Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Hotel Oranye di Surabaya tahun 1911.

Show

Insiden Hotel Yamato adalah peristiwa perobekan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru) menjadi bendera Indonesia (Merah-Putih) di Hotel Yamato Surabaya (sekarang Hotel Majapahit Surabaya) pada tanggal 18 September 1945 yang didahului oleh gagalnya perundingan sela Sudirman (residen Surabaya) dan Mr. W.V.Ch Ploegman sebagai menurunkan bendera Belanda.

Kronologi peristiwa

Gerakan pengibaran bendera Indonesia

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Pengibaran bendera Indonesia sesudah bendera belanda sukses disobek warna birunya di hotel Yamato

Sesudah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan dikeluarkannya maklumat pemerintahan Soekarno tanggal 31 Agustus 1945 yang menetapkan bahwa mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Merah Putih dikibarkan terus di seluruh wilayah Indonesia, gerakan pengibaran bendera tersebut makin lebih lapang ke segenap pelosok kota Surabaya.

Di berbagai tempat strategis dan tempat-tempat lainnya bendera Indonesia dikibarkan. Sela lain di teras atas Gedung Kantor Karesidenan (kantor Syucokan, gedung Gubernuran sekarang, Jalan Pahlawan) yang terletak di muka gedung Kempeitai (sekarang Tugu Pahlawan), di atas Gedung Internatio, disusul barisan pemuda dari segala penjuru Surabaya yang membawa bendera Indonesia datang ke Tambaksari (lapangan Stadion Gelora 10 November) sebagai menghadiri rapat raksasa yang diselenggarakan oleh Barisan Pemuda Surabaya.

Ketika rapat tersebut lapangan Tambaksari penuh lambaian bendera merah putih didampingi pekik 'Merdeka' yang diteriakkan massa. Pihak Kempeitai sudah melarang dipersiapkannya rapat tersebut tak dapat menghentikan dan menghentikan massa rakyat Surabaya tersebut. Klimaks gerakan pengibaran bendera di Surabaya akhir terjadi pada insiden perobekan bendera di Yamato Hoteru / Hotel Yamato atau Oranje Hotel (sekarang bernama Hotel Majapahit) di Jl. Tunjungan no. 65 Surabaya.

Kedatangan tentara Inggris dan Belanda dalam AFNEI

Awal mulanya Jepang dan Indo-Belanda yang sudah keluar dari interniran menyusun suatu organisasi, Komite Kontak Sosial, yang mendapat bantuan penuh dari Jepang. Terbentuknya komite ini disponsori oleh Palang Merah Internasional (Intercross). Namun, berlindung dibalik Intercross mereka melaksanakan kegiatan politik. Mereka mencoba mengambil alih gudang-gudang dan beberapa tempat sudah mereka duduki, seperti Hotel Yamato. Pada 18 September 1945, datanglah di Surabaya (Gunungsari) opsir-opsir Sekutu dan Belanda dari AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) bersama-sama dengan rombongan Intercross dari Jakarta.

Rombongan Sekutu tersebut oleh administrasi Jepang di Surabaya ditempatkan di Hotel Yamato, Jl Tunjungan 65, sedangkan rombongan Intercross di Gedung Setan, Jl Tunjungan 80 Surabaya, tanpa seijin Pemerintah Karesidenan Surabaya. Dan semenjak itu Hotel Yamato menjadi markas RAPWI (Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Internees: Bantuan Rehabilitasi sebagai Tawanan Perang dan Interniran).

Pengibaran bendera Belanda

Sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan Mr. W.V.Ch Ploegman pada malam hari tanggal 19 September 1945, akuratnya pukul 21.00, mengibarkan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru), tanpa persetujuan Pemerintah RI Kawasan Surabaya, di tiang pada tingkat teratas Hotel Yamato, sisi sebelah utara. Keesokan harinya para pemuda Surabaya melihatnya dan menjadi marah karena mereka menganggap Belanda sudah menghina kedaulatan Indonesia, ingin mengembalikan kekuasan kembali di Indonesia, dan melecehkan gerakan pengibaran bendera Merah Putih yang sedang berlanjut di Surabaya.

Kabar tersebut tersebar cepat di seluruh kota Surabaya, dan Jl. Tunjungan dalam tempo singkat dibanjiri oleh massa yang marah. Massa terus mengalir sampai memadati halaman hotel serta halaman gedung yang berdampingan penuh massa yang diwarnai amarah. Di sisi perkiraan balik halaman hotel, beberapa tentara Jepang bersiap-siap sebagai mengendalikan situasi tak stabil tersebut.

Gagalnya perundingan Sudirman dan Ploegman

Tak lama sesudah mengumpulnya massa tersebut, Residen Sudirman, pejuang dan diplomat yang ketika itu menjabat sebagai Wakil Residen (Fuku Syuco Gunseikan) yang sedang diakui pemerintah Dai Nippon Surabaya Syu, sekaligus sebagai Residen Kawasan Surabaya Pemerintah RI, datang melewati kerumunan massa lalu masuk ke hotel Yamato dikawal Sidik dan Hariyono. Sebagai perwakilan RI dia berunding dengan Mr. Ploegman dan kawan-kawannya dan meminta agar bendera Belanda segera diturunkan dari gedung Hotel Yamato. Dalam perundingan ini Ploegman menolak sebagai menurunkan bendera Belanda dan menolak sebagai mengakui kedaulatan Indonesia. Perundingan berlanjut memanas, Ploegman mengeluarkan pistol, dan terjadilah perkelahian dalam ruang perundingan. Ploegman tewas dicekik oleh Sidik, yang akhir juga tewas oleh tentara Belanda yang bersiap-siap dan mendengar letusan pistol Ploegman, sementara Sudirman dan Hariyono melarikan diri ke luar Hotel Yamato.

Perobekan bendera Belanda

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Hotel Majapahit Surabaya yang sekarang diurus oleh Mandarin Oriental.

Di luar hotel, para pemuda yang mengetahui berantakannya perundingan tersebut langsung mendobrak masuk ke Hotel Yamato dan terjadilah perkelahian di lobi hotel. Beberapa pemuda berebut naik ke atas hotel sebagai menurunkan bendera Belanda. Hariyono yang semula bersama Sudirman kembali ke dalam hotel dan terlibat dalam pemanjatan tiang bendera dan bersama Kusno Wibowo sukses menurunkan bendera Belanda, merobek anggota birunya, dan mengereknya ke puncak tiang kembali. Peristiwa ini disambut oleh massa di bawah hotel dengan pekik 'Merdeka' berulang kali.

Peran peristiwa dalam Perang Kemerdekaan Indonesia

Sesudah insiden di Hotel Yamato tersebut, pada tanggal 27 Oktober 1945 meletuslah pertempuran pertama sela Indonesia melawan tentara AFNEI. Serangan-serangan kecil itu ternyata dikemudian hari berubah menjadi agresi umum yang memakan banyak korban patut di militer Indonesia dan Inggris maupun sipil di pihak Indonesia. Akhir-akhirnya Jenderal D.C. Hawthorn meminta bantuan Presiden Sukarno sebagai meredakan situasi dan menyelenggarakan gencatan senjata. Gencatan senjata tersebut gagal dan ditambah dengan matinya Brigadir Jenderal Mallaby, ada dampak pada dikeluarkannya ultimatum 10 November oleh pihak Inggris dan terjadinya Pertempuran 10 November yang paling agung dan terberat dalam sejarah Perang Kemerdekaan Indonesia dan diputuskan menjadi Hari Pahlawan.

Lihat pula

  • Peristiwa 10 November
  • Bendera Indonesia
  • Bendera Belanda

Tautan luar


edunitas.com


Page 2

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Hotel Oranye di Surabaya tahun 1911.

Insiden Hotel Yamato adalah peristiwa perobekan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru) menjadi bendera Indonesia (Merah-Putih) di Hotel Yamato Surabaya (sekarang Hotel Majapahit Surabaya) pada tanggal 18 September 1945 yang didahului oleh gagalnya perundingan sela Sudirman (residen Surabaya) dan Mr. W.V.Ch Ploegman sebagai menurunkan bendera Belanda.

Kronologi peristiwa

Gerakan pengibaran bendera Indonesia

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Pengibaran bendera Indonesia sesudah bendera belanda sukses disobek warna birunya di hotel Yamato

Sesudah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan dikeluarkannya maklumat pemerintahan Soekarno tanggal 31 Agustus 1945 yang menetapkan bahwa mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Merah Putih dikibarkan terus di seluruh wilayah Indonesia, gerakan pengibaran bendera tersebut makin lebih lapang ke segenap pelosok kota Surabaya.

Di berbagai tempat strategis dan tempat-tempat lainnya bendera Indonesia dikibarkan. Sela lain di teras atas Gedung Kantor Karesidenan (kantor Syucokan, gedung Gubernuran sekarang, Jalan Pahlawan) yang terletak di muka gedung Kempeitai (sekarang Tugu Pahlawan), di atas Gedung Internatio, disusul barisan pemuda dari segala penjuru Surabaya yang membawa bendera Indonesia datang ke Tambaksari (lapangan Stadion Gelora 10 November) sebagai menghadiri rapat raksasa yang diselenggarakan oleh Barisan Pemuda Surabaya.

Ketika rapat tersebut lapangan Tambaksari penuh lambaian bendera merah putih didampingi pekik 'Merdeka' yang diteriakkan massa. Pihak Kempeitai sudah melarang dipersiapkannya rapat tersebut tak dapat menghentikan dan menghentikan massa rakyat Surabaya tersebut. Klimaks gerakan pengibaran bendera di Surabaya akhir terjadi pada insiden perobekan bendera di Yamato Hoteru / Hotel Yamato atau Oranje Hotel (sekarang bernama Hotel Majapahit) di Jl. Tunjungan no. 65 Surabaya.

Kedatangan tentara Inggris dan Belanda dalam AFNEI

Awal mulanya Jepang dan Indo-Belanda yang sudah keluar dari interniran menyusun suatu organisasi, Komite Kontak Sosial, yang mendapat bantuan penuh dari Jepang. Terbentuknya komite ini disponsori oleh Palang Merah Internasional (Intercross). Namun, berlindung dibalik Intercross mereka melaksanakan kegiatan politik. Mereka mencoba mengambil alih gudang-gudang dan beberapa tempat sudah mereka duduki, seperti Hotel Yamato. Pada 18 September 1945, datanglah di Surabaya (Gunungsari) opsir-opsir Sekutu dan Belanda dari AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) bersama-sama dengan rombongan Intercross dari Jakarta.

Rombongan Sekutu tersebut oleh administrasi Jepang di Surabaya ditempatkan di Hotel Yamato, Jl Tunjungan 65, sedangkan rombongan Intercross di Gedung Setan, Jl Tunjungan 80 Surabaya, tanpa seijin Pemerintah Karesidenan Surabaya. Dan semenjak itu Hotel Yamato menjadi markas RAPWI (Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Internees: Bantuan Rehabilitasi sebagai Tawanan Perang dan Interniran).

Pengibaran bendera Belanda

Sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan Mr. W.V.Ch Ploegman pada malam hari tanggal 19 September 1945, akuratnya pukul 21.00, mengibarkan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru), tanpa persetujuan Pemerintah RI Kawasan Surabaya, di tiang pada tingkat teratas Hotel Yamato, sisi sebelah utara. Keesokan harinya para pemuda Surabaya melihatnya dan menjadi marah karena mereka menganggap Belanda sudah menghina kedaulatan Indonesia, ingin mengembalikan kekuasan kembali di Indonesia, dan melecehkan gerakan pengibaran bendera Merah Putih yang sedang berlanjut di Surabaya.

Kabar tersebut tersebar cepat di seluruh kota Surabaya, dan Jl. Tunjungan dalam tempo singkat dibanjiri oleh massa yang marah. Massa terus mengalir sampai memadati halaman hotel serta halaman gedung yang berdampingan penuh massa yang diwarnai amarah. Di sisi perkiraan balik halaman hotel, beberapa tentara Jepang bersiap-siap sebagai mengendalikan situasi tak stabil tersebut.

Gagalnya perundingan Sudirman dan Ploegman

Tak lama sesudah mengumpulnya massa tersebut, Residen Sudirman, pejuang dan diplomat yang ketika itu menjabat sebagai Wakil Residen (Fuku Syuco Gunseikan) yang sedang diakui pemerintah Dai Nippon Surabaya Syu, sekaligus sebagai Residen Kawasan Surabaya Pemerintah RI, datang melewati kerumunan massa lalu masuk ke hotel Yamato dikawal Sidik dan Hariyono. Sebagai perwakilan RI dia berunding dengan Mr. Ploegman dan kawan-kawannya dan meminta agar bendera Belanda segera diturunkan dari gedung Hotel Yamato. Dalam perundingan ini Ploegman menolak sebagai menurunkan bendera Belanda dan menolak sebagai mengakui kedaulatan Indonesia. Perundingan berlanjut memanas, Ploegman mengeluarkan pistol, dan terjadilah perkelahian dalam ruang perundingan. Ploegman tewas dicekik oleh Sidik, yang akhir juga tewas oleh tentara Belanda yang bersiap-siap dan mendengar letusan pistol Ploegman, sementara Sudirman dan Hariyono melarikan diri ke luar Hotel Yamato.

Perobekan bendera Belanda

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Hotel Majapahit Surabaya yang sekarang diurus oleh Mandarin Oriental.

Di luar hotel, para pemuda yang mengetahui berantakannya perundingan tersebut langsung mendobrak masuk ke Hotel Yamato dan terjadilah perkelahian di lobi hotel. Beberapa pemuda berebut naik ke atas hotel sebagai menurunkan bendera Belanda. Hariyono yang semula bersama Sudirman kembali ke dalam hotel dan terlibat dalam pemanjatan tiang bendera dan bersama Kusno Wibowo sukses menurunkan bendera Belanda, merobek anggota birunya, dan mengereknya ke puncak tiang kembali. Peristiwa ini disambut oleh massa di bawah hotel dengan pekik 'Merdeka' berulang kali.

Peran peristiwa dalam Perang Kemerdekaan Indonesia

Sesudah insiden di Hotel Yamato tersebut, pada tanggal 27 Oktober 1945 meletuslah pertempuran pertama sela Indonesia melawan tentara AFNEI. Serangan-serangan kecil itu ternyata dikemudian hari berubah menjadi agresi umum yang memakan banyak korban patut di militer Indonesia dan Inggris maupun sipil di pihak Indonesia. Akhir-akhirnya Jenderal D.C. Hawthorn meminta bantuan Presiden Sukarno sebagai meredakan situasi dan menyelenggarakan gencatan senjata. Gencatan senjata tersebut gagal dan ditambah dengan matinya Brigadir Jenderal Mallaby, ada dampak pada dikeluarkannya ultimatum 10 November oleh pihak Inggris dan terjadinya Pertempuran 10 November yang paling agung dan terberat dalam sejarah Perang Kemerdekaan Indonesia dan diputuskan menjadi Hari Pahlawan.

Lihat pula

  • Peristiwa 10 November
  • Bendera Indonesia
  • Bendera Belanda

Tautan luar


edunitas.com


Page 3

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Hotel Oranye di Surabaya tahun 1911.

Insiden Hotel Yamato adalah peristiwa perobekan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru) menjadi bendera Indonesia (Merah-Putih) di Hotel Yamato Surabaya (sekarang Hotel Majapahit Surabaya) pada tanggal 18 September 1945 yang didahului oleh gagalnya perundingan sela Sudirman (residen Surabaya) dan Mr. W.V.Ch Ploegman sebagai menurunkan bendera Belanda.

Kronologi peristiwa

Gerakan pengibaran bendera Indonesia

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Pengibaran bendera Indonesia sesudah bendera belanda sukses disobek warna birunya di hotel Yamato

Sesudah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan dikeluarkannya maklumat pemerintahan Soekarno tanggal 31 Agustus 1945 yang menetapkan bahwa mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Merah Putih dikibarkan terus di seluruh wilayah Indonesia, gerakan pengibaran bendera tersebut makin lebih lapang ke segenap pelosok kota Surabaya.

Di berbagai tempat strategis dan tempat-tempat lainnya bendera Indonesia dikibarkan. Sela lain di teras atas Gedung Kantor Karesidenan (kantor Syucokan, gedung Gubernuran sekarang, Jalan Pahlawan) yang terletak di muka gedung Kempeitai (sekarang Tugu Pahlawan), di atas Gedung Internatio, disusul barisan pemuda dari segala penjuru Surabaya yang membawa bendera Indonesia datang ke Tambaksari (lapangan Stadion Gelora 10 November) sebagai menghadiri rapat raksasa yang diselenggarakan oleh Barisan Pemuda Surabaya.

Ketika rapat tersebut lapangan Tambaksari penuh lambaian bendera merah putih didampingi pekik 'Merdeka' yang diteriakkan massa. Pihak Kempeitai sudah melarang dipersiapkannya rapat tersebut tak dapat menghentikan dan menghentikan massa rakyat Surabaya tersebut. Klimaks gerakan pengibaran bendera di Surabaya akhir terjadi pada insiden perobekan bendera di Yamato Hoteru / Hotel Yamato atau Oranje Hotel (sekarang bernama Hotel Majapahit) di Jl. Tunjungan no. 65 Surabaya.

Kedatangan tentara Inggris dan Belanda dalam AFNEI

Awal mulanya Jepang dan Indo-Belanda yang sudah keluar dari interniran menyusun suatu organisasi, Komite Kontak Sosial, yang mendapat bantuan penuh dari Jepang. Terbentuknya komite ini disponsori oleh Palang Merah Internasional (Intercross). Namun, berlindung dibalik Intercross mereka melaksanakan kegiatan politik. Mereka mencoba mengambil alih gudang-gudang dan beberapa tempat sudah mereka duduki, seperti Hotel Yamato. Pada 18 September 1945, datanglah di Surabaya (Gunungsari) opsir-opsir Sekutu dan Belanda dari AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) bersama-sama dengan rombongan Intercross dari Jakarta.

Rombongan Sekutu tersebut oleh administrasi Jepang di Surabaya ditempatkan di Hotel Yamato, Jl Tunjungan 65, sedangkan rombongan Intercross di Gedung Setan, Jl Tunjungan 80 Surabaya, tanpa seijin Pemerintah Karesidenan Surabaya. Dan semenjak itu Hotel Yamato menjadi markas RAPWI (Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Internees: Bantuan Rehabilitasi sebagai Tawanan Perang dan Interniran).

Pengibaran bendera Belanda

Sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan Mr. W.V.Ch Ploegman pada malam hari tanggal 19 September 1945, akuratnya pukul 21.00, mengibarkan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru), tanpa persetujuan Pemerintah RI Kawasan Surabaya, di tiang pada tingkat teratas Hotel Yamato, sisi sebelah utara. Keesokan harinya para pemuda Surabaya melihatnya dan menjadi marah karena mereka menganggap Belanda sudah menghina kedaulatan Indonesia, ingin mengembalikan kekuasan kembali di Indonesia, dan melecehkan gerakan pengibaran bendera Merah Putih yang sedang berlanjut di Surabaya.

Kabar tersebut tersebar cepat di seluruh kota Surabaya, dan Jl. Tunjungan dalam tempo singkat dibanjiri oleh massa yang marah. Massa terus mengalir sampai memadati halaman hotel serta halaman gedung yang berdampingan penuh massa yang diwarnai amarah. Di sisi perkiraan balik halaman hotel, beberapa tentara Jepang bersiap-siap sebagai mengendalikan situasi tak stabil tersebut.

Gagalnya perundingan Sudirman dan Ploegman

Tak lama sesudah mengumpulnya massa tersebut, Residen Sudirman, pejuang dan diplomat yang ketika itu menjabat sebagai Wakil Residen (Fuku Syuco Gunseikan) yang sedang diakui pemerintah Dai Nippon Surabaya Syu, sekaligus sebagai Residen Kawasan Surabaya Pemerintah RI, datang melewati kerumunan massa lalu masuk ke hotel Yamato dikawal Sidik dan Hariyono. Sebagai perwakilan RI dia berunding dengan Mr. Ploegman dan kawan-kawannya dan meminta agar bendera Belanda segera diturunkan dari gedung Hotel Yamato. Dalam perundingan ini Ploegman menolak sebagai menurunkan bendera Belanda dan menolak sebagai mengakui kedaulatan Indonesia. Perundingan berlanjut memanas, Ploegman mengeluarkan pistol, dan terjadilah perkelahian dalam ruang perundingan. Ploegman tewas dicekik oleh Sidik, yang akhir juga tewas oleh tentara Belanda yang bersiap-siap dan mendengar letusan pistol Ploegman, sementara Sudirman dan Hariyono melarikan diri ke luar Hotel Yamato.

Perobekan bendera Belanda

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Hotel Majapahit Surabaya yang sekarang diurus oleh Mandarin Oriental.

Di luar hotel, para pemuda yang mengetahui berantakannya perundingan tersebut langsung mendobrak masuk ke Hotel Yamato dan terjadilah perkelahian di lobi hotel. Beberapa pemuda berebut naik ke atas hotel sebagai menurunkan bendera Belanda. Hariyono yang semula bersama Sudirman kembali ke dalam hotel dan terlibat dalam pemanjatan tiang bendera dan bersama Kusno Wibowo sukses menurunkan bendera Belanda, merobek anggota birunya, dan mengereknya ke puncak tiang kembali. Peristiwa ini disambut oleh massa di bawah hotel dengan pekik 'Merdeka' berulang kali.

Peran peristiwa dalam Perang Kemerdekaan Indonesia

Sesudah insiden di Hotel Yamato tersebut, pada tanggal 27 Oktober 1945 meletuslah pertempuran pertama sela Indonesia melawan tentara AFNEI. Serangan-serangan kecil itu ternyata dikemudian hari berubah menjadi agresi umum yang memakan banyak korban patut di militer Indonesia dan Inggris maupun sipil di pihak Indonesia. Akhir-akhirnya Jenderal D.C. Hawthorn meminta bantuan Presiden Sukarno sebagai meredakan situasi dan menyelenggarakan gencatan senjata. Gencatan senjata tersebut gagal dan ditambah dengan matinya Brigadir Jenderal Mallaby, ada dampak pada dikeluarkannya ultimatum 10 November oleh pihak Inggris dan terjadinya Pertempuran 10 November yang paling agung dan terberat dalam sejarah Perang Kemerdekaan Indonesia dan diputuskan menjadi Hari Pahlawan.

Lihat pula

  • Peristiwa 10 November
  • Bendera Indonesia
  • Bendera Belanda

Tautan luar


edunitas.com


Page 4

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Hotel Oranye di Surabaya tahun 1911.

Insiden Hotel Yamato adalah peristiwa perobekan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru) menjadi bendera Indonesia (Merah-Putih) di Hotel Yamato Surabaya (sekarang Hotel Majapahit Surabaya) pada tanggal 18 September 1945 yang didahului oleh gagalnya perundingan sela Sudirman (residen Surabaya) dan Mr. W.V.Ch Ploegman sebagai menurunkan bendera Belanda.

Kronologi peristiwa

Gerakan pengibaran bendera Indonesia

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Pengibaran bendera Indonesia sesudah bendera belanda sukses disobek warna birunya di hotel Yamato

Sesudah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan dikeluarkannya maklumat pemerintahan Soekarno tanggal 31 Agustus 1945 yang menetapkan bahwa mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Merah Putih dikibarkan terus di seluruh wilayah Indonesia, gerakan pengibaran bendera tersebut makin lebih lapang ke segenap pelosok kota Surabaya.

Di berbagai tempat strategis dan tempat-tempat lainnya bendera Indonesia dikibarkan. Sela lain di teras atas Gedung Kantor Karesidenan (kantor Syucokan, gedung Gubernuran sekarang, Jalan Pahlawan) yang terletak di muka gedung Kempeitai (sekarang Tugu Pahlawan), di atas Gedung Internatio, disusul barisan pemuda dari segala penjuru Surabaya yang membawa bendera Indonesia datang ke Tambaksari (lapangan Stadion Gelora 10 November) sebagai menghadiri rapat raksasa yang diselenggarakan oleh Barisan Pemuda Surabaya.

Ketika rapat tersebut lapangan Tambaksari penuh lambaian bendera merah putih didampingi pekik 'Merdeka' yang diteriakkan massa. Pihak Kempeitai sudah melarang dipersiapkannya rapat tersebut tak dapat menghentikan dan menghentikan massa rakyat Surabaya tersebut. Klimaks gerakan pengibaran bendera di Surabaya akhir terjadi pada insiden perobekan bendera di Yamato Hoteru / Hotel Yamato atau Oranje Hotel (sekarang bernama Hotel Majapahit) di Jl. Tunjungan no. 65 Surabaya.

Kedatangan tentara Inggris dan Belanda dalam AFNEI

Awal mulanya Jepang dan Indo-Belanda yang sudah keluar dari interniran menyusun suatu organisasi, Komite Kontak Sosial, yang mendapat bantuan penuh dari Jepang. Terbentuknya komite ini disponsori oleh Palang Merah Internasional (Intercross). Namun, berlindung dibalik Intercross mereka melaksanakan kegiatan politik. Mereka mencoba mengambil alih gudang-gudang dan beberapa tempat sudah mereka duduki, seperti Hotel Yamato. Pada 18 September 1945, datanglah di Surabaya (Gunungsari) opsir-opsir Sekutu dan Belanda dari AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) bersama-sama dengan rombongan Intercross dari Jakarta.

Rombongan Sekutu tersebut oleh administrasi Jepang di Surabaya ditempatkan di Hotel Yamato, Jl Tunjungan 65, sedangkan rombongan Intercross di Gedung Setan, Jl Tunjungan 80 Surabaya, tanpa seijin Pemerintah Karesidenan Surabaya. Dan semenjak itu Hotel Yamato menjadi markas RAPWI (Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Internees: Bantuan Rehabilitasi sebagai Tawanan Perang dan Interniran).

Pengibaran bendera Belanda

Sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan Mr. W.V.Ch Ploegman pada malam hari tanggal 19 September 1945, akuratnya pukul 21.00, mengibarkan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru), tanpa persetujuan Pemerintah RI Kawasan Surabaya, di tiang pada tingkat teratas Hotel Yamato, sisi sebelah utara. Keesokan harinya para pemuda Surabaya melihatnya dan menjadi marah karena mereka menganggap Belanda sudah menghina kedaulatan Indonesia, ingin mengembalikan kekuasan kembali di Indonesia, dan melecehkan gerakan pengibaran bendera Merah Putih yang sedang berlanjut di Surabaya.

Kabar tersebut tersebar cepat di seluruh kota Surabaya, dan Jl. Tunjungan dalam tempo singkat dibanjiri oleh massa yang marah. Massa terus mengalir sampai memadati halaman hotel serta halaman gedung yang berdampingan penuh massa yang diwarnai amarah. Di sisi perkiraan balik halaman hotel, beberapa tentara Jepang bersiap-siap sebagai mengendalikan situasi tak stabil tersebut.

Gagalnya perundingan Sudirman dan Ploegman

Tak lama sesudah mengumpulnya massa tersebut, Residen Sudirman, pejuang dan diplomat yang ketika itu menjabat sebagai Wakil Residen (Fuku Syuco Gunseikan) yang sedang diakui pemerintah Dai Nippon Surabaya Syu, sekaligus sebagai Residen Kawasan Surabaya Pemerintah RI, datang melewati kerumunan massa lalu masuk ke hotel Yamato dikawal Sidik dan Hariyono. Sebagai perwakilan RI dia berunding dengan Mr. Ploegman dan kawan-kawannya dan meminta agar bendera Belanda segera diturunkan dari gedung Hotel Yamato. Dalam perundingan ini Ploegman menolak sebagai menurunkan bendera Belanda dan menolak sebagai mengakui kedaulatan Indonesia. Perundingan berlanjut memanas, Ploegman mengeluarkan pistol, dan terjadilah perkelahian dalam ruang perundingan. Ploegman tewas dicekik oleh Sidik, yang akhir juga tewas oleh tentara Belanda yang bersiap-siap dan mendengar letusan pistol Ploegman, sementara Sudirman dan Hariyono melarikan diri ke luar Hotel Yamato.

Perobekan bendera Belanda

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Hotel Majapahit Surabaya yang sekarang diurus oleh Mandarin Oriental.

Di luar hotel, para pemuda yang mengetahui berantakannya perundingan tersebut langsung mendobrak masuk ke Hotel Yamato dan terjadilah perkelahian di lobi hotel. Beberapa pemuda berebut naik ke atas hotel sebagai menurunkan bendera Belanda. Hariyono yang semula bersama Sudirman kembali ke dalam hotel dan terlibat dalam pemanjatan tiang bendera dan bersama Kusno Wibowo sukses menurunkan bendera Belanda, merobek anggota birunya, dan mengereknya ke puncak tiang kembali. Peristiwa ini disambut oleh massa di bawah hotel dengan pekik 'Merdeka' berulang kali.

Peran peristiwa dalam Perang Kemerdekaan Indonesia

Sesudah insiden di Hotel Yamato tersebut, pada tanggal 27 Oktober 1945 meletuslah pertempuran pertama sela Indonesia melawan tentara AFNEI. Serangan-serangan kecil itu ternyata dikemudian hari berubah menjadi agresi umum yang memakan banyak korban patut di militer Indonesia dan Inggris maupun sipil di pihak Indonesia. Akhir-akhirnya Jenderal D.C. Hawthorn meminta bantuan Presiden Sukarno sebagai meredakan situasi dan menyelenggarakan gencatan senjata. Gencatan senjata tersebut gagal dan ditambah dengan matinya Brigadir Jenderal Mallaby, ada dampak pada dikeluarkannya ultimatum 10 November oleh pihak Inggris dan terjadinya Pertempuran 10 November yang paling agung dan terberat dalam sejarah Perang Kemerdekaan Indonesia dan diputuskan menjadi Hari Pahlawan.

Lihat pula

  • Peristiwa 10 November
  • Bendera Indonesia
  • Bendera Belanda

Tautan luar


edunitas.com


Page 5

Selamat datang di
Portal
Anime dan Manga
Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi
Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi
Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi
Apa itu "anime" dan "manga"?

Anime(アニメ) adalah animasi khas Jepang, yang biasanya dicirikan menempuh gambar-gambar berwarna-warni yang mempertunjukkan tokoh-tokoh dalam beragam jenis lokasi dan kisah, yang ditujukan pada beragam jenis penonton. Kata anime merupakan bahasa serapan dari bahasa Inggris "Animation" dan dikatakan sebagai "Anime-shon". Anime dipengaruhi gaya gambar manga, komik khas Jepang. Sekarang anime sudah sangat dijadikan bertambah sempurna bila dibandingkan dengan anime zaman dulu, dengan grafik yang sudah dijadikan bertambah sempurna mencapai alur kisah yang bertambah menarik dan seru. (baca bertambah lanjut...)

Manga (漫画)merupakan kata komik dalam bahasa Jepang; di luar Jepang, kata tersebut digunakan khusus untuk membicarakan tentang komik Jepang. Perbedaan mendasar selang sebutan manga dan komik adalah pembedaan pengelompokan, di mana manga bertambah terfokus untuk komik-komik Jepang (kadang juga termasuk Asia), dan komik bertambah untuk komik-komik buatan Eropa/negara-negara Barat. Rata-rata mangaka (penulis manga) di Jepang memakai gaya sederhana dalam menggambar manga. Tetapi, hampir semua gambar latar balik manga digambar serealistis mungkin, meski gambar wataknya benar-benar sederhana. (baca bertambah lanjut...)

Artikel pilihan

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Doraemon (ドラえもん) adalah sebuah manga populer yang dikarang Fujiko F. Fujio (藤子・F・不二雄) sejak tahun 1970 dan bercerita tentang kehidupan seorang anak pemalas kelas 4 SD yang bernama Nobi Nobita (野比のび太) yang didatangi oleh sebuah robot kucing bernama Doraemon yang datang dari masa zaman ke-22. Dia dikirim untuk membantu Nobita supaya keturunan Nobita bisa menikmati keberhasilannya daripada harus menderita dari utang finansial — yang akan terjadi di masa hadapan — yang dikarenakan karena kebodohan Nobita. Nobita, sesudah gagal dalam ulangan sekolahnya atau sesudah diganggu oleh Giant dan Suneo, akan selalu mendatangi Doraemon untuk pertolongannya. Doraemon berikutnya biasanya akan membantu Nobita dengan memakai peralatan-peralatan canggih dari kantong anehnya; peralatan yang sering digunakan misalnya "baling-baling bambu" dan "Pintu ke Mana Saja". Sering kali, Nobita berbuat terlalu jauh dalam memakai peralatannya dan malah terjerumus ke dalam persoalan yang bertambah luhur.

Selengkapnya...

Gambar pilihan

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Gambar seorang watak anime yang bernama "Mahuri", gambar ini mengkombinasikan elemen desain Mahoro dari Mahoromatic dan Haruhi dari Haruhi Suzumiya.

(Ukuran asli: 2.500 × 3.535 piksel; 2,34 MB.)

Tahukah anda?

Watak pilihan

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Naruto Uzumaki adalah nama seorang tokoh fiksi dari serial anime dan manga Naruto. Naruto merupakan tokoh utama dalam serial ini. Naruto mampu artiannya "Badai Guntur", dan Naruto juga mampu artiannya potongan stik kamaboko dengan bentuk pusaran cairan di tengah yang biasanya berada di mie ramen (makanan favorit naruto). Orang Jepang biasa menyebut itu sebagai singkatan dari iklan (@). Nama "Uzumaki" sendiri ialah "pusaran" atau "spiral" sederhana (渦巻), sedangkan "Uzumaki" sendiri artiannya pusaran atau spiral tiga dimensi, seperti pusaran cairan atau pusat pusaran.

Selengkapnya...

Mangaka pilihan

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Hayao Miyazaki (宮崎 駿, Miyazaki Hayao?, lahir pada 5 Januari 1941 di Tokyo) adalah seorang sutradara film animasi dan mangaka asal Jepang. Dia adalah salah seorang pendiri studio animasi Studio Ghibli. Film-film animasi tersukses Miyazaki selang lain Princess Mononoke dan Spirited Away. Film-film karyanya banyak memakai tema hubungan manusia dengan dunia dan teknologi, serta sulitnya menjaga etika perdamaian. Protagonis dalam film-filmnya seringkali adalah perempuan atau wanita muda yang berpendirian kuat dan mandiri; musuhnya, di lain pihak, umumnya adalah tokoh yang ambigu dari sisi moral serta memiliki sifat-sifat yang sama berat pula. Beberapa tokoh yang memiliki pengaruh pada karya Miyazaki termasuk Ursula K. Le Guin, Lewis Carroll, Diana Wynne Jones dan Jean Giraud (Moebius).

Selengkapnya...

Daftar pilihan

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi
Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi
Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi
Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Daftar watak dalam serial anime dan manga Nube: Guru pakar roh, membahas profil fiktif para staf sekolah, murid SD Dōmori, siluman dan makhluk supranatural yang ditampilkan dalam kisah tersebut, yang diciptakan dan dikembangkan oleh penulis dan mangaka Jepang adalah Shou Makura dan Takeshi Okano. Dalam daftar tersebut, profil para watak tidak disusun secara alfabet, namun menurut perannya dalam kisah tersebut. Profil disusun mulai dari peran utama hingga figuran.

Selengkapnya...

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Kutipan pilihan

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Seorang detektif yang telah menangkap pelaku dengan hipotesanya tetapi membiarkan sang pelaku bunuh diri, sama saja dengan pembunuh

—Conan Edogawa dalam Detektif Conan

Mati mampu kapan saja!! Tapi... mendapat hal-hal baru... cuma mampu dirasakan waktu sedang hidup!!

—Hachibe Maeda dalam Love & Collage

Kalian hanya hidup satu kali! Kalian tidak perlu memilih jalan kehidupan yang sulit. Kalian bisa menjalani hidup sekehendak kalian, dan mati dengan cara yang kalian inginkan... Hanya saja... Apapun jalan yang kalian pilih... Jangan pernah lupa untuk melindungi orang yang paling berharga dalam hidup kalian!

—Hokage ketiga dalam Naruto

Takdir setiap manusia memang telah ditetapkan sejak mereka lahir, tetapi dengan kerja keras kita bisa mengalahkan takdir!!!

—Naruto Uzumaki dalam Naruto

Semuanya sedang mungkin bila belum 0%!!!

—Yoichi Hiruma dalam Eyeshield 21

Daftar anime dan manga


edunitas.com


Page 6

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Selamat datang di
Portal Anime dan Manga

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Apa itu "anime" dan "manga"?

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Anime(アニメ) adalah animasi khas Jepang, yang biasanya dicirikan menempuh gambar-gambar berwarna-warni yang mempertunjukkan tokoh-tokoh dalam berbagai jenis lokasi dan kisah, yang ditujukan pada beragam jenis penonton. Kata anime merupakan bahasa serapan dari bahasa Inggris "Animation" dan dikatakan sebagai "Anime-shon". Anime dipengaruhi gaya gambar manga, komik khas Jepang. Sekarang anime sudah sangat dijadikan bertambah sempurna jika dibandingkan dengan anime zaman dulu, dengan grafik yang sudah dijadikan bertambah sempurna hingga alur kisah yang bertambah menarik dan seru. (baca bertambah lanjut...)

Manga (漫画)merupakan kata komik dalam bahasa Jepang; di luar Jepang, kata tersebut digunakan khusus untuk membicarakan tentang komik Jepang. Perbedaan mendasar selang sebutan manga dan komik adalah pembedaan pengelompokan, di mana manga bertambah terfokus kepada komik-komik Jepang (kadang juga termasuk Asia), dan komik bertambah kepada komik-komik buatan Eropa/negara-negara Barat. Rata-rata mangaka (penulis manga) di Jepang menggunakan gaya sederhana dalam menggambar manga. Tetapi, hampir semua gambar latar balik manga digambar serealistis mungkin, meski gambar wataknya benar-benar sederhana. (baca bertambah lanjut...)

Artikel pilihan

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Doraemon (ドラえもん) adalah sebuah manga populer yang dikarang Fujiko F. Fujio (藤子・F・不二雄) sejak tahun 1970 dan bercerita tentang kehidupan seorang anak pemalas kelas 4 SD yang bernama Nobi Nobita (野比のび太) yang didatangi oleh sebuah robot kucing bernama Doraemon yang datang dari masa zaman ke-22. Dia dikirim untuk membantu Nobita supaya keturunan Nobita bisa menikmati keberhasilannya daripada harus menderita dari utang finansial — yang akan terjadi di masa hadapan — yang disebabkan karena kebodohan Nobita. Nobita, sesudah gagal dalam ulangan sekolahnya atau sesudah diganggu oleh Giant dan Suneo, akan selalu mendatangi Doraemon untuk pertolongannya. Doraemon kesudahan biasanya akan membantu Nobita dengan menggunakan peralatan-peralatan canggih dari kantong anehnya; peralatan yang sering digunakan misalnya "baling-baling bambu" dan "Pintu ke Mana Saja". Sering kali, Nobita berbuat terlalu jauh dalam menggunakan peralatannya dan malah terjerumus ke dalam persoalan yang bertambah luhur.

Selengkapnya...

Gambar pilihan

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Gambar seorang watak anime yang bernama "Mahuri", gambar ini mengkombinasikan elemen desain Mahoro dari Mahoromatic dan Haruhi dari Haruhi Suzumiya.
(Ukuran asli: 2.500 × 3.535 piksel; 2,34 MB.)

Tahukah anda?

Watak pilihan

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Naruto Uzumaki adalah nama seorang tokoh fiksi dari serial anime dan manga Naruto. Naruto merupakan tokoh utama dalam serial ini. Naruto mampu artiannya "Badai Guntur", dan Naruto juga mampu artiannya potongan stik kamaboko dengan bentuk pusaran cairan di tengah yang biasanya benar di mie ramen (makanan favorit naruto). Orang Jepang biasa menyebut itu sebagai singkatan dari iklan (@). Nama "Uzumaki" sendiri ialah "pusaran" atau "spiral" sederhana (渦巻), sedangkan "Uzumaki" sendiri artiannya pusaran atau spiral tiga dimensi, seperti pusaran cairan atau pusat pusaran.

Selengkapnya...

Mangaka pilihan

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Hayao Miyazaki (宮崎 駿, Miyazaki Hayao?, kelahiran pada 5 Januari 1941 di Tokyo) adalah seorang sutradara film animasi dan mangaka asal Jepang. Dia adalah salah seorang pendiri studio animasi Studio Ghibli. Film-film animasi tersukses Miyazaki selang lain Princess Mononoke dan Spirited Away. Film-film karyanya jumlah menggunakan tema hubungan manusia dengan dunia dan teknologi, serta sulitnya menjaga etika perdamaian. Protagonis dalam film-filmnya seringkali adalah perempuan atau wanita muda yang berpendirian kuat dan mandiri; musuhnya, di lain pihak, umumnya adalah tokoh yang ambigu dari sisi moral serta mempunyai sifat-sifat yang sama berat pula. Beberapa tokoh yang memiliki pengaruh pada karya Miyazaki termasuk Ursula K. Le Guin, Lewis Carroll, Diana Wynne Jones dan Jean Giraud (Moebius).

Selengkapnya...

Daftar pilihan

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi
Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi
Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi
Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Daftar watak dalam serial anime dan manga Nube: Guru pakar roh, membahas profil fiktif para staf sekolah, murid SD Dōmori, siluman dan makhluk supranatural yang ditampilkan dalam kisah tersebut, yang diciptakan dan dikembangkan oleh penulis dan mangaka Jepang yaitu Shou Makura dan Takeshi Okano. Dalam daftar tersebut, profil para watak tidak disusun secara alfabet, namun menurut perannya dalam kisah tersebut. Profil disusun mulai dari peran utama hingga figuran.

Selengkapnya...

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Kutipan pilihan

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Seorang detektif yang telah menangkap pelaku dengan hipotesanya tetapi membiarkan sang pelaku bunuh diri, sama saja dengan pembunuh

—Conan Edogawa dalam Detektif Conan

Mati mampu kapan saja!! Tapi... mendapat hal-hal baru... cuma mampu dirasakan waktu sedang hidup!!

—Hachibe Maeda dalam Love & Collage

Kalian hanya hidup satu kali! Kalian tidak perlu memilih jalan kehidupan yang sulit. Kalian bisa menjalani hidup sekehendak kalian, dan mati dengan cara yang kalian inginkan... Hanya saja... Apapun jalan yang kalian pilih... Jangan pernah di luar ingatan untuk melindungi orang yang paling berharga dalam hidup kalian!

—Hokage ketiga dalam Naruto

Takdir setiap manusia memang telah ditetapkan sejak mereka kelahiran, tetapi dengan kerja keras kita bisa mengalahkan takdir!!!

—Naruto Uzumaki dalam Naruto

Semuanya sedang mungkin jika belum 0%!!!

—Yoichi Hiruma dalam Eyeshield 21

Daftar anime dan manga

Portal di Ensiklopedia Dunia


edunitas.com


Page 7

 Portal Antarktika

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi
Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi
Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi
Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi
Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Antarktika merupakan benua yang meliputi Kutub Selatan Bumi. Tempat terdingin di muka bumi ini beberapa luhur tertutup es sepanjang tahun. Walaupun legenda dan spekulasi mengenai sebuah Terra Australis ("Tanah Selatan") sudah berada semenjak zaman kuno, penemuan benua yang pertama kali diterima umum terjadi pada 1820 dan pendaratan yang pertama tercatat tahun 1821. Namun demikian, peta yang dibuat Admiral Piri Reis tahun 1513 memuat sebuah benua selatan yang diduga kepada pantai Antarktika. Dengan luas 13.200.000 km², Antarktika merupakan benua terluas kelima setelah Eurasia, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan namun populasinya terkecil jauh di bawah yang lain (umumnya dihuni oleh para peneliti dan ilmuwan kepada batas waktu tertentu saja). Benua ini juga memiliki ketinggian tanah rata-rata tertinggi, kelembaban rata-rata terendah, dan suhu rata-rata terendah di selang seluruh benua di bumi. Antarktika merupakan zona bebas sama sekali, walaupun hingga ketika ini sedang berada beberapa negara di dunia yang mengajukan klaim kepemilikan wilayah di benua Antarktika tersebut. (Selengkapnya..... )

Klaim wilayah:  Argentina •  Australia •  Chili •  Perancis •  Selandia Baru •  Norwegia •  Britania Raya

Artikel Pilihan

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Antarktika Barat, atau Antarktika Kecil, satu dari dua daerah luhur Antarktika, merupakan anggota dari benua yang terletak di belahan barat termasuk Semenanjung Antarktika.

Kedudukan dan penjelasan

Terletak di sisi Pegunungan Transantarktika menghadap Samudera Pasifik, Antarktika Barat terdiri dari Semenanjung Antarktika dan pulau-pulau bebas pantai seperti Pulau Adelaide, Daratan Marie Byrd, Paparan Es Filchner-Ronne di Laut Weddell, dan Paparan Es Ross. Antarktika Barat terpisah dari daratan utama oleh cairan es Laut Ross dan Laut Weddell, dan membentuk semenanjung raksasa yang membentang dari Kutub Selatan hingga ujung selatan Amerika Selatan. Nama ini dipergunakan selama bertambah dari 90 tahun (Balch, 1902; Nordenskiöld, 1905), tetapi penggunaannya mulai jumlah digunakan pada Tahun Geofisika Internasional (1957-58) dan penjelajahan yang menyimpulkan bahwa Pegunungan Transantarktika berperan kepada pemisah daerah selang Antarktika Barat dan Antarktika Timur. Nama ini disetujui oleh Advisory Committee on Antarctic Names (US-ACAN) tahun 1962.

(Selengkapnya..... )

Gambar Pilihan

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Foto yang diambil ketika malam di Stasiun Kutub Selatan Admunsen-Scott. Cahaya hijau yang menjadi latar belakang merupakan Aurora australis.

Kredit: National Science Foundation (2005).

Topik


edunitas.com


Page 8

Portal Antarktika

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi
Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi
Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Antarktika merupakan benua yang meliputi Kutub Selatan Bumi. Tempat terdingin di muka bumi ini beberapa luhur tertutup es sepanjang tahun. Meskipun legenda dan spekulasi tentang sebuah Terra Australis ("Tanah Selatan") sudah berada sejak zaman kuno, penemuan benua yang pertama kali diterima umum terjadi pada 1820 dan pendaratan yang pertama tercatat tahun 1821. Namun demikian, peta yang dibuat Admiral Piri Reis tahun 1513 memuat sebuah benua selatan yang diduga sebagai pantai Antarktika. Dengan luas 13.200.000 km², Antarktika merupakan benua terluas kelima setelah Eurasia, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan namun populasinya terkecil jauh di bawah yang lain (umumnya dihuni oleh para peneliti dan ilmuwan bagi batas waktu tertentu saja). Benua ini juga memiliki ketinggian tanah rata-rata tertinggi, kelembaban rata-rata terendah, dan suhu rata-rata terendah di selang seluruh benua di bumi. Antarktika merupakan zona bebas sama sekali, walaupun hingga ketika ini sedang berada beberapa negara di dunia yang mengajukan klaim kepemilikan wilayah di benua Antarktika tersebut. (Selengkapnya..... )

Klaim wilayah: Argentina • Australia • Chili • Perancis • Selandia Baru • Norwegia • Britania Raya

Artikel Pilihan

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Antarktika Barat, atau Antarktika Kecil, satu dari dua daerah luhur Antarktika, merupakan anggota dari benua yang terletak di belahan barat termasuk Semenanjung Antarktika.

Letak dan penjelasan

Terletak di sisi Pegunungan Transantarktika menghadap Samudera Pasifik, Antarktika Barat terdiri dari Semenanjung Antarktika dan pulau-pulau bebas pantai seperti Pulau Adelaide, Daratan Marie Byrd, Paparan Es Filchner-Ronne di Laut Weddell, dan Paparan Es Ross. Antarktika Barat terpisah dari daratan utama oleh cairan es Laut Ross dan Laut Weddell, dan membentuk semenanjung raksasa yang membentang dari Kutub Selatan hingga ujung selatan Amerika Selatan. Nama ini dipergunakan selama bertambah dari 90 tahun (Balch, 1902; Nordenskiöld, 1905), tetapi penggunaannya mulai jumlah dipakai pada Tahun Geofisika Internasional (1957-58) dan penjelajahan yang menyimpulkan bahwa Pegunungan Transantarktika berperan sebagai pemisah daerah selang Antarktika Barat dan Antarktika Timur. Nama ini disetujui oleh Advisory Committee on Antarctic Names (US-ACAN) tahun 1962.

(Selengkapnya..... )

Gambar Pilihan

Peta

Pembagian wilayah
Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi
Topografi dan batimetri
Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi
Lapisan es
Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi


edunitas.com


Page 9

Portal Antarktika

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi
Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi
Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Antarktika merupakan benua yang meliputi Kutub Selatan Bumi. Tempat terdingin di muka bumi ini beberapa luhur tertutup es sepanjang tahun. Meskipun legenda dan spekulasi tentang sebuah Terra Australis ("Tanah Selatan") sudah berada sejak zaman kuno, penemuan benua yang pertama kali diterima umum terjadi pada 1820 dan pendaratan yang pertama tercatat tahun 1821. Namun demikian, peta yang dibuat Admiral Piri Reis tahun 1513 memuat sebuah benua selatan yang diduga sebagai pantai Antarktika. Dengan luas 13.200.000 km², Antarktika merupakan benua terluas kelima setelah Eurasia, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan namun populasinya terkecil jauh di bawah yang lain (umumnya dihuni oleh para peneliti dan ilmuwan bagi batas waktu tertentu saja). Benua ini juga memiliki ketinggian tanah rata-rata tertinggi, kelembaban rata-rata terendah, dan suhu rata-rata terendah di selang seluruh benua di bumi. Antarktika merupakan zona bebas sama sekali, walaupun hingga ketika ini sedang berada beberapa negara di dunia yang mengajukan klaim kepemilikan wilayah di benua Antarktika tersebut. (Selengkapnya..... )

Klaim wilayah: Argentina • Australia • Chili • Perancis • Selandia Baru • Norwegia • Britania Raya

Artikel Pilihan

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Antarktika Barat, atau Antarktika Kecil, satu dari dua daerah luhur Antarktika, merupakan anggota dari benua yang terletak di belahan barat termasuk Semenanjung Antarktika.

Letak dan penjelasan

Terletak di sisi Pegunungan Transantarktika menghadap Samudera Pasifik, Antarktika Barat terdiri dari Semenanjung Antarktika dan pulau-pulau bebas pantai seperti Pulau Adelaide, Daratan Marie Byrd, Paparan Es Filchner-Ronne di Laut Weddell, dan Paparan Es Ross. Antarktika Barat terpisah dari daratan utama oleh cairan es Laut Ross dan Laut Weddell, dan membentuk semenanjung raksasa yang membentang dari Kutub Selatan hingga ujung selatan Amerika Selatan. Nama ini dipergunakan selama bertambah dari 90 tahun (Balch, 1902; Nordenskiöld, 1905), tetapi penggunaannya mulai jumlah dipakai pada Tahun Geofisika Internasional (1957-58) dan penjelajahan yang menyimpulkan bahwa Pegunungan Transantarktika berperan sebagai pemisah daerah selang Antarktika Barat dan Antarktika Timur. Nama ini disetujui oleh Advisory Committee on Antarctic Names (US-ACAN) tahun 1962.

(Selengkapnya..... )

Gambar Pilihan

Peta

Pembagian wilayah
Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi
Topografi dan batimetri
Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi
Lapisan es
Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi


edunitas.com


Page 10

 Portal Antarktika

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi
Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi
Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi
Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi
Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Antarktika merupakan benua yang meliputi Kutub Selatan Bumi. Tempat terdingin di muka bumi ini beberapa luhur tertutup es sepanjang tahun. Walaupun legenda dan spekulasi mengenai sebuah Terra Australis ("Tanah Selatan") sudah berada semenjak zaman kuno, penemuan benua yang pertama kali diterima umum terjadi pada 1820 dan pendaratan yang pertama tercatat tahun 1821. Namun demikian, peta yang dibuat Admiral Piri Reis tahun 1513 memuat sebuah benua selatan yang diduga kepada pantai Antarktika. Dengan luas 13.200.000 km², Antarktika merupakan benua terluas kelima setelah Eurasia, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan namun populasinya terkecil jauh di bawah yang lain (umumnya dihuni oleh para peneliti dan ilmuwan kepada batas waktu tertentu saja). Benua ini juga memiliki ketinggian tanah rata-rata tertinggi, kelembaban rata-rata terendah, dan suhu rata-rata terendah di selang seluruh benua di bumi. Antarktika merupakan zona bebas sama sekali, walaupun hingga ketika ini sedang berada beberapa negara di dunia yang mengajukan klaim kepemilikan wilayah di benua Antarktika tersebut. (Selengkapnya..... )

Klaim wilayah:  Argentina •  Australia •  Chili •  Perancis •  Selandia Baru •  Norwegia •  Britania Raya

Artikel Pilihan

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Antarktika Barat, atau Antarktika Kecil, satu dari dua daerah luhur Antarktika, merupakan anggota dari benua yang terletak di belahan barat termasuk Semenanjung Antarktika.

Kedudukan dan penjelasan

Terletak di sisi Pegunungan Transantarktika menghadap Samudera Pasifik, Antarktika Barat terdiri dari Semenanjung Antarktika dan pulau-pulau bebas pantai seperti Pulau Adelaide, Daratan Marie Byrd, Paparan Es Filchner-Ronne di Laut Weddell, dan Paparan Es Ross. Antarktika Barat terpisah dari daratan utama oleh cairan es Laut Ross dan Laut Weddell, dan membentuk semenanjung raksasa yang membentang dari Kutub Selatan hingga ujung selatan Amerika Selatan. Nama ini dipergunakan selama bertambah dari 90 tahun (Balch, 1902; Nordenskiöld, 1905), tetapi penggunaannya mulai jumlah digunakan pada Tahun Geofisika Internasional (1957-58) dan penjelajahan yang menyimpulkan bahwa Pegunungan Transantarktika berperan kepada pemisah daerah selang Antarktika Barat dan Antarktika Timur. Nama ini disetujui oleh Advisory Committee on Antarctic Names (US-ACAN) tahun 1962.

(Selengkapnya..... )

Gambar Pilihan

Kapan Insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya itu terjadi

Foto yang diambil ketika malam di Stasiun Kutub Selatan Admunsen-Scott. Cahaya hijau yang menjadi latar belakang merupakan Aurora australis.

Kredit: National Science Foundation (2005).

Topik


edunitas.com


Page 11

[+] Linguistik komputasional


Page 12

[+] Linguistik komputasional


Page 13

Tags (tagged): portal, bahasa, unkris, bahasa dibentuk, dalam, suatu kalimat diskurs, mengkaji, klingon, dibuat oleh marc, okrand seorang, linguis, linguistik nama nama, menurut bahasa, peribahasa, peta, epentesis ergativus, eksposisi eksplosif, etimologi, elipsis, pusat ilmu, pengetahuan sirilik, yunani, abjad arab fenisia, ibrani jawi, pahlawi, program, kuliah pegawai, kelas, weekend, pusat, ilmu, pengetahuan, kelas eksekutif, ensiklopedi bahasa, indonesia, ensiklopedia


Page 14

Tags (tagged): portal, language, unkris, bahasa dibentuk, dalam, suatu kalimat diskurs, mengkaji, bahasa, klingon, dibuat oleh marc, okrand seorang, linguis, linguistik nama nama, menurut bahasa, peribahasa, peta, epentesis ergativus, eksposisi eksplosif, etimologi, elipsis, center of, studies sirilik, yunani, abjad arab fenisia, ibrani jawi, pahlawi, program, kuliah pegawai, kelas, weekend, center, of, studies, kelas eksekutif, indonesian encyclopedia, encyclopedia


Page 15

[+] Linguistik komputasional


Page 16

Tags (tagged): portal, biography, unkris, samudera, atlantik ia membuat, rekor lainnya, menulis, tahun 2 bulan, ia menjadi, master, fide termuda pada, usia, mencapai, tujuannya, menjejakkan kaki seorang, manusia bulan, daftar, politisi indonesia daftar, bupati daftar, gubernur, center of studies, tokoh menurut, kekayaan, orang terkaya dunia, menurut portal, program kuliah, pegawai, kelas, weekend, center, of studies, kelas eksekutif, indonesian, encyclopedia


Page 17

[+] Budaya menurut bahasa

[+] Budaya menurut kawasan

[+] Budaya menurut negara

[×] Artikel pilihan bertopik budaya

[+] Daftar bertopik kebudayaan

[+] Rintisan bertopik budaya


Page 18

Tags (tagged): center of studies, portal, list, of, portals, of portals, program, kuliah pegawai, kelas, weekend, center, of studies, eksekutif, indonesian encyclopedia, encyclopedia


Page 19

[+] Ekonomi menurut kawasan

[+] Daftar bertopik ekonomi

[+] Ekonomi internasional

[×] Ekonomi Keynesianisme

[+] Ekonomi menurut negara

[+] Profesi dan organisasi ekonomi

[+] Sekolah pengajaran dan metodologi ekonomi

[+] Rintisan bertopik ekonomi


Page 20

Tags (tagged): portal, electronics, unkris, lemah dioperasikan, cara, mengontrol aliran, tabung, sinar katoda, cathode, ray tube crt, radio tv, perekam, dioda terobosan dioda, foto dioda, laser, diode zener dioda, sirkuit digital, gerbang, logika flip flop, penghitung biner, center, of studies thomas, alfa edison, albert, einstein michael faraday, carl portal, program kuliah pegawai, kelas weekend, of studies, kelas, eksekutif, indonesian encyclopedia, encyclopedia


Page 21

Tags (tagged): portal, electronics, unkris, portal elektronika, selamat, datang portal elektronika, biasanya disebut, sebagai, peralatan elektronik, resistor, kondensator ntc, ptc, ldr relay induktor, tegangan pembangkit, osilator, tuner penguat if, center of, studies, tiruan tokoh elektronika, andr marie, amp, re henri portal, program, kuliah, pegawai, kelas weekend, center of studies, kelas eksekutif, indonesian, encyclopedia


Page 22

Tags (tagged): portal, elektronika, unkris, portal elektronika, selamat, datang portal elektronika, biasanya disebut, sebagai, peralatan elektronik, resistor, kondensator ntc, ptc, ldr relay induktor, tegangan pembangkit, osilator, tuner penguat if, pusat ilmu, pengetahuan, tiruan tokoh elektronika, andr marie, amp, re henri portal, program, kuliah, pegawai, kelas weekend, pusat ilmu pengetahuan, kelas eksekutif, ensiklopedi, bahasa indonesia, ensiklopedia


Page 23

Tags (tagged): portal, elektronika, unkris, lemah dioperasikan, cara, mengontrol aliran, tabung, sinar katoda, cathode, ray tube crt, radio tv, perekam, dioda terobosan dioda, foto dioda, laser, diode zener dioda, sirkuit digital, gerbang, logika flip flop, penghitung biner, pusat, ilmu pengetahuan thomas, alfa edison, albert, einstein michael faraday, carl portal, program kuliah pegawai, kelas weekend, ilmu pengetahuan, kelas, eksekutif, ensiklopedi bahasa, indonesia, ensiklopedia


Page 24

Tags (tagged): portal, eropa, portal eropa, unkris, oleh, perbedaan, budaya batasnya utara, belanda tempat, parlemen, ibu kota, penduduk, 933 080, wilayah, metropolitan pada sensus, bahwa danau, baikal, terletak siberia, pusat, ilmu pengetahuan, norwegia, perancis polandia portugal, rumania rusia, san, marino portal eropa, program kuliah, pegawai, kelas, weekend, kelas eksekutif, ensiklopedi, bahasa indonesia, ensiklopedia


Page 25

Tags (tagged): portal, eropa, portal eropa, unkris, atlantik, selatan, dibatasi oleh laut, tengah batas, parlemen, ibu kota provinsi, zuid holland, holland, tengah antara marseille, genoa penduduk, 933, 080, eropa lihat, pula sejarah, suku bangsa dari, eropa tokoh, pusat, ilmu pengetahuan republik, irlandia irlandia, utara, islandia italia jerman, program kuliah, pegawai, kelas weekend, kelas, eksekutif, ensiklopedi bahasa, indonesia, ensiklopedia


Page 26

Tags (tagged): portal, europe, unkris, atlantik, selatan, dibatasi oleh laut, tengah batas, parlemen, ibu kota provinsi, zuid holland, holland, tengah antara marseille, genoa penduduk, 933, 080, eropa lihat, pula sejarah, eropa, suku bangsa dari, eropa tokoh, center, of studies republik, irlandia irlandia, utara, islandia italia jerman, program kuliah, pegawai, kelas weekend, kelas, eksekutif, indonesian encyclopedia, encyclopedia