Sebutkan faktor-faktor pendorong terjadinya hubungan sosial dalam masyarakat

Dalam membangun interaksi, setidaknya ada 6 faktor pendorong interaksi sosial yang menciptakan sebuah kehidupan sosial. Perilaku sosial ada karena adanya unit sosial yang tumbuh dalam suatu kelompok sehingga terjalin hubungan saling timbal balik satu sama lain.

Interaksi sosial sendiri dapat diartikan sebagai bentuk hubungan timbal balik manusia yang saling mengerahkan/mempengaruhi satu sama lain melalui adanya stimulasi dan respon. Interaksi yang dilakukan oleh manusia dalam kelompok pada akhirnya akan membentuk sebuah struktur sosial dan budaya yang dilandasi dengan norma dan aturan. Adanya aturan dan norma tersebut akan mengatur bagaimana manusia menjalani kehidupan sehari-hari.

Enam Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Dalam melakukan hubungan interaksi sosial, terdapat 3 komponen penting yang menjadi dasar terbentuknya interaksi sosial. Ketiga komponen tersebut adalah:

  • Rangsangan/Stimulan
  • Aksi
  • Reaksi/Respon

Sedangkan faktor pendorong interaksi sosial diantaranya:

  • Susgesti
  • Imajinasi
  • Identifikasi
  • Simpati
  • Empati
  • Motivasi

Keenam faktor yang mempengaruhi interaksi sosial tersebut menjadi pondasi awal bagaimana masyarakat dapat menjalani keidupan sosial yang berpedoman dengan aturan yang telah disepakati bersama. Adapun keenam faktor pendorong tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Sugesti

Sugesti adalah faktor pendorong interaksi sosial yang terjadi karena adanya pesona yang memberikan sugesti kepada orang lain. Biasanya sugesti tersebut datang dari orang yang berwibawa dan memiliki kedudukan di masyarakat.

Ada tiga jenis sugesti yang biasanya menjadi pendorong terjadinya interaksi sosial, ketiga jenis tersebut adalah:

  • Otoritas
  • Mayoritas
  • Kondisi Emosional

Otoritas memberikan sugesti dengan keahliannya dalam bidang tertentu. Mayoritas memberikan sugesti karena sebagian orang melakukan sesuatu. Kondisi emosial memberikan peran karena kondisi emosional yang tidak stabil membuat orang mudah terpengaruhi.

Imitasi

Imitasi dapat diartikan sebagai aktivitas meniru sesuatu yang ada pada orang lain. Dikatakan sebagai faktor pendorong interaksi sosial karena orang yang meniru tersebut terpengaruhi orang lain sehingga dia ingin menyamai orang lain yang menjadi idolanya.

Orang yang sudah pada tahap imitasi akan mempelajari terlebih dahulu apa yang diidolakannya. Dari proses pembelajaran tersebut, orang akan mencoba menerapkannya sebagai suatu proses sosial. Imitasi bisa terjadi karena pengaruh kedudukan, kekayaan ataupun keahlian.

Identifikasi

Imitasi dan sugesti yang terjadi secara intens akan mempengaruhi interaksi sosial sehingga terbentuk proses identifikasi pada seseorang. Identifikasi merupakan faktor pendorong interaksi sosial karena dengan adanya sifat ingin menjadi sama dengan orang lain akan membentuk kepribadian yang melekat pada jati diri seseorang.

Indentifikasi bisa terjadi secara sadar maupun tanpa disengaja. Contoh identifikasi adalah seseorang yang mengidolakan pemain sepakbola terkenal. Misalnya dia ngefans dengan Messi, maka dia akan mencoba mengidentifikasikan dirinya sebagai fans Barcelona terlebih dahulu. Dia akan bangga disebut sebagai bagian Barcelona dan marah terhadap tim lawan seperti Real Madrid. Dia benci fans tim lawan dan dia mencoba menggunakan gaya Messi saat bermain bola.

Empati

Empati merupakan bentuk perasaan yang mencoba merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Empati muncul ketika seseorang memandang bahwa kejadian tertentu mungkin bisa saja terjadi pada dirinya. Dia ingin melakukan seperti dia membayangkan orang lain akan melakukannya untuk dia.

Empati menjadi faktor pendorong interaksi sosial karena mempengaruhi orang lain sehingga orang lain terinspirasi untuk melakukannya. Contohnya ketika ada teman yang terkena kanker, dia sangat ingin membantu temannya karena dia berfikir bagaimana jika kanker tersebut terjadi pada dirinya.

Simpati

Perbedaan empati dan simpati terletak pada bagaimana cara pandang seseorang terhadap sesuatu. Kalau empati sampai merasakan jika kejadian itu terjadi pada dirinya, simpati cenderung lebih bersifat umum dan sudut pandangnya tidak beresonasi dengan orang tersebut. Simpati hanya sekedar rasa hormat dan respek namun tidak merasakan jika kejadian tersebut menimpa dirinya.

Motivasi

Motivasi adalah faktor pendorong interaksi sosial yang sangat mempengaruhi seseorang dalam menyikapi sesuatu. Orang yang termotivasi akan mengerahkan segala kekuatannya untuk mencapai tujuan. Motivasi akan memberikan dorongan yang kuat dan semangat pantang menyerah.

Faktor Penghambat Interaksi Sosial

Selain ada faktor pendorong interaksi sosial, ada juga faktor yang menghambat terjadinya proses interaksi. Penghambat-penghambat tersebut jika tidak diatasi dengan benar akan membuat interaksi sosial menjadi gagal. Adapun beberapa faktor penghambat tersebut diantaranya:

Takut Akan Kegoyahan

Masyarakat kita masih ada yang takut akan adanya perubahan sosial sehingga tidak mendukung interaksi sosial dengan kelompok lain. Rasa takut tersebut membuat masyarakat tidak ingin berkomunikasi satu sama lain sehingga perkembangan tidak terjadi secara cepat.

Hambatan Ideologis

Perubahan akan sulit terjadi jika sudah berbenturan dengan suatu ideologi atau paham tertentu yang dipercayai di masyarakat. Interaksi sosial menjadi sulit karena apa-apa yang dianggap bertentangan dengan ideologi mereka akan ditolak mentah-mentah.

Adat atau Kebiasaan

Sangat sulit untuk mempengaruhi seseorang jika sudah dikaitkan dengan dengan adat tertentu. Masyarakat akan menolak bentuk-bentuk interaksi sosial yang tidak sesuai dengan adat dan kebiasaan yang telah turun temurun dilaluinya.

  • , active

Hubungan Sosial : Pengertian, Faktor, Syarat, Tujuan, Jenis, Bentuk dan Dampak Adalah hubungan yang dinamis yang menyangkut hubungan antar individu, antar kelompok, antar orang dengan kelompok

Sebutkan faktor-faktor pendorong terjadinya hubungan sosial dalam masyarakat

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Sosial Asosiatif : Pengertian, Bentuk, dan Macam

Pengertian Hubungan Sosial

Hubungan sosial merupakan interaksi antar manusia. Menurut Gillin Dan Gillin, hubungan sosial adalah hubungan yang dinamis yang menyangkut hubungan antar individu, antar kelompok, antar orang dengan kelompok. Secara umum hubungan sosial adalah hubungan timbal balik antara individu yang satu dengan individu yang lain, saling memengaruhi dan didasarkan pada kesadaran untuk saling menolong.

Proses hubungan sosial dapat terjadi secara langsung dengan tatap muka maupun secara tidak langsung atau mengunakan media, misalnya telepon, televisi, radio, surat menyurat, dan lain-lain. Proses hubungan sosial akan terjadi pada saat ada dua individu atau lebih yang saling mengadakan kontak sosial maupun komunikasi.

Hubungan Sosial ialah hubungan antara satu perorangan dengan perorangan yang lain atau antara perseorangan dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok ,yang saling mempengaruhi dan juga didasarkan oleh kesadaran untuk saling membantu.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Dan Karakteristik Perubahan Sosial Menurut Para Ahli

Syarat dan Ciri Hubungan Sosial

Secara ringkas hubungan sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dapat kita identifikasikan melalui ciri-ciri yang nampak berupa :

  1. Ada pelaku lebih dari satu orang.
  2. Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan yang diperkirakan pelaku.
  3. Ada komunikasi antar pelaku dengan memakai simbol-simbol dalam bentuk bahasa lisan maupun bahasa isyarat.
  4. Ada dimensi waktu (masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang) yang akan menentukan sikap aksi yang sedang berlangsung.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : “Masa Penjajahan Inggris” Sejarah & ( Pemerintahan – Bidang Ekonomi – Hukum – Sosial – Ilmu Pengetahuan )

Faktor Mendorong Hubungan sosial

Faktor-faktor yang mendorong terjadinya hubungan sosial

Faktor Internal

Faktor dari dalam diri seseorang yang mendorong terjadinya hubungan sosial sebagai berikut:

  • Keinginan untuk mengembangkan keturunan
  • Keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup
  • Keinginan untuk mempertahankan hidup
  • Keinginan untuk berkomunikasi dengan sesama

Faktor Eksternal

Faktor dari luar yang mendorong terjadinya hubungan sosial sbb:

  1. Simpati
    Suatu sikap tertarik kepada orang lain karena suatu hal. Simpati mendorong diri seseorang untuk melakukan komunikasi sehingga terjadi pertukaran pendapat.
  2. Motivasi
    Dorongan yang ada dalam diri seseorang yang mendasrai orang melakukan suatu perbuatan. Biasanya muncul rasionalitas, seperti motif ekonomi.
  3. Empati
    Merupakan proses psikis, yaitu rasa haru atau iba akibat tersentuh perasaannya dengan objek yang dihadapinya.
  4. Sugesti
    Kepercayaan yang sangat mendalam dari seseorang pada orang lain yang muncul tiba-tiba tanpa pemikiran untuk mempertimbangkannya.
  5. Imitasi
    Adalah dorongan untuk meniru sesuatu pada orang lain yang muncul karena adanya minat, atas sikap mengagumi orang lain.
  6. Identitas
    Adalah dorongan seseorang untuk menjadikan dirinya identik. Identifikasi karena terkait oleh suatu atau atas dasar sehingga tertarik untuk menyesuaikan diri.

Proses sosial yang dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung dapat dilakukan dengan komunikasi lisan, dan secara tidak langsung dapat dilakukan hubungan komunikasi telephon / surat.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Sikap Anti Sosial – Pengertian, Ciri, Sebab, Cara ,Bentuk ,Media ,Pengaruh

Tujuan Melakukan Hubungan Sosial

Faktor-faktor terjadinya hubungan sosial selalu memengaruhi individu dalam proses sosial secara langsung atau tidak langsung. Proses sosial secara langsung dilakukan dengan komunikasi lisan (berbicara). Proses sosial tidak langsung dilakukan antara lain dengan menggunakan sarana komunikasi seperti telepon dan surat. Seseorang melakukan hubungan sosial pasti memiliki tujuan, antara lain:

Tujuan Seseorang Melakukan Hubungan Sosial

  1. Menjalin hubungan persahabatan
  2. Menjalin hubungan usaha
  3. Mendiskusikan sebuah persoalan
  4. Melakukan kerja sama dan lain-lain.

Proses sosial dapat berjalan lancar, apabila memenuhi dya syarat, yaitu:

  • Kontak sosial
    Sebagai gejala sosial, kontak sebenarnya tidak harus dengan menyentuh tetapi cukup dengan tersenyum. Kontak dapat bersifat primer dan skunder. Kontak primer terjadi dengan mengadakan hubungan langsung. Kontak sekunder terjadi jika ada perantara.
  • Komunikasi
    Terjadi kalau seseorang memberikan tanggapan terhadap perilaku orang lain dengan menyampaikan suatu perasaan.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Ideologi Politik – Pengertian, Macam, Pancasila, Fungsi, Sosialisme, Para Ahli

Jenis Hubungan Sosial

Hubungan sosial atau interaksi sosial merupakan upaya manusia memenuhi kebutuhan hidup. Tidak semua upaya tersebut merupakan hubungan sosial. Oleh karena itu memiliki ciri-ciri tertentu:

  1. Adanya kontak sosial dan komunikasi
  2. Dilakukan oleh dua orang / lebih
  3. Bersifat tembal balik
  4. Adanya penyesuaian norma

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Geografi Sosial dan Menurut Para Ahli

Bentuk Hubungan Sosial

Menurut Gillin Dan Gillin, terjadinya sebuah hubungan sosial dapat dibedakan menjadi 2, proses sosial assosiatif dan proses sosial dissosiatif.

Proses Sosial Assosiatif

Terjalinnya hubungan sosial yang mengarah pada bentuk  jalinan sosial yang erat, saling membutuhkan, dan terbentuk suatu kerjasama merupakan proses sosial assosiatif. Melalui proses assosiatif terjadi kecenderungan terjalinya kesatuan dan meningkatnya solidaritas antar anggota kelompok

Proses assosiatif dapat berbentuk akomodasi, kerjasama, dan asimilasi.

Akomodasi

Akomodasi adalah suatu proses di mana orang perorang atau kelompok manusia yang mula-mula saling bertentangan, kemudian saling mmenyesuaikan diri untuk mengatasi kekurangan-kekurangan.

Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan, sehingga pihak lawan tidak kehilangan pribadinya.

Tujuan akomodasi, antara lain :

  • Mengurangi pertentangan orang perorang maupun kelompok sebagai akibat perbedaan paham.
  • Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu.
  • Memungkinkan kerjasama anatar individu atau kelompok sosial.
  • Mengupayakan peleburan antar kelompok sosial yang berbeda.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak cara untuk melakukan akomodasi agar suatu hubungan sosial yang semula diliputi ketegangan dapat berubah menjadi bentuk hubungan sosial yang menyenangkan. Beberapa bentuk-bentuk akomodasi yang dapat kita temukan antara lain :

  1. Arbitrasi (arbitration)
    Arbitrasi adalah menyelesaikan suatu perkara atau upaya untuk mengurangi ketegangan dengan melibatkan pihak ketiga yang bersifat netral.
  2. Ajudikasi
    Banyak kasus yang dapat diselesaikan secara damai di meja hijau pengadilan. Cara mendamaikan masalah melalui pengadilan tersebut disebut ajudikasi.
  3. Toleransi
    Toleransi merupakan bentuk sikap yang muncul secara tidak sadar dan tidak direncanakan yang berypa memaklumi keadaan orang lain sehingga terhindar dari perselisihan. Misalnya saat asyik sedang bermain musik, tiba-tiba tetangga sebelah meninggal dunia, secara spiontan orang yang sedang bermain musik menghentikan permainannya. Pada hakikatnya toleransi merupakan sikap saling menghargai dan menghormati orang lain, sehingga terjalin hubungan sosial yang menetramkan.
  4. Stalemate
    Pasca perang dunia ii berakhir dan sebelum negara uni sovyet runtu, di dunia terdapat dua negara adikuasa, yakni uni sovyet dan amerika serikat. Mereka dikenal sebagai negara super power yang saling bersaing untuk menggungguli kekuatan masing-masing. Namun, karena kekuatan mereka seimbang , mereka justru tidak terlibat perang terbuka, sehingga lebih dikenal denagn perang dingin (cold war). Mereka dalam keadaan diam tidak saling bertikai karena kekuatan mereka seimbang, keadaan ini disebut stalemate.
  5. Mediasi Penyelasain permasalahan yang terjadi antar dua individu atau kelompok sosial kadang dapat diselesaikan dengan bantuan pihak ketiga. Misalnya ketegangan yang terusmenerus terjadi antara pemerintah ri dengan gam (gerakan aceh merdeka) akhirnya dapat diselesaikan secara damai setelah melibatkan pihak ketiga, yakni negara swedia yang memberikan fasilitas bagi terselengaranya pertemuan antara perwakilan dua kelompok tersebut untuk saling menjalin kesepakatan damai. Upaya perdamaian yang demikian ini disebut mediasi.

    Sepintas pengertian mediasi sama dengan arbitrasi. Letak perbedaannya dalah jika mediasi pihak ketiga benar-benar pihak yang netral dan tidak berwenang memberikan keputusan dan hanya sebatas memfasilitasi saja. Adapun pada arbitrasi pihak ketigalah yang mendamaikan /memberikan keputusan damai pada pihak-pihak yang bersengketa.

  6. Coercion
    Coercion merupakan cara akomodasi yang dilakukan terhadap pihak yang keadaannya lemah, sehingga mau tidak mau harus tunduk pada pihak yang lebih kuat kedudukannya dan berkuasa atas dirinya. Misalnya pekerja dituntut untuk segera menyelesaikan pekerjaannya, sedangkan majikan tidak segera membayar upah yang menjadi hak pekerja. Meskipun demikian pekerja tidak banyak melakukan protes karena adanya tekanan jika majikan tidak puas akan hasil kerjanya akan dikeluarkan dari pekerjaannya. Padahal mencari pekerjaan baru bukan hal mudah. Pekerja terpaksa pasrah meskipun tridak diperlakukan tidak adil. Hal tersebut merupakan contoh coercion, yakni bentuk akomodasi yang terjadi karena faktor paksaan.
  7. Kompromi
    Dalam berita kriminal yang ditayangkan televisi, mungkin kalian pernah melihat adanay pertikaian antar buruh dan majikan yang masing-masing memiliki tuntutan tertentu, sehingga terjadilah aksi unjuk rasa bahkan pemogokan kerja. Pihak penguasa menghendaki keuntungan yang besar dengan cara menekan upah buruh seminimal mungkin tetapi dengan menuntut buruh untuk bekerja semaksimimal mungkin. Adapun dari pihak buruh menghendaki upah yang pantas dengan berbagai fasilitas seperti tunjangan hari raya, hak cuti, hak pengobatan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan . pertikaian terjadi tatkala antara tuntutan keduanya tidak menemui suatu kata sepakat. Cara terbaik untuk menyelesaikan permasalahan dua kubu yang berbeda kepentingan tetapi saling ketergantungan ini adalah melalui cara compromise atau kompromi, yaitu masing-masing mengurangi tuntutannya untuk kata seapakat, sehingga perdamaian dapat dicapai.
  8. Konsiliasi (Conciliation)
    Pada umumnya, pihak-pihak yang berselisih masing-masing memiliki keinginan tertentu. Untuk mencapai perdamaian dapat dilakukan melalui konsiliasi, yakni mempertemukan keinginan-keinginan pihak yang berselisih sehingga tercapai persetujuan bersama. Misalnya untuk menyelesaikan pertikaian antara buruh dan pengusaha dibentuk adanya tim kerja yang terdiri dari perwakilan pihak buruh dan pengusaha serta wakil dari pemerintah, dalam hal ini departemen tenaga kerja untuk duduk bersama saling menyelesaikan permasalahan bersama, sehingga tercapai suatu kesepakatan damai.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Kelompok Sosial – Faktor, Pembentukan, Ciri, Klasifikasi, Contoh, Para Ahli

Dampak Hubungan Sosial

Setiap hubungan social yang dilakukan oleh manusia pasti memiliki dampak-dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif untuk kehidupan mereka.

Dampak positifnya

  1. Mendorong masyarakat berpikir maju Dengan adanya hubungan sosial masyarakat akan mendapatkan pengetahuan, dan perembesan (difusi teknologi) sehingga dapat mendorong masyarakat untuk berpikiran maju.

    Contoh : hubungan sosial antara guru dengan siswa, masyarakat desa dengan masyarakat kota, bangsa maju dengan bangsa berkembang. mahasiswa KKN dengan masyarakat desa.

  2. Mempererat persahabatan antar warga Dengan adanya hubungan sosial seperti kerja bakti, gotong royong, arisan dll

    tali persaudaraan antar warga akan semakin erat.

  3. Memunculkan adanya pembagian kerja dalam masyarakat Masyarakat merupakan kelompok sosial yang terdiri dari berbagai individu

    yang masing-masing memiliki keahlian tertentudan dengan adanya hubungan sosial mereka akan terseleksi dengan sendirinya untuk berperan sesuai dengan keahliannya sehingga terdapat job description atau pembagian kerja

    Contoh : Hubungan kerja yang terjadi antar individu dalam sebuah erusahaan, orang yang ada di dalamnya akan terseleksi untuk mendapatkan tugas dan kedudukan sesuai dengan keahliannya misalkan direktur, manager produksi, keuangan sampai dengan Office Boy

  4. Mendorong terwujudnya demokrasi
    Dengan adanya hbungan sosial masyarakat akan membutuhkan wadah untuk menyalurkan aspirasi ( pendapatnya sehingga muncul DPR sebagai lembagapenyalur aspirasi masyarakat yang merupakan cerminan kekuasaan rakyat (demokrasi)
  5. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi:
    Dengan adanya hubungan sosial maka kebtuhan masyarakat dapat saling terpenuhi, lancarnya penyaluran barang dari produsen dan konsumen merupakan indikasi peertumbuhan ekonomi.

    Contoh : hubungan yang terjadi antara produsen,penjual dan pembeli . Proses produksi yang diikuti dengan distribusi dan daya beli dapt meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kerjasama antar pemerintah kabupaten Purbalingga dengan pengusaha Korea memunculkan industri rambut palsu dan bulu mata palsu di Purbalingga yang mampu menyerap ribuan tenaga kerja di Purbalingga dan meningkatkan pendapatan perkapita masy, Purbalingga serta meningkatkan produktivitas masyarakat sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi purbalingga Begitu juga kerjasama atau hubungan antara Indonesia demgan negara Jepang juga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

  6. Membentuk kebutuhan masyarakat.. Dengan adanya hubungan sosial dapat menyebabkan munculnya kebutuhan kebutuhan hidup yang baru.

    Contoh : dengan semakin luasnya hubungan antar manusia sehingga membutuhkan sarana komunikasi seperti HP, faximile dan Internet. Seragam juga merupakan kebutuhan yang muncul setelah adanya hubungan social

  7. Terbentuknya kelompok sosial yang didasarkan pada kepentingan dan tujuan tertentu.
    Hubungan sosial dapat terjadi akibat adanya kesamaan kepentingan dan tujuan sehingga akan memunculkan kelompok kelompok sosial atas dasar kepentingan dan tujuan misalnya: Koperasi, Paguyuban Tukang Ojek, OPEC dst. Selain itu hubungan sosial juga dapat mengakibatkan terbentuknya kelompok sosial lain berdasarkan faktor penyebab dan faktor pendorong terjadinya hubungan sosial, misalnya kelompok sosial yang terbentuk akibat hubungan sosial yang didorong oleh kesamaan agama, ideologi, tempat tinggal/bahas. Contoh : kelompok pengajian, partai politik, ikatan mahasiswa purbalingga dll.
  8. Dapat mendorong proses Internalisasi Dengan adanya hubungan sosial maka proses penghayatan yang berlangsung sepanjang hidup manusia dapat terjadi. Manusia aka belajar untuk mengolah dan mengendalikan perasaan, hasrat, nafsu dan emosinya dalam pembentukan kepribadiannya. Melalui hubungan sosial proses internasilasi terjadi pada diri seseorang.

    Contoh : penghayatan nilai dan norma agama dapat terjadi melalui hubungan sosial yang terjadi antar pemuka agama, ahli agama, ustad dengan santri santrinya.

  9. Mempermudah proses enkulturasi Melalui hubungan sosial proses belajar dan menyesuaikan alam pikir seta sikap terhadap adat, sistem norma, serta peraturan yang terdapat dala kebudayaan seseorang akan berlangsung.

    Contoh: hubungan sosial yang terjadi antar siswaPurbalingga dengan siswa singapura melalui program student exchange, proses enkulturasi akan terjadi diantara mereka karena ada perbedaan adat norma dan kebudayaan yang dimiliki oleh masing masing siswa.

  10. Hubungan sosial dapat mempermudah difusi Difusi manusia, teknologi dan budaya dapat terjadi dengan adanya hubungan sosial.

    Contoh : Perkawinan antar etnis di Indonesia atau perkawinan antara orang Indonesia dengan bangsa lain dapat menyebabkan terjadinya penyebaran manusia, teknologi dan budaya dari pihak satu ke pihak lain.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : “Ideologi Sosialisme” Pengertian & ( Sejarah – Ciri – Contoh )

Dampak Negatif

  • Dapat menimbulkankan ketegangan sosial / pertengakaran sosial/ konflik social. Misalnya :

    Perseteruan dalam organisasi dan bentrokan antara golongan atau kelompok dll.

  • Dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat. Misalnya :

    Persaingan untuk memperoleh jabatan dengan cara menjelek-jelekan lawan dan persaingan dibidang ekonomi dengan cara menjatuhkan usaha orang lain.

  • Dapat memunculkan sifat/sikap otoriter (kekuasaan).

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari