PENTINGNYA MEMBACA TANDA-TANDA ZAMAN (Bacaan Injil Misa, Peringatan B. Dionisius & Redemptus, Biarawan Martir Indonesia – Jumat, 1 Desember 2017)
Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada mereka, “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Orang-orang zaman ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.” (Luk 21:29-33) Bacaan Pertama: Dan 7:2-14; Mazmur Tanggapan: Dan 3:75-81 Yesus mengatakan kepada para murid-Nya, bahwa sebagaimana pohon ara atau pohon-pohon lainnya yang sudah bertunas menandakan sudah dekatnya musim panas, demikian pula akan ada tanda-tanda yang pasti bahwa kerajaan Allah sudah dekat. Metafora yang digunakan Yesus dipahami dengan baik oleh para pendengar-Nya yang adalah orang-orang Yahudi. Mereka memahami bahwa pohon ara akan berbuah dua kali dalam satu tahun – pada awal musim semi dan pada musim gugur. Kitab Talmud mengatakan bahwa buah pertama dimaksudkan untuk datang pada hari setelah Paskah – saat di mana orang-orang Israel percaya bahwa Mesias akan melayani dalam kerajaan Allah. Dengan mengajarkan perumpamaan ini, Yesus sebenarnya menjelaskan pentingnya bagi orang-orang untuk membaca “tanda-tanda zaman” seperti para petani harus mendengarkan dan memahami prakiraan cuaca agar berhasil dalam bercocok-tanam, maka kita pun harus mampu untuk mendengar dan mengerti tanda-tanda dari Allah dan karya-karya-Nya dalam kehidupan kita sehingga kita dapat siap untuk kedatangan kerajaan-Nya. Allah berbicara dengan banyak cara: lewat pembacaan dan permenungan Kitab Suci, lewat ajaran-ajaran Gereja, lewat kata-kata yang diucapkan saudari-saudara Kristiani lainnya, dalam hati kita, bahkan dalam peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia. Akan tetapi, bagaimanakah kiranya kita dapat mengenali suara-Nya di tengah-tengah suara-suara lainnya yang menarik perhatian kita? Rasa percaya (trust) yang didasarkan pada kerendahan hati dan rasa sesal mendalam atas dosa-dosa kita dapat mulai membuka telinga-telinga kita. Mengambil risiko-risiko kecil, senantiasa memohon Roh Kudus agar mengajar kita, semua ini dapat menolong kita bertumbuh dalam keyakinan bahwa Allah tidak ingin meninggalkan kita dalam kegelapan. Jadi, selalu ada kemungkinan bagi kita untuk belajar bagaimana memandang dengan mata iman, mendengarkan dengan telinga-telinga pengharapan, dan memberi tanggapan dengan hati penuh cintakasih. Kita tidak mengetahui kapan hari akhir itu akan datang, akan tetapi Yesus mengatakan kepada kita: “Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia” (Luk 21:36). Yesus juga memberikan kepada kita tanda-tanda untuk menolong kita agar berjaga-jaga dan dipenuhi hasrat mendalam akan kedatangan kerajaan-Nya. Setiap hari kita dapat menyambut Yesus masuk ke dalam hati kita dan mohon kepada-Nya untuk menunjukkan sedikit lagi rencana-Nya. Allah ingin memenuhi diri kita dengan antisipasi penuh gairah selagi kita menantikan kedatangan-Nya kembali. Marilah kita mendengarkan ketukan-Nya pada pintu hati kita dan menyambut kedatangan kerajaan-Nya dalam kepenuhannya. Peganglah senantiasa kata-kata-Nya: “Perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Luk 21:33). DOA: Tuhan Yesus, tolonglah aku agar mampu mengenali tanda-tanda-Mu hari ini. Apakah yang Kauinginkan untuk kulihat? Bukalah pintu surga, ya Tuhan, agar aku dapat memperoleh pandangan sekilas dari kerajaan-Mu selagi aku berdiri siap untuk menyapa Engkau pada saat kedatangan-Mu kelak. Amin. Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Luk 21:29-33), bacalah tulisan berjudul “LANGIT DAN BUMI AKAN BERLALU, TETAPI PERKATAAN-KU TIDAK AKAN BERLALU” (bacaan tanggal 1-12-17) dalam situs/blog PAX ET BONUM http://catatanseorangofs.wordpress.com; kategori: 17-12 PERMENUNGAN ALKITABIAH DESEMBER 2017. Cilandak, 29 November 2017 [Pesta Semua Orang Kudus Tarekat keluarga besar Fransiskan] Sdr. F.X. Indrapradja, OFS 1. Berikut bahan liat untuk membuat karya tiga dimensi adalah ... a stirofoam b. logam C. lilin d. karton Mengapa daerah nusantara Tenggara Timur memiliki potensi besar dalam memanfaatkan energi matahari sebagai energi alternatif gambar hiasan yang tidak begitu menonjolkan kesan jarak jauh dekat maupun gelap terang adalah gambar .....A. DekoratifB. PrespektifC. Ilustratif kak saran kata kata untuk bhinneka tunggal ika dan persatuan&kesatuan Tari banyak dipengaruhi gerak pencat silat tari dari? A. Solo B. Jabar C. Jogjakarta D. Jateng Tarian dengan pola tetap yaitu tari? A. Jatilan B. Saman C. Gatot kaca D. Bambangan cakil tolong ya kak pls no ngasal:' tolong ya kak plis no ngasal :') Sebutkan teknik mewarnai ? Posisi jari kelingking saat memainkan pianikan berada dinomor …. * A. 1 B. 4 C. 6 D. 7 Q. Republik Indonesia Serikat (RIS) pada dasarnya tidak sesuai dengan cita-cita proklamasi 17 agustus karena?note: msh ga percaya dua muka itu muka ak … sebagai generasi penerus bangsa, Apakah kamu perlu melestarikan batik? Apa alasanmu?tlong jwab yg bnr ya kka mengapa Tuhan menciptakan keberagaman diantara kita ? cerita yang kamu buat harus memuat hal berikut1.keragaman sosial dan budaya yang ada di masyarakat2.keragaman daerah masyarakat3.sebab dilakukannya ke … tolong diperiksa ya kalo ada yang salah perbaiki plisssss .2 Nama tokoh di samping adalah Tolong ya kak please:(Jangan curang! Makasih:) Adanya sumpah pemuda menunjukkan kita sebagai bangsa Indonesia harus.......? Tujuan utama negara Indonesia setelah merdeka adalah....? apa yang dimaksud dengan nilai ketuhanan? |