Kencing terus itu gejala apa pada wanita hamil

Cara mengatasi sering pipis saat hamil">

Cara mengatasi sering pipis saat hamil

GridHEALTH.id -  Hamil muda memang kerap kali membawa pengalaman baru nan menarik bagi wanita yang baru saja merasakan kehamilan.

Salah satu hal yang sering dialami para ibu hamil muda adalah sering buang air kecil.

Baca Juga: 99 % Tanda Hamil Muda Salah Satunya Adalah Sering Buang Air Kecil

Sering pipis saat hamil muda memang tergolong normal.

Hal ini terjadi karena perubahan hormon, kinerja ginjal, dan pertumbuhan rahim.

Kondisi ini biasanya terjadi sejak dua minggu setelah pembuahan.

Baca Juga: Jumlah Dokter Meninggal Akibat Covid-19 Kian Meningkat, IDI: 'Ini Situasi Krisis dalam Pelayanan Kesehatan'

Kendati sering kencing pada ibu hamil umumnya normal, ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai.

Antara lain infeksi saluran kencing.

Penyakit ini ditandai sering kencing disertai gejala rasa seperti terbakar atau nyeri saat berkemih, demam, atau ada darah.

Penyebab sering kencing pada ibu hamil juga bisa karena diabetes kehamilan.

Baca Juga: Gangguan Kulit Sering Muncul Pada Penyandang Diabetes, Ternyata Ini Sebabnya

Saat kadar gula darah ibu hamil tinggi, intensitas pipis ibu hamil bisa meningkat.

Penyebab sering kencing pada ibu hamil antara lain terlalu banyak minum, terlalu banyak kafein, dan berat badan berlebih.

Adapun beberapa cara mengatasi sering pipis saat hamil muda, diantaranya yaitu:

1. Minum cukup cairan (tidak berlebihan dan kurang)

2. Konsumsi cairan lebih banyak di siang hari

Baca Juga: Hari Cuci Tangan Sedunia, Sudah Ditetapkan Jauh Sebelum Pandemi Covid-19, Ini Cara yang Tepat

3. Hindari kafein seperti kopi, teh, soda

4. Pipis dengan posisi membungkuk untuk membantu pengosongan kandung kemih

5. Perhatikan berat badan agar tidak melonjak berlebihan

6. Cegah sembelit.

7. Segera atasi jika ada masalah kesehatan seperti infeksi saluran kencing

Bila ibu hamil merasakan sering pipis saat hamil terasa mengganggu keseharian, konsultasikan dengan dokter kandungan. (*)

Baca Juga: Hirup Uap dari Panci Presto Dapat Membunuh Virus Corona, Benarkah?

#berantasstunting #hadapicorona

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sering Kencing Saat Hamil Muda, Normalkah?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Kencing terus itu gejala apa pada wanita hamil

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Video Pilihan

Masa kehamilan merupakan salah satu masa yang disebut-sebut sebagai fase sempurnanya seorang perempuan. Namun, masa kehamilan pun seringkali membuat seorang perempuan kepayahan. Seiring dengan pertumbuhan janin di dalam rahimnya, ibu yang sedang mengandung akan turut merasakan perubahan serta gejala yang terjadi pada tubuhnya. Salah satunya adalah anyang-anyangan. Perlukah anyang-anyangan dikhawatirkan?

Anyang-anyangan adalah gejala yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi berkemih yang disertai dengan rasa tidak lampias atau tidak tuntas selesai berkemih. Wanita dewasa normal memproduksi urin dengan volume sekitar 1500-2000 cc per 24 jam. Kandung kemih dapat menampung air kencing dengan kapasitas berkisar 400-500 cc, ini berarti wanita dewasa normal akan berkemih dalam kisaran setiap 3 hingga 4 jam sekali.

Secara umum, peningkatan frekuensi berkemih dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain banyaknya volume air yang dikonsumsi, jenis minuman yang dikonsumsi, perubahan suhu, atau dikarenakan penyakit tertentu seperti kencing manis, infeksi saluran kemih, batu saluran kemih, dan lain-lain. Makin banyak jumlah asupan cairan yang diminum seseorang, makin banyak pula produksi urinnya sehingga frekuensi berkemih secara otomatis akan meningkat. Konsumsi minuman yang bersifat diuretik (merangsang kencing), seperti teh, kopi, dan alkohol juga akan meningkatkan frekuensi berkemih. Pada suhu udara yang lebih dingin, ginjal akan mengekskresikan air lebih banyak, sehingga produksi urin meningkat dan selanjutnya akan meningkatkan frekuensi berkemih.

Anyang-anyangan merupakan gejala yang sering terjadi pada ibu hamil. Bahkan, anyang-anyangan sendiri merupakan salah satu penanda kehamilan seseorang. Anyang-anyangan pada ibu hamil terjadi akibat perubahan fisiologis pada tubuh ibu hamil. Proses ini dapat terjadi karena beberapa faktor, antara lain perubahan hormonal dan desakan rahim yang membesar di rongga panggul pada kandung kemih.

Perubahan hormon
Perubahan hormon merupakan gejala yang tidak dapat dipungkiri akan terjadi pada suatu proses kehamilan. Perubahan umum yang terjadi adalah peningkatan kadar hormon progesteron dan estrogen. Peningkatan kadar hormon ini akan meningkatkan suplai darah ke ginjal. Peningkatan suplai darah yang mengalir ke ginjal menghasilkan jumlah urin yang lebih banyak, sehingga mengakibatkan gejala anyang-anyangan.

Desakan rahim pada kandung kemih
Pada kehamilan trimester pertama (usia kehamilan 1-12 minggu), rahim yang terletak di rongga pelvis (panggul) akan terus mengalami pembesaran secara progresif. Kondisi rahim yang membesar ini membuat kandung kemih yang terletak di depan rahim terdorong atau terdesak. Sehingga kapasitas penampungan urin menjadi lebih kecil dan akibatnya kencing menjadi lebih sering yang kita kenal sebagai anyang-anyangan.

Di sisi lain, desakan rahim yang sangat parah bisa juga menyumbat saluran kencing yang menyebabkan urin tidak dapat dikeluarkan (retensi urin). Pada trimester kedua (kehamilan usia di atas 12 minggu) rahim akan membesar dan naik meninggalkan rongga panggul, akibatnya desakan pada kandung kemih akan berkurang. Hal ini menyebabkan gejala anyang-anyangan akan berkurang setelah melewati trimester pertama kehamilan.

Gejala anyang-anyangan biasanya memberat pada malam hari. Hal ini sangat mengganggu dan menyebabkan kelelahan pada ibu hamil karena sering terbangun malam hari untuk berkemih. Posisi berbaring saat tidur menyebabkan peningkatan volume darah dari perifer kembali ke jantung, yang selanjutnya akan meningkatkan volume darah ke ginjal. Akibatnya, volume urin yang dihasilkan oleh ginjal semakin bertambah dan frekuensi berkemih semakin sering.

Kapan anyang-anyangan harus diwaspadai?
Anyang-anyangan pada ibu hamil umum terjadi akibat perubahan fisiologis tubuh ibu hamil. Hal ini memang sangat mengganggu, namun tidak perlu khawatir berlebihan karena gejala umumnya akan berkurang seiring bertambahnya usia kehamilan. Anda perlu khawatir apabila anyang-anyangan tersebut disertai dengan gejala-gejala seperti urin berwarna merah bercampur darah saat berkemih, atau adanya rasa nyeri saat berkemih.

Urin yang bercampur darah atau rasa nyeri saat berkemih umumnya berhubungan dengan kelainan seperti infeksi saluran kemih atau batu saluran kemih. Infeksi saluran kemih pada kehamilan perlu ditindaklanjuti secara serius karena dapat berakibat fatal bagi janin yang dikandung. Apabila tidak teratasi, infeksi dapat menyebar ke saluran reproduksi hingga ke rahim yang meningkatkan risiko terjadinya ketuban pecah dini, persalinan prematur, bahkan keguguran.

Batu saluran kemih pada kehamilan dapat menyebabkan nyeri yang sangat mengganggu dan bahkan gangguan fungsi ginjal yang membahayakan bagi ibu dan janin. Ibu hamil yang mendapati gejala ini perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah urologi dan kebidanan & kandungan untuk evaluasi dan tatalaksana lebih lanjut.

Tips kurangi anyang-anyangan
1. Kurangi konsumsi minuman yang bersifat diuretik (merangsang berkemih) seperti teh dan kopi
Jangan kurangi minum air putih. Tetap minum sewajarnya sesuai kebutuhan harian normal (minimal 2 liter air putih sehari). Ingat, mengurangi minum tidak akan menghilangkan gejala anyang-anyangan, bahkan bisa mengakibatkan dehidrasi yang membahayakan bagi Anda dan janin.

2. Memperbaiki posisi saat berkemih
Pada posisi berkemih normal, baik duduk maupun jongkok, seringkali urin yang dikeluarkan tidak maksimal sehingga menyebabkan sensasi untuk berkemih terus-menerus. Posisi urinasi jika mengalami anyang-anyangan sebaiknya berkemih dengan posisi sedikit menungging ke depan untuk membantu pengosongan urin pada kandung kemih yang lebih maksimal.

dr. Hery Tiera, Sp.U

Spesialis Urologi
RS Pondok Indah - Pondok Indah
RS Pondok Indah - Bintaro Jaya

Apa penyebabnya ibu hamil sering kencing?

Penyebab Sering Pipis Saat Hamil Salah satunya adalah perubahan hormon selama kehamilan. Perubahan hormon ini membuat aliran darah dan cairan ke ginjal menjadi lebih cepat, sehingga ibu hamil akan lebih sering pipis. Selain itu, pertumbuhan janin di dalam kandungan dapat menekan kandung kemih.

Apakah tanda tanda hamil sering buang air kecil?

Lebih sering buang air kecil Sering buang air kecil, terutama pada malam hari, juga bisa menjadi ciri-ciri kehamilan. Pada awal kehamilan, hal ini umumnya disebabkan oleh perubahan hormon dan bertambahnya jumlah cairan tubuh saat hamil.

Apa saja ciri

Ciri-Ciri Hamil Muda.
Terlambat menstruasi. Telat haid merupakan ciri-ciri hamil muda yang paling jelas dan umum terjadi. ... .
Mual. Ciri-ciri hamil muda lainnya yang cukup umum terjadi adalah mual. ... .
Nyeri payudara. ... .
Kram dan pendarahan ringan. ... .
Mudah lelah. ... .
Sering buang air kecil. ... .
Sembelit. ... .
Pusing..

Kebelet pipis terus tanda apa?

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah penyebab sering buang air kecil yang paling umum. Kondisi ini terjadi ketika bakteri menyerang saluran kemih. Hal tersebut menyebabkan peradangan, sehingga mengganggu kemampuan kandung kemih untuk menahan kencing.