Kenapa gigi tiba tiba berdarah padahal tidak sakit?

Tanpa asupan keduanya, gusi akan lebih mudah mengalami perdarahan. Perdarahan bahkan bisa terjadi walaupun hanya dari luka gores kecil.

Untuk mengurangi risikonya, pastikan kedua asupan vitamin tersebut terpenuhi. Anda bisa mengonsumsi makanan seperti jeruk, jambu biji, sayuran berdaun hijau, dan kacang-kacangan.

6. Gingivitis

Gingivitis atau radang gusi merupakan penyebab utama gusi sering berdarah. Selain itu, peradangan yang terjadi juga membuat gusi terasa nyeri, ngilu, dan bengkak.

Radang gusi disebabkan oleh penumpukan plak yang menutupi permukaan gigi. Plak yang menumpuk akan mengeras dan berubah menjadi karang gigi.

Karang gigi inilah yang kemudian memicu peradangan pada gusi. Akibatnya, jaringan gusi dan sekitarnya lebih mudah mengalami perdarahan.

7. Periodontitis

Kenapa gigi tiba tiba berdarah padahal tidak sakit?

Periodontitis merupakan infeksi serius yang merusak jaringan gusi dan tulang penyokong gigi. Kondisi ini terjadi akibat gingivitis yang tidak tertangani.

Tak hanya membuat gusi rentan berdarah, periodontitis dapat menyebabkan komplikasi serius. Selain gigi copot, penyakit ini meningkatkan risiko penyakit jantung hingga stroke.

Maka dari itu, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami radang gusi. Dengan begitu, penanganan bisa diberikan sebelum kondisi Anda bertambah parah.

8. Perubahan hormon

Perubahan hormon estrogen dan progesteron selama masa hamil, puber, atau menstruasi dapat meningkatkan aliran darah ke gusi. Hasilnya, jaringan gusi jadi lebih mudah berdarah.

Selain itu, perubahan hormon selama kehamilan bisa melemahkan sistem imun. Akibatnya, ibu hamil rentan sakit gigi dan gusinya lebih mudah mengalami infeksi.

Seperti yang telah disebutkan, infeksi pada gusi dapat memicu perdarahan. Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menyebut, risiko ini biasanya meningkat pada trimester awal kehamilan.

9. HIV/AIDS

Para ahli menyebutkan, orang dengan HIV/AIDS (ODHA) lebih berisiko mengalami masalah gigi dan mulut. Kondisi yang sering dialami ODHA yakni gusi berdarah, gingivitis, herpes mulut, hingga karies gigi.

Risikonya akan semakin meningkat ketika pengidapnya tidak bisa merawat gigi dengan baik. Masalah gigi dan mulut tentu akan lebih rentan terjadi.

Selain karena sifat penyakit yang melemahkan sistem imun, efek pengobatannya pun menimbulkan dampak serupa. Akibatnya, tubuh pengidap HIV/AIDS akan lebih sulit melawan infeksi.

10. Diabetes

Gusi yang sering bengkak dan berdarah bisa menjadi pertanda penyakit diabetes. Penyakit ini membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit gusi.

Kadar gula darah yang tinggi melemahkan sistem imun untuk melawan bakteri dalam mulut. Alhasil, bakteri dalam plak gigi lebih mudah menyebabkan peradangan dan infeksi gusi.

Diabetes juga dapat memperburuk sirkulasi darah. Kondisi tersebut menghambat suplai darah kaya oksigen ke gusi sehingga membuatnya lebih rentan terinfeksi.

Halodoc, Jakarta – Jangan menyepelekan gusi berdarah. Kebanyakan orang menganggap gusi berdarah terjadi karena mereka menggosok gigi terlalu kuat. Padahal, gusi berdarah juga bisa menjadi indikasi dari berbagai penyakit, lho. Ketahui apa saja penyakit yang mengintai di balik gusi berdarah di sini.

Kesehatan gusi sama pentingnya dengan kesehatan gigi. Gusi memiliki peranan penting untuk kesehatan gigi dan juga mulut kamu. Kebanyakan gusi bengkak dan berdarah memang disebabkan oleh penyakit gusi. Biasanya ini terjadi karena terlalu banyak plak menumpuk di garis gusi kamu. Selain itu, menyikat gigi terlalu keras dan dengan cara yang salah juga bisa menyebabkan gusi merah dan berdarah.

Ini karena gusi terbuat dari jaringan yang halus dan mudah berdarah bila terkena gesekan kuat. Tapi, gusi berdarah juga bisa menjadi indikasi dari berbagai penyakit berikut:

1. Gingivitis

Gingivitis adalah peradangan pada gusi yang dapat membuat gusi kamu lebih sensitif dan rentan mengalami perdarahan. Biasanya, gingivitis berawal dari plak yang menempel terlalu lama di garis gusi. Selain gusi berdarah, gingivitis juga ditandai dengan gusi berwarna merah, bengkak, dan terasa nyeri.

Baca juga: Perlu Tahu Bahayanya Radang Gusi Pada Gigi

2. Periodontitis

Periodinitis merupakan tahap lanjutan dari gingivitis. Jadi, bila gingivitis dibiarkan saja terlalu lama, maka bisa berkembang semakin parah dan menyebabkan periodontitis. Penyakit gusi ini bisa menyebabkan infeksi pada gusi, tulang rahang, dan jaringan penghubung antara gigi dan gusi. Bahkan, periodontitis juga bisa menyebabkan gigi kamu merenggang dan tanggal.

3. Trombositopenia

Trombositopenia adalah kondisi kekurangan trombosit di mana jumlah trombosit menurun hingga di bawah batas minimal. Gejala utamanya adalah perdarahan yang bisa terjadi di luar maupun di dalam tubuh dan terkadang sulit dihentikan. Salah satu contohnya gusi berdarah.

4. Kekurangan Vitamin K

Gusi berdarah juga bisa menjadi pertanda kalau kamu sedang kekurangan vitamin, khususnya vitamin C dan vitamin K. Kedua jenis vitamin tersebut diperlukan untuk membantu proses pembekuan darah. Kamu bisa mengatasi gusi berdarah akibat kekurangan vitamin ini dengan cara memperbanyak asupan vitamin C yang bisa ditemukan dalam jeruk, tomat, kiwi, brokoli, dan kentang. Sedangkan asupan vitamin K, bisa kamu dapatkan dengan mengonsumsi bayam, selada, kacang kedelai, dan minyak zaitun.

Baca juga: 3 Cara Mengatasi Masalah Gusi Membengkak

5. Leukemia

Salah satu gejala dari leukemia atau kanker darah adalah gusi berdarah. Penyakit ini terjadi karena tubuh kekurangan sel darah normal. Pada kasus leukemia, sumsum tulang belakang memproduksi sel-sel darah yang abnormal yang kemudian dapat menggantikan sel-sel darah normal. Akibatnya, tubuh akan kesulitan untuk melawan infeksi, mengontrol perdarahan, dan mengalirkan oksigen.

6. Hemofilia

Penyakit lainnya yang juga bisa menimbulkan gejala berupa gusi berdarah adalah hemofilia. Ini merupakan penyakit gangguan perdarahan yang disebabkan oleh faktor keturunan. Hemofilia dapat menyebabkan perdarahan yang tidak normal atau berlebihan dengan kemampuan pembekuan darah yang buruk. Itulah sebabnya penyakit ini bisa menyebabkan gusi berdarah dan perdarahan lainnya.

7. Diabetes

Diabetes dapat memberikan efek timbal balik pada penyakit gusi atau gusi berdarah. Di satu sisi, diabetes bisa menjadi penyebab penyakit gusi. Ini karena diabetes bisa melemahkan kemampuan mikroba dalam mulut untuk melawan bakteri, sehingga bakteri dalam mulut dapat dengan mudah membentuk plak gigi. Selain itu, kadar gula dalam darah yang tinggi pada pengidap diabetes juga bisa memperburuk penyakit gusi. Tapi, di sisi lain, diabetes juga bisa diperburuk oleh penyakit gusi. Ini karena penyakit gusi membuat diabetes lebih sulit dikontrol.

Bila kamu mengalami gusi berdarah dan perdarahannya tidak normal, gusi memerah dan bengkak, serta timbul bau mulut, maka sebaiknya kamu segera temui dokter gigi.

Baca juga: 7 Penyebab Gusi Berdarah

Nah, jadi kamu perlu berhati-hati, karena gusi berdarah bisa mengindikasikan tujuh penyakit di atas. Untuk membeli obat pereda sakit gigi yang kamu perlukan, gunakan saja aplikasi Halodoc. Enggak usah repot-repot keluar rumah, tinggal order melalui aplikasi dan obat pesanan kamu akan diantarkan dalam waktu satu jam. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Gigi berdarah tiba tiba Pertanda Apa?

Penyebab Gusi Berdarah Gusi berdarah umumnya terjadi akibat penumpukan plak di garis batas gigi dan gusi. Plak yang menumpuk dapat menyebabkan gingivitis atau radang gusi. Apabila tidak ditangani, plak dapat mengeras menjadi karang gigi dan berisiko menyebabkan gusi berdarah.

Mengapa gigi keluar darah tanpa sebab?

Beberapa Penyebab utama gusi sering berdarah adalah penumpukan plak di garis gusi, menyikat gigi terlalu keras, perubahan hormon saat kehamilan, adanya infeksi, terkena leukemia, dan lain-lainnya.

Gigi berdarah kekurangan apa?

Gusi berdarah rentan dialami oleh orang yang kekurangan vitamin C maupun vitamin K. Hal ini karena kedua vitamin tersebut berperan penting dalam memperkuat jaringan tubuh, tak terkecuali gusi, serta membantu proses penyembuhan luka dan pembekuan darah.

Apa yang harus dilakukan jika gusi berdarah?

Bagaimana cara mengobati gusi berdarah?.
Kompres pakai es batu. Cara ini cukup efektif untuk membantu memperlambat aliran darah ke area gusi. ... .
Kumur pakai air garam. ... .
3. Sikat gigi dengan metode yang tepat. ... .
Perbanyak asupan vitamin C dan K. ... .
Kumur pakai hidrogen peroksida. ... .
6. Minum obat pereda nyeri. ... .
7. Konsultasi ke dokter gigi..