Keadaan dimana elektron mengisi kulit kulit dengan tingkat energi terendah disebut

Keadaan dimana elektron mengisi kulit kulit dengan tingkat energi terendah disebut

Pada tahun 1913, Niels Bohr menggunankan teori kuantum untuk menjelaskan spektrum unsur. Bohr memilih hidrogen sebagai model untuk teorinya, hal ini mudah dimengerti karena hidrogen mempunyai atom yang paling sederhana (satu proton dan satu elektron) (James E. Brady, 1990).

Keadaan dimana elektron mengisi kulit kulit dengan tingkat energi terendah disebut

Keadaan dimana elektron mengisi kulit kulit dengan tingkat energi terendah disebut

Niels Bohr  berhasil menjelaskan spektrum atom gas hidrogen dengan postulat-postulat sebagai berikut :

  • Elektron dalam atom hanya dapat beredar pada lintasan dengan tingkat energi tertentu.
  • Pada lintasan yang diijinkan, elektron tidak memancarkan atau menyerap energi.
  • Perpindahan elektron dari satu tingkat energi ke tingkat energi lainya disertai penyerapan atau pelepasan sejumlah tertentu energi.

untuk melihat videonya silahkan kunjungi alamat berikut ini http://www.youtube.com/watch?v=wCCz20JOXXk     http://www.youtube.com/watch?v=R7OKPaKr5QM

Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa unsur-unsur menghasilkan spektrum garis di mana tiap unsur mempunyai spektrum yang khas. Menurut Bohr, spektrum garis menunjukkan bahwa elektron dalam atom hanya dapat beredar pada lintasan-lintasan dengan tingkat energi tertentu. Pada lintasan  itu, elektron dapat beredar tanpa pemancaran atau penyerapan energi. Lintasan elektron tersebut berupa lingkaran dengan jari-jari tertentu yang disebut sebagai kulit atom.

Pada keadaan normal, elektron akan mengisi kulit-kulit dengan tingkat energi terendah, yaitu dimulai dari kulit K, L, dan seterusnya. Keadaan di mana elektron mengisi kulit-kulit dengan tingkat energi terendah disebut tingkat dasar (ground state). Jika atom mendapat energi dari luar (misalnya dipanaskan, diberi beda potensial), maka elektron akan menyerap energi yang sesuai sehingga berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Keadaan di mana ada elektron yang menempati tingkat energi yang lebih tinggi disebut keadaan tereksitasi (excited state).

Perpindahan elektron dari tingkat energi lebih rendah ke tingkat energi lebih tinggi disertai penyerapan energi. Sebaliknya, perpindahan elektron dari tingkat energi lebih tinggi ke tingkat energi lebih rendah disertai pelepasan energi, yaitu berupa radiasi elektromagnet. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan lain disertai pemancaran atau penyerapan sejumlah tertentu energi, yang harganya sama dengan selisih kedua tingkat energi tersebut.

Keadaan dimana elektron mengisi kulit kulit dengan tingkat energi terendah disebut

Karena perpindahan elektron berlangsung antara kulit yang sudah tertentu tingkat energinya, maka atom hanya akan memancarkan radiasi dengan tingkat energi yang tertentu pula. Dengan demikian dapat dijelaskan penyebab spektrum unsur berupa spektrum garis. Bohr menggunakan atom hidrogen sebagai model, dan dia berhasil merumuskan jari-jari lintasan dan energi elektron. Jari-jari lintasan ke-n dalam atom hidrogen memenuhi rumus:

Keadaan dimana elektron mengisi kulit kulit dengan tingkat energi terendah disebut

Teori atom Bohr berhasil diterapkan untuk atom hidrogen, akan tetapi tidak dapat digunakan untuk memperkirakan spektrum atom lain ( yang mempunyai elektron lebih dari satu ) (James E.Brady, 1990)

Keadaan dimana elektron mengisi kulit kulit dengan tingkat energi terendah disebut

         Blog KoKim - Setelah mempelajari artikel "teori kuantum Max Planck", pada artikel ini kita lanjutkan dengan pembahasan materi Model Atom Bohr. Pada tahun 1913, Niels Bohr menggunakan teori kuantum untuk menjelaskan spektrum unsur. Bohr memilih hidrogen sebagai model untuk teorinya, hal ini mudah dimengerti karena hidrogen mempunyai atom yang paling sederhana (satu proton dan satu elektron)(James E. Brady, 1990).          Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa unsur-unsur menghasilkan spektrum garis di mana tiap unsur mempunyai spektrum yang khas. Menurut Bohr, spektrum garis menunjukkan bahwa elektron dalam atom hanya dapat beredar pada lintasan-lintasan dengan tingkat energi tertentu. Pada lintasan itu, elektron dapat beredar tanpa pemancaran atau penyerapan energi. Lintasan elektron tersebut berupa lingkaran dengan jari-jari tertentu yang disebut sebagai kulit atom.

         Pada keadaan normal, elektron akan mengisi kulit-kulit dengan tingkat energi terendah, yaitu dimulai dari kulit K, L, dan seterusnya. Keadaan dimana elektron mengisi kulit-kulit dengan tingkat energi terendah disebut tingkat dasar (ground state). Jika atom mendapat energi dari luar (misalnya dipanaskan, diberi beda potensial), maka elektron akan menyerap energi yang sesuai sehingga berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Keadaan di mana ada elektron yang menempati tingkat energi yang lebih tinggi disebut keadaan tereksitasi (excited state).

Keadaan dimana elektron mengisi kulit kulit dengan tingkat energi terendah disebut

Gambar: model atom Bohr

         Perpindahan elektron dari tingkat elektron lebih rendah ke tingkat energi lebih tinggi disertai penyerapan elektron. Sebaliknya, perpindahan elektron dari tingkat elektron lebih tinggi ke tingkat elektron lebih rendah disertai pelepasan elektron, yaitu berupa radiasi elektron magnet. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan lain disertai pemancaran atau penyerapan sejumlah tertentu elektron, yang harganya sama dengan selisih kedua tingkat elektron tersebut. $ \begin{align} \Delta E = E_f - E_i \end{align} $ Keterangan : $ \Delta E = \, $ elektron yang menyertai perpindahan elektron (joule) $ E_f = \, $ tingkat elektron akhir (joule) $ E_i = \, $ tingkat elektron mula-mula (joule) Dari percobaan yang dilakukan, Bohr merumuskan sebagai berikut. 1. Elektron bergerak mengelilingi inti atom dengan lintasan (orbit) tertentu, dengan momen sudut kelipatan dari $ \frac{h}{2\pi} \times h = \, $ ketetapan Planck. 2. Selama elektron bergerak pada lintasannya, maka energinya akan tetap, sehingga tidak memancarkan elektron. 3. Selama bergerak mengelilingi inti, elektron dapat berpindah naik atau turun dari satu lintasan ke lintasan yang lain.          Karena perpindahan elektron berlangsung antara kulit yang sudah tertentu tingkat energinya, maka atom hanya akan memancarkan radiasi dengan tingkat elektron yang tertentu pula. Dengan demikian dapat dijelaskan penyebab elektron unsur berupa elektron garis. Bohr menggunakan atom hidrogen sebagai model, dan dia berhasil merumuskan jari-jari lintasan dan energi elektron. Jari-jari lintasan ke-$n$ dalam atom elektron memenuhi rumus:        $ \begin{align} r_n = n^2 . a_0 \end{align} $ Keterangan : $ n = \, $ kulit ke-1, 2, dan seterusnya $ a_0 = 0,53 \, A \, $ (53 pm) dengan (1 pm = 10$^{-12}$ m) Energi lectron pada lintasan ke-$n$ adalah:        $ \begin{align} E_n = - \frac{R_H}{n^2} \end{align} $ Keterangan : $ R_H = \, $tetapan (2,179 $\times 10^{-18} $ J)

Meskipun teori atom Niels Bohr mampu menerangkan elektron-elektron gas dan elektron atom berelektron tunggal (seperti He$^+$ dan Li$^{2+}$), tetapi tidak mampu menerangkan elektron atom berelektron lebih dari satu. Oleh karena itu, dibutuhkan penjelasan lebih lanjut mengenai gerak partikel (atom).

       Demikian pembahasan materi Model Atom Bohr. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan hipotesis louis de broglie.


Page 2

Jakarta -

detikers, di artikel kali ini akan membahas secara singkat mengenai konfigurasi elektron. Mulai dari pengertian hingga aturan dasarnya. Nah, bagi detikers yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai hal tersebut, bisa menyimak pembahasan di bawah ini hingga selesai. Mari simak!

Pengertian dari Konfigurasi Elektron

Konfigurasi elektron adalah susunan pengisian atau penyebaran elektron-elektron dalam. Di dalam inti atom ada neutron dan proton, serta elektron yang mana bergerak mengelilingi inti dari atom tersebut di level-level energi atau kulit-kulit elektron tertentu. Dengan kata lain, lintasan dari peredaran elektron itu disebut kulit elektron.

Kulit K adalah kulit pertama yang paling dekat dengan inti atom. Lalu kulit L adalah kulit yang kedua. Sementara kulit M merupakan kulit ketiga, dan seterusnya secara berurut dengan berdasarkan pada alfabet seperti bagaimana kulit yang menjauhi inti atom. Kulit elektron juga bisa untuk dinyatakan dengan n atau bilangan kuantum utama, dimulai dari 1 yang untuk kulit K dan seterusnya.

Nilai n yang semakin besar, maka kulit elektron semakin jauh dari inti atom dan energi elektron yang beredar di kulit yang terkait semakin besar. Elektron-elektron nantinya mengisi setiap kulit elektron tersebut di atom yang dimulai dari kulit K yang memang adalah level energi yang paling rendah.

Kulit-Kulit elektron hanya bisa untuk terisi elektron dengan jumlah tertentu. 2n2 adalah jumlah yang paling banyak atau maksimum elektron bisa terisi di kulit ke n. Tapi, 8 adalah jumlah yang paling banyak atau maksimum elektron di kulit yang paling luar suatu atom.

Konfigurasi ini mempunyai kaitan dengan distribusi dari elektron-elektron di dalam penyusunan suatu atom. Di dalam penentuannya, ada 4 aturan dasar yang harus dipenuhi konfigurasi. Berikut 4 aturan dasar tersebut:

Aturan-Aturan Dasar Penentuan Konfigurasi Elektron

1. Prinsip Aufbau


Prinsip ini ditemukan oleh seorang fisikawan dari Denmark bernama Niels Bohr. Prinsip Aufbau ini menjelaskan jika setiap elektron nantinya menempati orbital dengan bertahap dari subkulit yang terendah tingkat energinya menuju ke yang lebih tinggi.

Masing-masing dari orbital mempunyai batas elektron yang dapat mengisi. Batas tersebut seperti:

  • Orbitas s isinya 2 elektron
  • Orbitas p isinya 6 elektron
  • Orbitas d isinya 10 elektron
  • Orbitas f isinya 14 elektron

2. Aturan Hund

Pertama kali aturan atau kaidah ini dikemukakan seorang ahli kimia dari Jerman, Friedrich Hund. Kaidah ini dipakai di saat mengisi elektron di orbital subkulit. Berdasarkan kaidah ini, pengisian elektron tidak berpasangan jika sebelum orbital-orbital di 1 subkulit telah berisi 1 elektron masing-masingnya.

3. Larangan Pauli

Wolfgang Pauli pada tahun 1925 mengemukakan jika di dalam suatu sistem, atom ataupun molekul, tidak terdapat dua elektron yang memiliki keempat bilangan kuantum sama. Itu artinya, setiap orbital bisa ditempati maksimum dua elektron saja. Jika terdapat 2 elektron yang memiliki bilangan kuantum sama serta keduanya pun berada atau menempati di orbital sama, maka elektron-elektron tersebut harus mempunyai bilangan spin berbeda.

4. Aturan Penuh serta Setengah Penuh

Di pengisian elektron subkulit d, elektron yang isinya penuh (d10)(d^{10})(d10) serta setengah penuh (d5) (d^5)(d5) lebih stabil.

Nah, demikianlah pembahasan di artikel ini mengenai konfigurasi elektron. Jika detikers ingin lebih memahami mengenai konfigurasi tersebut, detiker bisa belajar lebih lanjut mengenai struktur atom.

Simak Video "Fakta Menarik Fenomena Planet Sejajar Juni 2022 "


[Gambas:Video 20detik]
(erd/erd)