Banyaknya jumlah barang yang diminati oleh pasar disebut

Permintaan adalah suatu proses dalam meminta sesuatu atau sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu.[1] Permintaan berkaitan dengan keinginan konsumen akan suatu barang dan jasa yang ingin dipenuhi. Dan kecenderungan permintaan konsumen akan barang dan jasa tak terbatas.

0

Hukum Permintaan

Hukum permintaan berbunyi:

semakin tinggi harga suatu barang maka semakin sedikit permintaan terhadap barang tersebut. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah harga suatu barang maka semakin banyak permintaan terhadap barang tersebut.[2]

Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)

  • Harga barang substitusi (pengganti)

Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang dan jasa yang diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan barang yang semula. Contohnya kaus adalah pengganti kemeja. Jika di pasar harga kaus lebih murah dibandingkan kemeja, maka permintaan akan kaus lebih banyak bila dibandingkan permintaan terhadap kemeja.

  • Harga barang komplementer (pelengkap)

Barang pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa. Misalnya sepeda motor, barang komplementernya bensin. Apabila harga bensin naik, maka kecenderungan orang untuk membeli sepeda motor akan turun, begitu juga sebaliknya.

  • Jumlah Pendapatan

Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun. Akibatnya jumlah barang akan semakin turun. Misalnya pendapatan Ibu Tia dari hasil dagang minggu pertama Rp200.000,00 hanya dapat untuk membeli kopi 20 kg. Tetapi ketika hasil dagang minggu kedua Rp400.000,00, Ibu Tia dapat membeli kopi sebanyak 40 kg.

  • Selera konsumen

Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula. Misalnya, sekarang ini banyak orang yang mencari hand phone yang dilengkapi fasilitas musik dan game, karena selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan hand phone yang dilengkapi musik dan game akan meningkat.

  • Intensitas kebutuhan konsumen

Intensitas kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta. Kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan menyebabkan permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya jika kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak maka permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut menjadi meningkat, misalnya dengan meningkatnya curah hujan maka intensitas kebutuhan akan jas hujan semakin meningkat. Konsumen akan bersedia membeli jas hujan hingga Rp25.000,00 walaupun kenyataannya harga jas hujan Rp15.000,00.

  • Perkiraan harga pada masa depan

Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung menambah jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli. Misalnya ada dugaan kenaikan harga bahan bakar minyak mengakibatkan banyak konsumen antre di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) untuk mendapatkan bensin atau solar yang lebih banyak.

  • Jumlah penduduk

Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.

Macam-macam Permintaan

Terdapat beberapa macam permintaan diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Permintaan efektif : berbagai jumlah barang dan jasa yang mau dan mampu dibeli konsumen pada berbagai macam kemungkinan tingkat harga pada waktu tertentu, cateris paribus. Permintaan ini merupakan permintaan yang didukung oleh daya beli atau kemampuan untuk membeli.
  • Permintaan potensial : permintaan terhadap suatu barang yang disertai dengan kemampuan untuk membayar harga barang tersebut tetapi untuk sementara waktu menunda pembeliannya.
  • Permintaan absolut : permintaan terhadap suatu barang yang tidak disertai dengan kemampuan untuk membayar harga barang tersebut.

Referensi

  1. ^ Yopi Nisa Febianti (2014). "Permintaan Dalam Ekonomi Mikro". Edunomic. 2 (1): 16. ISSN 2337-571X. 
  2. ^ Anggita Camelia Putri, I Wayan Sukadana (2019). "Elastisitas Permintaan Komoditas Strategis di Indonesia". E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana. 8 (7): 1507-1508. ISSN 2303-0178. Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penulis (link)

Lihat pula

  • Penawaran
  • Pasar
  • Uang

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Permintaan&oldid=21764208"

Permintaan adalah jumlah keseluruhan barang/jasa yang ingin dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga.

Hal-hal lainnya yang sebenarnya juga memengaruhi banyaknya barang/jasa yang dibeli dianggap tidak berubah. Dengan anggapan ini, permintaan dapat didefinisikan sebagai kesediaan pembeli untuk membeli berbagai jumlah barang pada berbagai tingkat harga, dengan anggapan bahwa faktor-faktor lain (selain harga barang itu sendiri) tidak berubah. Asumsi tersebut kita kenal dengan istilah ceteris paribus.

Jadi, jawaban yang tepat adalah A.  

Supply adalah salah satu istilah yang tidak bisa lepas dalam ilmu ekonomi. Supply atau permintaan merupakan hukum dasar dalam ilmu tersebut.

Apa itu penawaran (supply)? Seperti apa kaitannya dengan permintaan (demand)? Berikut penjelasannya.

Baca juga: Perusahaan Fintech di Indonesia yang Sedang Berkembang

Apa itu Supply?

Supply adalah salah satu konsep yang fundamental dalam ekonomi yang mendeskripsikan jumlah barang atau jasa secara spesifik yang tersedia. Supply dapat berhubungan dengan jumlah produk yang tersedia pada harga tertentu yang ditampilkan melalui grafik.

Supply berhubungan erat dengan demand terkait barang atau jasa pada harga tertentu. Supply yang disediakan produsen akan meningkat jika harganya juga meningkat, karena setiap perusahaan mencari keuntungan sebesar-besarnya.

Saat menentukan banyaknya jumlah barang, produsen biasanya memperhitungkan faktor-faktor berikut.

1. Keinginan Produsen dalam Menyediakan Produk

Dalam menyediakan produk, produsen akan memperhitungkan demand atau permintaan dari konsumen, perkembangan harga produk yang ingin dijual, serta pajak dari produk tersebut.

2. Persediaan Produk di Gudang

Faktor selanjutnya adalah seberapa cepat produk dapat diproduksi untuk mengisi persediaan di gudang, seberapa efisien proses produksi, serta kesiapan SDM dan SDA dalam memproduksi.

3. Kemampuan Menjual Produk

Dalam menjual produk, produsen harus memerhatikan beberapa hal. Mulai dari aspek hukum seperti legalitas dan hak cipta, sampai keperluan logistik saat menjual.

Memahami Hukum Dasar Supply

Supply dan demand adalah dasar dari ekonomi modern. Setiap barang atau jasa secara spesifik mempunyai pola supply dan demand-nya sendiri berdasarkan harga, kegunaan, dan preferensi personal penggunanya.

Jika seseorang memiliki permintaan sebuah barang dan bersedia membayar, supply akan ditambah oleh produsen. Sementara supply naik, harganya akan turun menjadi selevel dengan demand.

Idealnya, pasar akan mencapai titik ekuilibrium di mana supply setara dengan demand (tidak ada supply berlebih atau kekurangan) pada titik harga yang diberikan. Pada titik ini, kegunaan barang bagi konsumen dan keuntungan produsen pada titik maksimalnya.

Konsep supply dalam ekonomi sangatlah kompleks dengan banyaknya rumus, aplikasi praktis, dan faktor yang berkontribusi. Supply dapat merujuk kepada apapun yang sedang diminta (demand) yang terjual di pasar yang kompetitif. Istilah supply banyak merujuk ke barang dan jasa.

Salah satu aspek penting yang memengaruhi supply adalah harga barang. Secara umum, jika harga barang meningkat maka supply juga akan meningkat.

Harga barang yang berkaitan dan inputnya (tenaga kerja, bahan baku, dan lain-lain), juga memengaruhi supply. Pasalnya faktor-faktor tersebut turut berpengaruh ke harga barang yang dijual.

Situasi produksi dari barang tersebut juga sangat signifikan. Misalnya, kecanggihan teknologi memungkinkan bertambahnya kapasitas produksi.

Aturan dan pemerintahan terkait ekonomi juga dapat memengaruhi supply dan jumlah supplier atau pemasoknya. Hal ini berpengaruh ke jumlah kompetitor dalam industri. Contohnya adalah hukum lingkungan hidup di mana ekstraksi minyak bumi diatur akan memengaruhi supply minyak bumi.

Baca juga: Pengertian dan Rumus Bunga Majemuk

Hukum Penawaran dan Permintaan

Dalam ilmu ekonomi, terhadap hukum supply and demand. Menurut hukum penawaran, jika harga lebih tinggi maka pasokan produk akan meningkat. Sementara itu menurut hukum permintaan, jika harga lebih tinggi maka konsumen menuntut pasokan produk yang lebih sedikit.

Kedua hukum ini berhubungan dalam menentukan harga pasar aktual serta jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar. Faktor-faktor yang memengaruhi supply adalah situasi produksi seperti cuaca, ketersediaan bahan, dan kemampuan rantai pasokan yang dapat berpengaruh ke supply.

Titik harga ekuilibrium dapat tercapai jika semua supply terjual dan konsumen memperoleh barang yang diminta. Pada satu titik tertentu, banyaknya barang yang dibawa ke pasar berjumlah tetap. Dalam hal ini, kurva supply berbentuk vertikal sementara kurva demand miring ke bawah, sebabnya hukum utilitas marginal yang menurun.

Sesuai dengan konsep permintaan, produsen tidak dapat memberi harga jauh di atas yang mampu ditanggung pasar. Namun seiring berjalannya waktu, produsen dapat menyesuaikan jumlah supply ke pasar sesuai dengan harga yang diprediksi dapat ditanggung pasar.

Dengan begitu, kurva supply yang miring ke atas akan membuat produsen berharap bisa memberi biaya tambahan. Mereka akan bersedia membuat lebih banyak produk dan memasoknya ke pasar.

Pada saat yang bersamaan, kurva permintaan akan miring ke bawah. Pada satu titik, kedua kurva akan berpotongan.

Jika titik ini tercapai, harga pasar mampu mendorong produsen membawa supply ke pasar dengan harga yang mampu dibayar konsumen. Dalam hal ini dapat disebut supply dan demand dalam posisi seimbang.

Pergeseran dan Pergerakan dalam Supply

Pergerakan merujuk kepada perubahan kurva. Pada kurva penawaran, pergerakan yang muncul menunjukkan hubungan yang konsisten.

Pergerakan pada kurva penawaran dapat muncul saat harga barang berubah serta jumlah ketersediaan berubah. Artinya, pergerakan terjadi apabila muncul perubahan dalam jumlah yang dipasok disebabkan perubahan harga. Demikian sebaliknya.

Sementara itu pergeseran dalam kurva supply maupun demand muncul saat jumlah barang mengakibatkan perubahan walaupun harganya sama. Pergeseran dalam kurva penawaran menunjukkan bahwa kurvanya telah berubah, berarti jumlah yang dipasok dipengaruhi hal lain selain harga.

Misalnya terjadi bencana alam yang mengakibatkan produksi terhenti.

Kembangkan Bisnis Anda dengan Dana Tambahan dari Modal Rakyat

Bisnis membutuhkan suntikan modal untuk berkembang. Anda membutuhkan dana tambahan untuk bisnis Anda? Anda bisa mendapatkannya melalui P2P lending Modal Rakyat.

Layanan ini sudah berizin OJK, sehingga dijamin keamanannya. Bunga yang ditawarkan relatif lebih kompetitif dibandingkan dibandingkan alternatif pinjaman lainnya.

Proses persetujuan cepat. Pinjaman Anda dapat disetujui dalam lima hari kerja jika syarat-syaratnya sudah terpenuhi. Selain itu, proses pengajuan pinjaman dilakukan secara online, sehingga lebih mudah dijangkau.