’an akan kitab-kitab sebelumnya, yaitu terdapat dalam surah Ali-Imran ayat 2-4:

للّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۙ الۡحَىُّ الۡقَيُّوۡمُ َ ٌ نَزَّلَ عَلَيۡكَ الۡـكِتٰبَ بِالۡحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ وَاَنۡزَلَ التَّوۡرٰٮةَ وَالۡاِنۡجِيۡل مِنۡ قَبۡلُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَاَنۡزَلَ الۡفُرۡقَانَ  ؕ‌ اِنَّ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ لَهُمۡ عَذَابٌ شَدِيۡدٌ  ‌ؕ وَاللّٰهُ عَزِيۡزٌ ذُو انۡتِقَامٍؕ

“Dia menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) yang mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil. Sebelumnya, sebagai petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al-Furqan. Sungguh, orang-orang yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh azab yang berat. Allah Mahaperkasa lagi mempunyai hukuman.”

Selain bukti-bukti dalil naqli yang sudah ada dan tetntu masih banyak lagi dijelaskan di dalam al-Qur’an, juga ada korelasi antara diwahyukannya al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw sebagai nabi terakhir di muka bumi. Diturunkannya Nabi Muhammad saw sebagai Nabi terakhir bukan berarti kita tidak percaya akan adanya nabi-nabi yang sebelumnya atau justru sebaliknya, tidak mengakui adanya Nabi Muhammad saw sebsagai nabi terakhir.

Tugas Nabi Muhammad saw diutus oleh Allah SWT adalah untuk menyempurnakan akhlak yang baik/mulia seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadits

Baca Juga  Ilmu Laduni Santri Milenial

إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاَق

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik/mulia.”

Begitu juga diturunkannya al-Qur’an adalah sebagai penyempurna kitab-kitab terdahulu. Bukan berarti yang sebelumnya adalah suatu hal yang keliru, tapi lebih disempurnakan dan tentunya apa yang ada di dalam al-Qur’an ataupun ada dalam diri nabi terdapat suatu hal yang mencakup keseluruhan.

Alquran. Foto: Unsplash

Alquran adalah kitab suci terakhir yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Alquran menjadi pedoman utama bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan selain hadits.

Abu al-Hasan al-Asy‘ary berpendapat dalam kitab al-Itqan fi Ulum al-Quran karya Jalaluddin al-Suyuthy, Alquran berasal dari kata qarana yang berarti menghimpun atau menggabung. Hal ini sesuai dengan sifat Alquran yang menghimpun banyak huruf, ayat, dan surat.

Sedangkan secara terminologis, Alquran adalah firman Allah yang diturunkan kepada Rasulullah untuk melemahkan orang yang menentangnya. Jika seseorang membacanya walaupun hanya dengan surat terpendek, maka tetap dianggap sebagai ibadah.

Selain karena hal-hal tersebut, mengapa Alquran disebut sebagai kitab penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya? Simak penjelasannya di bawah ini!

Alasan Alquran Disebut Sebagai Kitab Penyempurna

Alquran. Foto: Unsplash

Alquran adalah salah satu dari kitab Allah yang diturunkan kepada nabi dan rasul-Nya. Alquran merupakan kitab terakhir yang diturunkan Allah. Setelah itu, Dia tidak lagi menurunkan kitab-Nya ke dunia ini. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi:

وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ

Artinya: “Dan Kami telah menurunkan Kitab (Alquran) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan.” (QS. Al Maidah: 48).

Menurut Nakhrawie dalam buku Keutamaan dan Rahasia Tawakal, ayat di atas menjelaskan bahwa AIquran adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah sebagai penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya. Berdasarkan penjelasan yang terdapat dalam Alquran, ada empat kitab suci yang diturunkan oleh Allah kepada rasul-Nya, yaitu:

Zabur diturunkan kepada Nabi Dawud, Taurat diturunkan kepada Nabi Musa, Injil diturunkan kepada Nabi Isa, dan Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Diterangkan juga dalam buku Etika Pendidikan Islam Perspektif Tafsir Manajemen Pendidikan oleh Abdul Muhyi dkk, Alquran diwahyukan kepada Nabi Muhammad dengan menghapus sebagian syariat yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan tuntunan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Alquran juga merupakan kitab suci terlengkap dan berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir zaman.