Show Lumut-lumut tumbuh di tembok Benteng Fort Rotterdam, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (11/2/2015). Benteng Ujung Pandang, begitulah nama benteng ketika masih dijadikan sebagai markas pasukan Kerajaan Gowa. KOMPAS.com - Tumbuhan lumut atau bryophyta merupakan kelompok tumbuhan tidak berpembuluh (atracheophyta). Tumbuhan lumut adalah tumbahan yang hidup dan menyesuaikan diri dengan lingkungan darat. Biasanya pada tempat-tempat yang lembab dan basah. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), lumut salah satu dari setidaknya 12.000 spesies tanaman darat yang mengandung spora nonvaskular kecil. Lumut terkenal karena spesien-spesies yang menghantam hutan dan lantai hutan. Secara ekologis, lumut memecah substrat yang terbuka, melepaskan nutrisi untuk penggunaan tanaman yang lebih kompleks yang menggantikannya. Baca juga: Tumbuhan Parasit: Arti, Dampak dan Jenisnya Lumut dapat hidup di dataran rendah, tinggi dan daerah tropis serta padang tundra di kutub. Hanya beberapa jenis lumut yang dapat hidup di air. Tumbuhan lumut tergolong kelompok cryptogamae. Cryptogame adalah kelompok tumbuhan yang alat perkawinannya tersembunyi. Ciri-ciri tumbuhan lumutTumbuhan lumut memiliki ciri-ciri yan berbeda dengan tumbuhan lain. Tumbuhan lumut ada yang berbentuk tumbuhan kecil dan tegak. Seperti lumut daun, ada yang berbentuk lembaran, seperti lumut hati. Tumbuhan lumut kecil berdiri tegak dan mempunyai bagian tubuh yang mirip akar (rizoid), batang dan daun serta tidak memiliki organ pengangkut pada organ tubuhnya. Rizoid adalah struktur yang menyerupai rambut atau benang-benang. Di mana memiliki fungsi melekatkan tubuh pada tempat tumbuhnya dan menyerap air serta garam-garam mineral. Baca juga: Organ Utama Tumbuhan
Ilustrasi tumbuhan lumut di dinding atau tembok. KOMPAS.com – Tumbuhan lumut mudah dijumpai di tempat-tempat yang lembap. Biasanya, tumbuhan berwarna hijau ini juga ditemukan menempel pada batang pohon. Tumbuhan lumut dapat melakukan fotosintesis karena di dalam tubuhnya ditemukan klorofil atau zat hijau daun. Zat ini pula yang menyebabkan lumut berwarna hijau. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan darat (terrestrial) yang pertama dan termasuk tumbuhan peralihan dari tumbuhan talus ke tumbuhan kormus. Adapun yang dimaksud dengan tumbuhan kormus adalah tumbuhan yang memiliki akar, batang, dan daun sejati. Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), tumbuhan lumut belum memiliki akar, batang, dan daun sejati. Baca juga: Macam-macam Gerak Esionom pada Tumbuhan Akar lumut masih berupa rizoid atau akar semu. Rizoid ini berfungsi sebagai alat perekat dan menyerap air serta unsur-unsur hara. Jenis-jenis tumbuhan lumutTumbuhan lumut dibagi menjadi tiga kelas, yakni lumut hati (Hepaticopsida), lumut tanduk (Anthocerotopsida), dan lumut sejati (Bryopsida). 1. Lumut hatiLumut hati memiliki bentuk lembaran yang di bagian bawahnya terdapat rizoid. Rizoid tersebut akan menempel dan menyerap zat hara. Biasanya, lumut hati hidup dengan menempel di atas permukaan tanah yang lembap. Ada pula lumut hati yang hidup dengan terapung di air. Contoh tumbuhan lumut hati adalah Ricciocarpus natans yang hidup mengapung di air dan Marchantia polymorpha.
Lumut sejati atau disebut juga Lumut daun atau Bryopsida juga nama lainnya yaitu Musci adalah anggota tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berspora yang termasuk dalam superdivisi tumbuhan lumut atau Bryophyta. Lumut daun merupakan tumbuhan lumut yang paling terkenal. Hamparan lumut daun terdiri dari satu tumbuhan lumut daun yang tumbuh dalam kelompok yang padat, sehingga satu sama lainnya bisa saling menyokong dan menguatkan. Hamparan ini memiliki sifat seperti karet busa yang bisa menyerap dan menahan air. Contoh lumut daun adalah Sphagnum sp. (lumut gambut), Bryum sp. (hidup di tembok atau batuan yang lembab), dan Aerobrysis longissima (hidup sebagai epifit di hutan). Gambar. Bryum capillare Tubuh lumut daun bisa dibedakan menjadi rizoid, batang, dan daun. Rizoid merupakan deretan sel yang memanjang atau filamen seluler, menyerupai akar pada tumbuhan tingkat tinggi. Melalui rizoid ini, lumut daun dapat melekat pada benda tempat hidupnya, misalnya saja pohon, dinding, atau bebatuan. Sementara, fotosintesis banyak terjadi pada bagian atas rizoid yang menyerupai batang atau daun. Namun perlu diingat, jikalau bentuk batang, daun, maupun akar (rizoid) lumut daun tidak sama persis strukturnya dengan tumbuhan vaskuler. Lumut ini disebut sebagai lumut sejati, karena bentuk tubuhnya seperti tumbuhan kecil yang memiliki bagian akar (rizoid), batang, dan daun. Lumut ini merupakan kelompok lumut terbanyak dibandingkan lumut lainnya, yaitu sekitar 10 ribu species. Habitatnya yang amat luas, dapat tumbuh di atas tanah-tanah gundul dan secara periodik mengalami masa kekeringan, bahkan di atas pasir yang bergerak pun dapat tumbuh. Dapat tumbuh juga di antara rumput-rumput, di atas batu-batu cadas, batang dan cabang pohon, di rawa-rawa, tetapi di dalam air jarang ditemukan. Karena habitatnya sangat luas, maka tubuhnya pun mempunyai struktur yang bermacam-macam. Gambar. Bagian-bagian tumbuhan lumut daun Baca Juga : Sel Saraf Lumut daun merupakan tumbuhan kecil yang mempunyai batang semu dan tumbuhnya tegak. Lumut ini tidak melekat pada substratnya, tetapi mempunyai rizoid yang melekat pada tempat tumbuhnya. Bentuk daunnya berupa lembaran yang tersusun spiral. Amatilah batang dan daunnya dengan menyayat setipis mungkin, kemudian letakkan di objek glass, tetesi dengan air lalu tutuplah dengan cover glass. Amatilah di bawah mikroskop! Apakah Anda menemukan jaringan pengangkut? Jika tidak menemukannya, berarti dia tidak mempunyai jaringan pengangkut. Inilah yang membedakan lumut dengan tumbuhan tingkat tinggi, sehingga digolongkan tersendiri. Pada lumut daun, alat-alat kelaminnya terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang-cabangnya, dan dikelilingi oleh daun-daun yang letaknya paling atas. Ada lumut daun yang bersifat banci atau berumah satu, yaitu jika terdapat anteridium dan arkegonium, sedangkan yang bersifat berumah dua jika kumpulan anteridium dan arkegonium terpisah tempatnya. Apabila anteridium ini sudah masak, maka akan membuka pada ujungnya, hal ini terjadi karena sel-sel dinding yang letaknya di ujung menjadi berlendir dan mengembang sehingga kutikulanya pecah. Hal tersebut juga terjadi pada arkegonium yang sel telurnya telah siap untuk dibuahi. Pada arkegonium, tepi bagian dindingnya terbuka dan akan membengkok ke luar dan berbentuk seperti corong, Apabila ada hujan, air ini sangat membantu spermatozoid menuju sel telur, dan sel telur ini menghasilkan sakarose untuk menarik spermatozoid dan gerakannya disebut sebagai gerak kemotaksis. Setelah terjadi pembuahan, akan terbentuk zigot, selanjutnya akan berkembang menjadi embrio kemudian berkembang menjadi sporofit. Karena sporofit yang ada di dalam arkegonium terus tumbuh membesar dan memanjang, maka arkegonium lama kelamaan akan robek dan akan membentuk tudung (kaliptra) pada bagian atas sporofit. Bagian atas sporofit ini akan terus membesar dan membentuk kapsul/sporangium. Kapsul yang telah masak memperlihatkan susunan yang khusus, yaitu berbentuk seperti tabung silindris dan pada puncaknya mempunyai penutup yang disebut operculum, di bawah operculum terdapat gigi peristom jika dalam keadaan lembap akan menutup sehingga spora tidak bisa keluar. Apabila keadaan kering atau kapsul sudah masak, maka gigi peristom akan membuka menghadap ke luar dan operculum terlepas sehingga spora akan keluar. Gigi peristom juga mempunyai tangkai yang disebut seta. Seta ini akan mengangkat kapsul ke atas, sehingga spora yang akan dikeluarkannya mudah tertiup angin dan tersebar ke mana-mana. Spora tersebut bila jatuh pada tempat yang cocok akan tumbuh menjadi protonema, tumbuh tunas-tunas, dan menjadi tumbuhan lumut. Baca Juga :Protista Contoh spesies lumut daun yang terkenal adalah Sphagnum sp. Kebanyakan lumut ini tumbuh di rawa-rawa yang membentuk rumpun atau bantalan yang dari tiap-tiap tahun tampak bertambah luas sedangkan bagian bawah yang ada dalam air mati berubah menjadi gambut yang membentuk tanah gambut. Jenis tanah ini bermanfaat untuk menggemburkan medium pada tanaman pot dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Ciri – Ciri Umum Lumut Daun (Bryopsida)Kelas ini dikenal sebagai lumut daun karena tubuhnya sudah jelas dibedakan antara batang, daun dan rizoid meskipun menurut Koch (1956) batang dan daun tersebut sifatnya masih semu dan lebih tepat kalau disebut cauloid dan phylloids. Gametofit dari lumut daun umumnya dibedakan dalam 2 tingkatan, yaitu:
Sporogonium terdiri atas kaki, seta dan kapsul. Bagian kaki seperti pada lumut hati dan lumut tanduk merupakan bagian yang masuk ke dalam jaringan gametofit dan berfungsi sebagai haustorium. Sedang seta atau tangkai sporogonium umumnya panjang dan berwarna kuning agak coklat atau agak merah. Kemudian bagian kapsul ini yang sudah mempunyai pembagian yang lain dari lumut hati. Kapsul spora lumut daun dapat dibedakan menjadi bagian-bagian sebagai berikut:
Baca Juga :Fungsi Faring Reproduksi Lumt Daun
Pada tempat yang sesuai, spora akan berkecambah membentuk protonema. Protonema ini terdiri atas benang berwarna hijau, fototrof, bercabang-cabang, dan dapat dilihat dengan mata biasa karena mirip seperti hifa cendawan. Dari protonema, muncul rizoid yang masuk ke dalam tanah. Pada keadaan cukup cahaya, protonema akan membentuk kuncup yang dapat berkembang menjadi tumbuhan lumut. Terjadinya kuncup diawali dengan adanya tonjolan-tonjolan ke samping pada cabang protonema. Lama-kelamaan pada ujungnya akan terjadi sel berbentuk piramida yang meristematik. Jika sel piramida terputus, akan tumbuh anakan baru dari sel tersebut. Terbentuknya banyak kuncup menyebabkan tumbuhan lumut tersusun seperti rumpun. Alat kelamin Musci terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang dan dikelilingi oleh daun paling atas. Ada yang berumah satu dan ada yang berumah dua. Pada Musci, kapsul sporanya memiliki kolumela yang terletak di tengah dan dikelilingi oleh ruang yang berisi spora. Pada sporogonium muda, ruang sporanya diselimuti oleh jaringan asimilasi dan dibatasi oleh epidermis dari udara luar. Kolumela inilah yang berfungsi sebagai pemberi makanan dan penyimpan air bagi spora yang baru terbentuk. Di bawah kapsul spora terdapat mulut kulit. Susunan kapsul yang telah masak sangat khusus.Hal ini ditandai dengan mudahnya kapsul pecah sehingga spora terhambur keluar. Dengan bantuan seta, kapsul dapat terangkat sehingga spora yang terhambur mudah tertiup angin. Perkembangan embrio lebih cepat dari perkembangan dinding sel arkegonium sehingga embrio bertambah panjang dan menyebabkan robeknya dinding arkegonium. Bagian atas yang tetap menyelubungi kapsul spora disebut kaliptra dan bagian bawahnya sebagai sarung pada pangkal seta yang disebut vaginula. Baca Juga :Otot Polos Cara Berkembang biak aseksual:
Lumut daun ada yang homotalik dan ada yang heterotalik. Pada yang homotalik dapat dibedakan antara:
Baca Juga :Sistem Organ Habitat Lumut Daun
Contoh Spesies Lumut DaunTumbuh di atas tanah-tanah gundul yang periodik mengalami kekeringan, bahkan diatas pasir yang bergerak pun dapat tumbuh. Dapat ditemui di antara rumput-rumput, di atas batu-batu cadas, pada batang dan cabang pohon,di rawa-rawa, tetapi jarang di dalam air. Spora bersifat fototrop positif, banyak bercabang-cabang, dan terlihat seperti hifa cendawan yang berwarna hijau. Alat kelamin terkumpul di ujung batang atau cabang, dan dikelilingi oleh daun-daun yang letaknya di paling atas. Protonema berbentuk pita yang bercabang-cabang. Kapsul spora mula-mula diselubungi oleh kaliptra yang bentuknya seperti kopyah bayi. Jika sudah masak pecah dengan 4 katup-katup. Kolumela diselubungi oleh jaringan sporogen.
|