Jika merusak kran air sekolah apa yang harus dilakukan

Jika merusak kran air sekolah apa yang harus dilakukan

Jika merusak kran air sekolah apa yang harus dilakukan
Lihat Foto

PIXABAY/PUBLICDOMAINPICTURES

Ilustrasi keran air.

JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas dan kebersihan air keran berbeda-beda, tergantung tempat tinggal. Namun, penting untuk memahami sifat-sifat air keran untuk mencegah material keran berkarat dan terkena korosi.

Apabila air keran mengandung zat kimia atau tercemari, hal ini dapat merusak material logam keran kamar mandi dan mengakibatkan karat hingga korosi.

Baca juga: Tidak Sulit, Begini Cara Membersihkan Kerak pada Keran Air

Namun, kamu tak perlu khawatir, ada beberapa cara membersihkan penumpukan mineral yang menyebabkan korosi dan karat pada keran air dan mengembalikan kilaunya.

Melansir dari Hunker, Minggu (25/07/2021), berikut ini beberapa trik yang dapat membantu mencegah korosi dan karat pada keran air kamar mandi.

Baca juga: Cara Hilangkan Noda Berkerak di Keran Air Kamar Mandi

Apa itu korosi?

Korosi mengacu pada kerusakan logam karena kontak dengan lingkungan, sedangkan karat lebih khusus mengacu pada oksidasi besi.

Keran air pada kamar mandi hampir selalu bersentuhan dengan air. Hal ini membuatnya rentan terhadap kerusakan korosi dan karat, terutama jika air mengandung PH air rendah.

Baca juga: Ketahui, Penyebab Air di Semua Keran Dispenser Menjadi Panas

Langkah pertama dalam merawat keran kamar mandi yang berkarat dan berkorosi adalah membersihkannya secara tepat.

Mulailah dengan sabun cuci piring sederhana dan air untuk menghilangkan kotoran, lalu gunakan cuka putih untuk membersihkan sisa kotoran dan mineral yang membandel.

Baca juga: Keran Dispenser Bocor? Begini Cara Memperbaikinya

Rendam dengan air cuka

Air cuka adalah bahan utama dan terbaik untuk menghilangkan karat dan korosi pada keran air kamar mandi. 

Caranya, rendam keran dalam cuka putih selama sekitar lima menit untuk karat dan kotoran, lalu gosok dengan spons secara lembut. Ulangi proses ini sampai bekas-bekas korosi hilang.

Apabila tidak memiliki cuka, bisa menggantinya dengan jus lemon atau minuman soda karena keduanya memiliki kandungan asam yang tinggi. Setelah itu, bilas dan keringkan secara menyeluruh.

Baca juga: Trik Menghilangkan Karat pada Parutan Keju

Menggunakan alumunium foil

Cara lain menghilangkan karat dan korosi pada keran air kamar mandi adalah menggosoknya menggunakan alumunium foil.

Caranya, gulung kertas aluminium foil, lalu celupkan ke air, dan gosok di bagian keran yang berkarat. Aluminium foil dapat membantu menghilangkan karat melalui reaksi kimia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Jika merusak kran air sekolah apa yang harus dilakukan

Jika merusak kran air sekolah apa yang harus dilakukan
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

Ilustrasi penangkapan.

BATAM, KOMPAS.com - Jajaran Kepolisian Resor Karimun mengamankan lima orang pelaku perusakan fasilitas di dua sekolah yang ada di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (10/10/2020) kemarin.

Kelima pelaku merupakan anak di bawah umur, antara lain GL (14), AJ (15), AL (14), HS (13) dan IK (13).

Mereka nekat melakukan perusakan karena gagal mencuri di kedua sekolah tersebut.

Kapolres Karimun AKBP Muhammad Adenan mengatakan, para pelaku merusak fasilitas dua sekolah karena kesal gagal melakukan pencurian.

Baca juga: Pria Paruh Baya di Cianjur Cabuli Anak di Bawah Umur

Karena kesal, mereka langsung membabi buta merusak kedua sekolah.

Tidak sampai di situ, kelimanya nekat melakukan pencurian di salah satu warung di kawasan Coastal area, Minggu (11/10/2020).

“Dari aksi itulah kelimanya berhasil ditangkap dan setelah diperiksa kelima mengakui telah melakukan perusakan terhadap dua sekolah yang ada di Kabupaten Karimun,” kata Adenan melalui telepon, Rabu (14/10/2020).

Adenan menjelaskan, kelima pelaku masih di bawah umur. Bahkan dari kelima pelaku, empat di antaranya putus sekolah dan satu orang merupakan pelajar di salah satu sekolah yang dirusak tersebut.

Kelima pelaku beraksi secara berkelompok. Perusakan fasilitas SMAN 1 Karimun dilakukan oleh tersangka GL, AJ dan AL sekitar pukul 06.00 WIB pada Jumat (9/10/2020).

Sementara perusakan fasilitas di SMPN 2 Karimun dilakukan oleh tersangka HS, AJ, AL dan IK sekitar pukul 16.00 WIB pada Sabtu (10/10/2020).

Jika merusak kran air sekolah apa yang harus dilakukan

Keterangan Gambar : Kapolres Karimun, AKBP Muhammad Adenan (kiri) saat menanyai kelima remaja yang melakukan aksi tidak terpuji di dua sekolah Karimun, usai gelar Konferensi Pers di Mapolres Karimun. (Foto : istimewa)


KORANBATAM.COM, KARIMUN - Kepolisian Resor (Polres) Karimun Polda Kepri berhasil mengungkap dan mengamankan lima orang remaja yang masih berusia dibawah umur, atas kasus pencurian dan pengrusakan fasilitas di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Karimun.

Kelima remaja tersebut bernama inisial GL (14 ), AJ (15), AL (14), HS (13), dan IK (13). Informasi yang diterima KORANBATAM.COM, satu diantaranya kelima remaja tersebut berstatus masih bersekolah.

Aksi kelima remaja itu, dilakukan di dua tempat kejadian perkara (TKP) yang berbeda dengan hari berbeda yakni di SMAN 1 Tebing pada Jumat (9/10/2020) pukul 06.00 WIB oleh GL, AJ dan AL. Sedangkan, HS, AJ, AL dan IK melakukan aksinya di SMPN 2 Karimun pada Sabtu (10/10/2020) sore, sekira pukul 16.00 WIB, dengan cara mencoret-coret dengan kata-kata yang tidak terpuji disertai pencurian dan pengrusakan fasilitas milik sekolah.

“TKP pertama di SMAN 1 Tebing, yang terjadi pada hari Jumat pukul 06.00 WIB, oleh GL, AJ dan AL. Para pelaku kesal tidak bisa masuk keruangan guru untuk mengambil uang, dan selanjutnya pelaku langsung melakukan pengrusakan terhadap sarana milik sekolah seperti, pot bunga, gelas, piring, kursi meja dan kran air,” kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Karimun, AKBP Muhammad Adenan saat menggelar Konferensi Pers di Mapolres Karimun, didampingi Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) dan Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubbag Humas) Polres Karimun, pada Senin (12/10/2020).

Jika merusak kran air sekolah apa yang harus dilakukan

Keterangan gambar : Kapolres Karimun, AKBP Muhammad Adenan (tengah), didampingi Kasat Reskrim (kiri) dan Kasubbag Humas Polres Karimun (kanan), saat menggelar Konferensi Pers di Mapolres Karimun. (Foto : istimewa)

Kedua, lanjut Adenan, di SMPN 2 Karimun yang terjadi pada Sabtu sore, pukul 16.00 WIB. Dilakukan oleh HS, AJ, AL dan IK.

“Pelaku sebelumnya sudah merencanakan untuk melakukan pencurian, dengan cara masuk perkarangan sekolah memanjat pagar. Setelah itu, masuk keruangan kelas IX (sembilan) untuk menulis kata-kata tidak terpuji dipapan tulis,” jelasnya.

Tidak hanya itu saja, masih Adenan, para remaja tersebut juga melakukan aksi mencoret-coret foto guru. Kemudian, setelah aksi para remaja tersebut puas, mereka mencongkel pintu jendela disalah satu ruang guru dengan menggunakan gunting dan besi garpu tanaman. Setelah berhasil, para remaja itu mengambil barang berharga yang ada di dalam ruangan tersebut diantaranya minuman air kaleng, celana olahraga dan sejumlah uang sebesar Rp17.000.

“Kami masih mendalami kasus ini. Kelimanya dikenakan Pasal 363 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. Namun, karena para pelaku semuanya masih dibawah umur, maka nanti penyidik akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk langkah selanjutnya seperti apa,” ujar Adenan.

Adapun Barang Bukti (BB) yang berhasil diamankan dari kelima remaja tersebut yakni berupa, celana olahraga dan pot bunga, spidol, gunting, garpu tanaman serta dua foto guru yang telah dicoret-coret (BB yang ditemukan di TKP).
 

(ilham)

Di Sekolah Ini Disiapkan Keran Air yang Langsung Bisa Diminum Loh!. Foto Malang Post/JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com MALANG – Jam istirahat berbunyi, Shafa Diva K, siswi kelas VII G SMPN 10 Malang, Jawa Timur bergegas menuju keran air yang ada di halaman sekolah.

Shafa mengisikan botol air minum yang dibawanya dengan air dari kran tersebut. Tak hanya Shafa, beberapa siswa yang lain juga melakukan hal yang sama.

BACA JUGA: Siswa Tak Tertampung, Politisi Ini Sarankan Pemerintah Sewa Ruko

“Sejak memanfaatkan air minum ini, saya jadi hemat uang jajan. Tidak perlu membeli air mineral botol di kantin,” ujar Shafa sembari mengatakan kalau ia sudah terbiasa membawa botol air minum dari rumah seperti yang dilansir Malang Post (Grup JPNN.com).

Keran air siap minum ini baru ada satu buah yang tersedia di sekolah. Meski demikian, siswa tak terganggu dan mau antre dengan tertib jika ingin mengambil air minum. Bagi Shafa, fasilitas ini sekaligus melatih mereka untuk terbiasa antre.

BACA JUGA: 2016, Ujian Sekolah SD Diusulkan Online

Istimewanya lagi, air yang dikonsumsi siswa ini bukan bersumber dari PDAM. Tapi berasal dari air sungai yang sudah diolah menggunakan alat bernama Chiller Foundtaintab.

Humas SMPN 10 Malang Suyono, mengatakan, sistem alat ini dengan memanfaatkan lingkungan air sungai yang sudah diuji beberapa tahapan proses penyaringan sampai menjadi air yang steril.

BACA JUGA: Waduh... Disdik Batam Ketakutan, Semua Proyek Fisik Ditunda

“Ada beberapa tahapan sterilisasi air siap minum yang harus melalui penyaringan lewat tandon penampungan, tapi proses ini masih belum steril 100 persen,” ungkap Suyono.

Di samping itu, alat air siap minum (Chiller Foundtaintab) sudah menggunakan sistem komputerisasi yang bekerja untuk menyaring bakteri-bakteri yang terdapat di air, sehingga proses akhirnya air langsung bisa diminum tanpa dimasak.

“Alat ini bisa menunjukkan kapan air siap diminum dan tidak boleh diminum itu ada standart satuannya, cara kinerja alat ini dimulai dari angka nol pada tampilan di LCD,” ujarnya.

Ia menerangkan, jika LCD menunjukkan angka <0,2 Ppn hingga <0,5 Ppn air siap diminum, kalau sudah maksimal lebih dari 0,5 Ppn maka alat secara otomatis OFF sendiri. Jika LCD menunjukkan nol sampai <0,2 Ppn artinya air tidak bisa diminum.

“Program alat ini secara otomatis akan terus berputar (looping) dari angka nol  sampai nol lagi nanti akan OFF / ON. Sekitar 3 bulan alat ini masih belum ada kendala sama sekali,” imbuhnya.

Menurut Suyono, alat minum gratis ini juga ada manfaatnya seperti siswa bisa hemat tidak membeli minuman, menjaga lingkungan tetap sehat dan terawat. Tercipta air siap minum, karena SMPN 10 Malang ditetapkannya sebagai sekolah Adiwiyata tingkat nasional,”

"Kalau dulu di kantin masih menjual minuman yang berkemasan botol yang mengakibatkan sampah plastik semakin banyak. Sehingga, mengurangi sampah yang dalam bentuk plastik,” tuturnya. (mg12/oci)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Data Hari Pertama Pendaftaran SBM PTN