Kejahatan kenakalan anak anak dan konflik sosial merupakan masalah sosial yang bersumber pada faktor

                Sosiologi menelaah berbagai macam gejala-gejala yang ada di masyarakat seperti norma-norma, kelompok sosial, lapisan masyarakat, lembaga-lembaga kemasyarakatan, proses sosial, perubahan sosial, dan kebudayaan. Namun tidak semua gejala tersebut berlangsung secar normal seperti yang dikehendaki masyarakat. Gejala-gejala yang tidak dikehendaki merupakan gejala abnormal (masalah sosial) ataupun gejala-gejala patologis. Hal itu disebabkan karena unsur-unsur masyarakat tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga menyebabkan kekecewaan-kekecewaan dan penderitaan. Masalah-masalah sosial tersebut berbeda dengan problema-problema lainnya didalam masyarakat karena masalah-masalah sosial tersebut berhubungan erat dengan nilai-nilai sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Masalah tersebut bersifat sosial karena bersangkut paut dengan hubungan antarmanusia dan didalam kerangka bagian-bagian kebudayaan yang normatif.

               Menurut Soerjono Soekanto, masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Sementara Lesli berpendapat bahwa, masalah sosial sebagai suatu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai dan karena perlunya untuk diatasi atau diperbaiki. Pendapat lain juga diungkapkan oleh Soetomo yang mengatakan bahwa masalah sosial adalah sebagai suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian besar warga masyarakat.

                  Dari pengertian diatas, dapat kita simpulkan bahwa masalah sosial adalah suatu kondisi dimana terjadi ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang menyangkut nilai-nilai sosial dan moral didalam masyarakat itu sendiri.

Faktor Penyebab Masalah Sosial

  1. Tidak adanya kesesuaian antara nilai sosial dengan tindakan sosial.
  2. Sumber dari permasalahan sosial merupakan akibat dari suatu gejala sosial di masyarakat.
  3. Adanya pihak yang menetapkan suatu gejala sosial tergantung dari karakteristik masyarakatnya.
  4. Perasalahan sosial yang nyata (manifest social problem) dan masalah sosial tersembunyi (latent social problem).
  5. Perhatian masyarakat dan masalah sosial.
  6. Sistem nilai dan perbaikan suatu permasalahan sosial.

Klasifikasi Masalah Sosial

Masalah sosial timbul dari adanya kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial yang bersumber pada berbagai macam faktor, antara lain:

  1. Faktor ekonomis, problem-problem yang berasal dari faktor ekonomis antara lain kemiskinan, penganggguran, kriminalitas, dan lain sebagainya
  2. Faktor biologis, masalah yang dapat timbul dari adanya faktor biologis seperti penyakit.
  3. Faktor psikologis, timbulnya persoalan seperti penyakit syaraf (neurosis), bunuh diri, disorganisasi jiwa, dan lain sebagainya.
  4. Faktor kebudayaan, persoalan yang menyangkut perceraian, kejahatan, kenakalan anak-anak, konflik rasial, dan keagamaan.

Beberapa Masalah Sosial yang Penting

Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan di mana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental, maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.

Tingkat kemiskinan di masyarakat dapat diukur melalui berbagai pendekatan, yaitu:

  1. Faktor Biologis, Psikologis, dan Kultural : Kondisi individu yang memiliki kelemahan biologis, psikologis, dan kultural dapat dilihat dari munculnya sifat pemalas, kemampuan intelektual dan pengetahuan yang rendah, kelemahan fisik, kurangnya keterampilan, dan rendahnya kemampuan untuk menanggapi persoalan di sekitarnya.
  2. Faktor Struktural : Kemiskinan struktural biasanya terjadi dalam masyarakat yang terdapat perbedaan antara orang yang hidup di bawah garis kehidupan dengan orang yang hidup dalam kemewahan.

Kejahatan disebabkan karena kondiisi-kondisi dan proses-proses sosial yang sama yang mengahsilkan perilaku-perilaku sosial lainnya. Analisis terhadap kondisi dan proses-proses tersebut menghasilkan dua kesimpulan. Pertama, terdapat hubungan antara variasi angka kejahatan dengan variasi organisasi-organisasi sosial dimana kejahatan tersebut terjadi. Kedua, menentukan proses-proses yang menyebabkan seseorang menjadi penjahat

Disorganisasi keluarga adalah perpecahan keluarga sebagai suatu unit karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban-kewajibannya yanng sesuai dengan peranan sosialnya. Disorganisasi keluarga mungkin terjadi pada masyarakat-masyarakat sederhana karena suami sebagai kepala keluarga gagal memenuhi kebutuhan-kebutuhan primer keluarganya atau mungkin karena dia menikah lagi.

  • Masalah Generasi Muda dalam Masyarakat Modern

Masalah generasi muda pada umumnya ditandai oleh dua ciri yang berlawanan, yakni keinginan untuk melawan (misalnya dalam bentuk radikalisme, delinkuensi, dan sebagainya) dan sikap yang apatis (misalnya penyesuaian yang membabi buta terhadap ukuran moral generasi tua). Masa remaja dikatakan sebagai suatu masa yang berbahaya karena pada periode itu, seseorang meninggalkan tahap kehidupan anak-anak untuk menuju ke tahap selanjutnya, yaitu tahap kedewasaan.

Peperangan mengakibatkan disorganisasi dalam berbagai aspek kemasyarakatan, baik bagi negara yang keluar sebagai pemenang, apalagi bagi negara yang takluk sebagai si kalah. Apallagi peperangan pada dewasa ini biasanya merupakan perang total, ayitu di mana tidak hanya angkatan bersenjata yang tersangkut, tetapi seluruh lapisan masyarakat.

  • Pelanggaran terhadap Norma-norma Masyarakat
  1. Pelacuran
    Pelacuran dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri kepada umum untuk melakukan perbuatan-perbuatan seksual dengan mendapatkan upah.
  2. Delinkuensi Anak-anak
    Dlikuensi anak-anak meliputi pencurian, perampokan, pencopetan, penganiayaan, pelanggaran susila, penggunaan obat-obatan perangsang, dan mengendarai mobil (atau kendaraan bermototor lainnya) tanpa mengindahkan norma-norma lalu lintas.
  3. Alkoholisme
    Masalah alkoholisme dan pemabuk pada kebanyakan masyarakat pada umumnya tidak berkisar pada apakah alkohol boleh atau dilarang dipergunakan. Persoalan pokoknya adalah siapa yang boleh menggunakannya, di mana, kapan, dan dalam kondisi yang bagaimana. Umumnya orang awam berpendapat bahwa alkohol merupakan stimulan, padahal sesungguhnya alkohol merupakan racun protoplasmik yang mempunyai efek depresan pada sistem saraf.
  4. Homoseksualitas
    Secara sosiologis, homoseksual adalah seseorang yang cenderung mengutamakan orang yang sejenis kelaminnya sebagai mitra seksual. Homoseksual merupakan sikap tindak atau pola perilaku para homoseksual.
  5. Masalah Kependudukan
    Penduduk suatu negara, pada hakikatnya meruupakan sumber yang sangat penting bagi pembangunan sebab penduduk merupakan subjek pembangunan.
  6. Masalah Lingkungan Hidup
    Lingkungan fisik, biologis, maupun sosial senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Agar dapat mempertahankan hidup, mannusia melakukan penyesuaian-penyesuaian atau adaptasi
  7. Birokrasi
    Pengertian birokrasi menunjuk pada suatu organisasi yang dimaksudkan untuk mengerahkan tenaga dengan teratur dan terus menerus untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Untuk menambah wawasan kita semua, saya menambahkan link berita, silahkan klik link berikut ini http://citizen6.liputan6.com/read/2420458/hukuman-hukuman-sadis-bagi-kaum-homoseksual-pada-zaman-dulu?

PENGAYAAN

  1. Bagaimana pendapat anda mengenai berita tersebut?
  2. Menurut anda, upaya apakah yang dapat dilakukan  pemerintah  Indonesia dalam menanggulangi  permasalahan sosial tersebut?

SUMBER

Soekanto, Soerjono. 2013. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Pengertian Masalah Sosial – Dalam berkehidupan bermasyarakat, tentu saja ada berbagai permasalahan sosial yang terjadi akibat perubahan atau perkembangan zaman dan berbagai faktor lainnya. Dalam proses perubahan tersebut, wajar bila timbul permasalahan sosial. Tapi sayangnya, setiap orang menyikapi permasalahan sosial dengan sikap yang berbeda-beda.

Pengertian Masalah Sosial

Setelah menyadari adanya berbagai permasalahan sosial dalam kehidupan bermasyarakat, setiap individu harus mengetahui apa itu pengertian permasalahan sosial, baik pengertian permasalahan sosial secara umum maupun menurut para ahli.

Pengertian Permasalahan Sosial Secara Umum

Permasalahan sosial atau masalah sosial merupakan suatu kondisi yang tidak diinginkan tetapi terjadi di dalam masyarakat karena dapat mengganggu ketentraman masyarakat sehingga diperlukan adanya tindakan sebagai hasil dari kesepakatan bersama untuk mengatasi atau memperbaiki masalah tersebut.

Permasalahan sosial dianggap sebagai persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang bersifat immoral atau berlawanan dengan hukum yang sifatnya dapat merusak individu atau suatu kelompok tertentu. Penyelesaian permasalahan sosial tidak mungkin ditelaah tanpa adanya pertimbangan ukuran-ukuran dari masyarakat mengenai apa yang dianggap buruk atau baik.

Masalah sosial atau permasalahan sosial biasanya terjadi akibat adanya interaksi sosial antara individu, antara individu dengan suatu kelompok, antara kelompok dengan kelompok. Adanya interaksi sosial tersebut biasanya berkisar pada nilai adat istiadat suatu daerah, ideologi, dan tradisi yang ditandai dengan adanya proses sosial yang disosiatif.

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa masalah sosial biasanya timbul akibat adanya perkembangan masyarakat, masalah tersebut semakin melebar dengan cepat karena adanya guncangan di dalam masyarakat atau suatu kelompok sehingga terjadinya kekagetan budaya (cultural shock) dan kesenjangan budaya (cultural lag).

Permasalahan sosial umumnya juga timbul karena adanya ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, di mana dapat membahayakan kehidupan individu atau masyarakat sehingga menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok warga kelompok sosial yang menyebabkan kepincangan ikatan sosial.

Kemudian, permasalahan sosial akan menimbulkan hubungan yang tidak baik antara unsur-unsur masyarakat, unsur-unsur kebudayaan, dan terjadi pula bentrokan dan ketidaksesuaian sehingga hubungan antar-sosial terganggu dan mengakibatkan hancurnya kehidupan suatu kelompok.

Pengertian Permasalahan Sosial Menurut Ahli

Hampir sama dengan pengertian secara umum, beberapa pengertian di bawah ini menurut pendapat ahli mengenai pengertian masalah sosial.

a. Soerjono Soekanto

Soerjono Soekanto menilai suatu masalah sosial merupakan ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.

b. Vincent Parillo Parillo dalam Soetomo (2013)

Tak jauh berbeda dengan Soerjono Soekanto, Vincent Parillo Parillo dalam Soetomo menuturkan pengertian masalahan sosial merupakan suatu masalah yang bertahan untuk suatu periode waktu tertentu. Tetapi suatu kondisi dianggap sebagai masalah sosial namun terjadi dalam waktu singkat dan menghilangkan bukan termasuk masalah sosial.

c. Soetomo

Pengertian masalahan sosial menurut Soetomo merupakan suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian besar warga masyarakat.

d. Lesli

Sementara itu, Lesli berpendapat bahwa pengertian masalahan sosial merupakan suatu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai dan karena perlu penyelesaian untuk mengatasi atau memperbaiki masalah tersebut.

Faktor Penyebab Masalah Sosial

Tentu saja terjadinya suatu permasalahan sosial disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut kemudian akan menjadi masalah sosial yang berkembang di masyarakat dan berisiko menyebabkan perpecahan dalam suatu kelompok masyarakat. Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab terjadinya permasalahan sosial.

1. Ekonomi

Faktor ekonomi juga disebut sebagai  faktor di mana ada suatu masyarakat atau individu yang tidak mampu mencukupi kebutuhan hidupnya secara layak, khususnya secara materi. 

Masalah ekonomi ini tidak lagi dipandang sebagai kondisi kekurangan dalam mencukupi kebutuhan secara ekonomi, tetapi juga dalam pengaturan, distribusi, dan produksi yang mempengaruhi kondisi ekonomi bangsa dan kemudian berimbas pada kesejahteraan masyarakat yang adil dan merata.

2. Faktor Sosial

Faktor sosial yang menjadi permasalahan ekonomi merupakan suatu keadaan ketidakseimbangan sosial yang ada di dalam masyarakat dan kemudian menjadi suatu perbedaan yang sangat mencolok. Fenomena ini terjadi hampir di semua negara, termasuk di Indonesia.

Kesenjangan sosial atau faktor sosial yang ada di Indonesia lebih terlihat antara orang kaya baik pejabat maupun pengusaha dengan rakyat biasa. Biasanya permasalahan faktor sosial ini menjadi penyebab terjadinya kesenjangan sosial, salah satunya kemiskinan dan kurangnya lapangan pekerjaan.

3. Budaya

Faktor permasalahan sosial selanjutnya yakni berasal dari faktor budaya. Faktor budaya biasanya disebabkan karena adanya ketidaksesuaian pelaksanaan norma, nilai, dan kepentingan sosial pada pola masyarakat yang heterogen atau multikultural.

Contoh faktor budaya yang biasanya terjadi di antaranya: kenakalan remaja, konflik antar-suku, diskriminasi, gender, pernikahan dini, perceraian, hingga eksploitasi lingkungan. Dalam masalah tersebut, budaya sangat berperan dari faktor masalah sosial karena kebudayaan yang semakin berkembang justru menimbulkan peran terhadap masalah sosial.

Munculnya berbagai budaya luar dianggap sebagai budaya baru yang ternyata menerabas dan membuat masyarakat berperilaku tidak disiplin dan menerapkan budaya yang tidak diharapkan masyarakat secara luas.

4. Psikologis

Faktor permasalah sosial selanjutnya yakni faktor psikologis. Faktor psikologis merupakan masalah pola pikir suatu masyarakat atau pribadi tertentu yang bersinggungan dengan tatanan kehidupan sosial.

Contoh masalah yang bersumber dari faktor psikologis ini biasanya adanya pemahaman mengenai penyimpangan dari ajaran agama yang jika diamati secara detail tidak masuk akal dan munculnya raja-raja palsu, juga munculnya gerakan separatis anti-pemerintah.

5. Biologis

Faktor permasalah sosial yang lainnya adalah faktor biologis. Faktor biologis merupakan masalah sosial yang timbul akibat adanya ketidaksesuaian keadaan lingkungan yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan kondisi biologis masyarakat. Contoh faktor biologis ini terjadi di masa kini dan sangat relevan, yakni terjadinya pandemi Covid-19.

6. Teknologi

Faktor terakhir yakni adanya permasalahan sosial yang dipicu karena sebuah teknologi. Kemajuan teknologi dianggap jadi hal yang luar biasa dan membantu banyak pekerjaan serta memudahkan beberapa kelompok masyarakat. Akan tetapi, tak serta-merta teknologi menguntungkan semua pihak.

Kemudahan teknologi ternyata bisa memicu adanya permasalahan sosial, terutama bagi yang hidupnya bergantung dengan hal-hal yang bersifat manual atau ketinggalan zaman. Contoh yang paling dekat saat ini adalah kemudahan memesan makanan atau bepergian menggunakan ojek online.

Bagi masyarakat luas dan juga yang bekerja di perusahaan ojek online tentu akan dimudahkan dengan adanya teknologi ini. Akan tetapi hal ini jadi masalah bagi orang yang berprofesi menarik becak, ojek pangkalan, dan juga penjual makanan yang tidak bisa menggunakan teknologi termutakhir karena jualannya akan lebih sepi dibandingkan yang lain.

Bentuk-Bentuk Masalah Sosial

Terjadinya faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya permasalah sosial tadi tentu tidak lepas dari bentuk masalah sosial yang ada. Bentuk masalah sosial tersebutlah kemudian yang memunculkan adanya faktor permasalahan sosial sehingga masalah sosial menjadi melebar dan berisiko menimbulkan perpecahan.

Berikut ini adalah berbagai bentuk masalah sosial yang kerap terjadi di sekitar masyarakat.

1. Kemiskinan

Permasalahan sosial yakni kemiskinan merupakan suatu kondisi dimana terjadinya ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, pakaian, dan tempat berlindung, serta kesehatan. Kemiskinan disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuhan dasar atau sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.

Saat ini, masalah kemiskinan sudah menjadi masalah global yang dialami oleh beberapa negara. Masalah kemiskinan dalam bermasyarakat atau di ruang lingkup yang lebih luas kemudian menjadi masalah sosial karena mulai mewabah dan bertambah banyak. 

Dan jika masalah kemiskinan ini dibiarkan, maka angka kriminalitas kemiskinan juga meningkat karena berbagai penyebab sosial dan masalah ekonomi. Kemiskinan menjadi masalah sosial ketika stratifikasi dalam masyarakat menciptakan tingkatan atau garis-garis pembatas. Sehingga muncul adanya batasan pemisah dalam interaksi atau komunikasi.

2. Pengangguran

Masalah pengangguran ini juga termasuk ke dalam faktor ekonomi terjadinya permasalahan sosial. Pengangguran biasanya disebabkan karena jumlah lapangan pekerjaan yang kurang atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Pengangguran hingga saat ini sering menjadi masalah utama dalam perekonomian.

Hal ini karena masalah pengangguran menyebabkan munculnya kurangnya produktivitas, menurunnya pendapatan masyarakat, dan menyebabkan masalah kemiskinan secara global.

Masalah pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga jadi permasalahan sosial karena akan menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.

Baca artikel yang mengulas pengangguran: Pengertian dan Jenis Pengangguran

3. Kriminalitas

Istilah kriminalitas berasal dari bahasa Inggris crime yang artinya kejahatan. Dalam permasalahan ekonomi, bukan tidak mungkin kriminalitas jadi pemicu utamanya. Hal ini karena ada berbagai tindakan yang sudah diatur menurut undang-undang yang masuk ke ranah kriminalitas.

Beberapa tindakan yang termasuk unsur kriminalitas di dalam undang-undang mulai dari ucapan yang tidak sesuai, tingkah laku yang melanggar norma-norma sosial, serta mengganggu keselamatan masyarakat, baik secara ekonomi, politik, maupun psikologis.

Sesuai dengan pandangan teori faktor permasalahan sosial, lingkungan sosial, dan kekuatan-kekuatan sosial sebagai faktor penyebab munculnya kejahatan, kriminalitas berkembang karena berkembangnya teknologi dan meningkatnya pertumbuhan suatu negara.

Saat hal tersebut terjadi, pemerintah akan terus berupaya mengembangkan berbagai kualitas negara dan taraf keamanan, akan tetapi, tingkat kejahatan juga semakin meningkat dengan kualitas perbuatan yang semakin berat. Bahkan kejahatan dapat menandingi kekuatan hukum yang berlaku.

Terlebih pada masa modern seperti saat ini, adanya tingkah laku kriminalitas dianggap sebagai suatu bentuk kriminalitas sebab hal ini dirasa sudah membudaya dan sudah menjadi rahasia umum yang dapat ditebak. Misalnya praktik korupsi, uang pelicin atau suap untuk mempercepat penyelesaian masalah, tanda bakti atau gratifikasi, dan lain sebagainya.

Ada pula tindakan kriminalitas yang diistilahkan dengan cybercrime yakni sebuah perbuatan yang melanggar hukum karena dilakukan dengan perantara internet yang berbasis kecanggihan teknologi komputer dan telekomunikasi. Karakteristik kejahatan dunia maya ini berbeda dengan kejahatan dunia nyata, baik dari ruang lingkup, pelaku, sifat, dan modus.

4. Kesenjangan Sosial

Bentuk permasalahan sosial selanjutnya adalah terjadinya kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial merupakan suatu kondisi dimana ada ketidakseimbangan sosial yang terjadi di dalam masyarakat yang kemudian menjadi suatu perbedaan yang mencolok.

Biasanya, kesenjangan sosial terjadi antara masyarakat kaya dan masyarakat miskin, pejabat dengan rakyat biasa, dan lain sebagainya. Faktor kesenjangan sosial umumnya terjadi karena adanya kemiskinan dan kurangnya lapangan pekerjaan.

Kesenjangan sosial juga menjadi permasalahan sosial sebab menyebabkan terjadinya kecemburuan sosial yang bisa meledak menjadi konflik sosial.

Di Indonesia sendiri, telah terjadi berbagai macam konflik sosial, contohnya konflik horizontal yang sebenarnya menjadi dasar akar permasalahan asalnya adalah adanya kesenjangan sosial yang berimplikasi menimbun kecemburuan sosial. Masalah sosial ini lebih pada permasalahan sosial ekonomi secara umum.

Pada satu sisi, ada kelompok masyarakat yang hidup mewah dan berkecukupan, namun di sisi lain ada masyarakat yang hidup kekurangan dan mengalami segala keterbatasan ekonomi. Hal ini jadi masalah ketika ada kemudahan akses-akses bagi masyarakat yang berkecukupan dibandingkan masyarakat yang pas-pasan.

Beberapa konflik sosial yang terjadi di Indonesia juga terjadi karena adanya sentimentil suku, agama, penduduk asli dan pendatang, dan lain sebagainya. Dari masalah sosial ini, akibatnya muncul konflik terbuka yang memberikan dampak pada relasi sosial sehingga memunculkan stigma, prasangka-prasangka, dan sentimental yang berujung kecemburuan sosial.

5. Penyakit (Pandemi dan Endemi)

Penyakit bisa menimbulkan terjadinya permasalahan sosial. Faktor ini sangat relevan dengan yang saat ini terjadi. Munculnya pandemi Covid-19 membuat berbagai masalah sosial baru yang berdampak pada masalah ekonomi, kriminalitas, dan lain sebagainya.

Tak hanya itu, permasalahan sosial yang berasal dari munculnya penyakit baik pandemi maupun endemi ini menjadi berbagai fasilitas kesehatan kurang bisa diakses karena adanya berbagai batasan, sehingga akhirnya banyak masyarakat yang tidak tertolong.

Terjadi pula masalah kekurangan pangan karena banyak lapangan kerja yang ditutup karena berbagai aturan pembatasan, warung-warung kecil yang juga kekurangan pelanggan, dan masih banyak lagi ini terjadi karena adanya wabah penyakit menular.

6. Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja juga termasuk permasalahan sosial karena sebagai bentuk pengabaian sosial yang akhirnya menyebabkan perilaku menyimpang. Kenakalan remaja bisa meliputi semua perilaku menyimpang dari norma-norma masyarakat yang berlaku, terjadinya pelanggaran baik secara budaya maupun hukum pidana.

Biasanya, kasus kenakalan remaja di antaranya adalah kabur dari rumah, membolos sekolah, merokok, minum minuman keras, balap liar, dan lain sebagainya. Pelanggaran status ini biasanya tidak tercatat secara kuantitas karena dianggap bukan sebagai kasus pelanggaran hukum.

Sementara itu, kasus seks pra-nikah di kalangan remaja, aborsi, dan lain sebagainya dianggap perilaku menyimpang yang melanggar norma-norma masyarakat.

Kasus kenakalan remaja biasanya disebabkan karena belum matangnya emosi remaja yang ditandai dengan penilaian situasi kritis terhadap kepercayaan diri dan kemampuan diri sendiri dalam mengambil sikap, bertindak, dan lain sebagainya.

Kasus kenakalan remaja yang menjadi permasalahan sosial ini dianggap sebagai kegagalan dalam pemenuhan tugas perkembangan. Beberapa remaja yang gagal dalam mengembangkan kontrol diri yang sudah dimiliki remaja lain seusianya selama masa perkembangan.

7. Pendidikan yang Tidak Merata

Terjadinya pendidikan yang tidak merata memicu terjadinya permasalahan sosial karena menjadi salah satu dampak negatif bagi bangsa. Kurang meratanya pendidikan bisa memicu kebodohan secara global. Contohnya, saat ini masyarakat Indonesia bisa dibilang masih terbelenggu kebodohan menurut survey karena dirasa masih memiliki kualitas SDM rendah.

Selain itu, kurang meratanya pendidikan di Indonesia juga jadi penyebab mengapa kualitas SDM di Indonesia masih rendah. Hal ini terjadi karena masih banyak masyarakat yang kurang mampu dan terisolasi secara geografis sehingga tidak dapat menjangkau pendidikan dan kesulitan mendapat akses pendidikan yang layak.

Tidak bisa dipungkiri, maju atau tidaknya sebuah negara ditentukan dengan kualitas pendidikan dan kualitas SDM. Jika sebuah negara ingin maju, maka harus memiliki SDM yang berkualitas dan semua itu dapat diraih ketika tingkat pendidikan di negara tersebut baik.

Rekomendasi Buku Ekonomi dan Sosial

Dari penjelasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada berbagai permasalahan sosial yang terjadi di Indonesia. Berikut ini contoh permasalahan sosial yang ada di Indonesia.

1. Kesenjangan Sosial

Permasalahan kesenjangan sosial ini terjadi di Indonesia. Misalnya antara kemudahan akses yang didapat oleh orang kaya dan juga kesulitan akses untuk orang miskin. Hal ini dipengaruhi karena faktor ekonomi dan juga pengaruh letak geografis dan faktor demografis masyarakat.

2. Kemiskinan

Saat ini, masalah kemiskinan masih menjadi permasalahan sosial di Indonesia. Saat ini hasil survei menunjukkan bahwa ada kenaikan pengangguran di Indonesia mencapai 2,67 persen dari jumlah awal yakni sekitar 28 juta orang, atau sekitar mengalami kenaikan 9,77 juta orang. Dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 7,07 persen karena dampak pandemi Covid-19.

Faktor pengangguran tersebut menjadi salah satu faktor kemiskinan pada permasalahan ekonomi. Karena masyarakat pada dasarnya membutuhkan alat pemenuhan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Hingga saat ini, memang tidak ada tindakan yang bisa langsung dilakukan untuk menghapus kemiskinan di Indonesia, terlebih jika masalah kemiskinan ini mendarah daging. Selain faktor pengangguran, faktor kemiskinan juga bisa terjadi karena dua faktor, yakni faktor internal dan eksternal.

Faktor internal merupakan orang dengan kategori miskin ini tidak berusaha mencari pekerjaan yang layak atau pendapatan dan tidak berusaha mengubah hidupnya keluar dari lingkungan kemiskinan. Sementara faktor eksternal salah satunya terjadinya perubahan struktur sosial, kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya.

3. Kriminalitas

Permasalahan sosial di Indonesia yang juga masih terjadi adalah kriminalitas. Contohnya adalah karena masalah pengangguran maka tindakan kriminal bisa terjadi. Contohnya mencuri atau menjambret demi bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terjadinya pembunuhan karena adanya kecemburuan dan kesenjangan sosial, dan lain sebagainya.

4. Penyakit Menular

Permasalahan sosial yang sangat relevan di tahun ini adalah terjadinya pandemi Covid-19. Masih terjadinya pandemi Covid-19 menyebabkan berbagai dampak bagi masyarakat, mulai dari masalah ekonomi, pengangguran, pendidikan, masalah sosial, dan lain sebagainya.

Baca Artikel lainnya tentang Sosial dan Ekonomi