Lihat Foto KOMPAS.com - Bagi siswa sekolah harus bisa mengamalkan sila-sila dalam Pancasila. Seperti halnya pada sila keempat, siswa atau seseorang harus menjadi pribadi yang baik. Bagaimana menjadi pribadi yang tidak memaksakan kehendak? Tentu caranya jika kita memiliki pendapat maka kita tidak boleh memaksa semua orang untuk mengikuti pendapat kita. Sebab, hal itu tidak sesuai dengan nilai Pancasila. Dalam kehidupan bermasyarakat, kita harus saling bertoleransi, tidak egois, dan saling menghargai antar-sesama sehingga akan tercipta kerukunan dalam bermasyarakat. Baca juga: Siswa, Ini Contoh Penerapan Pancasila di Kehidupan Sehari-hari Agar kehidupan di Indonesia ini damai, maka penting sekali siswa termasuk masyarakat luas mengamalkan sila keempat Pancasila. Merangkum akun Instagram Pusat Penguatan Karakter Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Selasa (29/9/2020), ini yang harus dilakukan. Tidak memaksakan kehendak merupakan pengamalan Pancasila dari sila ke-4. Ini juga artinya: 1. Tidak egois 2. Toleransi 3. Menghargai pendapat orang lain 4. Hasil musyawarah mengutamakan kepentingan bersama
Arti tidak memaksakan kehendakDalam unggahan Instagram Pusdatin Kemendikbud, tidak memaksakan kehendak artinya Anda tidak egois. Pelajar juga menghargai perbedaan antar individu. Dalam kegiatan musyawarah, pelajar bisa menerapkan rasa toleransi. Mereka juga belajar ikhlas saat menerima hasil keputusan musyawarah. Baca Juga: Simbiosis: Pengertian dan jenis-jenis simbiosis Segala bentuk keputusan dalam musyawarah harus dihormati dan dijunjung tinggi. Hal ini dikarenakan hasil tersebut merupakan keputusan bersama.Berikut cara sederhana agar Anda tetap bisa mengatasi perbedaan pendapat ketika sedang berdiskusi. Foto: Quipper KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Kehidupan dengan kemajemukan latar belakang, membuat setiap orang mempunyai cara pandang yang berbeda-beda. Hal ini tak jarang ditemui di kehidupan kampus, terutama dalam sebuah forum diskusi. Menurunkan ego pribadi merupakan sikap toleransi yang harus kita terapkan, demi kehidupan yang rukun dan damai. Namun, sebagian mahasiswa seringkali sulit mempraktikkan hal ini. Misalnya ketika berdiskusi, beberapa mahasiswa tidak menghargai pendapat kawannya, bahkan sengaja mencari celah kesalahan. Menjadi mahasiswa sukses bukan soal menang dan kalah dalam berargumen. Apa lagi sampai tidak menghargai pendapat orang lain. Berikut cara sederhana agar Anda tetap bisa mengatasi perbedaan pendapat ketika sedang berdiskusi. Page 2
Ajak Orang Lain Berempati Tak hanya Anda saja yang mencoba berempati. Anda bisa ajak orang lain juga untuk melakukannya. Jangan sungkan untuk meminta tanggapan orang lain tentang pendapat Anda. Dinginkan Kembali Suasana Emosi yang ikut bermain saat diskusi, biasanya akan membuat suasana menjadi ‘memanas’. Jika hal ini Anda temui dalam suatu forum, baiknya Anda kembali bersabar dan menunggu suasana menjadi dingin kembali. Baru setelah itu, Anda bisa lanjutkan mencari solusi perbedaan pendapat lebih jauh. Dengarkan Pendapat Lawan Bicara Mendengarkan nampak seperti perbuatan yang sepele, tetapi nyatanya sulit juga dilakukan oleh sebagian orang. Penting bagi Anda untuk belajar mendengarkan penjelasan orang lain. Jangan langsung memotong saat masih berbicara. Peduli dengan Lawan Bicara Lawan bicara yang berbeda pandangan merupakan entitas yang terpisah, bukan duplikat dari kepribadian Anda. Jadi, jangan coba-coba untuk mengevaluasi, menghakimi, atau memaksakan pandangan Anda kepada lawan bicara. Membaca Bahasa Tubuh Lawan Bicara Tidak hanya sebagai cara memahami situasi, membaca bahasa tubuh lawan bicara dapat membantu meredakan ketegangan. Misalnya dengan melihat gerakan tangan, nada bicara, dan tatapan mata. Mampu mengatasi perbedaan pendapat, bisa membuat hubungan Anda dengan orang lain tetap terjaga baik. (Kinanthi) Page 3
Berpikir dulu sebelum berbicara Hal ini cukup membantu Anda dalam mengatasi perbedaan pendapat. Bersikap reaktif terhadap semua perbuatan dan perkataan orang, menjadi kesalahan awal Anda dalam menemukan pemecahan masalah. Sebab, pada saat itu emosi Anda ikut bermain. Megklarifikasi Pernyataan Penting bagi Anda untuk mengulangi dan memperjelas pendapat Anda. Bisa dimulai dengan menjelaskan lebih detail lagi peristiwa yang Anda lihat. Ini semacam klarifikasi antara yang Anda saksikan dengan yang dipikirkan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi perbedaan persepsi dan menghindari misunderstanding dengan lawan bicara. Gunakan Nada dan Volume Suara Rendah Nada dan volume suara saat menyampaikan pendapat mempengaruhi reaksi lawan bicara. Jika Anda meninggikan nada dan volume suara, lawan bicara bisa saja tersinggung. Untuk itu rendahkan nada volume suara, supaya penekanan kata-kata dalam penjelasan Anda dapat disampaikan dengan baik tanpa membuat orang lain sakit hati. Bersikap Empati Bila memungkinkan, cobalah untuk berempati dengan orang lain. Bayangkan seolah-olah Anda berada di posisi mereka. Anda tidak akan berhasil jika tidak mencoba dan dibiasakan. Pembelajaran 6 buku tematik kelas 5 tema 2
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kunci jawaban Tema 2 Subtema 2 Pembelajaran 6 Kelas 5 SD Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 Udara Bersih bagi Kesehatan. Buku Tematik Kelas 5 Tema 2 edisi revisi 2017 memiliki judul Udara Bersih bagi Kesehatan. Kemudian, Subtema 2 buku ini memiliki judul Pentingnya Udara Bersih bagi Pernapasan. Pada artikel ini berisi kunci jawaban soal pembelajaran 6, yakni halaman 85 hingga 90. Baca: Kunci Jawaban Buku Tematik SD Kelas 5 Tema 2: Subtema 3 Pembelajaran 2 Halaman 97 - 102 Baca: Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 3 SD Subtema 2 Pembelajaran 3 Halaman 77, 78, 79, 80 Buku Tematik Berikut kunci jawaban Tema 2 kelas 5 halaman 85- 90 Buku Siswa Tematik Subtema 2: Pentingnya Udara Bersih bagi Pernapasan Pembelajaran 6 halaman 85 - 90 Halaman 88 Dari bacaan tentang musyawarah di atas, buatlah daftar pertanyaan dan jawaban menggunakan kata tanya apa, siapa, di mana, bagaimana, dan mengapa. Tuliskan dalam bentuk tabel seperti di bawah, kemudian gunakan untuk bertanya jawab dengan teman-temanmu dari kelompok lain. Halaman 88 tema 2 buku tematik kelas 5 subtema 2Jawaban: Kata tanya: Apa |