Katak dewasa bernapas dengan menggunakan a paru-paru b trakea c kulit d insang

Katak dewasa bernapas menggunakan paru-paru. Foto: Pixabay

Katak adalah hewan berdarah dingin yang masuk ke dalam golongan amfibi. Katak mengalami proses pertumbuhan yang terjadi di dua alam, yaitu daratan dan perairan.

Berdasarkan buku ajar IPA Terpadu Jilid 2A karya Dr. Eng Mikrajuddin Abdullah, M.Si (2007: 117), siklus hidup yang dialami katak melalui metamorfosis, yaitu perubahan bentuk dari telur, berudu (kecebong), sampai katak dewasa.

Berudu hidup di air dan bernapas menggunakan insang. Sementara itu, katak hidup di darat dan menggunakan paru-paru sebagai alat pernapasannya.

Agar lebih memahami proses pernapasan katak, simak penjelasan alat dan sistem pernapasan katak berikut yang dikutip dari buku ajar Keanekaragaman Sains Buku Pendamping Olimpiade Sains Nasional oleh Ni Nengah Mudari (2010: 08).

Katak termasuk ke dalam golongan hewan amfibi. Foto: Pixabay

Alat pernapasan katak adalah paru-paru, kulit, dan insang. Saat fase berudu hingga berusia 20 hari, katak bernapas menggunakan insang bagian luar.

Berudu memiliki tiga pasang insang luar yang letaknya ada di belakang kepala. Setelah usianya mencapai 20 hari, pernapasannya beralih dengan menggunakan insang bagian dalam.

Lembaran-lembaran insang katak mengandung kapiler-kapiler darah. Saat insang bergetar, oksigen di dalam air mulai diserap oleh pembuluh darah.

Mekanisme pernapasan pada katak diatur oleh otot sternohiodeus yang letaknya antara tulang dada dan tulang hioid (tulang yang terletak di bagian faring), otot geniohiodeus yang terletak antara rahang bawah dan tulang hioid (bekerja secara antagonis), serta otot perut.

Berudu dan katak dewasa memiliki alat pernapasan yang berbeda. Foto: Pixabay

  • Di dalam rongga mulut banyak terdapat kapiler darah sehingga dapat digunakan untuk menyerap oksigen. Trakea katak sangat pendek dan langsung bercabang menjadi bronkus.

  • Kulit katak selalu basah oleh lender yang dihasilkan oleh kelenjar pada kulit. Kulit yang basah ini dipakai untuk bernapas.

  • Katak menggembungkan rongga mulutnya yang berguna untuk memompa udara agar masuk melalui celah hidung (nostril). Hal ini menyebabkan tekanan udara di dalam mulut menjadi rendah.

  • Udara luar yang mengandung banyak oksigen masuk ke dalam rongga mulut melalui lubang hidung.

  • Selanjutnya lubang hidung katak ditutup, volume rongga mulut mengecil. Tekanan udara di dalam mulut menjadi tinggi. Akibatnya, oksigen dari mulut mengalir ke dalam paru-paru yang tekannya lebih rendah.

  • Rongga mulut katak kembali mengembang, sehingga tekanan rongga mulut menjadi lebih kecil dari tekanan paru-paru. Akibatnya, udara yang mengandung karbon dioksida di paru-paru mengalir menuju rongga mulut.

  • Lubang hidung kembali dibuka yang menyebabkan volume rongga mulut mengecil dan udara keluar mengalir ke bagian mulut hingga mengeluarkan karbon dioksida.

Berudu merupakan salah satu fase dalam metamorfosis katak. Berudu hidup di air sehingga beradaptasi dengan bernapas menggunakan insang luar dan memiliki ekor. Pada perkembangan selanjutnya, muncul kaki pada berudu dan terbentuk lekukan yang menutupi bagian insang sehingga berudu berkaki tersebut bernapas dengan insang dalam. Setelah itu berudu berkaki berubah menjadi katak muda yang bernapas dengan paru-paru namun masih memiliki ekor. Ekor tersebut lama kelamaan akan mereduksi sehingga terbentuklah katak dewasa.  

Sarah Nafisah Sabtu, 5 Oktober 2019 | 16:00 WIB

Ilustrasi katak. (Pixabay)

Bobo.id - Teman-teman sudah belajar tentang hewan amfibi kan? Amfibi adalah salah satu dari banyaknya kelas hewan yang ada.

Biasanya hewan amfibi digambarkan sebagai hewan yang memiliki tulang belakang dan hidup di dua alam, yaitu darat dan air.

Baca Juga: Pernah Dengar Katak Pohon Mutiara? Ternyata Ada di Indonesia, lo!

Hewan yang termasuk dalam kelas amfibi adalah sesilia, katak dan kodok, serta salamander. 

Karena hidup di dua alam, pernapasan hewan amfibi tentunya unik dan berbeda dengan jenis hewan lainnya.

Baca Juga: Bisa Jadi Teman di Akhir Pekan, Buat Kentang Goreng Bolognaise, yuk!

Nah, sekarang Bobo ingin membahas tentang salah satu pernapasan hewan amfibi yang sering kita temukan, yaitu katak.

Ternyata katak punya empat alat pernapasan, lo. Cari tahu tentang penapasan hewan amfibi satu ini, yuk!

Baca Juga: Merupakan Hewan Amfibi Selain Katak, Cari Tahu Tentang Axolotl, yuk!

Page 2

Page 3

Pixabay

Ilustrasi katak.

Bobo.id - Teman-teman sudah belajar tentang hewan amfibi kan? Amfibi adalah salah satu dari banyaknya kelas hewan yang ada.

Biasanya hewan amfibi digambarkan sebagai hewan yang memiliki tulang belakang dan hidup di dua alam, yaitu darat dan air.

Baca Juga: Pernah Dengar Katak Pohon Mutiara? Ternyata Ada di Indonesia, lo!

Hewan yang termasuk dalam kelas amfibi adalah sesilia, katak dan kodok, serta salamander. 

Karena hidup di dua alam, pernapasan hewan amfibi tentunya unik dan berbeda dengan jenis hewan lainnya.

Baca Juga: Bisa Jadi Teman di Akhir Pekan, Buat Kentang Goreng Bolognaise, yuk!

Nah, sekarang Bobo ingin membahas tentang salah satu pernapasan hewan amfibi yang sering kita temukan, yaitu katak.

Ternyata katak punya empat alat pernapasan, lo. Cari tahu tentang penapasan hewan amfibi satu ini, yuk!

Baca Juga: Merupakan Hewan Amfibi Selain Katak, Cari Tahu Tentang Axolotl, yuk!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA