cara menentukan struktur teks laporan percobaan tuh gimana sihh Quiz dari aku .-. BIG POINT ✨Sebutkan macam-macam nama wayangminimal 10! Ayo Pahami dan Jawab A. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar! 1. Apakah judul yang tepat untuk bacaan di atas? 2. Apakah informasi yang kamu perol … pidato persuasif singkat tentang menjadi kakak kelas yang baik,tolong di bantu jawab ya teman-teman... apakah konflik itu.................Apakah Konflik Berdampak Baik tolong carikan 5w+1h nya soal dan jawabannya ya tolong Tulislah pengalaman Anda ketika melihat pemandangan di sekitar rumah minimal 2 lembar "jangan ambil apa pun selain foto, jangan bunuh apa pun selain waktu, dan jangan tinggalkan apa pun selain jejak kakimu," merupakan ungkapan penting y … 1. kalimat utama paragraf ke 1 adalah... 2.ide pokok paragraf ke 1 adalah... 3.kalimat utama paragraf ke 2 adalah... 4.ide pokok paragraf ke 2 adalah. … 1.malaysia menghasilkan biji timah dalam bidang pertambangan 2.thailand mengekspor mesin dan alat transportasi,serta alat-alat 3.komoditi ekspor filip …
Griffin (2005:5) menyatakan pendapatnya tentang loyalitas pelanggan antara lain bahwa konsep loyalitas pelanggan lebih banyak dikaitkan dengan perilaku (Behavior) dari pada dengan sikap. Bila seseorang merupakan pelanggan loyal, ia menunjukkan perilaku pembelian yang didefinisikan sebagai pembelian non-random yang diungkapkan dari waktu ke waktu oleh beberapa unit pengambilan keputusan. Kemudian Griffin (2005:11), mengemukakan bahwa mengelola loyalitas pelanggan dapat memberikan keuntungan terhadap upaya bisnis dalam menghemat biaya perusahaan seperti antara lain:
Loyalitas pelanggan dapat menuntun perusahaan dalam mendapatkan profit. Ide dari loyalitas pelanggan adalah dalam hal akuisisi pelanggan. Dengan pelanggan yang loyal, maka mereka akan membeli kembali (repeat purchase), membeli produk lebih banyak (new usage) dan menyarankan produk kepada teman dan kerabatnya (Hayes, 2008:22). Customer loyalty, on the other hand, according to Anderson and Jacobsen (2000) “is actually the result of an organisation creating a benefit for a customer so that they will maintain or increase their purchases from the organization (Singh, 2006:1) Dari pernyataan tersebut di atas, loyalitas pelanggan adalah merupakan dari hasil organisasi menciptakan benefit kepada pelanggan sehingga mereka akan terpelihara dan atau meningkatkan pembeliannya terhadap organisasi. Sedangkan menurut Oliver (1996:204) loyalitas pelanggan dapat didefinisikan sebagai berikut: Customer loyalty is deeply held commitment to rebuy or repatronize a preferred product of service consistently in the future, despite situational influences and marketing efforts having the potential to cause switching behavior. Definisi di atas dapat diartikan bahwa loyalitas adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang terhadap produk/jasa terpilih secara konsisten dimasa yang akan datang. Gambar: https://www.cmo.com.au/article/631442/report-4-ways-generate-customer-loyalty/Tahapan Loyalitas PelangganHermawan Kartajaya (2003:154) membagi tahapan loyalitas pelanggan ke dalam lima tingkatan sebagai berikut: Adalah pelanggan yang menjelek-jelekan merek perusahaan dikarenakan tidak suka atau pernah tidak puas dengan layanan yang diberikan perusahaan. Pelanggan yang seperti ini seperti teroris yang suka menyusahkan perusahaan. Adalah pelanggan yang memiliki hubungan dengan perusahaan yang sifatnya sebatas transaksi, pelanggan seperti ini membeli satu atau dua kali setelah itu dia tidak mengulangi pembeliannya, atau apabila melakukan pembelian lagi sifatnya kadang-kadang. Pelanggan yang seperti ini mudah dating dan pergi karena tidak memiliki relationship yang baik dengan produk/merek prusahaan, basis relationship-nya adalah transaksional Tipe pelanggan ini nilai ekuitasnya lebih tinggi dibanding dua jenis pelanggan di atas, pelanggan jenis ini telah melakukan repeat buying dan pola hubungannya dengan produk/merek perusahaan adalah relasional. Pelanggan jenis ini tidak hanya melakukan repeat buying, tapi lebih jauh lagi sangat loyal dengan produk dan merek perusahaan. Bila ada orang lain yang menjelaskan perusahaan , pelanggan ini tetap bertahan, dia tetap bersama perusahaan seburuk apapun orang menjelekan perusahaan. Jenis pelanggan ini merupakan tingkatan tertinggi, pelanggan seperti ini sangat istimewa dan excellence, mereka menjadi aset terbesar perusahaan bila perusahaan memilikinya. advocator customer adalah pelanggan yang selalu membela produk dan merek perusahaan, pelanggan yang menjadi juru bicara yang baik kepada pelanggan lain dan pelanggan yang marah ada orang lain menjelek-jelekan perusahaan. Sedangkan Menurut Griffin (2005:35), ada 8 (delapan) tahapan loyalitas, yaitu: Meliputi semua orang yang akan membeli produk atau jasa perusahaan. Kita menyebutnya sebagai Suspect karena yakin bahwa mereka akan membeli tetapi belum mengetahui apapun mengenai perusahaan dan produk atau jasa yang ditawarkan. Adalah orang-orang yang memiliki kebutuhan akan produk atau jasa tertentu dan mempunyai kemampuan untuk membelinya. Para prospect ini meskipun mereka belum melakukan pembelian, mereka telah mengetahui keberadaan perusahaan dan produk atau jasa yang ditawarkan karena seseorang telah merekomendasikan produk atau jasa tersebut padanya.
Yaitu Prospect yang telah mengetahui keberadaan produk atau jasa tertentu atau tidak mempunyai kemampuan untuk membeli produk atau jasa.
Yaitu konsumen yang membeli untuk pertama kalinya. Mereka masih menjadi konsumen dari produk atau jasa pesaing.
Yaitu konsumen telah melakukan penelitian suatu produk sebanyak dua kali atau lebih. Mereka adalah yang melakukan pembelian atas 16 produk yang sama sebanyak dua kali, atau membeli dua macam produk yang berbeda dalam dua kesempatan yang berbeda pula. Client membeli semua produk atau jasa yang ditawarkan yang mereka butuhkan dan membeli secara teratur. Hubungan dengan jenis pelangan ini sudah kuat dan berlangsung lama, yang membuat mereka terpengaruh oleh tarikan persaingan produk lain. Seperti layaknya Client, Advocate membeli seluruh produk atau jasa yang ditawarkan yang ia butuhkan, serta melakukan pembelian secara teratur. Sebagai tambahan mereka mendorong teman-teman mereka agar membeli produk atau jasa tersebut. Ia membicarakan tentang produk atau jasa tersebut, melakukan pemasaran untuk perusahaan dan membawa konsumen untuk perusahaan tersebut.
Seseorang yang pernah menjadi pelanggan atau klien tetapi belum membeli kembali dari Anda sedikitnya dalam satu siklus pembelian yang normal Dari pernyataan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menciptakan loyalitas pelanggan yang paling menguntungkan bagi perusahaan adalah dengan cara mencapai advocator customer atau dalam bahasa lain marketer harus menciptakan perilaku advokasi pelanggan tak terkecuali dalam bisnis pariwisata. Indikator Loyalitas PelangganUntuk melakukan penelitian mengenai loyalitas pelanggan menurut Hayes (2008:21) dapat dilakukan dengan hal sebagai berikut :
Referensi:Griffin, Jill. 2005. Customer Loyalty : Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Alih bahasa : Dwi Kartini Yahya dan kawan kawan. Jakarta: Erlangga. Hayes, Bob E. 2008. The True Test Of Loyalty.Quality Progress Magazine, Vol. 6, No. 41, pg. 20. Oliver, Richard l, 1996. Satisfaction: A Behavioral Perpective On The Consumer, The McGraw-Hill Companise, Inc: New York. Kartajaya, Hermawan. 2003. Marketing In Venus. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kartajaya, Hermawan. 2003. Hermawan Kartajaya on Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. |