Jenis ikan yang mampu hidup dengan perairan kadar oksigen rendah


MOMSMONEY.ID - Bagi sebagian orang, memilih ikan hias untuk dipelihara karena mudah dirawat dan tak repot sehari-hari. Ada juga yang memilihnya karena mudah dibudidayakan, sehingga dapat dijual kembali dengan mudah. Namun, pernahkah Anda berpikir memelihara ikan sekaligus mengonsumsinya? Wah, unik juga ya. Di Indonesia, ada banyak jenis ikan konsumsi yang dapat dipelihara, baik itu ikan air tawar maupun ikan payau. Dengan memelihara sendiri, Anda dapat menjamin keamanannya untuk dikonsumsi sendiri. Namun, jika hanya dimanfaatkan sebagai pengisi ikan di kolam taman juga tak ada salahnya.   Nah, berikut beberapa ikan air tawar konsumsi yang dapat dipelihara. Baca Juga: Tips Merawat Ikan Cupang Agar Berumur Panjang Ikan Lele Ikan lele paling populer dipelihara dan dibudidayakan dalam lingkup rumah tangga. Lele merupakan jenis ikan yang hidup di air tawar. Saat ini, ikan lele banyak dipelihara dengan konsep hidroponik bersama sayur-sayuran, seperti selada dan kangkung. Ciri khas yang paling dikenal lele adalah tubuhnya yang panjang, berkumis, dan berkepala keras. Lele juga memiliki sepasang patil, yakni duri tulang yang tajam di sirip-sirip dadanya. Banyak orang mengatakan, bila terkena patil ini akan mengakibatkan panas tinggi bagi orang yang terkena olehnya. Di habitat aslinya, lele hidup di sungai, telaga, rawa, waduh, dan sawah yang tergenang air. Akan tetapi, lele bisa hidup pada air tercemar seperti selokan pembuangan. Dalam hal ini, lele menjadi mudah dipelihara karena tak rumit merawatnya. Ikan Nila Ikan nila adalah ikan konsumsi air tawar yang cukup populer di Indonesia. Ikan ini adalah jenis ikan pemakan segala (omnivora). Dilansir dari Wikipedia.org, ikan nila memiliki tubuh berukuran sedang, dengan panjang bisa mencapai sekitar 30 cm. Tubuhnya berwarna kehitaman atau keabuan dengan beberapa pita gelap melintang yang akan semakin memudar saat dewasa. Mereka juga memiliki sirip punggung dengan 16-17 duri dan 11-15 duri lunak, sedangkan sirip belakang memiliki 3 duri dan 8-11 duri lunak. Ikan ini dapat dipelihara di kolam-kolam atau tangki. Namun, ikan nila tidak dianjurkan untuk dicampur dengan ikan lain  karena sifatnya cukup agresif. Selain itu, kualitas air yang buruk akan membuat pertumbuhan ikan nila terhambat. Maka, Anda perlu memperhatikan kualitas air yang digunakan dan kebersihannya. Baca Juga: Aquascape, Konsep Menarik Pelihara Ikan dan Tanaman Sekaligus Editor: Anggi Miftasha


  • Alejandra Martins
  • BBC News Mundo

Sumber gambar, United States Geological Survey handout

Bukan hanya pemangsa yang seram, ikan gabus ini juga bisa bernapas di darat dan melakukan migrasi jarak pendek melintasi daratan.

"Jika Anda menangkap ikan gabus utara, pertama kali yang harus Anda lakukan adalah membunuhnya dan membekukannya. Jangan lepaskan. Ingat, ikan ini bisa bertahan hidup di darat."

Seruan ini berasal dari Departemen Sumber Daya Alam (DNP) di negara bagian Georgia, Amerika Serikat, yang merupakan negara bagian ke-15 yang sedang mewaspadai hewan predator yang rakus ini.

Ikan gabus utara (Channa argus), adalah ikan pemangsa rakus berbadan tipis dengan kepala datar.

Ikan gabus ini memakan apa saja dalam jangkauannya, termasuk sesama ikan, katak, dan kepiting.

Sumber gambar, United States Fish and Wildlife Service handout

Ikan gabus ini bisa mencapai panjang 80 centimeter.

Panjangnya bisa mencapai 80cm, serta bisa bernapas, dan "berjalan" di darat. Kemampuan ini bisa membuatnya pindah dari satu perairan ke yang lain.

Sekali ikan itu tiba di sebuah perairan, populasinya sulit diberantas karena yang betina bisa bertelur 10.000 telur setahun.

Spesies ikan gabus ini berasal dari China, Rusia, dan semenanjung Korea. Keberadaannya di AS dideteksi lebih dari 10 tahun lalu. Sejauh ini ada empat spesies ikan gabus di AS.

Pihak berwenang menduga, penyebaran dimulai ketika ikan ini dilepaskan dengan sengaja di perairan oleh orang yang membelinya sebagai peliharaan.

Sumber gambar, Getty Images

Ilmuwan menduga kuat, wabah ikan gabus ini dimulai ketika orang melepaskan ikan ini ke perairan sesudah mereka membelinya sebagai hewan peliharaan.

Ikan ini juga ditemukan di alam liar di beberapa negara bagian: Florida, New York, Virginia, California, Massachusetts, dan Maryland.

Temuan pertama di Maryland tahun 2002 cukup mengkhawatirkan karena ikan yang ditemukan adalah anaknya, tanda bahwa spesies ini beranak pinak dengan sukses di alam liar.

Pihak berwenang di Georgia mengumumkan peringatan tanggal 8 Oktober sesudah seorang nelayan memastikan menangkap seekor ikan gabus ini di negara bagian itu.

Sumber gambar, Getty Images

Pihak berwenang di beberapa negara bagian Amerika Serikat berharap bantuan dari masyarakat luas untuk mengatasi masalah ikan gabus ini.

Dalam seruannya, DNP meminta masyarakat agar ingat bahwa ikan ini bisa bertahan hidup di darat, serta memotret ikan ini dan mencatat di mana si ikan ditangkap.

"Memang jalannya panjang, tapi mungkin saja kita bisa menangkap mereka semua sehingga mereka tidak menetap, kata Scott Robinson, pejabat di DNP Georgia.

"Lalu kami akan terus memantau kawasan itu dan daerah hilirnya."

Martin Genner, profesor bidang ekologi evolusioner dan biologi perairan di University of Bristol, Inggris, menjelaskan bagaimana cara ikan gabus ini bertahan di daratan.

Sumber gambar, Getty Images

Ikan gabus termasuk dalam kelompok ikan yang bisa menyimpan oksigen di dalam tubuh mereka.

"Di habitat asal mereka di Asia, ikan ini hidup di rawa dengan kandungan oksigen rendah, semisal sawah dan hutan rawa," kata Genner.

"Ikan yang hidup di tempat seperti itu punya cara adaptasi untuk bertahan, yaitu dengan memaksimalkan pemasukan oksigen mereka dari lingkungannya."

Kata Genner, spesies ini berevolusi mengembangkan ruang udara di belakang insang yang disebut ruang suprabranchial.

Normalnya, ikan bernapas dengan insang dan oksigen keluar masuk lewat situ.

"Namun ikan gabus ini bisa muncul ke permukaan, mengambil udara dan menyelam lagi ke dasar dengan menggunakan oksigen di ruang khusus itu," kata Genner.

Sumber gambar, Getty Images

Ikan gabus bisa melakukan migrasi jarak pendek lewat darat saat sawah dan rawa tempat tinggal mereka mengering.

Kemampuan ikan gabus ini untuk bernapas di luar air memungkinkan mereka melakukan migrasi jarak pendek di atas darat.

Di negara tropis, rawa-rawa sering kering, maka ikan ini mengembangkan kemampuan migrasi ke perairan lain.

"Ikan gabus telah mengembangkan kemampuan berpindah lewat daratan. Mereka melakukannya dengan kasar, dengan cara menyeret badannya dan mendorong dengan sirip. Mereka bisa bertahan hidup dalam waktu singkat dalam keadaan begini karena mereka bisa menyimpang udara di ruang khusus itu."

Sumber gambar, Getty Images

Ikan lele termasuk jenis ikan yang bisa bernapas di darat.

Menurut Genner, ikan gabus bukan satu-satunya ikan yang bisa bernapas di darat. "Ikan lele juga memiliki ruang suprabranchial," kata Genner.

Spesies lain bisa bernapas di luar air karena memiliki paru-paru yang mirip manusia. "Paru-paru mereka tidak menarik dan mengeluarkan napas, tapi bisa mengambil udara untuk digunakan di lingkungan dengan kadar oksigen rendah," katanya.

Ikan lain seperti gurame memiliki paru-paru yang mirip labirin, yang berfungsi seperti paru-paru. Gurame bisa memanjat dan berpindah tempat di daratan dalam jarak pendek.

Sumber gambar, Getty Images

Spesies penyerbu ini membutuhkan oksigen lebih sedikit dibandingkan dengan pesaing mereka.

Daya tahan ikan gabus ini juga menjelaskan kenapa pihak berwenang di Georgia menyerukan agar orang membersihkan pakaian, peralatan, perahu atau bahkan anjing mereka yang sempat terkena air.

Rakusnya ikan gabus ini juga bisa mempengaruhi persediaan makanan bagi spesies lain.

Kemampuannya bertahan hidup di perairan rendah oksigen membuat ikan ini unggul dibanding spesies lain seperti ikan forel dan bass, yang butuh lebih banyak oksigen untuk berkembang.

Tak mengejutkan jika ikan gabus ini punya reputasi cukup seram. Pada kanal dokumenter National Geographic ia dijuluki "Fishzilla" yang merujuk pada monster khayalalan, Godzilla.