Menjelaskan apa itu Amul Huzni beserta kejadiannya?

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

سُبْحَانَ الَّذِى أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِى بَارَكْنَا لِنُرِيَهُ مِنْ ءَايَاتِنَا إِنَّهُ هُوَالْسَمِيْعُ الْبَصِيْرُ

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad SAW) pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Isra 17: 1)

Tahun kesepuluh nubuwah (kenabian) Muhammad SAW merupakan Tahun Kesedihan (Amul Huzna) baginya. Saat itu, Abu Thalib (Paman Rasulullah) menemui ajalnya, tak berselang lama, sekitar dua atau tiga bulan setelahnya, giliran Khadijah binti Khuwailid (Istri Rasulullah SAW) yang menemui ajalnya.

Abu Thalib bukan hanya sekedar paman bagi Rasullullah SAW, beliau selalu berada di garda paling depan dalam membela Rasulullah SAW. Kecintaan Rasulullah terhadap Abu Thalib dijelaskan dalam sebuah kitab Hadits yang ditulis Imam Bukhari, dikatakan bahwa menjelang ajalnya, Abu Thalib didatangi oleh Rasulullah SAW. Rasulullah SAW berkata, “Wahai pamanku, katakanlah laa ilaaha illallah, suatu kalimat yang dengannya aku akan menjadi saksi atasmu di sisi Allah SWT”. Abu Jahal dan Abu Umayyah (yang telah tiba disitu sebelum Rasul), kemudian berkata, “Wahai Abu Thalib, apakah engkau akan meninggalkan agama Abdul Muthalib?”. Rasul terus menawarkan kalimat syahadat bersamaan dengan kedua orang itu yang terus mengulang pertanyaannya, pada akhirnya Abu Thalib tidak mengucap syahadat, kemudian Rasul berkata, “Aku akan tetap memnta ampunan buatmu selama aku tidak dilarang”. Maka turunlah sebuah ayat, yakni QS At-Taubah 9:113 yang melarang Nabi untuk memintakan ampunan bagi orang musyrik.

Khadijah, wanita pertama yang dinikahi Rasulullah SAW. Dalam masa sepuluh tahun menjalani tugas kenabiannya, Rasulullah selalu didukung oleh Khadijah, ia rela membelanjakan seluruh hartanya demi perjuangan suaminya yang tercinta. Kecintaan Rasulullah terhadap Khadijah (dan sebaliknya) tergambar dalam Musnad Imam Ahmad No. 23719: “Allah Azza Wa Jalla tak pernah mengganti untukku yang lebih baik darinya, dia (Khadijah) adalah wanita yang beriman kepadaku di saat manusia kafir kepadaku dan ia membenarkanku di saat manusia mendustakan diriku, dan ia juga menopangku dengan hartanya di saat manusia menutup diri mereka dariku, dan Allah Azza Wa Jalla telah mengaruniakan anak kepadaku dengannya ketika Allah tak mengaruniakan anak kepadaku dengan istri-istri yang lain”.

Setelah wafatnya Abu Thalib dan Khadijah, para punggawa Quraisy semakin memusuhi Rasulullah SAW, mereka bertindak liar bahkan berencana untuk membunuhnya. penderitaan Rasulullah di Mekah begitu hebatnya, hingga akhirnya beliau memutuskan untuk hijrah ke Thaif. Namun, kedatangan beliau di Thaif justru tidak disambut baik oleh penduduknya, beliau dihina bahkan sampai dilempari batu dan kotoran. Rasulullah SAW memutuskan kembali ke Mekah, pada malam 27 Rajab, Allah Azza Wa Jalla menampakkan kuasa-Nya dengan memperjalankan beliau dengan sebuah kendaraan yang disebut Buraq dari Masjidil Haram (Mekah) menuju Masjidil Aqsha (Palestina), lalu menuju ruang angkasa, langit tujuh tingkat, hingga ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah shalat lima waktu. Perjalanan tersebut dilakukan Rasulullah SAW dalam waktu satu malam, bahkan separuh malam.

Peristiwa Isra Mi’raj bukanlah sebuah peristiwa yang dapat diterima oleh akal, apalagi oleh akal masyarakat Mekah saat itu. Rasulullah sangat memahami bahwa kaumnya takkan mampu melihat (menyadari) keagungan dan kuasa Allah Azza Wa Jalla yang ditunjukkan kepadanya melalui peristiwa Isra Mi’raj.

Pada pagi hari setelah diisra’kan Rasulullah merasa tertekan, ia mengetahui bahwa orang-orang akan mendustakannya, ia pun duduk menyendiri dengan termenung dalam kesedihan. Dalam Musnad Imam Ahmad No. 2860, Ibnu Abbas menceritakan:

“Saat Rasul sedang duduk menyendiri, lewatlah Abu Jahal. Ia bertanya dengan nada mengejek, “Ada sesuatu yang terjadi kepadamu?”, maka Rasul menjawab, “Ya”. Rasul lalu bercerita bahwa ia diisra’kan tadi malam ke Baitul Maqdis, kemudian Abu Jahal bertanya, “Engkau mengaku telah pergi ke Baitul Maqdis (Palestina), kemudian pagi ini engkau telah berada di tengah-tengah kami?”, beliau menjawab, “Ya.”, kemudian Abu Jahal memanggil kaum Rasulullah SAW untuk berkumpul supaya diceritakan oleh Rasulullah SAW perihal peristiwa yang dialaminya. Setelah mereka mendengar cerita tersebut, diantara mereka ada yang bertepuk tangan dan meletakkan tangannya di kepala karena terkesima dan sebagai bentuk pendustaan terhadap Rasulullah.

Salah seorang dari kaum Bani Ka’ab bin Lu’ai yang pernah berkunjung ke Majidil Aqsha berkata, “Jika benar kau telah mengunjungi Masjidil Aqsha, coba tunjukkan kepada kami ciri-ciri masjid itu!”

Rasulullah menjelaskan secara terperinci ciri-ciri Masjidil Aqsha, hingga akhirnya orang yang bertanya itu berkata, “Demi Allah, semua ciri yang dia ceritakan adalah benar!”

Namun, mereka yang menyikapi cerita tersebut dengan logika tetap mendustakannya. Para kafir Quraisy menjadikan Isra Mi’raj sebagai alat untuk menjatuhkan wibawa Rasul. Abu Jahal memprovokasi para muallaf untuk murtad, dan tidak sedikit yang murtad.

Abu Bakar adalah sahabat Rasul pertama yang membenarkan Isra Mi’raj. Ia berkata, “Jika Muhammad SAW berkata seperti itu, sungguh dia telah berkata jujur”. Abu Bakar mempercayai Isra Mi’raj tanpa keraguan sedikitpun, dia berkata, “Sungguh, aku tidak ragu sedikitpun apa yang dikatakan Muhammad. Bahkan lebih daripada itu, aku membenarkannya atas warta-warta langit yang datang pada waktu pagi ataupun sore hari.” (HR Imam Hakim, Al-Mustadrak No. 4407).

Semenjak saat itulah Abu Bakar selalu dipanggil dengan sebutan Ash-Shiddiq (Sang Pembenar). Sikap Abu Bakar yang membenarkan Isra Mi’raj punya pengaruh besar bagi perkembangan Islam di Mekah, dia adalah parameter kepercayaan masyarakat Mekah dalam menyikapi Isra Mi’raj, dia mampu meneguhkan orang-orang yang terguncang iman Islam-nya karena provokasi Abu Jahal dan para kafir Quraisy. Akhir kata, Isra Mi’raj adalah peristiwa yang merupakan konsumsi iman bukan logika, hendaknya kita sebagai muslim bersikap seperti Abu Bakar supaya peristiwa Isra Mi’raj ini memeperkokoh iman Islam kita bukan malahan membuat kita meragukan Islam.

Menjelaskan apa itu Amul Huzni beserta kejadiannya?

Peristiwa penting dalam Islam /Pixabay.com/Shujonmoral

SRAGEN UPDATE – Peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan salah satu momen penting dalam umat Islam yang terjadi di bulan Rajab.

Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad dilakukan pada malam ke 27 bulan Rajab dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa kemudian ke Sidratul Muntaha.

Dibalik peristiwa Isra‘ Mi’raj terdapat sebuah kejadian terberat yang dilalui oleh Nabi Muhammad SAW dalam dakwahnya.

Dilansir SragenUpdate.com dari unggahan video di channel YouTube Amirul Mukminin pada 4 Juli 2020, memberikan penjelasan terkait peristiwa Amul Huzni.

Tahun ke 10 kenabian merupakan tahun kesedihan yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW. Tahun ini biasa disebut dengan Amul Huzni.

>

Baca Juga: Peristiwa Penting di Bulan Rajab, Salah Satunya Adalah Isra’ Mi'raj Nabi Muhammad, Ini Penjelasan Gus Baha

Pada saat itu, paman Nabi yang bernama Abu Thalib menemui ajalnya. Tak berselang lama Siti Khadijah istri Nabi menyusul kepergian paman beliau.

Siti Khadijah wafat pada usia enam puluh lima tahun enam bulan. Rasulullah SAW memakamkannya di al-Hajun.

Abu Thalib bukan hanya sekedar paman dari Nabi Muhammad SAW, melainkan adalah sosok yang selalu membela dan melindungi Nabi dalam dakwahnya.

Sumber: YouTube Amirul Mukminin Chanel

hukum seseorang merasakan syahwat tapi tidak ada cairan yang keluar, tapi setelah orang itu merasakan syahwat orang itu pun kencing. apakah harus mand … i wajib​

sebutkan nama ² semua nabi , rasul dan malaikat note : mntn gua ni , baju coklat​

Misalnya nih ya, Kita itu punya banyak Dosa, terus kita minta ampunan kepada Allah. Dosa nya langsung 0 (kosong) atau gimana?​

Bagaimana jika kalian menemukan tanda baca س atau سكتة ?​

Nabi yang tertidur selama kurang lebih 100 tahun siapa? yg jawab aku followdan kasih jawaban tercerdastapi kalo jawabannya benerkalo salah ya aku lapo … rkanafwan ya kaka​

Kak apakah khatam Al-Quran boleh dari surat yang mudah terlebih dahulu? misalnya dari juz 28 lalu misalnya juz 24 apakah boleh ? ​

17. isim yang menunjukkan arti 2 (baik laki-laki maupun perempuan) adalah...18. isim yang menunjukkan arti lebih dari 2 (khusus laki-laki atau sifat l … aki-laki) adalah...​

tuliskan 10 dalam bahasa Arab kata benda yang ada didalam kelas mu masing-masing!​

Dalam hukum bacaan Mad Iwadl lafal ROCHMATAN dibaca....A. ROCHMATB. ROCHMATAC. ROCHMATAAD. ROCHMAH​

Contoh bacaan Mad Badal adalah ?A. قَالَB. جَآءَC. اِيْمَانَD. وَلاَالضّآلِّيْنَ​