Kenapa perut saya sakit dan sering buang air besar?

Kenapa perut saya sakit dan sering buang air besar?

Apa itu gejala sembelit?

Gejala sembelit ditandai dengan susahnya proses buang air besar. Hal ini akan membuat perasaan Anda menjadi tidak nyaman sehingga dapat mengganggu rutinitas harian.

Kenapa perut saya sakit dan sering buang air besar?

Bagaimana cara mengatasi gejala sembelit pada orang dewasa?

Gejala sembelit dapat terjadi kapanpun oleh siapa saja. Tentunya hal ini akan mempengaruhi aktivitas seseorang dan menimbulkan stres. Namun jangan khawatir, sebab kami dapat membantu Anda untuk mengidentifikasi apa saja penyebab sembelit dan bagaimana cara mencegahnya.

Kenapa perut saya sakit dan sering buang air besar?

Bagaimana cara mengatasi sembelit pada ibu hamil?

Gejala sembelit pada masa kehamilan biasanya ditandai dengan frekuensi buang air besar yang jarang, feses yang keras, atau mengejan berlebihan. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya seperti minum produk pencahar, makan-makanan berserat, cukupi kebutuhan air putih, dan lakukan pola hidup sehat.

Kenapa perut saya sakit dan sering buang air besar?

Bagaimana cara mengatasi sembelit pada anak?

Gejala sembelit umum terjadi pada anak-anak. Jadi Anda tidak perlu khawatir jika si Kecil mengalami sembelit.

Banyak orang butuh waktu untuk mencerna makanan. Namun, ada juga yang langsung merasa ingin BAB setelah makan. Apakah ini normal? Benarkah bisa bikin kurus?

Banyak orang butuh waktu untuk mencerna makanan yang mereka konsumsi. Namun, ada juga yang langsung merasa ingin buang air besar (BAB) setelah makan.

Memang betul bahwa BAB diperlukan tubuh untuk membuang zat-zat sisa yang tidak dibutuhkan lagi. 

Frekuensi normal BAB biasanya adalah tiga kali sehari sampai tiga kali seminggu. Namun, jika kamu habis makan langsung BAB dan ini terjadi cukup sering, maka kamu patut waspada.

Normalkah Sering BAB Setelah Makan? 

Kenapa perut saya sakit dan sering buang air besar?

Waktu pencernaan bervariasi dari satu orang dengan orang lainnya. Umumnya, dibutuhkan sekitar 1-2 hari setelah makan agar makanan melewati tubuhmu sebagai tinja.

Namun, karena banyak faktor yang terlibat dalam proses pencernaan, sulit untuk memberikan perkiraan waktu pencernaan yang baik. Wanita juga cenderung lebih lambat mencerna makanannya dibandingkan pria.

Jika kamu setelah makan langsung BAB, mungkin ini suatu keadaan yang disebut refleks gastrokolik. Refleks gastrokolik, atau respons gastrokolik, adalah reaksi tak sadar yang normal terhadap makanan yang masuk ke perut.

Saat makanan memasuki organ pencernaan, tubuh melepaskan hormon yang menyebabkan usus besar berkontraksi. 

Kontraksi ini menggerakkan makanan lebih jauh melalui sistem pencernaan, yang dapat memicu keinginan untuk langsung BAB habis makan.

Bagi sebagian orang, refleks gastrokolik ini tergolong ringan atau tidak menimbulkan gejala. Namun bagi yang lainnya, refleks gastrokolik sangat kuat dan keinginan untuk BAB setelah makan bisa sangat parah.

Artikel Lainnya: Rutin Buang Air Besar Bisa Turunkan Berat Badan, Fakta atau Hoax?

Penyebab Habis Makan Langsung BAB

Kenapa perut saya sakit dan sering buang air besar?

Selain keadaan normal dari refleks gastrokolik, ada beberapa hal lain yang dapat mencetuskan keinginan untuk BAB setelah makan. 

Berikut ini beberapa penyebab kamu langsung BAB habis makan: 

1. Stimulasi dan Iritasi Karena Zat Tertentu

Ada sejumlah zat yang dapat merangsang buang air besar, misalnya kafein pada kopi dan teh. 

Tubuh sebagian orang mungkin langsung bereaksi terhadap sedikit kafein, namun ada pula yang tidak. Semua itu tergantung pada tingkat sensitivitas masing-masing individu. Hal yang sama pun berlaku untuk nikotin pada tembakau rokok.

Di samping itu, ada beberapa makanan yang dapat mengiritasi lapisan usus dan memicu buang air besar. Contohnya, makanan pedas dan alkohol. 

Mirip dengan kafein dan nikotin, pergerakan usus dapat dipicu oleh makanan pedas dan alkohol. Beberapa bahan pengawet dan bahan tambahan makanan juga bisa mengakibatkan iritasi.

2. Gastroenteritis dan Enterokolitis

Gastroenteritis dan enterokolitis adalah kondisi peradangan perut yang umum terjadi. 

Keduanya bisa mengakibatkan diare akut, dan kebanyakan kasusnya disebabkan oleh infeksi, terutama infeksi virus. 

Infeksi lainnya seperti bakteri dan protozoa mungkin juga bisa menjadi dalangnya.

3. Intoleransi Makanan dan Malabsorpsi

Sejumlah makanan bisa memicu gangguan pencernaan. Bahkan, bila tidak dicerna dan diserap dengan baik oleh tubuh, sejumlah makanan tersebut dapat menyebabkan buang air besar atau bahkan diare.

Sedangkan malabsorpsi, seperti malabsorpsi fruktosa, merupakan ketidakmampuan tubuh untuk mencerna dan menyerap fruktosa. Alhasil, sisa-sisa fruktosa tetap berada di usus. Hal ini bisa mencetuskan rasa mual, kram perut, dan diare.

Artikel lainnya: Makanan yang Baik untuk Kesehatan Pencernaan Anda

4. Irritable Bowel Syndrome

Irritable bowel syndrome (IBS) adalah gangguan usus yang menyebabkan sakit perut dan gejala lainnya seperti sering buang air besar.

Orang yang menderita IBS-D (irritable bowel syndrome dengan diare) bisa saja langsung BAB habis makan, meskipun tidak diare.

5. Penyakit Kandung Empedu

Pada penyakit empedu atau saluran empedu yang terganggu, diare bisa terjadi beberapa saat setelah makan. Hal ini lebih mungkin dialami setelah kamu mengonsumsi makanan berlemak.

6. Sindrom Dumping

Sindrom Dumping adalah kumpulan gejala yang timbul setelah seseorang baru saja melakukan operasi untuk pengambilan bagian usus atau lambung.

Sindrom ini terjadi karena terlalu cepatnya isi perut dicerna, diangkut, atau dibuang ke dalam usus kecil dan rektum. Kebanyakan orang dengan sindrom ini bisa langsung BAB setelah makan. 

7. Kenaikan Asam Lambung yang Berlebihan

Jumlah asam lambung yang berlebihan telah lama dikaitkan dengan perkembangan penyakit gastroesophageal reflux (GERD).

Sebuah penelitian kecil menemukan bahwa obat GERD yang diberikan kepada sekelompok pasien IBS-D menghasilkan penurunan gejala diare dan urgensi postprandial (sensasi ingin cepat BAB setelah makan) yang signifikan.

Artikel lainnya: Daftar Obat yang Ampuh Mengatasi Diare

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Kenapa perut saya sakit dan sering buang air besar?

Karena refleks gastrokolik adalah reaksi tubuh yang normal, secara teknis tidak memerlukan pengobatan. 

Namun, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi intensitas refleks gastrokolik dan keinginan untuk buang air besar:

1. Cari Pengobatan untuk Kondisi Pencernaan yang Mendasarinya

Temui dokter jika kamu mengalami gejala terkait lambung atau asam lambung, yang disertai keinginan untuk langsung BAB habis makan.

Bergantung pada durasi dan tingkat keparahan gejala, dokter dapat melakukan tes untuk mendiagnosis penyebab yang mendasarinya. Jika ada suatu kondisi khusus, mengobatinya bisa membantu mengurangi intensitas refleks gastrokolik.

2. Mengubah Pola Makan

Perubahan pola makan dapat membantu mengatasi respons gastrokolik yang intens. Beberapa makanan lebih mungkin menyebabkan respons gastrokolik yang intens dibandingkan yang lain, seperti:

  • Makanan berlemak atau berminyak, contohnya kuah santan, gorengan, dan sebagainya. 
  • Produk susu.
  • Makanan tinggi serat, seperti buah-buahan, sayur, gandum.

Setelah kamu mengidentifikasi makanan pemicu, menghindari makanan tersebut untuk sementara waktu adalah langkah yang tepat.

3. Mengelola Stres dengan Baik

Bagi sebagian orang, stres dapat meningkatkan intensitas refleks gastrokolik. Karena itu, cobalah lakukan cara untuk mengelola stres ini.

Ada banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk menurunkan tingkat stres. Misalnya dengan olahraga, meditasi, melakukan latihan pernapasan dalam, ataupun bercerita dengan keluarga atau sahabat dekat.

Artikel Lainnya:Daftar Makanan yang Bisa Menyebabkan dan Memperparah Sembelit

Sering buang air besar setelah makan biasanya terjadi karena refleks gastrokolik, dan ini normal. Intensitasnya pun dapat berbeda-beda pada setiap orang.

Untuk membantu mengurangi keinginan langsung BAB habis makan, perubahan gaya hidup bisa membantu. 

Segera periksakan dirimu ke dokter jika sering mengalami diare atau gejala pencernaan berat lainnya setelah makan. Gejala-gejala ini dapat menunjukkan masalah kesehatan yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut.

Apabila punya pertanyaan mengenai topik ini, klik fitur Tanya Dokter untuk berkonsultasi secara online kepada dokter. Jangan lupa download aplikasi KlikDokter, solusi untuk #JagaSehatmu!

[RS]

buang air besar

Apa penyebab perut sakit dan sering buang air besar?

Nyeri perut melilit disertai sering buang air besar mungkin menandakan sistem pencernaan istri Anda terganggu, misalnya akibat infeksi, keracunan makanan, alergi atau malabsorpsi makanan, dispepsia, radang usus, sindroma iritasi usus, dan sebagainya.

Kalo buang air besar terus menerus tanda apa?

Buang air besar (BAB) terus menerus bila lebih dari 3 kali sehari selama lebih dari 2 minggu, terutama bila konsistensi tinja encer/cair, dapat dikategorikan sebagai diare kronis. Ada berbagai hal yang dapat menyebabkan terjadinya diare kronis, antara lain: Infeksi bakteri atau parasit.

Apa penyebab perut sakit melilit dan mencret?

Perut melilit umumnya disebabkan oleh masalah pencernaan. Kondisi ini bisa disebabkan karena makan berlebihan atau makan terlalu cepat, terlalu banyak mengonsumsi kafein atau alkohol, merokok, cemas berlebihan atau mengonsumsi obat-obatan tertentu.