Proses pengawetan makanan dilakukan untuk menjaga ketahanan dari bahan makanan tersebut agar tidak mudah membusuk. Sumber: Pexels.com Bahan pangan seperti, daging, sayur, buah, dan sebagainya memiliki sifat yang mudah rusak dan membusuk. Oleh karena itu, manusia melakukan teknik pengawetan untuk menjaga kualitas dari bahan pangan. Ada banyak teknik pengawetan yang dilakukan untuk mengawetkan bahan pangan agar tetap bisa dikonsumsi oleh manusia. Namun, saat teknik-teknik tersebut dilakukan, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengawetan. Apa saja hal penting dalam mengawetkan makanan yang harus diperhatikan? Simak penjelasannya di bawah ini. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahan pangan bisa bertahan dalam beberapa waktu saja. Setelah itu, bahan pangan akan mengalami pembusukan akibat beberapa faktor, seperti:
Untuk menjaga makanan agar tidak kehilangan mutu dan kualitasnya, manusia melakukan teknik pengawetan makanan. Teknik ini telah dilakukan oleh manusia sejak beratus-ratus tahun lalu. Dikutip dari buku Dasar Proses Pengolahan Hasil Pertanian dan Perikanan yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pengawetan makanan adalah cara yang digunakan untuk membuat makanan memiliki daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan. Tujuan utama pengawetan bahan pangan adalah memperpanjang masa simpannya. Sumber: Pexels.comBuku yang sama juga menyebutkan bahwa dalam mengawetkan makanan harus memperhatikan tiga hal penting. Ketiga hal penting tersebut ialah:
Tujuan utama pengawetan pangan adalah memperpanjang masa simpan. Pengawetan sebagai solusi ketidaktepatan perencanaan bidang pertanian dan untuk meningkatkan nilai tambah produk. Namun, teknik pengawetan tidak dapat meningkatkan mutu dari makanan. Hal ini bisa dilihat dari bahan makanan yang sudah terlanjur busuk tidak akan menjadi segar kembali. Secara umum, pengawetan bahan pangan atau makanan memiliki tiga tujuan utama, yakni:
Setiap teknik pengawetan hanya efektif selama mekanisme pengawetannya masih bekerja. Teknik-teknik pengawetan yang sering dilakukan manusia, yakni:
Page 2Video yang berhubunganAda usul agar Teknologi Penyimpanan Pangan digabungkan ke artikel ini. (Diskusikan) Diusulkan sejak Februari 2022. Pengawetan makanan adalah cara yang digunakan untuk membuat makanan memiliki daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan.[1] Dalam mengawetkan makanan harus diperhatikan jenis bahan makanan yang diawetkan, keadaan bahan makanan, cara pengawetan, dan daya tarik produk pengawetan makanan.[1] Teknologi pengawetan makanan yang dikembangkan dalam skala industri masa kini berbasis pada cara-cara tradisional yang dikembangkan untuk memperpanjang masa konsumsi bahan makanan.[1] Selain itu, pengertian lain dari pengawetan merupakan suatu teknik dan tindakan yang dilakukan oleh manusia agar bahan makanan dapat bertahan lama dan tidak mudah rusak.[2] Pada umumnya bahan pengawet memiliki kegunaan dalam memperpanjang masa penyimpanan bahan makanan. Bahan ini digunakan agar mikroba dalam makanan tidak terurai , memfermentasi hingga menimbulkan asam pada makanan. Bahan pengawet dapat berasal dari sumber alamiah maupun sintetik tergantung dari segi penerapan bahan pengawet itu kemudian disesuaikan dengan jenis bahan makanan yang akan diawetkan. Sejak manusia dapat berbudidaya tanaman dan hewan, hasil produksi panen menjadi berlimpah.[1] Namun bahan-bahan tersebut ada yang cepat busuk, makanan yang disimpan dapat menjadi rusak, misalnya karena oksidasi atau benturan.[1] Contohnya lemak menjadi tengik karena mengalami reaksi oksidasi radikal bebas. Untuk menangani hal tersebut, manusia melakukan pengawetan pangan,[1] sehingga bahan makanan dapat dikonsumsi kapan saja dan dimana saja, tetapi dengan batas kedaluwarsa, dan kandungan kimia dan bahan makanan dapat dipertahankan.[1] Selain itu, pengawetan makanan juga dapat membuat bahan-bahan yang tidak dikehendaki seperti racun alami dan sebagainya dinetralkan atau disingkirkan dari bahan makanan.[1] Perlu diketahui bahwa tidak semua bahan makanan dapat bertahan lama sehingga tidak perlu diawetkan. Pengawetan makanan ini tergantung pada tujuannya agar dapat disimpan dalam waktu yang lama sehingga ketika di konsumsi bahan makanan tersebut masih layak dan baik. Ada banyak sekali pengawetan makanan berdasarkan jenis makanan tersebut. Seseorang harus memahami yang mana bahan makanan yang cocok untuk diawetkan kemudian mengetahui teknik tertentu.[3] Teknik pengawetan makanan tidak hanya dilakukan pada proses pembekuan saja melainkan teknik-teknik lainnya. pendinginan di lemari pendingin merupakan salah satu cara untuk mengawetkan makanan Cara pengawetan bahan makanan dapat disesuaikan dengan keadaan bahan makanan, komposisi bahan makanan, dan tujuan dari pengawetan.[1] Secara garis besar ada dua cara dalam mengawetkan makanan, yaitu fisik serta biologi dan kimia.[4] FisikPengawetan makanan secara fisik merupakan yang paling bervariasi jenisnya, contohnya adalah[butuh rujukan]:
BiokimiaPengawetan makanan secara biokimia secara umum ditempuh dengan penambahan senyawa pengawet, seperti:[4]
Prinsip pengawetan pangan ada tiga, yaitu:[7]
|