Kapan dilaksanakan teknik analisis dan rancangan pekerjaan

Analisis pekerjaan memang berandil besar dalam meningkatkan kualitas kinerja karyawan yang menyangkut efisiensi dan efektivitasnya dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Maka dari itu, artikel kali ini dirancang khusus untuk membahas aspek-aspek yang sangat diperhatikan dalam proses menganalisis pekerjaan berikut tahapan-tahapannya.

Kapan dilaksanakan teknik analisis dan rancangan pekerjaan

Seperti yang telah kita ketahui, analisis pekerjaan merupakan usaha dalam mengumpulkan, menilai, serta mengorganisasikan semua jenis pekerjaan yang terdapat dalam suatu organisasi.

Output dari kegiatan menganalisis pekerjaan adalah deskripsi pekerjaan yang harus terdiri dari delapan bagian, yakni judul pekerjaan, ringkasan singkat, aktivitas kerja, peralatan dan perlengkapan yang digunakan, konteks kerja, standar kinerja, informasi kompensasi, dan persyaratan pribadi.

Kapan dilaksanakan teknik analisis dan rancangan pekerjaan

Tahapan dalam Menganalisis Pekerjaan

Ada tiga tahap utama dalam proses analisis pekerjaan. Ketiga tahap tersebut adalah sebagai berikut:

Persiapan Analisis Pekerjaan

Pada tahap awal ini, dilakukan identifikasi dan penyusunan daftar pertanyaan (kuesioner) terkait pekerjaan yang akan dianalisis.

Pengumpulan Data

Tahap kedua ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, kuesioner, logs, ataupun kombinasi dari keempatnya.

Wawancara dilakukan dengan cara mewawancarai karyawan secara langsung. Kelebihannya, pengumpulan data melalui wawancara cenderung menghasilkan data yang lebih akurat dan terperinci.

Kuesioner berisi daftar pertanyaan atau pernyataan yang harus diisi sesuai dengan kondisi yang dirasakan karyawan. Kelebihannya, kuesioner memungkinkan perusahaan untuk menganalisis banyak pekerjaan secara bersamaan dengan biaya yang murah pula.

Logs terdiri dari catatan yang disimpan karyawan pelaksana. Sekilas memang hampir sama dengan kuesioner. Kelemahannya, logs tidak menunjukkan data-data penting seperti kondisi kerja, peralatan yang digunakan, lingkungan dan sebagainya.

Penyempurnaan Data

Pada tahap terakhir, barulah dilakukan penyempurnaan data dengan cara memilah data yang berguna dan menyaring data yang kurang relevan. Data dan informasi yang terkumpul kemudian dianalisis bersama dengan orang-orang yang bersangkutan dengan pekerjaan.

Baca Juga: Pahami Analisis Pekerjaan dalam MSDM: Manfaat dan Jenisnya

4 Aspek yang Diperhatikan dalam Proses Menganalisis Pekerjaan

Dalam menganalisis pekerjaan, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan.

Keluaran Pekerjaan (Work Output)

Keluaran pekerjaan atau work output adalah hasil yang didapatkan dari aktivitas bekerja. Mengukur output pekerjaan sangat penting dalam proses penyusunan pekerjaan, penetapan standar dan tujuan kerja, serta pengevaluasian nilai kerja.

Aktivitas atau Tugas yang Dilaksanakan

Menganalisis aktivitas dan/atau tugas yang dikerjakan karyawan akan membantu perancangan pekerjaan dan struktur organisasi, mendefinisikan persyaratan pekerjaan dan jalur karier, menentukan keperluan pelatihan dan pengembangan, mendefinisikan kelebihan suksesi manajemen, serta perencanaan tinjauan kinerja.

Kompetensi

Kompetensi didefinisikan sebagai kemampuan dalam hal pengetahuan dan keahlian yang harus dimiliki SDM untuk menunjang kualitas kinerja.

Informasi kompetensi ini digunakan dalam menentukan persyaratan kerja untuk seleksi dan penempatan, menetapkan jalur karir, merencanakan desain organisasi, serta menentukan kebutuhan pelatihan.

Baca Juga: Manajemen SDM: Kebijakan dan Praktiknya dalam Perusahaan!

Struktur Balas Jasa

Struktur balas jasa sangat erat kaitannya dengan administrasi gaji atau sistem pengupahan sebagai imbal balik atas pekerjaan yang dilakukan karyawan.


Kapan dilaksanakan teknik analisis dan rancangan pekerjaan

Kapan dilaksanakan teknik analisis dan rancangan pekerjaan

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Kapan dilaksanakan teknik analisis dan rancangan pekerjaan

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Kapan dilaksanakan teknik analisis dan rancangan pekerjaan

Analisis Pekerjaan mendukung semua kegiatan manajemen lainnya termasuk rekrutmen dan seleksi, analisis kebutuhan pelatihan dan pengembangan, analisis kinerja dan penilaian, evaluasi pekerjaan, rotasi pekerjaan, pengayaan dan pembesaran, penciptaan kecocokan individu-pekerjaan yang tepat dan regulasi masuk dan keluar dari bakat dalam suatu organisasi. Proses ini adalah dasar dari semua kegiatan manajemen yang penting ini, oleh karena itu, memerlukan persiapan yang kuat dan teknik yang tepat. Analisis pekerjaan yang dilakukan dengan benar cukup untuk meletakkan fondasi organisasi yang kuat. Berikut ini teknik analsis pekerjaan yang sering diterapkan organisasi:

Model O-Net

Keindahan model ini adalah membantu manajer atau analis pekerjaan dalam daftar data terkait pekerjaan untuk sejumlah besar pekerjaan secara bersamaan. Ini membantu dalam mengumpulkan dan merekam data dasar dan awal termasuk persyaratan pendidikan, persyaratan fisik dan persyaratan mental dan emosional sampai batas tertentu. Ini juga menghubungkan tingkat kompensasi dan tunjangan, tunjangan dan keuntungan yang akan ditawarkan kepada calon kandidat untuk pekerjaan tertentu.

Model FJA

FJA adalah singkatan dari Functional Job Analysis (Analisis Pekerjaan Fungsional) dan membantu dalam mengumpulkan dan merekam data terkait pekerjaan ke tingkat yang lebih dalam. Ini digunakan untuk mengembangkan pernyataan terkait tugas. Teknik ini dikembangkan oleh Sidney Fine untuk membantu menentukan kompleksitas tugas dan tanggung jawab yang terlibat dalam pekerjaan tertentu. Teknik yang berorientasi kerja ini bekerja atas dasar keterkaitan data pekerjaan di mana kompleksitas pekerjaan ditentukan pada skala berbagai skor yang diberikan pada pekerjaan tertentu. Skor yang lebih rendah mewakili kesulitan yang lebih besar.

Model PAQ

PAQ (Position Analysis Questionnaire) sangat terkenal dan umum digunakan untuk menganalisis pekerjaan dengan mengisi kuesioner yang diisi oleh petahana pekerjaan dan atasan mereka. Didesain oleh analis pekerjaan yang terlatih dan berpengalaman, proses ini melibatkan mewawancarai para pakar dan karyawan materi pelajaran dan mengevaluasi kuesioner di pangkalan-pangkalan tersebut.

Model F-JAS

Model F-JAS (Fleishman Job Analysis System ) adalah pendekatan dasar dan generik untuk menemukan elemen umum dalam pekerjaan yang berbeda termasuk kemampuan verbal, kemampuan penalaran, pembuatan ide, kemampuan kuantitatif, perhatian, kemampuan spasial, kemampuan sensorik dan visual lainnya, manipulatif kemampuan, waktu reaksi, analisis kecepatan, fleksibilitas, karakteristik emosional, kekuatan fisik, kemampuan persepsi, keterampilan komunikasi, memori, daya tahan, keseimbangan, koordinasi dan kemampuan kontrol gerakan.

Model Kompetensi

Model ini berbicara tentang kompetensi karyawan dalam hal pengetahuan, keterampilan, kemampuan, perilaku, keahlian dan kinerja. Ini juga membantu dalam memahami apa yang calon kandidat butuhkan pada saat masuk dalam suatu organisasi pada penunjukan tertentu dalam lingkungan dan jadwal kerja yang diberikan. Model ini juga mencakup beberapa elemen dasar seperti kualifikasi, pengalaman, pendidikan, pelatihan, sertifikasi, lisensi, persyaratan hukum, dan kesediaan seorang kandidat.

Job Scan

Teknik ini mendefinisikan dinamika kepribadian dan menyarankan model pekerjaan yang ideal. Namun, tidak membahas kompetensi individu seperti kecerdasan, pengalaman atau karakteristik fisik dan emosional dari seorang individu yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tertentu.

Alat yang berbeda dapat digunakan dalam situasi yang berbeda. Pemilihan alat analisis pekerjaan yang ideal tergantung pada kebutuhan dan tujuan analisis pekerjaan serta jumlah waktu dan sumber daya.