Karakter tokoh dalam dongeng Bunga Melati yang Baik Hati

"Bunga Melati yang Baik Hati" merupakan salah satu contoh dongeng yang kita kenal dalam dunia sastra Indonesia. Secara isi, dongeng dikategorikan sebagai teks fiksi. Hal ini dikarenakan sebagian teks tersebut disusun berdasarkan imajinasi atau khayalan sang penulis. Meski begitu, dongeng tempat mendapat tempat di hati para pembaca Indonesia, terlebih karena gaya bahasa yang digunakan dan makna yang disampaikan.


Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk menyebutkan 4 karakter yang terdapat pada dongeng tersebut serta watak dari masing-masing karakter.

Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan kali ini sambil menyertakan teks aslinya sebagai rujukan.


Bunga Melati yang Baik Hati

Di Taman bunga kerajaan, hiduplah berbagai macam tumbuhan yang berbunga sangat indah. Ada yang menjalar dan berbunga kuning cerah. Ada yang menjulang setinggi pohon dan berbunga rimbun berwarna merah jambu. Ada juga yang memenuhi hamparan rumput dengan bunga kecil yang berwarna warni. Indah sekali terlihat disana, mereka memang sangat indah dan menyejukkan.

Di Taman bunga kerajaan itu, ada tempat khusus untuk bunga-bunga yang memerlukan perawatan istimewa, agar mereka dapat berbunga lebih banyak dan indah. Setiap hari, para putri kerajaan selalu datang bermain ke taman itu. Mereka suka sekali memandangi keindahan taman bunga dan keharumannya.

Dari semua bunga yang ada, para putri senang sekali memandang dan menciumi bunga Melati, sehingga menimbulkan kecemburuan dari bunga-bunga yang lain. Karena yang lain jarang sekali bahkan ada yang tidak pernah di cium oleh para putri.

Suatu kali,setelah para putri selesai bermain di taman bunga. Kemudian para bunga bertanya pada bunga Melati. Mereka memang ingin bertanya sejak lama. Rasa penasaran bunga yang lain itu, karena bunga Melatilah yang selama ini sering di cium oleh para putri.

” Aku tak habis pikir, mengapa para putri suka sekali dengan dirimu yang berbunga kecil, berdaun besar dan berbatang keras. Walaupun engkau harum, namun mudah layu jika di jadikan pajangan di vas bunga. Karena pasti akan terlihat jelek sekali jika sudah layu dipajang disana.” Ujar bunga Mawar Biru.

” Betul, masih banyak diantara kita yang berpenampilan lebih cantik dan harum serta pantas untuk di pamerkan pada tamu kerajaan.” Bunga Sedap Malam menambahkan.

Bunga-bunga yang lain menggoyang-goyangkan tubuh mereka pertanda menyetujui ucapan Bunga Mawar Biru dan Bunga Sedap Malam. Mereka terlihat seolah manggut manggut karena membenarkan obrolan tersebut. Memang aneh, kenapa hanya bunga Melati saja yang sering di cium?.

Bunga Melati hanya diam dan tetap tersenyum. Senyumnya yang manis membuat keharuman dirinya semakin merebak. Sehingga membuat udara di Taman Bunga Kerajaan bertambah wangi dan bertambah banyak Kumbang yang datang.

Kedatangan para Kumbang yang bertambah banyak, membuat semua bunga di taman kerajaan menjadi senang. Mereka pun sibuk menyapa para Kumbang dan mempersilahkan mengisap sari madu yang ada pada setiap bunganya. Para bunga tentu tidak akan bisa berbunga lagi jika tidak ada kumbang yang datang dan menghisap sari madu mereka.

Bunga Melati tersenyum senang. Dia tidak perlu menjelaskan kepada para temannya dengan kata-kata. Perbuatannya memanggil para Kumbang telah menjawab pertanyaan temannya.

Bunga Sedap Malam dan bunga yang lainnya kini telah mengerti. Kenapa bunga Melati sangat wangi sakali. Bunga-bunga yang lain itupun kini tidak pernah lagi mempertanyakan masalah itu. Karena mereka mengakui bahwa keberadaan bunga Melati itu justru harus disyukuri. Bunga Melati memang memberi mereka keuntungan yang banyak.

Beruntunglah karena bunga Melati bukanlah bunga yang mudah tersinggung. Bunga Melati memberi tahu temannya dengan cara yang sangat cerdas. Sehingga mereka menjadi hidup rukun berdampingan di taman itu. Keindahan dan keharuman mereka membuat para putri semakin betah jika berada disana.


Tokoh dan watak

1. Para putri kerajaan -> senang mengagumi keindahan dan keharuman taman bunga.

2. Bunga Melati -> rendah hati, baik hati, tidak mudah tersinggung,

3. Bunga Mawar Biru -> pencemburu, menjelekkan karakter lain, ramah menyambut para kumbang, mau mengakui kesalahan,

4. Bunga sedap malam -> pencemburu, tinggi hati, ramah menyambut para kumbang, mau mengakui kesalahan,

5. Bunga-bunga lain -> pencemburu, ramah menyambut para kumbang, mau mengakui kesalahan,

6. Para kumbang -> senang akan keharuman bunga melati

Contoh lain tentang penokohan dapat kamu pelajari pada halaman berikut:

brainly.co.id/tugas/9964873


Simpulan:

Dengan kerendahan hatinya, bunga melati mampu menjawab tuduhan dari bunga lain dengan bijak.


Kelas: IX

Mata pelajaran: Bahasa Indonesia

Kategori: Unsur intrinsik dan ekstrinsik

Kode kategori: 9.1.15

Kata kunci: tokoh, penokohan, watak, karakter

Kamu ingin membaca cerita dongeng yang sarat akan makna? Tentu saja ada banyak dongeng yang bisa kamu pilih, salah satunya adalah cerita Bunga Melati yang Baik Hati. Apakah kamu sudah pernah membaca kisahnya? Kalau belum, langsung saja baca kisah lengkapnya di artikel ini. Selamat membaca!

Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk menghabiskan waktu luang, salah satunya adalah membaca cerita dongeng. Ada banyak dongeng yang bisa kamu baca, salah satunya adalah cerita Bunga Melati yang Baik Hati.

Kamu sudah pernah membaca kisahnya belum? Secara singkat, doengeng ini mengisahkan tentang bunga melati yang sangat menawan dan disukai para putri kerajaan. Hal tersebut membuat bunga-bunga lain di sekitarnya merasa iri hati.

Lantas, bagaimana tanggapan bunga yang cantik itu pada teman-temannya yang merasa iri? Kalau penasaran, tak perlu ke mana-mana lagi, langsung saja baca artikel ini buat membaca kisah lengkap dari cerita bunga Melati yang Baik Hati. Tak hanya ceritanya saja, di sini juga telah kami paparkan unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya. Selamat membaca!

Karakter tokoh dalam dongeng Bunga Melati yang Baik Hati

Alkisah, di sebuah taman bunga Kerajaan yang megah, tumbuhlah berbagai macam bunga yang sangat indah. Para putri kerajaan sangat suka memandangi bunga berwarna-warni itu. Pada suatu pagi yang cerah, para putri datang ke taman untuk menyaksikan keindahan bunga sambil menghirup udara segar.

“Wah, bunga-bunga di taman sangatlah indah. Semuanya tumbuh mekar berwarna-warni,” seru putri sulung.

“Benar sekali, Kak. Mereka tampak indah dan aromanya sangat harum. Dari semua bunga di taman ini, manakah yang paling Kakak suka?” tanya putri bungsu.

“Hmm, mereka semua sangat indah. Sulit untuk menentukannya,” ucapnya sambil berjalan berkeliling taman.

Lalu, langkahnya terhenti pada sebuah bunga berwarna putih. “Aku sangat menyukai bunga melati. Warnanya putih dan aromanya harum. Di antara semua bunga, melati adalah yang paling indah dan aku suka,” ucap putri sulung,

“Aku setuju denganmu, Kak. Bunga berwarna putih ini tak hanya indah tapi juga wangi. Aku juga sangat menyukainya,” jawab putri bungsu. Setelah memandangi bunga dan menikmati indahnya pagi. Para putri pun kembali ke istana.

Obrolan Para Bunga

Mendengar para putri memuji Melati, bunga lain pun merasa iri. “Aku tak habis pikir, kenapa para putri suka kepadamu? Apa yang mereka lihat dari bunga sepertimu?” ucap bunga Sedap Malam.

“Benar sekali kata Sedap Malam, dirimu berbunga kecil, daunmu besar, batangmu pun keras. Sama sekali tak indah. Apa yang membuat mereka menyukaimu?” ucap Anggrek.

“Mereka bilang kamu wangi. Tapi, dibandingkan dirimu, aromaku masih lebih wangi. Kenapa para putri tak sadari itu?” ucap Sedap Malam.

“Ditambah lagi, bentuk kelopakmu biasa aja. Sangat kecil. Lihatlah aku, kelopakku tampak cantik dan menawan,” imbuh Anggrek.

“Walaupun para putri berkata menyukaimu, kamu tak layak dipajang di vas. Sebab, kau akan layu bila dijadikan hiasan. Kamu akan terlihat jelek saat layu. Masih mending aku, tetap cantik bila dipajang di vas bunga itu,” ucap bunga Mawar.

Mendengar ucapan teman-temannya, Melati tak marah. Ia hanya tersenyum dan berkata, “Kalian benar teman-temanku. Aku punya banyak sekali kekurangan.” Senyumnya yang manis membuatnya terlihat makin mekar dan harumnya semakin semerbak.

Kumbang Berdatangan

Karena senyum Melati yang merekah dan aromanya yang semerbak, para kumbang pun berdatangan. Ada banyak kumbang yang berdatangan, para bunga kerajaan pun merasa senang. Tentu saja mereka merasa senang. Tanpa kumbang, bunga tidak akan bisa berkembang biak.

Kedatangan para kumbang pun mereka sambut dengan riang. “Hari ini, banyak sekali kumbang yang datang,” ucap Sedap Malam.

“Benar sekali, ada apa gerangan?” jawab Mawar dengan riang.

“Mungkinkah ini semua karena bunga Melati menebarkan aromanya yang wangi?” ucap bunga Anggrek.

“Benar katamu. Ini semua berkat aroma Melati yang sangat wangi,” ucap Sedap Malam menyadarinya. “Aku memang wangi, tapi wangiku hanya muncul di malam hari. Mana ada kumbang yang datang di malam hari,” imbuhnya.

“Aku memang indah, tapi, tampaknya aromaku tak cukup menarik minat kumbang tuk mendekat,” ucap Anggrek.

Mereka lalu menyadari, semua bunga pasti punya kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Karena itu, Mawar, Anggrek, dan Sedap Malam meminta maaf pada Melati. Mereka menyesal telah menyakiti perasaannya.

“Melati, maafkan aku telah mengejek bentuk kelopak bungamu. Meski kecil, kamu punya aroma yang sangat wangi. Sehingga para bunga tertarik mendekati taman ini,” ucap Sedap Malam.

“Benar. Tanpamu, mungkin saja kumbang tak akan datang kemari,” imbuh Mawar.

“Tentu saja aku memaafkan kalian teman-temanku. Tanpa kalian, hidupku juga tak akan berwarna,” ucap Melati dengan tulus dan ikhlas memaafkan kesalahan teman-temannya.

Baca juga:  Cerita Rakyat Si Anak Emas Radin Jambat dari Lampung Beserta Ulasan Menariknya, Kisah Sang Pangeran yang Mencari Jodoh

Unsur Intrinsik

Setelah membaca cerita Bunga Melati yang Baik Hati di atas, kamu mungkin penasaran dengan unsur intrinsiknya. Mulai dari tema hingga pesan moral, berikut ulasan singkatnya;

1. Tema

Tema atau inti cerita dari dongeng ini adalah tentang kerendahan hati seseorang. Meski dihina oleh orang lain, ia tetap tersenyum dan menanggapinya dengan positif.

2. Tokoh dan Perwatakan

Karakter tokoh dalam dongeng Bunga Melati yang Baik Hati

Ada beberapa tokoh dan karakter dalam cerita Bunga Melati yang Baik Hati ini. Tokoh utamanya adalah Melati, Sedap Malam, Anggrek, dan Mawar.

Sesuai judul, Melati adalah karakter protagonis yang baik hati dan rendah hati. Meski teman-teman menyepelekan dirinya, ia tetap tersenyum. Ditambah lagi, ia juga sosok pemaaf yang mengampuni kesalahan teman-temannya.

Sedangkan, Sedap Malam, Anggrek, dan Mawar adalah tokoh antagonis dalam cerita dongeng ini. Mereka iri akan keindahan Melati sehingga terus-terusan mengejek kekurangannya.

Selain keempat tokoh bunga tersebut, ada pula tokoh pendukung dalam dongeng ini. Mereka adalah Putri Sulung dan Putri Bungsu. Mereka adalah dua karakter yang memicu perseteruan antar bunga.

3. Latar

Cerita dongeng ini tak menggunakan banyak latar tempat. Hanya ada satu tempat yang diceritakan, yaitu taman bunga di sebuah istana. Di mana letak istana itu pun tak diceritakan secara spesifik.

4. Alur

Alur cerita dongeng ini adalah maju. Kisah bermula dari dua orang putri yang datang ke taman bunga. Mereka asyik memandangi keindahan bunga yang ada di taman itu. Ada Mawar, Sedap Malam, Melati, dan Anggrek.

Lalu, kedua putri itu menyebutkan bila bunga Melati adalah yang paling indah. Karena perkataan itu, Mawar, Sedap Malam, da Anggrek pun merasa iri. Mereka lalu mencemooh Melati.

Kata mereka, Melati tak terlalu harum, tak begitu indah, dan tak cocok untuk menjadi bunga hias. Meski diejek seperti itu, bunga berwarna putih itu tak marah.

Ia tetap tersenyum dan mengakui segala kekurangannya. Karena senyumnya yang indah, aroma bunga Melati pun semakin harum.

Hal itu membuat para kumbang mendekati taman bunga di istana. Tentu saja tak hanya bunga Melati yang mereka hinggapi, tapi juga bunga-bunga lainnya.

Dengan senang hati, Mawar, Anggrek, dan Sedap Malam menyambut para kumbang. Karena kejadian tersebut, membuat mereka sadar. Bahwasanya, kumbang datang menghampiri taman bunga di istana karena aroma wangi bunga Melati.

Lalu, mereka pun meminta maaf pada bunga berkelopak kecil itu. Dengan senang hati, Melati memaafkan teman-temannya.

5. Pesan Moral

Pesan apa sajakah yang terkandung dalam cerita Bunga Melati yang Baik Hati ini? Tentu saja ada beberapa pesan moral yang bisa kamu petik dari kisah ini, salah satunya adalah jangan mudah iri hati.

Menyimpan iri pada orang lain tentu saja membuat hidupmu tak tenang. Ada baiknya menerima kelebihan orang lain dengan suka cita. Lalu, kembangkan kelebihan dan kemampuanmu sendiri.

Dari Melati, belajarlah untuk menanggapi komentar orang lain dengan pikiran terbuka. Karena, marah-marah tak akan pernah menyelesaikan masalah.

Mending tetap tersenyum dan tunjukkan kelebihanmu. Buat orang-orang yang mencemoohmu merasa kagum dengan dirimu.

Pesan terakhir, jadilah orang pemaaf. Memaafkan kesalahan orang lain bisa membuat hatimu lebih tenang.

Selain unsur instrinsik,  cerita dongeng ini juga memiliki unsur ekstrinsik. Di antara unsur ekstrinsiknya adalah nilai ketuhanan, sosial, budaya, dan moral dari lingkungan di sekitar.

Baca juga: Cerita Rakyat Tambun Bungai dari Dayak, Kalimantan Tengah & Ulasan Menariknya, Kisah Kelahiran Pahlawan Pemberani

Fakta Menarik

Sebelum mengakhiri artikel ini, ada baiknya bila kamu baca dulu fakta menarik dari cerita Bunga Melati yang Baik Hati ini. Yuk, simak langsung ulasannya;

1. Diadaptasi Menjadi Video Animasi

Karakter tokoh dalam dongeng Bunga Melati yang Baik Hati

Karena kisahnya yang menarik dan sarat akan pesan moral, banyak video animasi yang mengadaptasi kisah ini. Video-video tersebut umumnya digunakan sebagai media pembelajaran untuk anak-anak.

Tujuannya adalah agar anak-anak semakin mudah mencerna maksud atau inti cerita dari dongeng ini. Kamu dapat menemukan videonya di Youtube.

2. Merupakan Puspa Bangsa Indonesia

Sebenarnya, melati tak hanya berwarna putih. Ada juga yang warnanya kuning dan merah muda. Hanya saja, yang populer di Indonesia memang yang warna putih.

Saking indah dan populernya, bunga ini menjadi salah satu satu dari tiga bunga Nasional Indonesia, yakni sebagai “Puspa Bangsa”. Kenapa melati putih disebut sebagai Puspa Bangsa?

Sebab, bunga ini dianggap melambangkan masyarakat Indonesia yang sederhana dan elok budi pekertinya. Selain Indonesia, Filipina juga menganggap melati sebagai bunga nasional.

3. Memiliki Beragam Manfaat

Sebenarnya, tak hanya indah saja, bunga ini layak mendapatkan predikat Puspa Bangsa karena memiliki banyak manfaat bagi kehidupan makhluk hidup. Bahkan, sebelum bunganya mekar pun melati sudah bermanfaat bagi manusia.

Di berbagai suku bangsa Indonesia, terutama Jawa, bunga yang belum sepenuhnya mekar ini cukup penting dalam upacara pernikahat adat Jawa. Kuncup bunganya dipetik dan dikumpulkan untuk dirangkai menjadi roncean yang biasanya menjadi hiasan di kepala pengantin wanita dan keris penganti laki-laki.

Selain untuk pernikahan adat, bunga ini juga memiliki banyak kegunaan lainnya, seperti untuk parfum, teh, bahan kecantikan, dan bahkan untuk pengobatan berbagai penyakit.

Baca juga:Legenda Rangkayo Hitam dan Ulasan Lengkapnya, Kisah Seorang Raja yang Memperjuangkan Kesejahteraan Kerajaan Jambi

Bagikan Cerita Dongeng Bunga Melati yang Baik Hati Ke Teman-Temanmu

Demikianlah artikel yang mengulik cerita Bunga Melati yang Baik Hati beserta ulasan singkatnya. Kamu suka dengan kisahnya? Kalau suka, jangan ragu tuk membagikan kisahnya ke teman-temanmu.

Kalau butuh contoh dongeng lainnya, langsung saja kepoin kanal Ruang Pena di Poskata.com. Ada cerita rakyat Tangkuban Perahu, dongeng Semut dan Merpati, legenda Kotabumi, dan masi banyak lagi. Selamat membaca!