Kesalahan apa saja yang sering terjadi dalam teknik melewati garis finish?

Cara Memasuki Garis Finish Lari Jarak Pendek dan Penjelasannya - Teknik melewati garis finish menjadi salah satu pengetahuan dasar lari jarak pendek yang wajib kita kuasai. Olaharaga yang dilaksanakan pada jarak 100, 200, dan 400 meter ini juga biasa disebut sprint. Agar lawan tidak mendahului saat mendekati garis finish maka kita harus merapkan beberapa trik dan teknik.

Secara garis besar lari jarak pendek hampir menyerupai jenis olahraga lari lainnya jika dilihat dari posisi start, sikap tubuh, dan gerakan masuk finish. Perbedaanya terletak pada jarak tempuh yang secara tak langsung mempengaruhi management stamina serta tenaga dari sang atlet. Meski sudah menjaga stabilitas kecepatan, namun kita tetap harus belajar cara memasuki garis finish lari jarak pendek yang baik dan benar.

Kesalahan apa saja yang sering terjadi dalam teknik melewati garis finish?
Gerakan Memasuki Finish Lari Jarak Pendek

Hasil akhir ketika perlombaan tidak terlepas dari penguasaan teknik dasar yang digunakan. Teknik memasuki garis finish lari jarak pendek menjadi salah satu pengetahuan dasar yang sering terlupakan. Meski terdengar sepele tapi faktanya posisi tubuh saat masuk garis finish memang memberikan pengaruh besar. Biasanya, atlet akan mencondongkan tubuh bagian atas agar bisa mempercepat lari dan mendahului lawan di sampingnya.

Teknik lari jarak pendek sebenarnya sudah diajarkan pada siswa bahkan semenjak berada di bangku sekolah dasar. Mulai dari gerakan awalan, posisi badan, berbagai peraturan perlombaan semua terangkum dalam buku pedoman penjas. Bapak/ibu guru pun pasti telah membahasnya secara terperinci ketika sedang melakukan kegiatan praktikum.

Meski semua pembahasan di atas sudah tertulis rapi di buku pedoman penjas. Sayangnya, beberapa siswa masih kesulitan ketika diminta menjelaskan teknik finish sprint. Hal ini terbukti dari banyaknya pertanyaan bagaimana cara memasuki garis finish lari jarak pendek yang benar. Padahal materi tersebut sering muncul sebagai butir soal ujian yang sering kali membingungkan kita.

Baca juga : Pengertian Lari Gawang, Teknik, Peraturan dan Peralatan

Teknik finish sedikit banyak mengatur gerakan serta posisi badan saat masuk finish dan mengakhiri perlombaan. Gerakan kaki, tangan, dan posisi badan yang selaras akan membantu kalian mengungguli lawan. Intinya, Cara memasuki garis finish dalam lari jarak pendek memang cukup penting untuk diperhatikan karena kita dapat saja disalip oleh pelari lain di garis akhir.

Saling mendahului sudah menjadi hal biasa dalam perlombaan atletik nomor lari jarak pendek. Untuk mengalahkan lawan kita memerlukan strategi yang baik, salah satunya adalah mendahului saat mendekati garis akhir. Untuk mengantisipasinya pelari di urutan paling depan harus tau cara memasuki garis finish lari jarak pendek yang benar.

Biasanya, perlombaan sprint akan diawali dengan beberapa variasi teknik start mulai dari jongkok, medium, dan berdiri. Kemudian atlet diharuskan untuk berlari sekencang mungkin dengan posisi tangan, badan, dan langkah yang satu irama. Nah, ketika sudah mendekati finish maka kalian wajib menerapkan teknik khusus agar hasil dianggap sah oleh juri.

Simaklah cara memasuki garis finish lari jarak pendek yang baik dan benar di bawah:

  1. Langkah harus diperlebar dan dipercepat dengan rileks.
  2. Pikiran dipusatkan agar dapat mencapai finish.
  3. Jangan melakukan gerakan menengok lawan.
  4. Jangan melakukan gerakan melompat.
  5. Langkah jangan diperlambat sebelum garis finish dilewati.

Memposisikan badan memang sangatlah penting karena bisa memberikan pengaruh signifikan pada pelari. Biasanya atlet akan mencondongkan badan ke depan untuk menstabilkan kecepatannya ketika hendak masuk finish. Dengan demikian kalian pun bisa membuat jarak serta mempercepat lari meskipun di putaran terakhir.

Sayangnya, tak semua siswa mengetahui pentingnya cara memasuki garis finish lari jarak pendek. Mayoritas terkesan acuh dan menganggap teknik dasar itu tak terlalu bermanfaat. Karena tak banyak orang tau akhirnya materi tersebut sangat sulit dijawab ketika menjelma menjadi butir soal ujian. Lantas bagaimana posisi badan saat memasuki garis finish yang baik dan benar? inilah yang menjadi inti pertanyaan.

Baca juga : Bentuk Latihan Lari Jarak Menengah Beserta Penjelasannya

Setelah membahas beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam teknik memasuki garis finish lari jarak pendek. Selanjutnya saya akan menjelaskan tentang beberapa trik bagaimana posisi badan saat mendekati garis akhir: 

  • Usahakan sikap lari tidak diubah ketika akan memasuki garis finish dan usahakan melakukan gerakan lari secepat mungkin.
  • Dada dibusungkan ke depan dan tarik kedua lengan ke arah belakang.
  • Salah satu bahu dibungkukkan atau dijatuhkan ke arah depan.

Sekian penjelasan mengenai cara memasuki garis finish lari jarak pendek yang baik dan benar. Mempertahankan stabilitas kecepatan memang sangatlah penting dalam perlombaan nomor lari. Tapi kita tak boleh lupa pula teknik dasar finish yang notabenya juga memberi dampak besar pada akhir pertandingan.

Ilustrasi Lomba Lari Jarak Pendek (Foto: unsplash.com)

Lari jarak pendek atau yang kerap disebut sprint merupakan salah satu jenis olahraga yang termasuk dalam cabang olahraga atletik.

Sprint dilakukan dengan kekuatan dan kecepatan penuh dari garis start hingga garis finish. Dalam kejuaraan lari, pemenang cabang olahraga ini ditentukan dari catatan waktu tercepat.

Lari jarak pendek kerap menjadi salah satu cabang olahraga yang ditandingkan di tingkat nasional hingga internasional.

Dalam perlombaan lari jarak pendek, lintasan lari yang dipakai seorang atlet akan dibatasan dengan jarak tertentu sesuai kategori lomba yang diikuti.

Terdapat beberapa kategori jarak pendek yang biasa dikompetisikan, yakni seratus meter, dua ratus meter, dan juga empat ratus meter.

Biasanya seorang atlet lari jarak pendek atau sprinter akan fokus di satu atau dua kategori lomba saja.

Ada beberapa aturan dan teknik yang biasa dipakai dalam lomba lari jarak pendek. Berikut Info Sport merangkumnya untuk Anda.

Aturan Perlombaan Lari Jarak Pendek

Induk organisasi atletik Internasional IAAF (International Amateur Athletic Federation) membuat peraturan perlombaan yang dijadikan acuan bagi perlombaan lari jarak pendek.

Aturan tersebut juga ikut dilaksanakan oleh PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) di tingkat nasional. Berikut ini aturan perlombaan untuk lari jarak pendek:

  • Garis start dan finish selebar 5 cm siku-siku dengan batas tepi dalam lintasan. Tepi garis start dan tepi garis finish terdekat menjadi ukuran jarak perlombaan.

  • Aba-aba yang digunakan untuk memulai lomba adalah “bersedia”, “siap” dan “ya” atau bunyi pistol.

  • Saat aba-aba “ya” atau bunyi pistol yang ditembakkan ke udara, semua peserta lomba lari mulai berlari.

  • Peserta yang membuat kesalah saat start diberikan peringatan maksimal 3 kali.

  • Pada perlombaan besar lari jarak pendek, dilakukan empat tahap, yaitu babak pertama, babak kedua, babak semifinal, dan babak final.

  • Akan terjadi babak pertama jika jumlah peserta banyak, pemenang I dan II tiap heat berhak maju ke babak berikutnya.

2. Hal yang Dianggap Tidak Sah

  • Hal-hal yang dianggap tidak sah dalam lari jarak pendek yaitu:

  • Melakukan kesalahan start lebih dari tiga kali.

  • Memasuki lintasan pelari lain.

  • Terbukti memakai obat terlarang.

3. Sarana dan Peralatan yang Digunakan

  • Lintasan, dalam perlombaan lari jarak pendek lebar lintasan yang digunakan berukuran 1,22 meter. Panjang lari menyesuaikan kategori yang diikuti oleh seorang pelari.

  • Peralatan, ada beberapa peralatan penting yang digunakan dalam perlombaan lari jarak pendek. Diantaranya sepatu spikes, stopwatch, bendera aba-aba, start block, dan tiang finish.

Menurut (Purnomo 2007: 23) seorang pelari harus melakukan persiapan awal sebelum berlari, itu dinamakan start, tujuan utamanya adalah mengoptimalkan pola lari cepat.

Ada 3 macam teknik start dalam lari jarak pendek, yakni

Start pendek (Bunch Start), Start Menengah (Medium Start) dan Start Panjang (Long Start).

Teknik ini digunakan pelari untuk mengerahkan kekuatan dan kecepatan dengan teknik berlari yang telah dipelajari. Ada dua tahap dalam berlari cepat, antara lain:

Fase topang terdiri dari topang depan dan topang dorong. Caranya dengan mendarat pada telapak kaki, lutut kaki topang bengkok harus minimal pada saat amortisasi, kaki ayun dipercepat, pinggang, sendi lutut dan mata kaki dari kaki topang harus diluruskan kuat-kuat pada saat bertolak, Paha kaki ayun naik dengan cepat ke suatu posisi horizontal.

Tujuan fase layang untuk memaksimalkan dorongan ke depan. Caranya melakukannya sebagai berikut:

  • Mengayunkan lutut kaki, bergerak ke depan dan ke atas.

  • Dalam fase pemulihan Lutut kaki topang bengkok, irama ayunan lengan aktif namun rilek.

  • Kemudian Kaki topang bergerak ke belakang.

Seorang sprinter harus melewati garis finish dengan cepat. Seorang pelari dinyatakan finish jika bagian-bagian tubuhnya sudah dalam bidang vertikal dari sisi terdekat garis finish.

Muhtar (2011:14) menjelaskan, terdapat tiga teknik pada saat melewati garis finish pada lari jarak pendek atau sprinter, yaitu:

  • Mencondongkan dada kemudian menjatuhkannya ke depan.

  • Salah satu bahu dijatuhkan ke depan.

  • Secepat mungkin lari, sampai beberapa meter garis finish terlewati.