Lihat Foto KOMPAS.com – Keputusan untuk diri sendiri yang tidak menyangkut kepentingan orang lain, bisa diputuskan oleh diri sendiri dengan menimbang baik dan buruknya. Namun, untuk keputusan yang menyangkut banyak orang, harus diambil keputusan bersama. Setiadi dan Fajar Rahyuningsih dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan (2008) menyebutkan bahwa keputusan bersama adalah keputusan yang dibuat bersama dan dilaksanakan untuk kepentingan bersama atau keputuskan yang melibatkan semua orang berkepentingan. Sehingga keputusan bersama merupakan keputusan untuk menyelesaikan suatu masalah atau menyelenggarakan kegiatan yang diambil dan disetujui oleh semua pihak yang terlibat. Ada dua cara untuk mengambil keputusan bersama, yaitu:
Baca juga: Kegiatan yang Dilakukan dengan Musyawarah Berikut penjelasannya: Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musyawarah adalah pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan atas penyelesaian masalah; perundingan. Muhammad Hanafi dalam jurnal Kedudukan Musyawarah dan Demokrasi di Indonesia (2013) menyebutkan bahwa musyawarah mencakup segala bentuk pemberian advis (pendapat) dan bertukar pendapat untuk mendapat hasil keputusan jemaah. Sehingga musyawarah adalah kegiatan berdiskusi untuk memutuskan suatu perkara dan mendapat kesepakatan bersama (mufakat) yang paling baik untuk kepentingan bersama. Musyawarah dilaksanakan dengan cara semua orang memiliki hak dan kebebasan untuk menyampaikan pendapatnya selama pendapat tersebut masuk akal, memiliki alasan yang jelas, tidak bermaksud menyinggung, penuh kerendahan hati, toleransi, tenggang rasa, dan bertujuan untuk kebaikan bersama. Hariyanto dalam jurnal Prinsip Keadilan dan Musyawarah dalam Hukum Islam Serta Implementasinya dalam Negara Hukum Indonesia (2015) menyebutkan musyawarah mufakat memiliki beberapa manfaat langsung sebagai berikut:
Baca juga: Musyawarah: Arti, Ciri-cirinya dan Manfaat Pemungutan suara atau voting adalah pengambilan keputusan bersama dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
Rabu, 21 April 2021 | 09:57 WIB
Bobo.id - Apakah kamu tahu bagaimana cara mengambil keputusan bersama? Keputusan bersama merupakan keputusan yang direncanakan bersama dan juga dijalankan untuk kepentingan bersama. Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mengambil keputusan bersama, yaitu dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat, dan dengan cara pemungutan suara terbanyak. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di sini! Baca Juga: Makna Sila Keempat Pancasila dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari 1. Musyawarah Mufakat Tahukah kamu, apa artinya musyawarah? Musyawarah diartikan sebagai pembahasan untuk menyatukan pendapat dalam penyelesaian suatu masalah bersama. Musyawarah dilaksanakan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur agar diperoleh hasil keputusan bersama yang dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan mufakat adalah sesuatu yang telah disetujui sebagai keputusan berdasarkan kebulatan pendapat sebagai hasil musyawarah. Page 2
Page 3
Bobo.id - Apakah kamu tahu bagaimana cara mengambil keputusan bersama? Keputusan bersama merupakan keputusan yang direncanakan bersama dan juga dijalankan untuk kepentingan bersama. Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mengambil keputusan bersama, yaitu dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat, dan dengan cara pemungutan suara terbanyak. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di sini! Baca Juga: Makna Sila Keempat Pancasila dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari 1. Musyawarah Mufakat Tahukah kamu, apa artinya musyawarah? Musyawarah diartikan sebagai pembahasan untuk menyatukan pendapat dalam penyelesaian suatu masalah bersama. Musyawarah dilaksanakan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur agar diperoleh hasil keputusan bersama yang dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan mufakat adalah sesuatu yang telah disetujui sebagai keputusan berdasarkan kebulatan pendapat sebagai hasil musyawarah.
refleksi sumber ilustrasi : Dokumen pribadi
Kesepakatan Kelas sebagai Upaya Membangun Budaya Positif di Sekolah Oleh Sotinsia Desi Lastsari Latar Belakang Kedisiplinan dan taat aturan masih menjadi keprihatinan utama dalam kegiatan pembelajaran terutama pada pembelajaran daring (dalam jaringan). Para murid cenderung kurang disiplin saat mengikuti pembelajaran daring, baik pada saat zoom meeting maupun pada saat pengumpulan tugas. Hal ini semakin diperburuk dengan rendahnya kepedulian dan dukungan orang tua. Sehingga pembelajaran daring tidak dapat berjalan dengan maskimal. Deskripsi Aksi Nyata a. Tujuan Aksi Nyata 1. Kelas menjadi tertib dan disiplin 2. Murid menjadi antusias belajar 3. Orang tua murid menjadi lebih peduli dan mendukung pembelajaran murid b. Langkah-langkah Aksi Nyata 1. Melakukan komunikasi dengan kepala sekolah, rekan sejawat (terutama guru yang mengampu murid di kelas sebelumnya) 2. Melakukan komunikasi dengan orang tua murid 3. Membentuk kesepakatan kelas bersama murid, dengan memperhatikan harapan dan pendapat seluruh murid, dan disetujui oleh guru dan murid. 4. Melakukan sosialisasi kepada kepala sekolah dan orang tua murid tentang kesepakatan kelas yang terbentuk, sehingga nantinya dapat memberikan dukungan dan pertimbangan saat refleksi 5. Selalu memberikan motivasi kepada murid agar kesepakatan kelas dapat terlaksana 6. Melakukan refleksi dan evaluasi terhadap kelebihan dan kekurangan 7. Berdiskusi dengan rekan sejawat di sekolah, terkait hasil positif pelaksanaan kesepakatan kelas sebagai langkah awal pembentukan budaya positif di sekolah Hasil dari Aksi Nyata 1. Terbentuknya kesepakatan kelas, agar kelas menjadi tertib disiplin dengan dukungan dan kepedulian dari orang tua murid. 2. Terlaksananya kesepakatan kelas agar murid menjadi antusias dalam belajar. Pembelajaran yang didapat Pelaksanaan aksi nyata dari proses perencanaan dan pembuatan kesepakatan kelas membawa banyak perubahan positif bagi guru, murid, orang tua murid, dan seluruh warga sekolah. Pada diri guru, diantaranya dapat menanamkan budaya positif tentang kedisiplinan secara tepat sasaran tanpa harus memaksa siswa menggunakan hukuman tetapi membawa murid untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Selain itu, empati guru menjadi terasah pada saat proses mendengarkan pendapat dari masing-masing murid. Pada diri siswa telah menunjukkan peningkatan kedisplinan, terlihat dari komitmen murid dalam melaksanakan kesepakatan kelas, para murid juga belajar untuk mendengarkan teman lain pada saat proses penyusunan kesepakatan kelas. Dari sisi orang tua murid, kepedulian dan dukungan mereka ditunjukkan dari komunikasi positif yang terjalin dengan guru. Ada hal yang tidak sesuai dengan rancangan aksi nyata yaitu berdiskusi dengan teman sejawat terkait keberhasilan dari penggunaan kesepakatan kelas untuk menanamkan budaya positif di sekolah. Perencanaan ini belum dapat dilaksanakan karena program ini baru saja dilaksanakan , dan masih perlu beberapa waktu untuk mengumpulkan data-data yang cukup agar saat berdiskusi dengan rekan sejawat dapat lebih maksimal. Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang Adapun rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang adalah terus menjaga komitmen dan konsistensi dari semua pihak terutama guru, murid, dan orang tua murid agar dapat menjalankan kesepakatan kelas. Selalu menjalin komunikasi dan kolaborasi positif dengan seluruh pihak serta selalu saling menjaga motivasi. Dokumentasi 1. Proses konsultasi dengan guru (wali kelas) sebelumnya 2. Proses penyusunan kesepakatan kelas bersama murid 3. Hasil kesepakatan kelas yang telah terbentuk |