Kegiatan manusia berikut yang menyebabkan perubahan daerah perkotaan adalah

Kegiatan manusia berikut yang menyebabkan perubahan daerah perkotaan adalah

Kegiatan manusia berikut yang menyebabkan perubahan daerah perkotaan adalah
Lihat Foto

gpm.nasa.gov

Daur air

KOMPAS.com - Air merupakan unsur yang sangat penting bagi kehidupan di Bumi. Karena keberadaan air, Bumi menjadi bisa ditinggali oleh manusia.

Di Bumi terjadi pergerakan air yang dinamakan dengan daur air atau siklus air. Dilansir dari Global Precipitation Measurement NASA, daur air adalah gambaran bagaimana air menguap dari permukaan bumi dan naik ke atmosfir.

Kemudian mengalami pendinginan dan mengembun menjadi hujan atau salju. Lalu jatuh ke permukaan bumi sebagai prespitasi. 

Siklus air terus berjalan di Bumi selama bertahun-tahun, menjaga keberadaan air bersih yang dapat digunakan untuk kehidupan.

Baca juga: Faktor Penyebab Terjadinya Gerakan Air Laut

Namun tahukah kamu bahwa ada kegiatan manusia yang memengaruhi bahkan menganggu daur air? Hal-hal apa sajakah yang dapat mempengaruhi daur air?

Yuk kita simak penjelasannya di bawah ini!

  • Pelapisan jalan dengan aspal dan beton

Semakin banyaknya populasi manusia dan kemajuan peradaban, maka akan semakin banyak terjadinya pembangunan. Tanah mulai ditutup oleh beton dan aspal baik untuk pemukiman, pusat perbelanjaan, tempat parker, maupun jalan.

Hal tersebut memengaruhi penyerapan air hujan (infiltrasi) karena aspal dan beton merupakan material yang tahan atau tidak menyerap air.

Dilansir dari U.S Geological Survey, air hujan yang turun tidak dapat menyusup ke permukaan yang kedap air dan akan mengalir cepat ke sungai dan menganggu daur air.

Akibatnya bisa terjadi banjir perkotaan dan juga mengurangi persediaan air bawah tanah, sehingga tanah rentan akan kekeringan.

Baca juga: Bentuk Es Batu Setelah Dimasukkan ke dalam Air Panas

  • Penebangan hutan dan tanaman

Penebangan hutan atau deforestasi menganggu daur air secara local maupun global. Semakin sedikit jumlah tanaman, maka akan semakin sedikit evapotranspirasi (penguapan air dari tanaman).

Hal tersebut dapat menurunkan jumlah air di atmosfer dan mengakibatkan curah hujan dan kelembapan yang memicu kekeringan. Defortasi dalam tingkat global bahkan menyebabkan perubahan iklim.

Dilansir dari Coolgeography, air hasil evapotranspirasi sebuah pohon dalam sehari memiliki efek pendinginan yang setara dengan dua AC domestik selama sehari. Sehingga deforestasi juga memicu pemanasan global.

  • Menggunakan air secara berlebihan

Menggunakan air secara berlebihan mengganggu daur air secara kesuruluhan dan juga memicu kondisi geografis yang membahayakan.

Baca juga: Siklus Air: Pendek, Sedang, dan Panjang

Air bersih diambil dari bawah tanah, jika air diambil secara berlebihan maka penguapan air dari tanah akan berkurang dan mengurangi curah hujan.

Belum lagi penggunaan air tanah secara berlebihan memicu penurunan permukaan tanah, yang kemudian bisa ditelan tinggi permukaan air laut.

Efek rumah kaca atau pemanasan global berdampak pada daur air. Dilansir dari Science Learning Hub, pemanasan suhu bumi berarti peningkatan evaporasi (penguapan) dan pencairan es kutub.

Peningkatan evaporasi meningkatkan curah hujan atau salju dalam tingkat yang tidak wajar dan dapat mengakibatkan banjir besar.

Pencemaran baik tanah, air, maupun udara akan menganggu daur air. Pencemaran baik dari sampah dan limbang akan mengakibatkan polutan masuk ke dalam daur air.

Hal tersebut bisa menyebabkan air yang tidak sehat untuk dikonsumsi, membawa penyakit, membunuh tumbuhan dan hewan, bahkan terjadinya hujan asam.

Baca juga: Ciri Air Tidak Tercemar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

KOMPAS.com - Interaksi antarruang terjadi dalam berbagai bentuk.

Misalnya pergerakan orang, barang, gagasan, dan informasi. Pergerakan itu menimbulkan perubahan bagi daerah asal dan daerah tujuan.

Interaksi keruangan meliputi beragam jenis pergerakan seperti perjalanan ke tempat kerja, migrasi, pemanfaatan fasilitas umum, transmisi informasi dan modal, wilayah pemasaran kegiatan retail, perdagangan internasional, dan distribusi barang.

Semua bentuk interaksi antarruang itu berdampak pada adanya perubahan.

Jika banyak orang dengan berbagai kepentingan selalu datang pada suatu tempat, maka tempat yang dituju akan berkembang menjadi pusat kegiatan manusia yang disebut kota.

Baca juga: Ruang dan Interaksi Antarruang: Pengertian, Syarat dan Bentuknya

Jadi, pergerakan orang sebagai bentuk interaksi keruangan menimbulkan perubahan. Berikut ini beberapa dampak interaksi antarruang:

Berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan

Pergerakan orang, barang, dan jasa pada suatu lokasi tertentu akan menimbulkan pemusatan aktivitas manusia pada lokasi tujuan.

Pemusatan aktivitas penduduk akan membentuk daerah perkotaan. Daerah perkotaan merupakan pusat pertumbuhan suatu wilayah karena sebagian besar aktivitas terkonsentrasi di wilayah perkotaan.

Perubahan penggunaan lahan

Akibat interaksi antar ruang akan terjadi alih fungsi lahan dari lahan pertanian ke nonpertanian (permukiman, industri, perdagangan, jasa, dan lainnya).

Aktivitas penduduk yang terus meningkat memerlukan lahan untuk menampung aktivitas itu. Semakin banyak penduduk yang datang ke suatu kota disertai dengan kebutuhan tempat tinggal. Lahan pertanian beralih fungsi menjadi lahan permukiman.

Industri, perdagangan, jasa dan lainnya juga memerlukan lahan untuk menampung aktivitas. Sehingga terjadi perubahan penggunaan lahan dari pertanian ke nonpertanian.

Baca juga: Syarat Terjadinya Interaksi Antarruang

Perubahan orientasi mata pencaharian

Interaksi spasial umumnya terjadi karena kepentingan ekonomi, khususnya terkait pekerjaan. Daerah tujuan pergerakan penduduk akan dihuni orang-orang dengan pekerjaan beragam.

Jenis pekerjaan juga berkembang karena kebutuhan barang dan jasa semakin beragam. Orientasi pekerjaan berubah dari berorientasi pada sumber daya alam menjadi pekerjaan lain, khususnya petani.

Berkembangnya sarana dan prasarana

Pergerakan orang, barang dan informasi memerlukan sarana dan prasarana. Pembangunan sarana dan prasarana semakin meningkat dengan meningkatnya pergerakan itu.

Kendaraan, jalan, fasilitas umum, pusat-pusat perdagangan, dan lain-lain terus bertambah dengan semakin meningkatnya interaksi keruangan.

Perubahan sosial budaya

Pergerakan penduduk dari satu tempat ke tempat lain disertai interaksi sosial. Terjadinya interaksi sosial antaranggota masyarakat akan disertai saling pengaruh norma dan nilai yang dianut masing-masing individu atau kelompok masyarakat.

Kelompok masyarakat pendatang dan penduduk asli memiliki norma dan nilai berbeda.

Baca juga: Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang Akibat Faktor Alam

Perubahan sosial menyangkut perubahan status sosial. Berkembangnya suatu wilayah karena interaksi spasial akan memengaruhi status sosial masyarakat.

Perubahan juga terjadi pada aspek budaya karena penduduk pendatang dan penduduk asli memiliki budaya berbeda.

Perubahan sosial dan budaya saat ini tidak lagi hanya karena pergerakan penduduk, tetapi juga aliran informasi dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan antarnegara atau benua yang berjarak jauh sekali. Contoh gaya busana artis Amerika ditiru masyarakat Indonesia.

Berubahnya komposisi penduduk

Interaksi keruangan dalam bentuk pergerakan orang akan menimbulkan konsentrasi penduduk dalam suatu wilayah. Akibatnya, komposisi penduduk berubah dari awalnya relatif seragam berkembang menjadi beragam etnik.

Karena penduduk tersebut memiliki latar belakang berbeda-beda. Misal agama, status sosial, usia, jenis kelamin, mata pencaharian, etnik atau suku bangsa, dan lain-lain.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Selama ini, kita cenderung berpikir bahwa hanya hal-hal besar yang memiliki kemungkinan untuk merusak bumi. Contohnya, pencemaran udara oleh asap-asap yang bergumul pekat dari cerobong pabrik, limbah tekstil yang dibuang begitu saja ke sungai, efek rumah kaca yang mengakibatkan es di kutub mencair dan lain sebagainya.

Namun, tahu gak sih? Ternyata ada hal-hal kecil yang biasa kita lakukan, tapi punya potensi besar untuk merusak lingkungan. Kita gak bakal nyangka seberapa berbahaya hal-hal berikut, apalagi jika dilakukan secara massal. Apa sajakah?

Kegiatan manusia berikut yang menyebabkan perubahan daerah perkotaan adalah
Kegiatan manusia berikut yang menyebabkan perubahan daerah perkotaan adalah
eco-business.com

Coba pikirkan, berapa banyak plastik yang kita gunakan setiap harinya? Beli sayur di pasar, dibungkus pakai plastik. Siang-siang mendadak kehausan? Beli es teh yang dibungkus pakai plastik. Belanja bulanan di supermarket?

Lagi-lagi plastik-lah yang jadi pembungkusnya. Begitu terbiasanya kita dengan plastik, hingga segala hal yang ada di sekitar kita pun menggunakan plastik. Dan kita menganggap tidak ada yang salah dari hal tersebut.

Padahal, plastik membutuhkan waktu hingga 1000 tahun untuk terurai. Sudah berapa banyak generasi manusia yang tercipta dalam kurun waktu tersebut, sementara plastik itu sendiri tak kunjung terurai? Memang, tidak mudah untuk mengubah kebiasaan yang sudah sedemikian mendarah daging, namun kita tetap bisa membiasakan diri untuk hidup tanpa plastik.

Sesimpel menggunakan tote bag ketika belanja, memakai sedotan stainless atau menggunakan botol air yang bisa digunakan berulang kali pun memiliki efek bagi lingkungan. Apalagi, jika kita melakukan effort lebih dengan mengajak keluarga serta teman untuk melakukan hal yang sama. One action is better than nothing at all, right?

Kegiatan manusia berikut yang menyebabkan perubahan daerah perkotaan adalah
Kegiatan manusia berikut yang menyebabkan perubahan daerah perkotaan adalah
fao.org

Sedih nggak sih begitu tau bahwa Indonesia berada di urutan kedua dalam daftar negara yang menyumbang food waste terbesar? Padahal, kita semua diajarkan sedari kecil untuk tidak membuang-buang makanan.

Di belahan dunia yang lain, masih ada orang-orang yang kelaparan dan mengalami malnutrisi akibat kurangnya makanan yang layak. Menurut laman Food and Agriculture Organization of United Nations (FAO), diperkirakan sekitar 1/3 makanan yang masih layak berujung menjadi limbah.

Bukan hanya tidak etis, food waste juga menjadi polemik global sebab dianggap menyia-nyiakan tanah, air, energi, tenaga kerja serta sumber daya alam lain yang digunakan untuk memproduksi makanan. FAO juga mencatat bahwa ada 1,3 triliun ton makanan yang hilang setiap tahunnya, dengan rincian 10 persen kehilangan saat produksi, 7 persen saat pengolahan pasca panen & distribusi, 1 persen kehilangan saat proses pengolahan, 6 persen kehilangan saat pemasaran dan 9 persen saat tahap konsumsi. Miris ya?

Baca Juga: 7 Benda yang Paling Mencemari Laut, Yuk Segera Kurangi Penggunaannya!

Kegiatan manusia berikut yang menyebabkan perubahan daerah perkotaan adalah
Kegiatan manusia berikut yang menyebabkan perubahan daerah perkotaan adalah
abc.net.au

Kita mungkin pernah diajari cara mendaur ulang sampah kertas atau plastik, namun rasanya sangat jarang mendapat edukasi terkait cara membuang limbah berbahaya. Sebut saja sampah baterai yang tidak lagi terpakai, apakah harus kita buang begitu saja di tempat sampah biasa?

Jawabannya: tidak. Limbah baterai mengandung merkuri, timbal dan bahan kimia berbahaya lainnya yang berbahaya bagi makhluk hidup, terlebih bagi satwa liar maupun biota laut.

Begitu pula dengan sampah elektronik lain, seperti kabel, gadget yang tak terpakai, televisi dan lain sebagainya. Idealnya, limbah elektronik diolah di tempat pengolahan khusus limbah berbahaya. Namun, di Indonesia sendiri pengolahan limbah elektronik belum begitu diperhatikan.

Di seluruh dunia, hanya ada 41 negara yang memiliki pengolahan limbah elektronik. Padahal, setiap tahunnya, ada 20-50 juta ton sampah elektronik yang berakhir di tempat pembuangan akhir dan hanya 10-18 persen yang didaur ulang. 

Kegiatan manusia berikut yang menyebabkan perubahan daerah perkotaan adalah
Kegiatan manusia berikut yang menyebabkan perubahan daerah perkotaan adalah
tpr.org

Pernah menjumpai bulir-bulir kecil pada produk face wash atau scrub yang kita pakai? Benda itu merupakan microbeads, sejenis plastik berukuran mikro yang biasa ditemukan di berbagai produk kecantikan. Microbeads berukuran antara 5μm hingga 1mm dan terbuat dari polimer sintetik seperti polyethylene, polylactic acid (PLA), polypropylene, polystyrene atau polyethylene terephthalate.

Meski berukuran mini, nyatanya dampak negatif dari microbeads cukup berbahaya, lho! Terlebih, bagi biota laut seperti ikan, karena microbeads tidak mudah hancur dan terurai.

Ketika microbeads tak sengaja tertelan oleh biota laut, ia akan merusak sistem pencernaan hewan tersebut. Ikan-ikan berukuran kecil akan salah menduga bahwa microbeads adalah makanannya dan akan menimbulkan kerusakan organ dan kematian dalam jangka panjang.

Kegiatan manusia berikut yang menyebabkan perubahan daerah perkotaan adalah
Kegiatan manusia berikut yang menyebabkan perubahan daerah perkotaan adalah
philmaffetone.com

Merupakan hal yang wajar jika manusia mengonsumsi daging hewan. Nutrisi di dalamnya pun sangat dibutuhkan oleh tubuh. Namun, tahukah kamu bahwa industri peternakan menyumbang gas metana dalam jumlah yang cukup besar?

Gas metana sendiri merupakan gas rumah kaca yang paling banyak diproduksi di dunia dan menyebabkan pemanasan global. Gas metana dihasilkan dari kotoran hewan dan fermentasi enternik.

Semakin banyak kebutuhan akan daging hewan, maka semakin banyak pula hewan yang dipelihara dan menyebabkan jumlah gas metana kian meningkat. Gas metana dari sapi mencapai 14,5 persen dari total emisi gas rumah kaca di dunia. Padahal, metana mempertipis lapisan ozon yang melindungi bumi, sehingga suhu bumi perlahan-lahan meningkat. Ngeri ya?

Kegiatan manusia berikut yang menyebabkan perubahan daerah perkotaan adalah
Kegiatan manusia berikut yang menyebabkan perubahan daerah perkotaan adalah
accreditedinvestornews.com

Ketika sudah memasuki usia 17 tahun, biasanya orangtua kita akan menawarkan kendaraan pribadi, baik motor atau mobil, untuk dipakai sehari-hari. Bagi kita, mengendarai kendaraan pribadi merupakan prestise. Namun, semakin banyak kendaraan pribadi ternyata berbahaya bagi bumi, lho.

Nyatanya, gas buangan dari kendaraan pribadi mengandung hidrokarbon dan nitrogen oksida yang bereaksi bersama sinar matahari untuk meningkatkan ozon. Karbon monoksida juga ikut diproduksi yang mengancam kesehatan manusia sekaligus berkontribusi signifikan pada pemanasan global. Idealnya, akan lebih baik jika kita menggunakan kendaraan umum atau transportasi massal, meskipun kendaraan umum sendiri masih belum terlalu memadai di negara kita.

Baca Juga: Tidak Kalah Mengancam Kita! Simak 7 Trivia Seputar Polusi Cahaya Ini

Baca Artikel Selengkapnya