Ketika kita melihat teman kita tenggelam dalam air Tindakan apa yang harus kita lakukan untuk menolongnya?

Ketika kita melihat teman kita tenggelam dalam air Tindakan apa yang harus kita lakukan untuk menolongnya?

GetHomeworkHelp GetHomeworkHelp

Saya Sudah Menjawab:1. Dapatkan bantuanJika Anda sedang berada di kolam renang atau pantai saat mengetahui ada seseorang yang tenggelam, berteriaklah untuk memberitahu petugas penyelamat (lifeguard) atau orang-orang terdekat, dan segera hubungi polisi (110) atau ambulan gawat darurat (118).Jika Anda sendirian saat hendak menolong orang tenggelam, jika keadaan aman dan memungkinkan, coba untuk meraih korban. Gunakan tongkat panjang, tali, ban renang, atau benda terdekat apapun yang bisa membantu Anda untuk menarik korban ke daratan.Namun ingat: jika keadaan mengharuskan Anda untuk berenang mendekat, pastikan Anda benar-benar bisa berenang dan tenaga Anda cukup kuat untuk berenang sambil membopong korban kembali ke daratan. Untuk lebih amannya, bawa alat pelampung bersama Anda.Dekati korban dari sisi belakang dengan tenang. Genggam baju korban, atau sangga bawah leher korban agar tetap berada di atas permukaan air selama Anda menariknya ke daratan. Ketika menariknya keluar dari air, tetap sangga leher dan kepalanya untuk mewaspadai adanya cedera leher dan kepala.2. Cek tanda vitalBaringkan korban di tempat aman dan mendatar dalam posisi telentang. Lepas pakaian basah dan sesegera mungkin tutupi korban dengan baju atau selimut hangat.Angkat sedikit kepalanya ke atas, namun jika Anda mencurigai adanya cedera leher dan/atau kepala, hanya buka rahangnya dan jangan angkat kepalanya.Dekatkan telinga Anda dekat mulut dan hidung korban. Apakah Anda merasakan adanya hembusan udara? Perhatikan pula apakah dadanya bergerak naik turun untuk menandakan korban masih bernapas. Jika orang tersebut tidak bernapas, cek nadinya selama 10 detik.Berikan mereka lima kali napas buatan sebelum memulai CPR. Caranya:Jepit hidung orang tersebut dan tempatkan bibir Anda, dalam posisi terkatup, di atas mulutnya.Ambil napas seperti biasa dan tiupkan udara secara perlahan (1-2 detik tiap kalinya) ke dalam mulutnya. Jika mengatasi korban anak di bawah satu tahun, cukup katupkan bibir dan hembuskan napas buatan tanpa perlu menjepit hidungnya.Cek apakah dada korban naik-turun, sebelum mulai memberikan napas buatan selanjutnya.Jika korban muntah, miringkan kepalanya dan buang isi mulutnya untuk mencegah ia tersedak.3. Mulai CPRJika saat diangkat ke daratan, orang tersebut sudah tidak responsif dan tidak bernapas, segera mulai tindakan CPR.CPR untuk korban dewasa dan anak-anak di atas 1 tahun:Tempatkan bagian bawah pergelangan salah satu tangan Anda di tengah dada korban, di antara garis puting. Anda juga bisa tempatkan tangan Anda yang satu lagi di atasnya.Tekan ke bawah sekitar 5 centimeter. Pastikan untuk tidak menekan tulang rusuk.Lakukan 30 kali kompresi dada, dengan laju 100 kali kompresi per menit atau lebih. Biarkan dada untuk naik seutuhnya di antara tekanan.Periksa apakah orang tersebut telah mulai bernapas.CPR untuk anak di bawah 1 tahun:Tempatkan dua jari pada tulang dada.Tekan ke bawah sedalam 1-2 centimeter. Pastikan untuk tidak menekan ujung tulang dada.Lakukan 30 kali kompresi dada, dengan laju 100 kali kompresi per menit atau lebih. Biarkan dada untuk naik seutuhnya di antara tekanan.Periksa apakah anak tersebut telah mulai bernapas.Setelah mendapatkan CPR, korban harus secepatnya mendapatkan bantuan medis (hubungi 118) lanjutan untuk memeriksa adanya komplikasi kerusakan organ.Jika korban masih tidak bernapas, lakukan dua kali napas buatan pendek dan dilanjutkan dengan 30 kali kompresi dada. Ulangi terus siklus ini sampai orang tersebut mulai bernapas atau bantuan medis datang.Catatan: instruksi di atas tidak dimaksudkan sebagai pengganti pelatihan CPR resmi yang bisa Anda dapatkan melalui Palang Merah Indonesia atau institusi pelayanan kesehatan resmi lainnya.4. Jangan tinggalkan korbanSaat korban sadar dan kondisi memungkinkan, bopong ia ke tempat kering dan hangat. Anda bisa berikan ia minuman hangat atau makanan berenergi, misalnya minuman cokelat atau sereal panas saat ia sudah bisa menelan. Namun, jangan rendam korban dalam air hangat atau memijatnya jika ia menggigil. Cukup jaga tubuhnya tetap hangat dan kering dengan menambahkan selimut atau baju hangat.Terus temani dan periksa tanda-tanda vital, pernapasan, dan seberapa baik respons korban tenggelam sampai bantuan medis datang.

  • Ketika kita melihat teman kita tenggelam dalam air Tindakan apa yang harus kita lakukan untuk menolongnya?

  • Ketika kita melihat teman kita tenggelam dalam air Tindakan apa yang harus kita lakukan untuk menolongnya?

  • Ketika kita melihat teman kita tenggelam dalam air Tindakan apa yang harus kita lakukan untuk menolongnya?

  • Ketika kita melihat teman kita tenggelam dalam air Tindakan apa yang harus kita lakukan untuk menolongnya?

Ketika kita melihat teman kita tenggelam dalam air Tindakan apa yang harus kita lakukan untuk menolongnya?

Rajailhami11 Rajailhami11

Mulai CPR,Segera Minta Pertolongan,Cek Tanda Vital Merupakan Beberapa Contoh Diantara Sekian Banyaknya Contoh Untuk Menolong Teman Yang Tenggelam

JAKARTA, KOMPAS.com - Bermain air di sungai dengan teman dan keluarga jadi hal menyenangkan. Namun, jika di tengah aktivitas tersebut melihat seseorang terseret arus sungai, sebagian orang mungkin merasakan panik dan bingung.

Sugiyanto dari tim Search and Rescue Majelis Tafsir Al-Quran (SAR MTA) mengimbau, bila kebetulan mengalami situasi ini, segeralah lakukan pertolongan dan mendekat ke arah korban dengan tenang.

"Begitu melihat seseorang membutuhkan bantuan, segera lakukan pertolongan dan mendekati korban dengan tenang. Ciptakan komunikasi dengan korban untuk menenangkan, menumbuhkan rasa percaya diri dan bantu untuk menuju daratan," ujar Sugiyanto kepada Kompas.com, Jumat (27/05/2022).

Baca juga: Mengenal Sungai Aare, Sungai Terpanjang di Swiss dari Pegunungan Alpen

Sugi menambahkan, sejumlah teknik berikut ini berguna untuk menolong siapa pun yang terseret arus sungai. Cara ini, menurutnya, juga dikenal sebagai teknik RTRGT (Reach, Throw, Row, Go, Tow atau Carry), yaitu:

Pertolongan dilakukan dari darat atau pinggir kolam, dengan cara menjangkau atau meraih tubuh korban.

Karena posisi penolong berada di pinggir sungai, bisa menggunakan alat bantu apung seperti dayung, galah, dan bambu, atau alat bantu non-apung seperti handuk, pakaian, atau juluran tangan.

Cara ini dilakukan dengan melempar alat apung dengan posisi penolong berada di tempat yang aman. Koordinator Tim Selam MTA yang pernah menjabat Kepala Bidang Bagian Pelatihan dan Diklat SAR ini mengatakan, biasanya, alat bantu yang digunakan berupa ring buoy atau benda apung lain.

Baca juga: Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Trekking dan Hiking

Row ialah dengan cara mendekati korban dengan menggunakan kapal kecil seperti kano, papan selancar, atau perahu karet. Setelah posisi sudah dekat dengan korban, bisa melanjutkan dengan teknik reach atau throw.

Penolong (rescuer) harus menuju korban dengan membawa alat apung untuk memberikan pertolongan. Setelah berhasil memberikan alat apung, rescuer dapat kembali ke posisi aman atau menuju tempat aman bersama korban.

Pada usaha penyelamatan ini, terjadi kontak langsung antara rescuer dan korban.

Baca juga: 9 Tips Wisata ke Pantai Saat Musim Hujan, Jangan Berenang

Sugiyanto menjelaskan, dalam dunia relawan, korban adalah korban. Jangan sampai penolong juga menjadi korban.

"Kita tidak boleh menjadi penolong apabila kemampuan kurang memadai. Sebab, banyak kasus terjadi penambahan korban, karena rasa ingin menolong namun kemampuannya kurang," katanya.

Maka dari itu, hal pertama yang harus dilakukan sebagai orang awam saat berada di kondisi ini adalah memahami terlebih dahulu kemampuan renang dan fisik pribadi.

Baca juga: 7 Fakta Sungai Chao Phraya, Lokasi Tewas Artis Thailand Tangmo Nida

Jika ragu, segeralah cari pertolongan terdekat, baik dari warga setempat maupun menghubungi BASARNAS.

"Banyak kasus penolong justru jadi korban. Kalau tidak bisa berenang, lemparkan saja benda apung, ranting atau apapun untuk pegangan korban," imbuhnya.

Namun, ketika hendak menolong orang yang terseret arus sungai sekaligus mencegah kejadian fatal bagi penolong atau penyelamat, setidaknya ada empat komponen keselamatan yang perlu dipertimbangkan:

1. Pertimbangkan kemampuan dalam memilih dan menentukan tindakan, termasuk metode yang tepat untuk dilakukan. Prosedur yang paling pas adalah pertolongan dengan risiko paling kecil.

2. Penting untuk membekali diri dengan pengetahuan tentang bahaya-bahaya di air.

3. Membekali diri dengan keahlian. Seorang penyelamat di air harus mahir dan terampil pada semua aspek pertolongan, termasuk menggunakan alat dan menghadapi korban.

4. Kesiapan fisik, mutlak dibutuhkan karena sangat berpengaruh terhadap kemampuan seorang penyelamat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.