Apa pendapat anda tentang kekuatan militer Indonesia dibandingkan dengan tentara Inggris saat itu

Oleh:

Bloomberg/Ethan Swope Anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina berpartisipasi dalam latihan di bekas pabrik aspal di pinggiran Kyiv, Ukraina, Sabtu (19/2/2022).

Bisnis.com, JAKARTA - Sekitar 200.000 orang tentara Rusia telah memposisikan diri seperti di sekitar Ukraina. Pada Kamis (24/2/2022) pagi, para tentara Rusia memasuki Ukraina dari Barat Daya, saat Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus di Donbass.

Bahkan berdasarkan laporan, ketika Presiden Rusia, Putin, membuat pengumumannya, terdengar ledakan di seluruh Ukraina, termasuk di ibu kotanya Kyiv dan Kharkiv di Timur Laut Negara tersebut.

Keunggulan Militer Rusia

Presiden Rusia, Putin telah mengerahkan rudal dan roket dalam jumlah besar di sepanjang perbatasan Ukraina selama berminggu-minggu. Rusia adalah pemimpin dunia dalam hal teknologi rudal.

Rusia bisa menggunakan misilnya untuk melumpuhkan sistem pertahanan udara Ukraina saat pasukan daratnya masuk, menangkap instalasi penting, seperti pelabuhan atau bandara, dan membanjiri pasukan serta infrastruktur Ukraina.

Meskipun, dulu negara-negara Eropa Barat telah menyumbangkan peralatan militer ke Ukraina, tetapi kemampuan militer negara tersebut tidak seberapa bila dibandingkan dengan Rusia, yang memiliki angkatan bersenjata terkuat di dunia.

Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) yang melacak perdagangan senjata global, sebesar US$ 61,7 miliar, pengeluaran militer Rusia pada 2020 lebih dari sepuluh kali lipat dari US$ 5,9 miliar yang dikeluarkan Ukraina.

Perbandingan head-to-head kemampuan militer kedua negara, Rusia melebihi jumlah Ukraina di hampir setiap aspek. Menurut Global Fire Power, yang telah menganalisis kemampuan militer negara-negara di seluruh dunia sejak 2006. Rusia adalah negara yang paling kuat kedua secara militer, sedangkan Ukraina berada di peringkat 22 dari 140 negara.

Perbandingan Pasukan dan Peralatan

Rusia memiliki hampir 850.000 personel aktif, lebih dari tiga kali 250.000 untuk Ukraina. Melihat segi kekuatan udara, Rusia memiliki lebih dari 4.100 pesawat, dengan 772 pesawat tempur, sedangkan Ukraina hanya memiliki 318 pesawat, dengan 69 pesawat tempur.

Demikian pula, dalam hal kekuatan darat, Rusia memiliki sekitar 12.500 tank dan lebih dari 30.000 kendaraan lapis baja, sedangkan Ukraina hanya memiliki sekitar 2.600 tank dan 12.000 kendaraan lapis baja. Sementara Rusia memiliki sekitar 14.000 senjata artileri penarik dan otomatis, jumlah total Ukraina hanya lebih dari 3.000.

Senjata nuklir Rusia yang akan dipakai untuk berperang melawan Ukraina

Meskipun angkatan laut tidak mungkin melakukan kontak langsung dalam konflik ini, tetap saja, Rusia memiliki lebih dari 600 kapal angkatan laut, termasuk satu kapal induk, dibandingkan dengan total 38 kapal angkatan laut Ukraina. Untuk kemampuan siluman di laut, Rusia memiliki 70 kapal selam, sedangkan nol untuk Ukraina.

Rudal dan Bantuan dari Barat untuk Ukraina

Ukraina telah mempersenjatai diri dengan rudal anti-tank yang diambil dari Amerika Serikat (AS). Ratusan rudal Javelin telah diberikan ke Ukraina sejak Desember, yang akan membantu pasukan Ukraina untuk menargetkan tank Rusia.Ini adalah ‘man-portable fire-and-forget anti-tank missile,’ yang berarti bahwa seorang prajurit dapat menembakkan dari bahunya dan sistem pemandu inframerah otomatisnya akan menargetkan tank dari atas, yang merupakan bagian terlemah dari tank mana pun.

Oleksii Reznikov, Menteri Pertahanan Ukraina, telah men-tweet pasokan militer yang masuk dari berbagai kekuatan Barat, selain dari rudal Javelin juga termasuk rudal Stinger ‘man-portable surface-to-air,’ berton-ton amunisi, senapan, senapan mesin dengan penglihatan optik, penglihatan malam dan sistem pengawasan, dan peralatan militer lainnya.

Kemudian, pada 11 Februari, Reznikov telah men-tweet kedatangan 90 ton amunisi AS, yang katanya, telah membuat total bantuan militer saat itu menjadi lebih dari 1.300 ton.

Melansir dari The New York Times, Jumat (25/2/2022), AS telah memberikan lebih dari US$2,7 miliar ke Ukraina dalam bantuan keamanan sejak 2014, termasuk paket US$200 juta pada Desember yang terdiri dari peralatan, seperti Javelin dan sistem anti-armor lainnya, peluncur granat, artileri dalam jumlah besar, mortir, dan amunisi senjata ringan.

Namun, sekarang ‘invasi’ Rusia telah dimulai, maka semua ini tidak akan berarti apa-apa, mengingat supremasi militer Rusia atas tetangga baratnya yang jauh lebih kecil.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

25 Februari 2022

Keterangan gambar,

Angkatan bersenjata Rusia memiliki lebih banyak senjata dan memiliki kekuatan udara yang lebih kuat.

Sesulit apa Ukraina mempertahankan diri setelah Rusia memulai serangan? Ukraina kalah dari sisi senjata dan kalah dalam jumlah di segala lini karena Presiden Rusia Vladimir Putin telah melakukan investasi yang signifikan dalam modernisasi angkatan bersenjatanya.

Dr Jack Watling, dari Royal United Services Institute, mengatakan: "Menurut saya Ukraina berada dalam posisi yang sangat sulit."

Watling baru saja kembali dari Ukraina dan mengatakan para pemimpin militer negara itu sekarang menghadapi beberapa "pilihan yang sangat sulit".

Para pejabat negara-negara Barat memperkirakan Rusia memiliki hingga 190.000 tentara di perbatasan Ukraina. Jumlah itu lebih banyak dari seluruh tentara reguler Ukraina yang berjumlah 125.600.

Pasukan Rusia sudah melintasi perbatasan dari berbagai penjuru.

Apa pendapat anda tentang kekuatan militer Indonesia dibandingkan dengan tentara Inggris saat itu
Apa pendapat anda tentang kekuatan militer Indonesia dibandingkan dengan tentara Inggris saat itu

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Asap hitam mengepul dari bandara militer di Chuhuyev dekat Kharkiv, Kamis (24/2).

Ukraina bakal kesulitan mempertahankan wilayah sepanjang ribuan kilometer di perbatasannya, dari Belarus di utara sampai ke Krimea di selatan. Jika wilayah Ukraina diibaratkan sebuah jam, Rusia bisa melakukan serangan dari arah pukul 10:00 hingga pukul 07:00.

Ben Barry dari International Institute of Strategic Studies (IISS) sekaligus mantan brigadir Angkatan Darat Inggris, mengatakan itu adalah "posisi yang sangat sulit bagi pihak yang bertahan".

Selain itu, Ukraina sudah terancam dari berbagai arah dan kekuatan mereka "tersebar cukup tipis", kata Jack Watling dari Royal United Services Institute (RUSI).

Dominasi Rusia di udara

Perbedaan nyata antara pasukan Rusia dan Ukraina ada di udara.

Ukraina memiliki 105 pesawat tempur di perbatasan, sementara Rusia memiliki 30, kata Watling. Dia memprediksi Rusia "akan sangat cepat unggul di udara".

Sistem pertahanan udara canggih Rusia, seperti rudal S-400, juga memberikan keuntungan bagi pasukannya. Sebaliknya, Ukraina memiliki pertahanan udara yang lebih tua dan lebih terbatas.

Watling memberi contoh, Israel mampu mempertahankan diri dari berbagai arah. Namun dia menambahkan, hal itu hanya bisa dilakukan karena keunggulannya di udara. Itulah yang tidak dimiliki Ukraina.

Moskow telah mengembangkan doktrin "shock and awe" versi mereka sendiri, dengan artileri roket jarak jauh dan rudal yang terintegrasi, kata Ben Barry.

Hal ini memungkinkan Rusia untuk menyerang pusat komando dan kontrol Ukraina, depot amunisi, angkatan udara, dan pertahanan udara dari jauh.

Serangan itu tampaknya sudah dimulai, yang ditandai dengan serangan rudal jelajah yang menyasar target di dekat ibu kota Kyiv.

Watling mengatakan Rusia memiliki persenjataan modern dan kemampuan yang sangat signifikan, seperti rudal balistik Iskander dan sistem rudal balistik.

Baru-baru ini Ukraina menerima pasokan "bantuan militer yang mematikan" dari AS dan Inggris, tetapi sebagian besar berupa rudal udara-ke-udara jarak pendek dan senjata anti-tank.

Singkatnya, Rusia memiliki persenjataan yang lebih baik dan jangkauan yang lebih luas dibandingkan Ukraina.

Dengan keunggulan udara dan senjata jarak jauh Rusia, ancaman bagi pasukan Ukraina adalah mereka akan segera ditembaki.

Kemampuan pasukan Ukraina untuk bermanuver dan mengatur ulang posisi untuk menghadapi serangan Rusia dari arah lain bisa dihentikan, menurut Watling.

Unit-unit khusus Ukraina yang paling terlatih dan memiliki perlengkapan lengkap berada di timur negara itu, dekat garis kendali di Luhansk dan Donetsk - di mana telah terjadi pertempuran sejak 2014.

Para pejabat intelijen negara-negara Barat mengatakan kepada BBC bahwa ada kekhawatiran Rusia dapat mencoba mengepung mereka.

Namun, angkatan bersenjata kini lebih terlatih dan memiliki kelengkapan senjata yang lebih baik ketimbang ketika Rusia menginvasi Krimea.

Barry mengatakan unit-unit khusus dan para tentara telah memperoleh pengalaman pertempuran yang berguna dari pertarungan dengan separatis yang didukung Rusia di timur negara itu.

Namun, dia menambahkan mereka umumnya terlibat dalam perang parit linier dan tuntutan "perang manuver" akan jauh lebih sulit.

Pasukan Rusia mampu bergerak cepat dengan roket dan peluncur misil, serta pertahanan udara. Mereka juga telah mengalami pertempuran yang lebih keras dari invasinya ke Krimea, dan di Suriah.

Jika pertempuran memasuki kota-kota besar dan kecil di Ukraina, hal itu mungkin memberi kesempatan bagi pasukan Ukraina.

Seorang 'pemain bertahan' yang dipersiapkan dengan baik bisa membuat pertempuran di perkotaan menjadi sulit dan berdarah bagi penyerang mana pun - seperti yang ditunjukkan di Stalingrad dalam Perang Dunia II dan baru-baru ini di Mosul, Irak.

Apa pendapat anda tentang kekuatan militer Indonesia dibandingkan dengan tentara Inggris saat itu
Apa pendapat anda tentang kekuatan militer Indonesia dibandingkan dengan tentara Inggris saat itu

Sumber gambar, Anadolu Agency via Getty Images

Keterangan gambar,

Seorang wanita membersihkan rumahnya setelah tembakan artileri dari daerah Donetsk di bawah kendali pemberontak yang didukung Rusia.

Ben Barry percaya bahwa pasukan Rusia pada awalnya mungkin mencoba melewati kota-kota besar dan kecil. Tapi dia yakin sangat tidak mungkin Rusia bisa menghindari pertempuran perkotaan, paling tidak di Kyiv, mengingat signifikansi politiknya.

Jack Watling mengatakan jika Ukraina dapat mempertahankan kota-kotanya dengan baik maka mereka mungkin dapat bertahan untuk waktu yang cukup lama.

Senjata anti-tank ringan yang dipasok Inggris (juga dikenal sebagai NLAW) dapat membantu dalam pertempuran jarak dekat, di mana pasukan Ukraina dapat bergerak menggunakan bangunan sebagai tameng. Sejumlah warga sipil juga bisa mengangkat senjata.

Rusia tidak bisa hanya mengandalkan serangan udara dan artileri untuk mengendalikan kota-kota besar dan kecil.

Namun Watling mengatakan Rusia sudah memiliki agen dan detektif di lapangan. Dia mengatakan "akan ada operasi subversi dan tidak konvensional di Kyiv untuk mencoba dan mengacaukan pemerintah". Rusia, tambahnya, juga akan mencoba mengepung kota-kota dan menggunakan artileri jarak jauh untuk menargetkan kantong-kantong perlawanan dan kemudian mencoba menggunakan pasukan dan agen khusus untuk "membunuh para pemimpin masyarakat sipil".

Kini Ukraina tengah berjuang untuk kelangsungan hidupnya.

Ukraina sudah terlibat dalam pertempuran dengan pasukan yang didukung Rusia di timur selama delapan tahun terakhir, tetapi ancaman itu sekarang menjadi ancaman bagi seluruh negara.

Setelah mengunjungi Ukraina, Watling mengatakan ada "kekhawatiran untuk bertahan sebagai sebuah negara, tetapi ada pengakuan bahwa mereka tak tertandingi dan pertarungan akan sangat berdarah".