Bentuk-bentuk mobilitas sosial – Pengertian mobilitas sosial atau gerak sosial adalah perpindahan status sosial sekelompok orang atau individu ke status yang lain, baik perpindahan secara vertikal maupun secara horizontal. Ada beberapa jenis-jenis mobilitas sosial dilihat dari ciri dan karakteristiknya, baik yang naik ke atas atau turun ke bawah. Show Adanya mobilitas sosial memungkinkan seorang individu atau kelompok untuk menaikkan status sosialnya di kalangan masyarakat. Sebaliknya, bisa juga individu atau kelompok tersebut malah turun status sosialnya jika terjadi suatu hal tertentu. Gerak sosial juga bisa terjadi karena perpindahan masyarakat dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Mobilitas sosial bisa terjadi karena didorong beberapa faktor seperti keadaan ekonomi, pertumbuhan penduduk, situasi politik, dan status sosial. Selain itu juga ada beberapa faktor penghambat mobilitas sosial di antaranya adalah perbedaan ras dan suku, kemiskinan, diskriminasi kelas, pengaruh sosial yang kuat, dan perbedaan gender. Terdapat beberapa bentuk-bentuk mobilitas sosial dilihat dari karakteristiknya. Pembagian jenis-jenis mobilitas sosial yang paling umum adalah mobilitas sosial horizontal dan vertikal, dimana mobilitas sosial vertikal juga dibagi menjadi mobilitas vertikal ke atas dan mobilitas vertikal ke bawah. Selain itu juga ada beberapa jenis gerak sosial yang lainnya. (baca juga fungsi stratifikasi sosial) Bentuk-Bentuk Mobilitas SosialDi bawah ini akan dibahas mengenai apa saja macam-macam mobilitas sosial yang ada beserta pengertian, ciri-ciri, dan contoh tiap jenis mobilitas sosial lengkap. 1. Mobilitas Sosial HorizontalMobilitas sosial horizontal adalah pergerakan atau perubahan status individu yang sederajat sehingga tidak mengakibatkan perpindahan lapisan sosial. Artinya perubahan yang terjadi tidak mengubah status sosial seseorang dalam stratifikasi sosial masyarakat. Contoh mobilitas sosial horizontal misalnya : Pak Andi adalah seorang penjual buah, kemudian ia berganti profesi menjadi penjual sayur. Hal ini tidak mengubah status sosial Pak Andi di mata masyarakat lain. 2. Mobilitas Sosial VertikalMobilitas sosial vertikal adalah pergerakan atau perpindahan individu dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Dalam gerak sosial ini dibagi menjadi 2 (dua), yakni mobilitas sosial vertikal ke atas (social climbing) serta mobilitas sosial vertikal ke bawah (social sinking).
3. Mobilitas Sosial AntargenerasiMobilitas sosial antar generasi adalah pergerakan atau perpindahan status sosial dalam dua generasi yang berbeda dalam anggota keluarganya. Artinya status sosial seseorang bisa berpindah (baik naik atau turun) karena pengaruh orang lain dalam anggota keluarganya yang berbeda generasi. Contoh mobilitas sosial antargenerasi misalnya : Pak Eko hanyalah seorang tukang becak, namun ia berhasil menyekolahkan anaknya hingga lulus S1 dan diterima bekerja di perusahaan ternama. Hal ini membuat status sosial Pak Eko juga ikut naik. 4. Mobilitas Sosial IntragenerasiMobilitas sosial intragenerasi adalah pergerakan atau perpindahan status sosial dalam satu generasi yang sama dalam anggota keluarganya. Artinya status sosial seseorang bisa berpindah (baik naik atau turun) karena pengaruh orang lain dalam anggota keluarganya yang masih satu generasi dengannya. Contoh mobilitas sosial intragenerasi misalnya : Joko merupakan seorang supir, sementara adiknya mampu bersekolah hingga menjadi pengacara. Perbedaan status sosial antara Joko dan adiknya inilah yang menjadi contoh mobilitas intragenerasi. 5. Mobilitas Sosial LateralMobilitas sosial lateral adalah pergerakan atau perpindahan sosial yang diakibatkan berpindahnya seseorang dari satu wilayah ke wilayah lain sehingga secara tidak langsung mengubah status sosial seseorang. Contoh mobilitas sosial lateral misalnya : Sekelompok wanita yang dipekerjakan sebagai TKI (Tenaga Kerja Indonesia) ke luar negeri dan mengubah status sosial mereka. 6. Mobilitas Sosial StrukturalMobilitas sosial struktural adalah pergerakan atau perpindahan sosial yang disebabkan perkembangan teknologi, pertumbuhan ekonomi, urbanisasi, peperangan, atau peristiwa lain yang menyebabkan perubahan struktur dan kelompok dalam masyarakat. Contoh mobilitas sosial struktural misalnya : Bencana alam yang terjadi membuat warga desa harus mengungsi ke wilayah lainnya dan mengubah status sosial mereka. Demikian informasi artikel mengenai macam-macam mobilitas sosial beserta pengertian, ciri-ciri, jenis-jenis, dan contohnya lengkap. Semoga bisa menambah wawasan para pembaca. Ilustrasi mobilitas sosial. Mengenal Bentuk-bentuk Mobilitas Sosial: Mobilitas Vertikal dan Horizontal.
TRIBUNNEWS.COM - Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis, yang artinya mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Kata sosial pada istilah tersebut mengandung makna seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial. Dikutip dari Buku SMP/MTS IPS Kelas VIII (2017) Oleh Mukminan dkk, Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain. Seseorang yang mengalami perubahan kedudukan (status) sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain baik menjadi lebih tinggi maupun menjadi lebih rendah dari sebelumnya; Ataupun hanya berpindah peran tanpa mengalami perubahan kedudukan disebut mobilitas sosial. Beberapa contoh lain mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat seperti seorang pensiunan pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi seorang pengusaha yang berhasil. Selain terjadi perubahan dari strata bawah ke strata atas, mobilitas juga terjadi perubahan dari strata atas ke strata bawah. Baca juga: Mengenal Sistem Pencernaan Karbohidrat, Protein, dan Lemak dalam Tubuh Beserta Prosesnya Baca juga: Mengenal Apa Itu Otonomi Daerah: Pengertian, Nilai, Dimensi hingga Prinsipnya Bentuk Mobilitas Berdasarkan bentuknya, mobilitas sosial dibedakan menjadi mobilitas sosial vertikal dan mobilitas sosial horizontal. a. Mobilitas Vertikal ke Atas (Social Climbing)
Lihat Foto KOMPAS.com - Mobilitas sering diartikan sebagai perpindahan atau pergerakan yang bisa membawa perubahan. Sedangkan sosial memiliki keterkaitan dengan kehidupan masyarakat. Maka mobilitas sosial dapat dimaknai sebagai pergerakan seseorang dalam kehidupan masyarakat yang bisa menyebabkan perubahan. Mobilitas sosial bisa terjadi setiap saat, karena kehidupan masyarakat tergolong dinamis. Menurut Indera Ratna Irawati Pattinasarany dalam buku Stratifikasi dan Mobilitas Sosial (2016), mobilitas sosial merupakan perubahan status atau posisi sosial seseorang atau sekelompok orang dalam masyarakat. Perubahan status atau posisi sosial ini bisa mencakup berbagai bidang, mulai dari ekonomi, politik, sosial, budaya, pendidikan atau lainnya. Perubahan ini akan selalu terjadi dalam lingkungan masyarakat. Baca juga: Konsekuensi dari Mobilitas Sosial Mengutip dari jurnal yang berjudul Mobilitas Sosial Nelayan di Kawasan Pariwisata Pantai, karya Wiluk Kurniawati dan Puji Lestari, mobilitas sosial dibagi menjadi tiga bentuk, yakni:
Terjadi karena adanya perubahan kedudukan sosial dalam posisi yang tidak sederajat. Jenis mobilitas ini dibagi menjadi dua, yakni:
Mobilitas sosial yang terjadi karena adanya perubahan kedudukan sosial, tetapi masih dalam posisi yang sederajat. Contohnya perpindahan warga negara, adanya pertukaran pelajar, perpindahan lokasi pekerjaan tanpa mengubah jabatan, dan lain-lain. Baca juga: Faktor-Faktor Pendorong Mobilitas Sosial Mobilitas sosial yang terjadi karena adanya perubahan kedudukan sosial yang berbeda dengan keluarganya. Jenis mobilitas ini dibagi menjadi dua, yakni:
Baca berikutnya |