Jenis kopi yang memiliki karakteristik wangi dan agak asam adalah

Indonesia merupakan salah satu negara yang menghasilkan kopi terbesar di dunia. Nggak heran memang, karena hampir setiap daerah di Indonesia memiliki kebun kopi berikut cara yang khas dalam pengolahannya. Cita rasa dan karakteristik yang dihasilkan pun sangat beragam dan lantas menjadikan produk kopi nusantara kian populer. Sebab rasanya yang unik, kopi produksi daerah-daerah di Indonesia kini tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat penghasilnya saja, tetapi juga wisatawan sampai masyarakat daerah lain dan mancanegara. Berikut adalah 7 jenis kopi nusantara beserta karakteristiknya yang perlu kamu tau!

Kopi Toraja

Di daerah paling barat di Indonesia, terdapat dua jenis kopi yang diproduksi, yaitu kopi jenis Arabika dan Robusta. Nah, yang paling terkenal dari Aceh adalah kopi Gayo Arabika-nya yang digadang-gadang sebagai salah satu kopi terbaik di dunia. Karakteristik yang paling kuat milik kopi Aceh Gayo ini adalah aromanya yang sangat tajam. Selain itu, kopi Gayo tidak memberi bekas rasa pahit yang lekat di lidah setelah meminumnya, berbeda dengan kebanyakan jenis kopi lainnya yang meninggalkan aftertaste pahit. Inilah alasan mengapa banyak orang sangat menikmati kopi Aceh Gayo.

Kopi Lampung

Berbeda dengan Aceh Gayo yang lebih terkenal dengan jenis kopi Arabikanya, kopi Lampung justru sangat mengunggulkan kopi jenis Robusta. Karakteristik yang sangat terasa dari kopi nusantara asal Lampung teksturnya yang halus, namun rasanya yang cukup kuat. Metode dry processing yang digunakan dalam pengolahan biji kopi Lampung ini pun diyakini sebagai asal mula cita rasa dan karakteristik yang kuat di dalamnya.

Baca Juga: Cerita di Balik Kenikmatan Secangkir NESCAFÉ Nusantara

Kopi Toraja

Memiliki nama lain Celebes Kalossi, kopi asal daerah Sulawesi ini memiliki aroma yang sangat khas juga harum. Yang membuatnya cukup disukai adalah tingkat keasaman yang rendah. Keunikan dari karakteristik kopi Toraja terdapat pada kecenderungan rasa floral dan fruity yang dihasilkan. Selain itu, rasa kopinya yang kuat dan sedikit kecut meninggalkan aftertaste yang unik di lidah.

Kopi Jawa

Produksi biji kopi Jawa umumnya dilakukan dengan metode wet processing sehingga cita rasanya mungkin sedikit berbeda dan tidak sekuat biji kopi yang dihasilkan di Sumatera atau Sulawesi. Meskipun begitu, jenis kopi Arabika ini sangat dinikmati karena rasanya yang dinilai ‘seimbang’. Tingkat keasaman yang medium dan kekentalan yang nggak terlalu pekat menjadi serta semilir aroma rempah yang dihasilkan, membuat ciri khas sendiri saat menenggaknya.

Kopi Bali Kintamani

Karakteristik kopi nusantara yang satu ini adalah cita rasa kesegaran dari asam (citrus) seperti jeruk. Aromanya dianggap eksotis dilengkapi dengan tekstur yang light, membuat kopi ini tidak terlalu terasa pahit dan tidak meninggalkan aftertaste pekat setelahnya. Nah, oleh sebab itu, kopi jenis ini mungkin saja bisa lebih banyak dinikmati oleh orang-orang yang tidak terlalu suka minum kopi dengan body yang ‘berat’.

Kopi Flores Bajawa

Kopi Arabika asal Flores Bajawa ini menghasilkan tingkat keasaman medium serta tekstur rasa yang ringan. Selain dari aromanya yang menggiurkan, karakteristik kopi ini juga dikenal dengan sensasi manis juga cita rasa kacang-kacangan dan herbal di dalamnya. Keunikan ini yang bisa jadi tidak bisa kamu nikmati pada kopi-kopi lainnya. Nggak heran kalau jenis Flores Bajawa ini bisa menembus pasar internasional karena keunggulan tersebut, kan?

Kopi Papua Wamena

Ketajaman aroma dengan cita rasa yang ringan merupakan ciri khas dari kopi nusantara dari bagian timur Indonesia ini. Mirip kopi Bali yang memiliki rasa floral, kopi Papua Wamena juga dilengkapi dengan nuansa harum coklat dan herbal. Aftertaste ‘smokey’ setelah meminumnya pun menjadi ciri khas dan keunikan tersendiri. Teksturnya yang lembut dan tidak berampas juga sangat ramah di mulut.

Itulah 7 jenis kopi kebanggaan nusantara yang nggak boleh kamu lewatkan. Kebanyakan daerah memang mengunggulkan produksi kopi jenis Arabikanya, tapi ada juga kok Jenis Kopi Robusta Nusantara yang nggak kalah pamornya. Sama seperti biji-biji kopi di seantero Indonesia yang kaya akan cita rasa, NESCAFÉ GOLD juga memilik racikan khusus dari perpaduan biji kopi Arabika dan Robusta. NESCAFÉ GOLD merupakan kopi yang diproduksi dengan teknologi Freeze Dried yang menghasilkan aroma kuat serta cita rasa khas yang bisa dinikmati dalam keadaan panas atau dingin. Kopi hitam tanpa ampas ini juga cocok diminum dengan atau tanpa krimer dan gula sesuai dengan selera kamu. Gimana, kamu udah coba?

JAKARTA, KOMPAS.com -Meski semakin banyak penikmat kopi yang mengenali berbagai jenis kopi, namun tidak sedikit pula yang ternyata masih tidak mengetahui perbedaan kopi arabica dan robusta. Yang penting pahit, kata beberapa orang.

Padahal citarasa kopi tidak sesederhana itu, namun lebih kompleks dan kaya. Rasa kopi umumnya ditentukan banyak hal, mulai dari jenis atau varietasnya, lokasi penanamannya, lingkungan sekitarnya, serta pengolahan bijinya. Itu sebabnya, meski berjenis sama, rasa kopi Gayo dengan Toraja misalnya, memiliki aroma dan flavour yang berbeda.

Kopi sendiri memiliki jenis beragam yakni Arabica, Robusta, Liberica hingga Excelsa. Dari ragam tersebut, Arabica dan Robusta adalah varietas terbesar yang ada di Indonesia dan digunakan di sebagian besar coffee shop atau kedai kopi.

Tapi, apakah Anda semua sudah tahu karakteristik dari dua varietas tersebut? Iwan Setiawan, pemenang Indonesian Latte Art Championship (ILAC) 2014 dan 2015 menjelaskan perbedaan karakteristik Arabica dan Robusta.

Baca juga: Kesalahan Sederhana yang Sebabkan Cita Rasa Kopi Rusak

Jenis kopi yang memiliki karakteristik wangi dan agak asam adalah

Jenis kopi yang memiliki karakteristik wangi dan agak asam adalah
Lihat Foto

Triton_Tree

Ilustrasi panen kopi

Kopi Arabica, kata Iwan, memiliki bentuk biji lebih panjang. Kandungan kafein kopi Arabica juga lebih rendah, yakni 08 - 1,4 %, sehingga tidak terlalu pahit namun memiliki tingkat keasaman yang lebih tinggi.

Kopi Arabica hanya tumbuh dengan baik bila ditanam di dataran tinggi, antara 1.000 meter hingga 2.000 meter di atas permukaan laut. Suhu di lokasi penanaman pun sebaiknya berkisar antara 14-24 derajat Celsius.

Tanaman kopi jenis ini memerlukan perawatan yang lebih baik karena lebih rentan terkena penyakit karat daun terutama bila ditanam di dataran rendah. Selain itu, jumlah biji kopi dalam setiap panen juga tidak sebanyak kopi Robusta.

Kebanyakan kopi Arabica memiliki aroma yang wangi seperti buah-buahan atau bunga-bungaan. Beberapa disertai aroma kacang-kacangan. Rasanya pun lebih halus dan penuh.Tak heran harganya juga jauh lebih mahal dibanding jenis kopi lain.

Jenis-jenis kopi Arabica yang populer di Indonesia adalah kopi Gayo, Toraja, Wamena, beberapa kopi Bali dan Flores, serta yang sekarang banyak bermunculan adalah kopi-kopi Arabica dari dataran tinggi di Pulau Jawa, seperti di Jawa Barat dan Banyuwangi di daerah Gunung Raung.

Baca juga: Menyajikan Kopi Langka dengan Cara Istimewa

Jenis kopi yang memiliki karakteristik wangi dan agak asam adalah

Jenis kopi yang memiliki karakteristik wangi dan agak asam adalah
Lihat Foto

DeeNida

Buah, biji dan bubuk kopi

Kopi Arabica dulu banyak dikembangkan di Brasil dan Etiopia, namun kini di berbagai belahan dunia, orang menanam dan mengembangkannya. Tak heran produksinya lebih banyak, yakni lebih dari 70% pasar kopi dunia.

BACA JUGA: Mulai Umur Berapa Anak Boleh Minum Kopi?

Rasa dan aroma kopi Arabika

Karena kandungan sukrosa atau gula dalam kopi Arabika lebih tinggi, Anda bisa merasakan sendiri bahwa kopi ini terasa agak manis dan asam. Aromanya juga wangi seperti campuran bunga dan buah-buahan. Kopi Arabika mengandung kafein sebesar 1,2% sehingga setelah diseduh, kopi ini terasa lembut, tidak terlalu pekat. Inilah mengapa kebanyakan kopi yang disajikan di kafe, restoran, atau kedai kopi ternama biasanya menggunakan biji kopi Arabika.

Contoh kopi Arabika

Kopi ini banyak ditemukan di berbagai belahan dunia. Beberapa contoh kopi Arabika yang cukup dikenal adalah kopi Etiopia, Kenya, Toraja, Sumatera, Mandailing, Jawa (dari perkebunan kopi di daerah Kawah Ijen, Jawa Timur), Papua Nugini, Colombia, dan Brazil.

Kopi Robusta

Tak seperti kopi Arabika, jenis biji kopi Robusta tidak begitu banyak diproduksi. Spesies kopi ini banyak tumbuh di benua Afrika bagian barat, Asia Tenggara, dan Asia Selatan. Namun, beberapa negara yang menghasilkan kopi Arabika juga menanam kopi Robusta.

Ciri-ciri kopi Robusta

Tanaman ini lebih mudah tumbuh dan dirawat dibandingkan dengan tanaman kopi Arabika. Kopi ini bahkan bisa ditanam di dataran yang tak terlalu tinggi dengan suhu yang berubah-ubah. Dalam setahun, tanaman kopi Robusta bisa menghasilkan biji kopi lebih banyak dari kopi Arabika. Bentuk bijinya bulat dan agak lebih padat daripada biji kopi Arabika. Ukuran biji kopi Robusta juga lebih kecil dan teksturnya sedikit kasar.