GEREJA SEBAGAI PAGUYUBAN CIRI-CIRI komunio
Model komunio
Anggota/unsur gereja
Tri kaul biarawan/wati : Hidup membiara tidak ditentukan oleh fungsi atau pekerjaan, melainkan oleh corak atau cara kehidupan, khususnya kehidupan yang di dalamnya orang “dengan kaul-kaul atau ikatan suci lainnya mewajibkan diri untuk hidup menurut tiga nasihat injil”, yaitu selibat/keperawanan, kemiskinan, dan ketaatan (LG 44).
Ciri kaum awam
CIRI GEREJA SEBAGAI PAGUYUBAN
CIRI GEREJA MENURUT DOA “AKU PERCAYA”
Gereja yang satu
Kesatuan Gereja penziarah juga diamankan oleh ikatan persekutuan yang tampak berikut ini:
Gereja yang kudus
Gereja yang katolik
Gereja yang terbuka ini tampak dalam kemauannya dalam menampung dan memajukan terhadap segenap kemampuan, kekayaan, dan adat istiadat bangsa-bangsa. Tidak hanya menampung dan menerima saja melainkan juga menjiwai seluruh dunia. Gereja yang apostolik
Mewujudkan Sifat Gereja dalam Kehidupan Sehari-hari Untuk mewujudkan kesatuan Gereja dapat kita lakukan dengan :
Untuk mewujudkan kekudusan Gereja dapat dilakukan dengan
Untuk mewujudkan kekatolikan Gereja dapat dilakukan dengan:
Untuk mewujudkan Gereja Katolik yang apostolik dapat dilakukan dengan
PELAYANAN GEREJA SEBAGAI PAGUYUBAN LIMA TUGAS POKOK GEREJA
Liturgia (menguduskan) merupakan segala bentuk kegiatan ibadat kepada Tuhan yang dilakukan oleh umat, secara personal maupun sosial baik yang sakramen dan bukan sakramen, contohnya Perayaan Ekaristi, ibadat, doa novena dan lain-lain; Diakonia (melayani) merupakan segala bentuk pelayanan kepada semua orang yang membutuhkan bantuan, contohnya dalam paroki terdapat poliklinik, dana solidaritas, yayasan yatim piatu dan lain lain; Kerygma (mewartakan) merupakan segala bentuk pewartaan, pengajaran iman, dan komunikasi iman untuk saling meneguhkan, berbagi pengalaman iman dan saling meluruskan pandangan iman, contohnya: pelajaran agama, pelajaran untuk calon baptis, katekese umat, khotbah dan lain lain; Martyria (kesaksian hidup), kesaksian hidup dapat diwujudkan dengan cara hidup yang benar (martir putih) dan juga kematian (martir merah). Contoh orang yang rela mengorbankan diri dalam Koinonia (persekutuan) merupakan segala usaha untuk semakin mewujudkan dan mengukuhkan persaudaraan murid-murid Kristus dengan saling membantu , saling berbagi, dan memenuhi kebutuhan bersama, contohnya kegiatan retret, rekoleksi, kelompok legio maria, Marriage Encounter (ME), wanita Katolik. CONTOH KEGIATAN
|