Jelaskan secara singkat sejarah digunakannya burung Garuda sebagai lambang negara Indonesia

Garuda Pancasila foto:iStock

Bangsa Indonesia memiliki simbol kebanggaan berupa lambang Garuda Pancasila. Lambang ini berbentuk burung Garuda dengan perisai yang kepalanya menoleh ke sebelah kanan. Di bagian bawah, terdapat seutas tali dengan tulisan "Bhinneka Tunggal Ika".

Sejatinya, lambang Garuda Indonesia bukan sekedar simbol biasa. Lambang ini menggambarkan bangsa Indonesia yang terdiri dari keberagaman. Simbol ini juga mencerminkan identitas Tanah Air.

Sejarah Lambang Garuda Pancasila

Lambang Garuda Pancasila diciptakan melalui proses panjang. Simbol tersebut diawali dengan sayembara lambang negara. Kala itu, rancangan yang dipertimbangkan berasal dari dua politisi, Moh. Yamin dan Sultan Hamid II.

Akhirnya, rancangan Sultan Hamid II yang berupa Rajawali Garuda Pancasila menjadi pilihan. Atas dasar Presiden Soekarno, rancangan tersebut disempurnakan menjadi lambang negara Indonesia.

Pada 11 Februari 1950, lambang Garuda Pancasila digunakan untuk pertama kalinya dalam Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat (RIS). Kemudian pada 15 Februari 1950, lambang ini diperkenalkan untuk pertama kali di Hotel Des Indes Jakarta.

Butir-butir Pancasila Foto: Shutterstock

Burung Garuda sendiri terinspirasi dari mitologi Hindu. Menurut cerita zaman kuno, burung Garuda adalah kendaraan Dewa Wisnu, penjaga alam semesta. Burung tersebut melambangkan pengetahuan, keberanian, kebajikan, dan kesetiaan.

Burung Garuda dikisahkan sangat menyayangi ibunya. Bahkan, Garuda rela bertarung dengan naga untuk mengambil ibunya kembali.

Untuk membebaskan sang ibu, Garuda harus memenuhi syarat, yaitu menyerahkan Amertha Sari atau air kehidupan abadi.

Garuda pun berkelana mencari Amertha Sari, hingga ia bertemu dengan Dewa Wisnu. Akhirnya, Dewa Wisnu memberikan air kehidupan tersebut. Setelah itu, Garuda pun menjadi tunggangan Dewa Wisnu.

Kisah ini menginspirasi Soekarno untuk memilih burung Garuda sebagai lambang negara Indonesia. Hingga kini, burung Garuda menjadi cerminan jati diri Tanah air yang kuat dan teguh.

Jelaskan secara singkat sejarah digunakannya burung Garuda sebagai lambang negara Indonesia

Salah satu kerajinan lambang Garuda Pancasila di bengkel rumahan, Jakarta, Kamis (13/8/2020). Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartanto memaparkan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam bentuk bantuan bagi UMKM tercatat Rp32,5 triliun per 3 Agustus 2020. (merdeka.com/Imam Buhori)

Bola.com, Jakarta - Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda Pancasila dengan kepala menoleh lurus ke sebelah kanan. Penggunaan burung garuda sebagai lambang negara Indonesia diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 43/1958.

Dalam lambang tersebut terdapat perisai berbentuk seperti jantung yang digantung menggunakan rantai pada leher Garuda.

Tak hanya itu, terdapat juga semboyan bertuliskan 'Bhinneka Tunggal Ika' pada bagian pita yang dicengkeram oleh Garuda. Bhinneka Tunggal Ika jika diterjemahkan memiliki arti berbeda-beda, tetapi tetap satu jua.

Menurut mitologi Hindu, burung garuda merupakan burung mistis yang berasal dari India. Burung tersebut diketahui berkembang sejak abad keenam di Indonesia.

Burung garuda tersebut menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat. Sementara warna emas pada burung garuda melambangkan kemegahan atau kejayaan.

Ada makna dan sejarah dari burung garuda yang dijadikan lambang negara Indonesia tersebut.

Berikut ini rangkuman tentang makna dan sejarah burung Garuda Pancasila, yang dijadikan sebagai lambang negara Indonesia, seperti dilansir dari akun Twitter resmi Sekretariat Negara @KemensetnegRI, Senin (30/8/2021).

Jelaskan secara singkat sejarah digunakannya burung Garuda sebagai lambang negara Indonesia

Perajin menyelesaikan kerajinan lambang Garuda Pancasila di bengkel rumahan, Jakarta, (13/8/2020). Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartanto memaparkan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam bentuk bantuan bagi UMKM tercatat Rp32,5 triliun per 3 Agustus 2020. (merdeka.com/Imam Buhori)

Perancang lambang negara Garuda Pancasila adalah Sultan Hamid II, sultan kedelapan dari Kesultanan Kadriah Pontianak.

Saat perancangan lambang negara, Sultan Hamid II yang memiliki nama lengkap Sultan Abdurrahman Hamid Alkadrie, juga menjabat sebagai Menteri Negara Indonesia Serikat.

Atas saran Presiden Soekarno, lambang negara Garuda Pancasila mengalami beberapa perbaikan dan penyempurnaan. Lalu, pada 20 Maret 1950, Presiden Soekarno yang secara langsung mengeluarkan disposisi pada simbol tersebut sebagai simbol nasional.

Jelaskan secara singkat sejarah digunakannya burung Garuda sebagai lambang negara Indonesia

Seorang pria memegang burung Garuda Pancasila di mobil bercorak Ulos Mandailing yang akan digunakan acara ngunduh mantu Kahiyang-Bobby di Medan, Senin (20/11). (Liputan6.com/JohanTallo)

Ada keunikan pada jumlah bulu Garuda Pancasila. Jumlah bulu melambangkan 17 Agustus 1945, yang merupakan momen pengumandangan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.

  • Pada masing-masing sayap terdapat 17 helai bulu (tanggal).
  • Pada ekor terdapat 8 helai bulu (bulan).
  • Di bawah perisai atau pada pangkal ekor terdapat 19 helai bulu (tahun)
  • Bulu di leher terdapat 45 helai bulu (tahun).

Kemudian, Semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang tertera pada pita putih yang dicengkram burung garuda terinspirasi dari Kitab Sutasoma karya pujangga ternama Mpu Tantular.

Semboyan tersebut berarti 'berbeda-beda, tetapi satu jua' menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa dan NKRI di antara pusparagam bangsa Indonesia.

Jelaskan secara singkat sejarah digunakannya burung Garuda sebagai lambang negara Indonesia

Perajin menyelesaikan proses pewarnaan patung Garuda Pancasila di Jalan Bali Raya, Jakarta, Kamis (1/10/2020). Dampak Covid-19 menyebabkan produksi patung lambang negara Republik Indonesia tersebut menurun dan sempat tutup selama 3 bulan pada masa awal pandemi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda terdapat lima simbol yang mempunyai arti berbeda dan mewujudkan dasar Pancasila.

Berikut ini kelima simbol yang terdapat pada perisai yang berbentuk jantung tersebut.

- Bintang yang bersudut lima melambangkan sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.

- Tali rantai bermata bulatan dan persegi melambangkan sila kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab.

- Pohon beringin melambangkan sila ketiga, Persatuan Indonesia.

- Kepala banteng melambangkan sila keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

- Kapas dan padi melambangkan sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Jelaskan secara singkat sejarah digunakannya burung Garuda sebagai lambang negara Indonesia

Anak-anak melihat lambang burung Garuda Pancasila di Kampung Pancasila, Karang Tengah, Kota Tangerang, Selasa (1/6/2021). Kegiatan tersebut antara lain seperti gotong royong membersihkan kampung dan sosialisasi penanaman nilai Pancasila kepada warga . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lambang negara Garuda Pancasila menggunakan beberapa wana pokok yang terdiri atas:

- Warna merah di bagian kanan atas dan kiri bawah perisai.

- Warna putih di bagian kiri atas dan kanan bawah perisai.

- Warna kuning emas untuk seluruh burung Garuda melambangkan keagungan bangsa atau keluhuran negara.

- Warna hitam di tengah-tengah perisai yang berbentuk jantung menggambarkan siklus dan jalinan kehidupan umat manusia dari awal penciptaan hingga akhir kehidupan

- Warna alam untuk seluruh gambar lambang menggambarkan semangat dan dinamika kehidupan di alam semesta ini. Warna ini meliputi warna-warna menyerupai warna benda dan makhluk hidup yang ada di alam.

Sumber: Twitter Sekretariat Negara