Kegiatan jual beli di pasar menunjukkan adanya sebuah interaksi di bidang

Ilustrasi interaksi sosial di bidang ekonomi. Sumber: Unsplash

Sebagai makhluk sosial, maka manusia pastilah selalu terlibat dalam interaksi sosial dalam berbagai bidang kehidupan. Salah satunya ialah terlebat dalam interaksi sosial di bidang ekonomi guna memenuhi kebutuhan hidupnya masing-masing.

Mengutip dari buku Sosiologi Jilid 1, Tim Mitra Guru (2007: 35), pengertian interaksi sosial ialah hubungan timbal balik yang terjalin antara satu individu dengan individu lainnya atau antara beberapa kelompok manusia. Berdasarkan pengertian tersebut, maka aktifitas sehari-hari seperti bertegur sapa, berjabat tangan, hingga saling berbincang termasuk contoh-contoh interaksi sosial yang dilakukan oleh manusia. Sedangkan aktifitas jual beli termasuk contoh interaksi sosial di bidang perekonomian karena pelakunya terlibat interaksi dalam kegiatan ekonomi. Dengan demikian maka pengertian interaksi sosial di bidang ekonomi ialah hubungan timbal balik yang terjadi antara individu atau kelompok dalam kegiatan ekonomi.

Secara umum interaksi sosial di bidang ekonomi dapat dikelompokan menjadi beberapa bentuk sesuai dengan pelaku interaksinya tersebut. Misalnya saja dilakukan oleh perorangan, maka terbentuklah interaksi antarindividu, sedangkan jika dilakukan oleh kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maka disebut sebagai interaksi sosial antarkelompok. Disamping itu, interaksi sosial juga bisa terjadi antara individu dengan kelompok tertentu ataupun sebaliknya.

Contoh Interaksi Sosial di Bidang Ekonomi

Seperti yang sudah disebutkan tadi, interaksi sosial dalam kehidupan manusia dapat terjadi dalam segala bidang kehidupan. Pasalnya interaksi sosial tersebut dapat terbentuk apabila memenuhi syarat seperti adanya kontak sosial dan komunikasi. Dalam bidang ekonomi, setiap manusia juga bisa saling melakukan kontak sosial dan berkomunikasi guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya saja seorang konsumen membutuhkan pakaian, maka ia tentu perlu berkomunikasi atau melakukan kontak sosial dengan pedagang baju guna mendapatkan barang yang ia butuhkan.

sumber foto: https://unsplash.com/

Selain contoh tadi, bentuk-bentuk interaksi sosial di bidang ekonomi juga dapat diilustrasikan lewat beberapa kegiatan seperti berikut:

  1. Kegiatan jual beli dan tawar menawar di pasar antara pihak penjual dan pembeli

  2. Membeli bahan bakar kendaraan/bensin di POM Bensin

  3. Menanyakan stok barang lewat pesan singkat kepada penjual produk untuk melakukan transaksi online

  4. Menghubungi call center bank untuk konsultasi terkait ketentuan kredit

  5. Sales yang menjajakan produk atau jasanya kepada konsumen

Demikianlah ulasan tentang pengertian interaksi sosial di bidang ekonomi beserta contoh-contohnya. Semoga informasi tadi dapat bermanfaat. (HAI)

Pasar merupakan salah satu ruang interaksi jual beli tempat bertemunya pedagang dan pembeli. Pasar ditandai dengan adanya transaksi secara langsung dan terdapat proses tawar-menawar dalam interaksi tersebut. Dalam sebuah pasar, proses interaksi jual beli akan semakin menarik karena komunikasi yang terjadi antara pedagang dengan pembeli memiliki pola-pola komunikasi yang berbeda. Pola-pola komunikasi tersebut merupakan strategi yang digunakan pedagang untuk mempengaruhi pembeli dalam mencapai kesepakatan harga. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola-pola komunikasi interaksi jual beli antara pedagang pakaian dengan pembeli, dengan menggunakan kajian etnografi komunikasi. Kajian etnografi komunikasi di Indonesia jarang sekali dilakukan, hanya beberapa peneliti bahasa yang meneliti kajian etnografi komunikasi. Etnografi komunikasi adalah suatu studi terhadap peranan bahasa dalam perilaku komunikatif suatu masyarakat, yaitu suatu cara bagaimana bahasa dipergunakan dalam masyarakat yang berbeda kebudayaan. Pola-pola komunikasi pada interaksi jual beli antara pedagang pakaian dengan pembeli di Pasar Muncar dikategorisasikan menjadi dua yaitu pola-pola komunikasi interaksi jual beli antara pedagang pakaian dengan pembeli pelanggan dan pola-pola komunikasi interaksi jual beli antara pedagang pakaian dengan pembeli bukan pelanggan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitan ini dilakukan dengan tiga tahap, yaitu: (1) tahap penyediaan data, dilakukan dengan menggunakan metode simak (observasi), teknik dasar sadap, teknik lanjutan Simak Bebas Libat Cakap (SBLC), teknik lanjutan rekam, teknik lanjutan catat dan juga menggunakan wawancara mendalam. Metode simak (observasi) dan wawancara mendalam digunakan untuk memperoleh data konteks, sedangkan teknik lanjutan SBLC digunakan untuk memperoleh data tuturan percakapan; (2) tahap analisis data, menggunakan metode komparatif untuk mengetahui penggunaan bahasa atau varian bahasa yang digunakan para pedagang pakaian dan pembeli, dan metode etnometodologi untuk mengetahui pola-pola komunikasi antara pedagang pakaian dengan pembeli; (3) tahap penyajian hasil analisis data, menggunakan metode penyajian secara informal dan formal. Perbedaan etnik antara pedagang pakaian dengan pembeli tetap membuat interaksi jual beli berlangsung komunikatif. Dalam interaksi jual beli, pedagang pakaian menggunakan strategi yang berbeda untuk mempengaruhi pembeli pelanggan dan pembeli bukan pelanggan dalam mencapai kesepakatan harga. Strategi yang digunakan pedagang pakaian untuk mempengaruhi pembeli pelanggan yaitu dengan melakukan pengenalan identitas barang atau pakaian yang terdiri atas dua sampai enam pengenalan identitas barang. Selain itu, juga dengan melakukan penggodaan, memunculkan pertanyaan yang tidak berhubungan dengan interaksi jual beli, menggunakan sebuah lelucon, dan melakukan pemberian solusi. Strategi yang digunakan pedagang pakaian untuk mempengaruhi pembeli bukan pelanggan yaitu dengan melakukan pengenalan identitas barang atau pakaian yang terdiri atas satu sampai empat pengenalan identitas barang. Selain itu, juga dengan menggunakan ungkapan basa-basi dan melakukan pemberian saran. Pembeli pelanggan dan pembeli bukan pelanggan mempunyai strategi yang berbeda untuk mempengaruhi pedagang pakaian dalam mencapai kesepakatan harga. Strategi yang digunakan pembeli pelanggan pakaian untuk mempengaruhi pedagang pakaian yaitu dengan menaikkan harga tawaran kepada pedagang pakaian sebagai bentuk keinginan memiliki pakaian yang dijual oleh pedagang pakian. Strategi yang digunakan pembeli bukan pelanggan untuk mempengaruhi pedagang pakaian yaitu dengan melakukan perayuan kepada pedagang pakaian dan menaikkan harga tawaran.