Kenapa redmi 7 disebut ghaib

17 Mar 2021, 10:14 WIB - Oleh: Syaiful Millah

Ilustrasi Xiaomi

Bisnis.com, JAKARTA - Produk ponsel pintar atau smartphone dari Xiaomi tak jarang sulit ditemui di pasar dalam negeri, baik secara daring maupun luring. Bahkan masyarakat menyematkan istilah 'barang ghoib' terhadap produk dari vendor asal China tersebut.

Menanggapi hal ini, Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse menuturkan bahwa hal tersebut disebabkan oleh beberapa alasan. Pertama, penjualan daring flash sale selalu habis dalam waktu sekitar 2 menit.

"Dalam hal ini, Xiaomi dan Poco [sub-brand perusahaan] punya peran untuk mengurangi tengkulak [rantai penjualan dari produsen langsung ke konsumen]," katanya dalam konferensi pers virtual, Selasa (16/3).

Kedua, dia menuturkan bahwa sejak sekitar 4 tahun yang lalu, perusahaan memang berfokus pada kanal daring atau online sehingga tidak banyak distribusi dilakukan ke kanal luring yang dimiliki.

Menurutnya, saat ini di Indonesia Xiaomi telah memiliki sekitar 200 Mi Shop dan 2.000 Mi Partner untuk penjualan langsung di toko fisik. Ke depannya, dia menyebut perusahaan bakal menggandakan kanal offline sehingga produknya bisa ditemukan dengan lebih mudah.

Ketiga, terkait dengan persoalan penawaran (supply) dan permintaan (demand). Disampaikan bahwa perusahaannya terus berupaya untuk menyesuaikan dua hal tersebut sehingga tetap berimbang. Tidak terlalu banyak produk juga tidak terlalu kekurangan.

"Tiga hal ini yang berkontribusi pada potensi barang ghoib. Ini adalah topik yang kompleks, tapi setidaknya itu yang bisa jadi alasan. Dan kami terus melakukan sesuatu untuk mengatasi hal ini," katanya.

Sebagai informasi, malam ini Xiaomi Indonesia akan meluncurkan smartphone flagship terbarunya Mi 11 ke pasar Tanah Air. Produk ini merupakan perangkat pertama yang secara resmi membawa teknologi cipset premium Snapdragon 888.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Editor: Mia Chitra Dinisari

Xiaomi Redmi Note 8. Foto: Aulia Rahman/kumparan

Ada hal baru yang akan dilakukan Xiaomi pada awal tahun 2020 mendatang. Tidak hanya meluncurkan smartphone Mi Note 10 Pro di Indonesia, Xiaomi juga memastikan tiga ponsel terakhir yang baru dirilis tidak akan gaib lagi alias tersedia secara luas di toko.

Tiga smartphone Xiaomi yang dipastikan tidak gaib adalah, Redmi Note 8, Redmi 8, dan Redmi 8A, yang dirilis belum lama ini. Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse, mengatakan pihaknya sudah bekerja keras untuk menata pasokan dan distribusi produknya demi mewujudkan hal tersebut.

Peluncuran Xiaomi Redmi 8 dan Redmi 8A di Indonesia. Foto: Aulia Rahman/kumparan

"Untuk benar-benar mengatasi masalah 'ghoib', kami dengan bangga mengumumkan bahwa mulai 1 Januari 2020, Redmi Note 8, Redmi 8 dan Redmi 8A akan dijual secara open sale, yang berarti para fans dan pengguna dapat membeli setiap hari dan tidak perlu lagi untuk berpartisipasi dalam flash sale sekali dalam seminggu," kata Alvin dalam surat akhir tahun 2019 yang diterima kumparan, Selasa (31/12).

Dalam suratnya, Alvin memberikan data bahwa Xiaomi sudah mengirimkan lebih dari 400.000 unit seri Redmi Note 8 dalam 75 hari pertama sejak diluncurkan Oktober lalu. Saat ini, semua unit yang telah dikapalkan telah didistribusikan ke Mi.com, Authorized Mi Store, mitra online, dan ke mitra peritel yang telah bermitra dengan Xiaomi di seluruh Indonesia.

Smartphone Xiaomi Redmi 8. Foto: Xiaomi

Xiaomi Redmi Note 8 hadir dengan beberapa keunggulan, seperti empat kamera yang salah satunya beresolusi 48 MP, prosesor Qualcomm Snapdragon 665, dan baterai 4.000 mAh. Redmi Note 8 dijual dengan harga perkenalan Rp 3 juta untuk varian RAM 6 GB dan memori internal 64 GB. Harga normalnya adalah Rp 3,1 juta.

Sementara, Redmi 8 dan Redmi 8A sama-sama menggunakan chipset Qualcomm Snapdragon 439 yang didukung dengan varian RAM dan memori internal 2/32 GB, 3/32 GB, atau 4/64 GB. Redmi 8A memiliki luas layar 6,2 inci LCD, sedangkan Redmi 8 punya luas layar 6,22 inci LCD.

Di Indonesia, Xiaomi Redmi 8 dijual dengan harga Rp 1,7 juta untuk varian RAM 3 GB dan memori internal 32 GB, serta Rp 1,8 juta untuk varian RAM 4 GB dan memori internal 64 GB.

Smartphone Redmi Note 7. Foto: Jofie Yordan/kumparan

Smartphone terbaru Xiaomi di Indonesia, Redmi Note 7, mendapatkan sambutan positif di Indonesia. Namun, banyak konsumen yang mengeluhkan kesulitan mendapatkan Redmi Note 7 di pasar dan julukan 'Ponsel Gaib' kembali muncul.

Sebelumnya, julukan ini memang telah akrab dengan beberapa smartphone Xiaomi. Tingginya permintaan terhadap smartphone Xiaomi dianggap tidak sebanding dengan jumlah unit yang beredar di pasaran.

Menanggapi sebutan ponsel gaib, Xiaomi meminta maaf dan mengaku bakal bekerja keras untuk dapat memenuhi permintaan konsumen di Indonesia. Xiaomi menegaskan telah memproduksi smartphone-nya, terutama Redmi Note 7, dalam jumlah besar.

Jurnalis kami diajak oleh Xiaomi untuk melihat langsung proses produksi smartphone yang dilakukan di PT Sat Nusapersada, Batam.

Produksi smartphone Xiaomi di PT Sat Nusapersada, Batam. Foto: Muhammad Darisman/kumparan

"Saya minta maaf soal itu (sebutan ponsel gaib). Karena kami telah melakukan yang terbaik, kami telah berusaha keras, bisa dilihat dari produksinya di sini. Suplainya banyak, tapi tetap ada yang komplain. Permintaannya sangat tinggi," ujar Steven Shi, Country Head Xiaomi Indonesia, dalam kunjungan pabrik tersebut, Senin (20/5).

"Kami bekerja sama dengan PT Sat Nusapersada untuk memproduksi sebanyak mungkin smartphone," sambungnya.

Steven Shi, Country Head Xiaomi Indonesia. Foto: Muhammad Darisman/kumparan

Dalam kunjungan itu terungkap jika dalam sebulan ada 700 ribu smartphone Xiaomi yang diproduksi di PT Sat Nusapersada. Ada tiga line produksi yang disediakan untuk smartphone Xiaomi. Shi mengungkap ada kemungkinan untuk menambah line jika harus ada penyesuaian dengan permintaan dan suplai produk.

"Jadi permintaannya (terhadap Redmi Note 7) sangat luar biasa di pasaran, selama ini juga ada beberapa komplain, karena kami tahu permintaan sangat luar biasa, jadi kami memaksimalkan produksi," jelas Shi.

Produksi smartphone Xiaomi di PT Sat Nusapersada, Batam. Foto: Muhammad Darisman/kumparan

Ada tiga urutan proses produksi Redmi Note 7 di Sat Nusapersada, mulai dari perakitan, kemudian proses pengujian kamera, radio Wi-Fi, pengisian daya baterai selama enam jam, hingga proses pengemasan alias packing. Dari 3 langkah utama ini terdiri dari 86 proses.

Saat ini, smartphone Xiaomi Redmi Note 7 sendiri bisa didapatkan di Authorized Mi Store, situs Mi.com, Erafone, dan situs e-commerce yang bermitra dengan Xiaomi. Harga Redmi Note 7 di Indonesia dibanderol mulai Rp 2 juta untuk varian RAM 3 GB/32 GB, Rp 2,6 juta untuk varian RAM 4 GB/64 GB, serta Rp 3 juta untuk RAM 4 GB/128 GB.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA