Jelaskan secara singkat mengenai Tahapan apresiasi seni budaya Tahapan deskripsi

Seni Rupa dan Desain Ilmu Seni Rupa

Di dalam proses apresiasi dikenal tahapan-tahapan dalam apresiasi seni, terdapat 4 tahap. Apa saja itu?

Di dalam proses apresiasi dikenal tahapan-tahapan sebagai berikut:

  1. Pengamatan
    Dalam pengamatan ini apresiator larut dalam proses reaksi terhadap rangsangan yang datang dari obyek. Rangsang tersebut akan menghasilkan penginderaan, observasi, dan analisa terhadap obyek.

  2. Penghayatan
    Setelah melalui tahap pengamatan seorang apresiator akan menyatu dengan jiwa yang terpancar dari suatu karya seni. Hal ini disebabkan secara emosional apresiator mampu menerima nilai-nilai estetika obyek sesuai dengan pengalaman estetis yang dimilikinya. Karena terpesona, seringkali ia bahkan tidak mampu memberikan kritik terhadap obyek tersebut.

  3. Evaluasi
    Penilaian terhadap suatu karya seni sering dilakukan oleh seorang kritikus seni. Adapun yang dinilai adalah bobot nilai estetika suatu obyek. Penilaian diberikan dalam bentuk kritik.

  4. Apresiasi
    Penyatuan perasaan apresiator dengan alur getar suatu karya seni menjadikan ia mampu menjadikan karya seni tersebut sebagai sarana komunikasi dengan seniman pencipta karya seni tersebut. Keterhanyutan perasaan seorang apresiator diiringi kemampuan untuk memberi evaluasi dan kritik terhadap karya seni itu sendiri. Kritik dan penilaian itu sendiri tidak mengurangi rasa simpati terhadap obyek.

Menurut Edmund Feldman, kegiatan apresiasi seni rupa dapat dilaksanakan melalui empat tahapanı yakni deskripsil analisis, interpretasi, dan penilaian. 

1. Deskripsi 

Tahap pertama dalam mengapresiasi seni budaya adalah tahap deskripsi. Tahap deskripsi dilakukan dengan mengidentifikasi suatu bentuk karya seni atau budaya melalui hasil cerapan atau tangkapan pancaindra. Identifikasi suatu karya meliputi identifikasi jenis karya (apakah termasuk jenis seni rupa, seni musik, seni tari, atau seni pertunjukan), bentuk fisik dari karya, judul karya, nama senimanı waktu penciptaan serta keterangan tentang alat, bahan, ataupun teknik penciptaan yang digunakan. Tahapan deskripsi bersifat objektif dalam artian hanya melaporkan hal-hal yang ditangkap panca indra tanpa dianalisis dan ditafsirkan secara lebih jauh. Informasi yang diperoleh dalam tahapan deskripsi akan digunakan sebagai petunjuk awal dalam melakukan penilaian.

Contoh dari tahapan deskripsi adalah deskripsi yang dilakukan pada pagelaran sendratari Ramayana yang dilangsungkan di pelataran Candi Prambanan. Ketika menonton pagelaran tersebut seseorang dapat membuat deskripsi pagelaran, seperti lokasi dan waktu berlangsungnya pagelaran, jumlah penari yang terlibat dalam pagelaran tersebut, bentuk kostum dan tata rias yang digunakan para penari, alur cerita dan dialog yang dibawakan, hingga tata panggung, tata cahaya, dan tata musik pengiring Yang digunakan dalam pertunjukan tersebut.

2. Analisis 

Tahapan analisis dilakukan dengan mengaitkan unsurunsur pembentuk yang terlihat dalam suatu karya. Unsur-unsur tersebut dapat berupa bentuk objek, ukuran objek, warna objek, hingga tekstur objek. Dapat dikatakan bahwa tahapan ini berfokus pada hubungan antar unsur. 

Pada tahap analisis, seseorang akan melihat lebih jauh mengenai bentuk fisik suatu karya, seperti komposisi dan keseimbangan dari unsur-unsur yang ada di dalamnya.

Contohnya dalam lukisan potret Ratu Sirikit karya Basoeki Abdullah, objek lukisan, yakni potret Ratu Sirikit, diletakkan tepat di tengah kanvas. Objek dilukis dengan komposisi yang pas, dalam artian tidak terlalu beşar dan tidak terlalu kecil. Pada lukisan tersebutı nüansa warna biru dan putih sangat dominan, dengan tambahan warna hitam, merah, krem, dan cokelat muda untuk memperjelas detail warna rambut, bibirı kulit wajah, leherı dan telinga, serta warna dalam topi. Peletakan objek tepat di tengah kanvas umumnya digunakan untuk menarik perhatian orang yang melihatnya agar langsung fokus pada objek tersebut. Sementara itu, penggunaan warna-warna yang dominan berpadu dengan warna-warna pendukungnya dalam menciptakan bentuk Visual yang indah.

Jelaskan secara singkat mengenai Tahapan apresiasi seni budaya Tahapan deskripsi

Sumber: dokumentasi penulis Gambar 6.4 Lukisan potret Ratu Sirikit karya Basoeki Abdullah.

3. Interpretasi 

Tahap interpretasi atau tahap penafsiran merupakan tahap penangkapan makna yang terkandung dalam suatu karya seni. Tahap interpretasi merupakan tahap lanjutan yang menggabungkan semua informasi yang diperoleh melalui tahap deskripsi dan analisis untuk menghasilkan suatu simpulan makna. Menurut Feldman, tahapan ini merupakan tahapan Paling sulit, sekaligus paling kreatif dan bermanfaat dalam tahapan apresiasi. Melalui tahapan ini, seorang penikmat seni dapat menebak makna berupa pesan yang hendak disampaikan Oleh seniman dalam karyanya. Apabila penikmat seni tersebut berhasil memahami makna yang terkandung dalam suatu karya, tanpa disadari terjalin komunikasi antara seniman dan penikmat seni tersebut.

Tahap interpretasi tidak hanya berdasarkan unsur instrinsik (seperti bentuk fisik karya), tetapi juga unsur ekstrinsik, seperti latar belakang yang memengaruhi seniman untuk menciptakan karya tersebut. Pengetahuan terhadap unsur intrinsik dan ekstrinsik suatu karya akan turut membentuk interpretasi atas karya tersebut. 

Contoh dari tahapan interpretasi dapat kembali dilihat mclalui lukisan potret Ratu Sirikit karya Basoeki Abdullah. Berdasarkan unsur intrinsiknya, penggunaan warna putih dan biru sebagai warna dominan dapat diinterpretasikan sebagai bentuk penggambaran keanggunan sosok ratu dalam diri Ratu Strikit. Keanggunaan tersebut tidak hanya tampak melalui penggunaan warna, tetapi juga penggambaran busana dan aksesori yang digunakan oleh sang ratu. Kecantikan Ratu Sirikit ditonjolkan dengan penggunaan warna hitam pada rambut, bibir berwarna merah, dan pipi yang bersemu kemerahan. Sementara Itu, ekspresi senyum yang tersungging di wajah menunjukkan bahwa Ratu Sirikit memiliki kepribadian yang hangat. 

Berdasarkan unsur ekstrinsiknya, diketahui bahwa tukisan tersebut dibuat oleh Basoeki Abdullah untuk menyambut kedatangan keluarga kerajaan Thailand, yakni Ratu Sirikit dan suaminya, Raja Bhumibol Adulyadej ke Indonesia. Pada masa itu, Basoeki Abdullah merupakan pelukis yang sering ditunjuk oleh Presiden Soekarno untuk membuat lukisan potret tokoh-tokoh penting, termasuk tokoh-tokoh mancanegara, yang berkunjung ke Indonesia. Pada kunjungan tersebut, Basoeki Abdullah tidak hanya membuat lukisan potret Ratu Sirikit, tetapi juga suaminya. Lukisan tersebut digunakan sebagai bentuk penghargaan dan wujud persahabatan antara Indonesia dan keluarga kerajaan Thailand.

Dengan demikian, lukisan potret Ratu Sirikit tersebut dapat diintepretasikan ke dalam dua makna. Makna pertama adalah bentuk penghormatan seniman (Basoeki Abdullah) keenggunan, kecantikan, dan kepribadian yang dimiliki sosok Ratu Sirikit. Sementara itu, makna kedua adalah bentuk penghargaan Indonesia terhadap keluarga Kerajaan Thailand.

4. Penilaian

Tahap penilaian merupakan tahap akhir dalam tahapan apresiasi. Tahap ini terdiri atas dua hal, yakni evaluasi dan kesimpulan. Melalui tahap ini, seseorang akan memberikan penilaian terhadap suatu karya seni setelah memahami aspek-aspek pembangun karya seni tersebut. Namun, hasil penilaian sering kali terpengaruh oleh hal-hal subjektif, misalnya harga untuk menikmati karya seni tersebut ataupun pendapat pribadi. 

Contohnya, meskipun suatu karya seni memiliki nilai yang bagus bentuk dan makna, penilaian tersebut dapat berkurang karya seni tersebut memiliki harga yang teramat mahal orang yang menilainya memiliki masalah pribadi dengan seniman pembuatnya. Akibatnya, tingkat apresiasi pun  berkurang. Untuk itu, sangat penting untuk mengingat bahwa dalam memberikan penilaian atas suatu karya, sebaiknya diutamakan sisi objektif.

Sumber : Sugiyanto, dkk. 2017. Seni Budaya untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga.


Page 2

Ilustrasi apresiasi. [Photo created by Freepik]

Bola.com, Jakarta - Apresiasi merupakan kegiatan seseorang dalam menghargai dan menikmati suatu karya. Secara sederhana, apresiasi adalah kegiatan menonton.

Kata apresiasi berasal dari bahasa Inggris, yakni appreciation, yang berarti penghargaan yang positif. Sedangkan dalam kamus ilmiah populer, apresiasi atau apreciate adalah penilaian dan penghargaan hasil karya.

Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI] daring, ada dua pengertian apresiasi. Pertama, apresiasi adalah kesadaran terhadap nilai seni dan budaya. Kemudian yang kedua berarti [penghargaan] terhadap sesuatu.

Dengan melakukan apresiasi, seseorang akan mempunyai rasa kepekaan terhadap nilai estetik, wawasan, dan kreativitas dalam memberi penilaian dan penghargaan.

Untuk memahami lebih dalam tentang apresiasi, bisa mengetahui pengertian dari para ahli, tahapan, fungsi hingga bentuk kegiatannya.

Berikut ini rangkuman tentang pengertian apresiasi menurut para ahli, tahapan, fungsi hingga kegiatannya, seperti dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Selasa [7/12/2021].

Berita video lukisan bintang Timnas Thailand di Liga Jepang dengan gaya manga tema sepak bola ternama, Captain Tsubasa.

John Dewey

Apresiasi adalah menikmati sebuah kesenangan atau pengalaman terhadap sesuatu.

Jarret

Apresiasi adalah perhatian seseorang terhadap sesuatu yang bisa berupa ketertarikan, kesenangan, dan pemanfaatan terhadap sesuatu tersebut.

Effendi

Apresiasi adalah aktivitas menggauli cipta sastra dengan sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap karya sastra.

Alfred North Whitehead

Apresiasi adalah proses pengapresiasian terhadap sebuah hal yang dilakukan oleh seseorang dalam sebuah kegiatan guna mendapatkan suatu hal, dan berpartisipasi di dalamnya dengan penilaian secara keseluruhan.

Tirta Wiraya

Apresiasi adalah kemampuan seseorang dalam menentukan dan mengetahui tinggi rendahnya mutu atau kualitas sebuah karya sastra.

G.H Hardy

Apresiasi adalah seseorang yang appreciate terhadap suatu hal.

Hornby

Apresiasi adalah mengacu kepada pengertian pengenalan dan pemahaman yang tepat, pertimbangan, penilaian, dan pernyataan yang memberikan penilaian.

Aminuddin

Apresiasi adalah mengandung makna pengenalan melalui perasaan atau kepekaan batin dan pengakuan terhadap unsur-unsur keindahan yang diungkapkan oleh pengarangnya.

Secara umum, tujuan melakukan apresiasi ialah untuk mengedukasi masyarakat agar mengetahui apa, bagaimana, dan alasan dari suatu karya seni diciptakan.

Dengan begitu, masyarakat bisa menikmati dan menilai suatu karya. Adapun tujuan apresiasi lainnya adalah sebagai berikut:

  • Untuk mengevaluasi dan mengembangkan nilai estetika karya seni.
  • Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berkreasi dan berimajinasi.
  • Untuk menyempurnakan keindahan karya seni.

Seorang apresiator memiliki tahapan-tahapan yang berbeda dalam mengapresiasi. Tahapan-tahapan atau tingkatan seseorang mengapresiasi terdiri dari:

Simpatik

Dalam tahap ini seseorang hanya memiliki tujuan sekadar menunjukkan kesenangan [hobi] dalam mengamati karya musik tradisional.

Empatik

Dalam tingkatan ini apresiator mampu menunjukkan kepekaan rasa, seakan-akan ia terbawa dalam situasi atau kondisi dalam karya yang disajikan.

Kritik

Kritik merupakan tahapan di mana seorang apresiator memiliki tingkatan lebih tinggi, selain secara simpatik dan estetik.

Dalam tahapan ini apresiator dapat melakukan penilaian dan penghargaan secara estetik dalam pencapaian artistik sebuah karya.

Sikap apresiasi tersebut terbentuk atas dasar kesadaran akan kontribusi para seniman bagi bangsa dan negara atau untuk nilai-nilai kemanusiaan pada umumnya.

Dengan berapresiasi seni, dapat mengembangkan rasa empati kepada orang yang berprofesi sebagai seniman dan budayawan.

Kegiatan apresiasi memiliki beberapa fungsi, di antaranya:

- Dapat menumbuhkembangkan sikap penghargaan terhadap karya.

- Dapat menumbuhkembangkan sikap pengamatan dan daya analitis secara estetik dalam suatu karya.

- Sarana untuk memahami dan merasakan makna yang disampaikan dari suatu karya.

- Untuk menambah wawasan.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam apresiasi meliputi:

Persepsi

Persepsi merupakan bentuk mengenalkan akan suatu karya. Misalkan mengenalkan beberapa pertunjukan musik tradisional yang berkembang di Indonesia.

Pengetahuan

Pengetahuan merupakan dasar dalam mengapresiasi baik sejarahnya maupun istilah-istilah yang biasa digunakan dalam karya.

Analisis

Pada tahap analisis mulai mencoba mendeskripsikan bentuk karya yang sedang diamati, kemudian menafsirkan objek seni yang diapresiasi.

Penilaian

Penilaian terhadap karya-karya yang diapresiasi baik secara subjektif maupun objektif.

Sumber: Kemdikbud

Menurut Edmund Feldman, kegiatan apresiasi seni rupa dapat dilaksanakan melalui empat tahapanı yakni deskripsil analisis, interpretasi, dan penilaian. 

1. Deskripsi 

Tahap pertama dalam mengapresiasi seni budaya adalah tahap deskripsi. Tahap deskripsi dilakukan dengan mengidentifikasi suatu bentuk karya seni atau budaya melalui hasil cerapan atau tangkapan pancaindra. Identifikasi suatu karya meliputi identifikasi jenis karya [apakah termasuk jenis seni rupa, seni musik, seni tari, atau seni pertunjukan], bentuk fisik dari karya, judul karya, nama senimanı waktu penciptaan serta keterangan tentang alat, bahan, ataupun teknik penciptaan yang digunakan. Tahapan deskripsi bersifat objektif dalam artian hanya melaporkan hal-hal yang ditangkap panca indra tanpa dianalisis dan ditafsirkan secara lebih jauh. Informasi yang diperoleh dalam tahapan deskripsi akan digunakan sebagai petunjuk awal dalam melakukan penilaian.

Contoh dari tahapan deskripsi adalah deskripsi yang dilakukan pada pagelaran sendratari Ramayana yang dilangsungkan di pelataran Candi Prambanan. Ketika menonton pagelaran tersebut seseorang dapat membuat deskripsi pagelaran, seperti lokasi dan waktu berlangsungnya pagelaran, jumlah penari yang terlibat dalam pagelaran tersebut, bentuk kostum dan tata rias yang digunakan para penari, alur cerita dan dialog yang dibawakan, hingga tata panggung, tata cahaya, dan tata musik pengiring Yang digunakan dalam pertunjukan tersebut.

2. Analisis 

Tahapan analisis dilakukan dengan mengaitkan unsurunsur pembentuk yang terlihat dalam suatu karya. Unsur-unsur tersebut dapat berupa bentuk objek, ukuran objek, warna objek, hingga tekstur objek. Dapat dikatakan bahwa tahapan ini berfokus pada hubungan antar unsur. 

Pada tahap analisis, seseorang akan melihat lebih jauh mengenai bentuk fisik suatu karya, seperti komposisi dan keseimbangan dari unsur-unsur yang ada di dalamnya.

Contohnya dalam lukisan potret Ratu Sirikit karya Basoeki Abdullah, objek lukisan, yakni potret Ratu Sirikit, diletakkan tepat di tengah kanvas. Objek dilukis dengan komposisi yang pas, dalam artian tidak terlalu beşar dan tidak terlalu kecil. Pada lukisan tersebutı nüansa warna biru dan putih sangat dominan, dengan tambahan warna hitam, merah, krem, dan cokelat muda untuk memperjelas detail warna rambut, bibirı kulit wajah, leherı dan telinga, serta warna dalam topi. Peletakan objek tepat di tengah kanvas umumnya digunakan untuk menarik perhatian orang yang melihatnya agar langsung fokus pada objek tersebut. Sementara itu, penggunaan warna-warna yang dominan berpadu dengan warna-warna pendukungnya dalam menciptakan bentuk Visual yang indah.

Sumber: dokumentasi penulis Gambar 6.4 Lukisan potret Ratu Sirikit karya Basoeki Abdullah.

3. Interpretasi 

Tahap interpretasi atau tahap penafsiran merupakan tahap penangkapan makna yang terkandung dalam suatu karya seni. Tahap interpretasi merupakan tahap lanjutan yang menggabungkan semua informasi yang diperoleh melalui tahap deskripsi dan analisis untuk menghasilkan suatu simpulan makna. Menurut Feldman, tahapan ini merupakan tahapan Paling sulit, sekaligus paling kreatif dan bermanfaat dalam tahapan apresiasi. Melalui tahapan ini, seorang penikmat seni dapat menebak makna berupa pesan yang hendak disampaikan Oleh seniman dalam karyanya. Apabila penikmat seni tersebut berhasil memahami makna yang terkandung dalam suatu karya, tanpa disadari terjalin komunikasi antara seniman dan penikmat seni tersebut.

Tahap interpretasi tidak hanya berdasarkan unsur instrinsik [seperti bentuk fisik karya], tetapi juga unsur ekstrinsik, seperti latar belakang yang memengaruhi seniman untuk menciptakan karya tersebut. Pengetahuan terhadap unsur intrinsik dan ekstrinsik suatu karya akan turut membentuk interpretasi atas karya tersebut. 

Contoh dari tahapan interpretasi dapat kembali dilihat mclalui lukisan potret Ratu Sirikit karya Basoeki Abdullah. Berdasarkan unsur intrinsiknya, penggunaan warna putih dan biru sebagai warna dominan dapat diinterpretasikan sebagai bentuk penggambaran keanggunan sosok ratu dalam diri Ratu Strikit. Keanggunaan tersebut tidak hanya tampak melalui penggunaan warna, tetapi juga penggambaran busana dan aksesori yang digunakan oleh sang ratu. Kecantikan Ratu Sirikit ditonjolkan dengan penggunaan warna hitam pada rambut, bibir berwarna merah, dan pipi yang bersemu kemerahan. Sementara Itu, ekspresi senyum yang tersungging di wajah menunjukkan bahwa Ratu Sirikit memiliki kepribadian yang hangat. 

Berdasarkan unsur ekstrinsiknya, diketahui bahwa tukisan tersebut dibuat oleh Basoeki Abdullah untuk menyambut kedatangan keluarga kerajaan Thailand, yakni Ratu Sirikit dan suaminya, Raja Bhumibol Adulyadej ke Indonesia. Pada masa itu, Basoeki Abdullah merupakan pelukis yang sering ditunjuk oleh Presiden Soekarno untuk membuat lukisan potret tokoh-tokoh penting, termasuk tokoh-tokoh mancanegara, yang berkunjung ke Indonesia. Pada kunjungan tersebut, Basoeki Abdullah tidak hanya membuat lukisan potret Ratu Sirikit, tetapi juga suaminya. Lukisan tersebut digunakan sebagai bentuk penghargaan dan wujud persahabatan antara Indonesia dan keluarga kerajaan Thailand.

Dengan demikian, lukisan potret Ratu Sirikit tersebut dapat diintepretasikan ke dalam dua makna. Makna pertama adalah bentuk penghormatan seniman [Basoeki Abdullah] keenggunan, kecantikan, dan kepribadian yang dimiliki sosok Ratu Sirikit. Sementara itu, makna kedua adalah bentuk penghargaan Indonesia terhadap keluarga Kerajaan Thailand.

4. Penilaian

Tahap penilaian merupakan tahap akhir dalam tahapan apresiasi. Tahap ini terdiri atas dua hal, yakni evaluasi dan kesimpulan. Melalui tahap ini, seseorang akan memberikan penilaian terhadap suatu karya seni setelah memahami aspek-aspek pembangun karya seni tersebut. Namun, hasil penilaian sering kali terpengaruh oleh hal-hal subjektif, misalnya harga untuk menikmati karya seni tersebut ataupun pendapat pribadi. 

Contohnya, meskipun suatu karya seni memiliki nilai yang bagus bentuk dan makna, penilaian tersebut dapat berkurang karya seni tersebut memiliki harga yang teramat mahal orang yang menilainya memiliki masalah pribadi dengan seniman pembuatnya. Akibatnya, tingkat apresiasi pun  berkurang. Untuk itu, sangat penting untuk mengingat bahwa dalam memberikan penilaian atas suatu karya, sebaiknya diutamakan sisi objektif.

Sumber : Sugiyanto, dkk. 2017. Seni Budaya untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Page 2

Video yang berhubungan