Jelaskan tentang perbedaan antara sejarah sebagai peristiwa dan kisah

You're Reading a Free Preview
Pages 4 to 6 are not shown in this preview.

Dalam roda kehidupan setiap manusia, baik secara individu maupun sebagai makhluk sosial,  memiliki masa lalu yang tidak terhapus oleh waktu. Kejadian-kejadian tersebut tidak selamanya hadir sebagai sebuah kepahitan ataupun kebahagiaan. Namun demikian, masa lalu juga mampu menjadi motivasi sekaligus menjadi sebuah pembelajaran yang berharga dan bermanfaat bagi masyarakat. Alhasil, banyak diantaranya yang diunggah kembali sebagai bagian untuk pengingat agar tidak terlupakan. Singkatnya, sejarah sebagai kisah.

Mungkin kalian pernah mempelajari pelajaran sejarah, namun apakah kalian tahu kejadian masa lalu itu masuk dalam bagian sebuah sejarah? Menarik bukan? Untuk memahaminya, ikuti pembahasannya yuk!

Sejarah Sebagai Kisah

Sejarah sebagai kisah merupakan peristiwa sejarah pada masa lalu dikisahkan kembali dalam bentuk data sejarah. Data itu dapat berdasarkan sumber tertulis, ingatan pelaku, berita media, dan sumber-sumber lainnya. Pengisahan sejarah terbuka terhadap unsur subjektif pihak yang mengisahkan, meskipun unsur objektif tetap harus diperhatikan.

Salah satu contohnya, sejarah perang Korea yang dikisahkan oleh pihak Korea Selatan tentu akan memiliki perbedaan dengan yang dikisahkan oleh pihak Korea Utara. Masing-masing pihak memiliki penafsiran tersendiri terhadap fakta yang sama.

Sejarah sebagai kisah muncul dalam bentuk narasi atau cerita yang menarik. Dalam hal ini, kebenaran sejarah sebagai kisah harus berada di tengah antara objektivitas dan subjektivitas, sehingga jangan terlalu objektif maupun subjektif. Apabila objektivitas ditekankan maka sejarah bukan kisah lagi melainkan laporan fakta kejadian, begitupula jika subjektivitas dikedepankan maka sejarah akan bergeser menjadi legenda.

(Baca juga: Sejarah sebagai Ilmu)

Tujuan dari penyajian sejarah sebagai kisah antara lain untuk menjadikan sejarah tetap relevan, menghargai sejarah sebagai pendukung keutuhan identitas kebangsaan, dan menjadikan sejarah sebagai pengalaman bersama untuk kehidupan lebih baik.

Sejarah Sebagai Peristiwa

Apa yang dimaksud sejarah sebagai peristiwa? Sebagai peristiwa, sejarah merupakan realitas yang sekali terjadi dan tidak bisa berulang. Bisa jadi ada peristiwa yang serupa tetapi tetap akan berbeda melihat konteks ruang dan waktunya. Sebagai contoh, peristiwa Revolusi Prancis 1789 merupakan momen yang menentukan berdirinya Republik Prancis yang berdasarkan kebebasan, persamaan, dan persaudaraan.

Namun, tidak semua kejadian di masa lalu dapat dikategorikan sebagai peristiwa bersejarah, karena ada tiga kategori yang harus dipenuhi sehingga sebuah peristiwa masuk sebagai sejarah yaitu :

  • Unik, suatu peritiwa memiliki kekhasan tersendiri yang tidak terdapat pada peristiwa lain.
  • Berpengaruh besar, suatu peristiwa mempunyai pengaruh besar terhadap jalan hidup suatu kelompok baik secara nasional bahkan global.
  • Bermakna, suatu peristiwa mempunyai nilai dan manfaat bagi kehidupan kelompok di masa selanjutnya baik masa kini maupun masa depan.

Jelaskan perbedaan sejarah sebagai peristiwa,kisah,ilmu,seni

INI JAWABAN TERBAIK 👇

Sejarah sebagai peristiwa, artinya peristiwa sejarah ditempatkan sebagai fakta, peristiwa, dan peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lalu. Peristiwa masa lalu ini dapat dijadikan dasar untuk memahami dan membangun kembali kehidupan pada masa itu. Dari peristiwa tersebut dapat diketahui sebab dan akibat dari suatu peristiwa. Terlepas dari besar kecilnya suatu peristiwa atau peristiwa dalam ruang lingkup kehidupan manusia, ilmu sejarah berusaha mengumpulkan rangkaian peristiwa yang pernah terjadi dalam ruang lingkup kehidupan manusia dari masa lalu hingga sekarang, termasuk prediksi peristiwa masa depan.

2 sejarah sebagai sebuah cerita

Semua ciptaan manusia adalah bukti sejarah manusia yang hidup dan dinamis. Berbicara tentang sejarah sebagai sebuah cerita tidak lepas dari peristiwa sejarah yang terjadi di masa lalu. Sejarah sebagai sebuah cerita merupakan hasil karya, kreativitas dan penelitian dari berbagai ahli yang kemudian menulisnya. Penulisan akuntansi harus melalui interpretasi yang mendekati kebenaran peristiwa yang terjadi. Sedangkan untuk merekonstruksi cerita sejarah harus mengikuti metode dan pendekatan analitis tertentu.

Dengan kata lain, sejarah sebagai sejarah adalah peristiwa masa lalu yang diungkapkan kembali atas dasar interpretasi dan interpretasi yang dapat dijelaskan. Menyusun sejarah sejarah suatu masyarakat, bangsa dan negara tidaklah mudah karena jejak sejarah yang ditinggalkannya pun tidak sedikit. Oleh karena itu, dalam penyusunannya diperlukan kajian dan pembuktian yang sangat jeli dan bijaksana agar dapat dipertanggungjawabkan. Dalam menyusun sejarah sebagai sebuah cerita, para sejarawan menggunakan dasar dari jejak-jejak yang ditinggalkan oleh sejarah sebagai peristiwa. Jejak-jejak sejarah yang memuat kehidupan rangkaian peristiwa atau peristiwa dalam ranah kehidupan manusia menjadi sumber penting dalam penulisan cerita sejarah.

3 sejarah sebagai ilmu

Sejarah dikatakan sebagai ilmu karena merupakan pengetahuan tentang masa lampau yang disusun secara sistematis dengan metode kajian ilmiah untuk memperoleh kebenaran tentang peristiwa masa lalu.

Menurut CE Berry, sejarah adalah ilmu, tidak kurang dan tidak lebih. Sedangkan menurut York Powell, cerita bukan sekedar cerita yang indah, instruktif, dan mengasyikkan, tetapi merupakan cabang ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, sebagai cabang ilmu pengetahuan harus dibuktikan secara ilmiah melalui penggunaan metode dan berbagai standar ilmiah yang dapat diperhitungkan.

Kebenaran dapat dibuktikan dari dokumen-dokumen yang telah dibuktikan sehingga dapat dipercaya sebagai fakta sejarah. Sejarah dianggap sebagai ilmu karena sejarah memiliki syarat-syarat ilmu antara lain ada masalah yang menjadi objeknya, ada metodenya, tersusun secara sistematis, menggunakan pemikiran yang rasional, dan kebenarannya bersifat objektif.

Sejarah dapat dipahami dalam dua aspek yang berbeda, yakni sejarah sebagai peristiwa dan sejarah sebagai kisah. Sejarah sebagai peristiwa adalah kenyataan sejarah yang benar-benar terjadi di masa lampau dan tidak akan terulang kembali. Sedangkan sejarah sebagai kisah adalah peristiwa masa lampau dihadirkan kembali dalam bentuk kisah. Sehubungan dengan sejarah sebagai peristiwa dan kisah, Sartono Kartodirdjo membagi sejarah menjadi 2, yakni sejarah dalam arti objektif dan sejarah dalam arti subjektif. Sejarah dalam arti objektif adalah peristiwa sejarah yang tidak dapat terulang. Sedangkan sejarah dalam arti subjektif adalah kisah sejarah. Contoh sejarah sebagai peristiwa adalah Peristiwa Proklamasi 1945, sedangkan contoh sejarah sebagai kisah adalah kisah Roro Jonggrang yang dipentaskan dalam suatu acara.

Dengan demikian, sejarah sebagai peristiwa adalah kenyataan sejarah yang benar-benar terjadi di masa lampau dan tidak akan terulang kembali. Sedangkan sejarah sebagai kisah adalah peristiwa masa lampau dihadirkan kembali dalam bentuk kisah. Contoh sejarah sebagai peristiwa adalah Peristiwa Proklamasi 1945, sedangkan contoh sejarah sebagai kisah adalah kisah Roro Jonggrang yang dipentaskan dalam suatu acara.

Jelaskan tentang perbedaan antara sejarah sebagai peristiwa dan kisah

Siapa di antara RG Squad yang suka memelajari sejarah? Sebenarnya belajar sejarah itu menjadi sebuah kewajiban bagi setiap manusia lho. Salah satu contohnya seperti mencari tahu bagaimana kita saat masih kecil, bagaimana ayah dan ibu kita dulu, begitu juga dengan cerita di lingkungan kita pada masa lalu. Tapi, apakah kamu tahu pengertian sejarah sebagai kisah dan peristiwa? Di artikel ini kita akan bahas keduanya, yuk simak beberapa penjelasan di bawah ini.

1. Sejarah sebagai kisah

Sejarah dikatakan sebagai kisah karena sejarah adalah kejadian-kejadian pada masa lalu yang kemudian dibangun kembali. Banyak orang-orang yang mencoba menafsirkannya dan juga membangun ulang ingatan-ingatan akan kejadian masa lalu itu. Sejarah itu gambaran masa lalu kalian sebagai individu, maupun sebagai makhluk sosial. Kejadian-kejadian itu kemudian disusun secara ilmiah berdasarkan fakta-fakta pada masa tersebut. Kemudian fakta-fakta itu ditafsirkan dan dijelaskan secara terperinci, sehingga dapat memberi pengertian kepada kita tentang apa sih yang terjadi pada masa lalu.

Peristiwa itu diperoleh dan disusun dari berbagai sumber untuk kemudian dilakukan penafsiran. Hasil dari penafsiran itu diceritakan kembali kepada generasi-generasi selanjutnya, seperti kita ini. Banyak dari cerita-cerita peristiwa, diceritakan kembali oleh para sejarawan dengan tafsiran yang berbeda antarmereka. Para sejarawan ini memiliki caranya sendiri dalam menafsirkan sejarah, biasanya disesuaikan dengan konteks zaman.

Jelaskan tentang perbedaan antara sejarah sebagai peristiwa dan kisah

Banyak orang yang mengenal sejarah dalam sehari-hari itu sebagai sebuah cerita. Banyak manusia yang bercerita tentang sejarah, memiliki kepribadian berbeda-beda. Dalam menyusun cerita sejarah sebagai kisah, mereka berpendirian supaya cerita mereka bisa dipercaya dan bersifat obyektif. Ada tetapinya nih Squad, pada dasarnya setiap manusia yang menceritakan sejarah sebagai kisah, mau tidak mau mereka akan dipengaruhi oleh sifat-sifat mereka sendiri. Secara tidak langsung, setiap cerita yang dibuat, pastinya tidak dapat langsung dikatakan sudah objektif.

  •  Baca Juga: Apa Maksud Sejarah Sebagai Ilmu dan Seni?

2. Sejarah sebagai peristiwa

Apa yang dimaksud sejarah sebagai peristiwa? Sejarah merupakan sebuah fakta yang hadir dari masa lalu, merupakan sebuah kejadian yang nyata dan benar-benar terjadi pada masanya. Sejarah menyajikan penggambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lalu, lebih spesifiknya yang dialami oleh manusia. Kemudian peristiwa itu disusun secara ilmiah, di dalamnya terpadat gambaran waktu tertentu, kemudian diberi tafsiran, dan dianalisis secara kritis agar mudah dipahami dan dimengerti.

Oh ya Squad, peristiwa dalam sejarah itu benar-benar harus yang terjadi pada masa lalu ya, dan didapat dari berbagai sumber sejarah yang tepat. Secara umum manusia tidak dapat mengingat keseluruhan kejadian yang pernah dialaminya, ia juga tidak selamanya dapat diingat secara lengkap oleh suatu kejadian. Oleh karena itu, tidak heran kalau banyak peristiwa-peristiwa pada masa lampau yang kemudian hilang. Pada umumnya sih diantara yang hilang itu sebagian besarnya belum bisa ditemukan kembali.

Untuk merekam peristiwa-peristiwa sejarah, tulisan menjadi alat yang banyak digunakan oleh manusia dalam menceritakan dan menyatakan pikirannya. Melalui tulisan, pikiran-pikiran manusia akan hidup jauh lebih lama, dibandingkan dengan sekadar ucapan verbal. Melalui tulisan pula manusia dapat mengingat dan menambah daya pengetahuannya. Oleh karena itu, banyak dari mereka yang ingin merekam kejadian atau peristiwa yang dialami dengan menulis. Dengan begitu, sejarah sebagai peristiwa bisa dapat teruji kebenarannya, dan meminimalisir kehilangan-kehilangan momen penting peristiwa sejarah.

Jelaskan tentang perbedaan antara sejarah sebagai peristiwa dan kisah

Oke sekarang pastinya sudah terjawab dong pengertian sejarah sebagai kisah dan sejarah sebagai peristiwa. Nah kalau RG Squad ingin mengenal sejarah lebih dalam lagi, kalian bisa gabung di grup diskusi yang berisi teman-teman se-Indonesia dan di sana pun terdapat tutornya. Caranya? Kalian bisa mendaftar di Brain Academy Online. Dengan bergabung, kalian bisa dengan puas berdiskusi dan bertukar catatan.

Jelaskan tentang perbedaan antara sejarah sebagai peristiwa dan kisah

Refernsi:

Supriyadi, Marwan. (2009) Sejarah Indonesia Kelas X Untuk SMA/MA. KTSP. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Artikel terakhir diperbarui pada 18 November 2020.