Jelaskan perbedaan antara nilai keindahan dan nilai kebenaran dalam golongan nilai rohani

Individu adalah bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Dalam sosiologi, individu adalah subjek yang melakukan sesuatu, dan merupakan produk sosial hasil interaksinya dengan orang lain. Sejak lahir, seseorang telah belajar tentang cara bertindak dan berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakatnya. Dengan demikian, nilai dan norma sosial telah menjadi bagian dari dirinya.

Nah, bicara tentang nilai dan norma sosial itu sendiri, dalam pembahasan kali ini kita akan mencoba mengurainya secara lebih rinci, utamanya mengenai nilai sosial. Ada yang tahu apa maksudnya?

Secara harfiah, nilai bisa diartikan sebagai pemikiran dalam diri manusia tentang apa yang dianggap baik dan buruk. Sebagai contoh, kita menganggap menolong teman yang terjatuh dari sepeda sebagai perbuatan baik, sedangkan menyontek saat ujian adalah sebaliknya.

Nilai sosial muncul dari nilai individu yang dimiliki oleh seseorang. Melalui pergaulan, nilai individu tersebut akhirnya disetujui oleh banyak orang sehingga menjadi nilai sosial yang berlaku di masyarakat.

Macam-macam Nilai Sosial

Menurut Prof Dr. Notonegoro, nilai dibagi menjadi tiga macam, termasuk nilai Material, nilai Vital, dan Nilai kerohanian.

Nilai Material adalah sesuatu yang berguna bagi unsur fisik manusia. Sebagai contoh, minuman, makanan dan pakaian.

(Baca juga: Pengertian Tindakan Sosial)

Nilai Vital adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia dalam melaksanakanaktivitas. Contohnya, mobil untuk supir taksi dan komputer untuk penulis novel.

NIlai Kerohanian adalah segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Nilai kerohanian dibagi menjadi nilai keindahan, kebenaran dan religius.

Nilai sosial memiliki beberapa ciri, diantaranya:

  • Merupakan konstruksi masyarakat sebagai hasil interaksi antarwarga masyarakat
  • Disebarkan diantara warga masyarakat
  • Terbentuk melalui sosialisasi (proses belajar)
  • Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia
  • Dapat mempengaruhi perkembangan diri seseorang
  • Memiliki pengaruh yang berbeda atarwarga masyarakat
  • Cenderung berkaitan satu sama lain dan membentuk sistem nilai

Di dalam masyarakat, nilai ini berfungsi sebagai landasan dalam setiap perbuatan individu. Selain itu, nilai juga berfungsi untuk mengatur dan membatasi tindakan setiap orang agar tidak mengganggu hak orang lain.

Pengertian Nilai. Dalam Kamus Bahasa Indonesia Nilai diartikan sebagai taksiran, sifat-sifat (hal-hal) penting yang dianggap penting atau yang berguna bagi kemanusiaan yang dapat mendorong manusia mencapai tujuannya. Nilai merupakan gambaran yang mereprentasikan apa yang diinginkan, yang pantas, yang berharga, yang mempengaruhi perilaku sosial orang yang memiliki nilai itu.

Nilai sosial dalam sosiologi bersifat abstrak karena nilai tidak dapat dikenali dengan pancaindra. Nilai hanya dapat ditangkap melalui benda atau tingkah laku yang mengandung nilai itu sendiri.

Nilai (value) mengacu pada pertimbangan terhadap suatu tindakan, benda, cara untuk mengambil keputusan apakah sesuatu yang bernilai itu benar (mempunyai nilai kebenaran), indah (nilai keindahan/estetik), dan religius (nilai ketuhanan).

Arti Nilai Secara Sosial

Dalam pemahaman secara sosiologis, nilai dapat diartikan sebagai ukuran yang sangat penting dalam kehidupan manusia yaitu sebagai tuntunan pola perilaku setiap manusia di masyarakat. Nilai diyakini sebagai sesuatu yang dianggap benar dan baik, dan nilai juga menjadi batasan pembeda antara yang baik dan yang buruk, yang benar dan salah atau yang pantas dan tidak pantas.

Nilai yang dimiliki oleh masyarakat disebut dengan nilai sosial. Setiap masyarakat memiliki nilai sosial yang menjadi ciri identitas masyarakat tersebut. Nilai tersebut dianut dan diyakini kebenarannya. Hal itu ditunjukkan dengan cara menjunjung tinggi keberadaannya. Dalam pandangan sosiologi, nilai merupakan bagian dari sistem sosial masyarakat.

Jelaskan perbedaan antara nilai keindahan dan nilai kebenaran dalam golongan nilai rohani
fungsi-tata-nilai-dan-normal-masyarakat-desa-kota-indonesia-pengertian-pembahasan-contoh-soal

Pengertian Nilai Menurut Para Ahli


Pengertian nilai sosial menurut para ahli sosial adalah sebagai berikut:

a). Kimball Young

Nilai sosial adalah asumsi abstrak dan sering tidak disadari mengenai apa yang dianggap benar dan yang penting.

b). Woods

Nilai Sosial adalah petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama yang mengarahkan tingkah laku dalam kehidupan sehari- hari.

c). Green,

Nilai Sosial adalah kesadaran yang secara relative berlangsung disertai emosi terhadap objek, ide, dan orang perorangan.

d). Pepper,

Nilai sosial adalah segala sesuatu mengenai yang baik atau yang buruk.

e). Robert MZ Lawang,

Nilai sosial adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan yang pantas, berharga, yang memengaruhi perilaku sosial orang yang memiliki nilai itu.

Kesimpulannya

Nilai sosial merupakan penghargaan yang diberikan masyarakat kepada objek- objek, baik bersifat material maupun nonmaterial yang dianggap benar, baik luhur dan penting yang berguna secara nyata bagi menjaga kelangsungan hidup masyarakat.

Ciri Ciri Nilai Sosial

Beberapa ciri yang dimiliki Nilai sosial diantaranya adalah:

a). Nilai tercipta secara sosial bukan secara biologis ataupun bawaan lahir. Nilai sosial merupakan konstruksi masyarakat yang tercipta melalui interaksi di antara para anggota masyarakat.

b). Nilai berlangsung secara terus menerus dari generasi ke generasi melalui berbagai macam proses sosial, seperti interaksi, difusi, akulturasi dan kontak sosial. Proses belajar dan pencapaian nilai- nilai itu sejak kanak- kanak melalui proses sosialisasi keluarga.

c). Nilai memberikan yang berbeda- beda terhadap orang perorangan dan masyarakat.

d). Nilai melibatkan emosi dan perasaan. Nilai dapat mempengaruhi pengembangan pribadi dalam masyarakat baik positif dan negatif.

e). Nilai merupakan hasil seleksi dari berbagai macam aspek kehidupan di dalam masyarakat.

f). Nilai sebagai alat pemuas kebutuhan sosial. Artinya, nilai berfungsi sebagai sarana untuk mencapai cita-cita bersama.

Jenis- Jenis Nilai Sosial

Nilai dapat dibagi menjadi nilai material, nilai vital dan nilai rohani atau sepiritual dan nilai perserikatan.

a). Nilai Material

Nilai material berkaitan dengan anggapan masyarakat mengenai materi atau kebendaan dan kekayaan. Nilai material, merupakan nilai yang muncul karena materi tersebut. Nilai yang melekat pada benda yang berguna bagi manusia.

Contoh nilai material, batu kali. Secara materi batu kali mempunyai nilai tertentu.

b). Nilai Vital,

Nilai vital merupakan nilai yang muncul karena daya kegunaannya. Nilai untuk segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat hidup dan mengadakan kegiatan.

Contoh Nilai Vital adalah Payung mempunyai kegunaan untuk melindungi tubuh dari air hujan atau terik matahari.

c). Nilai Rohani

Nilai kerohanian adalah nilai yang bersifat abstrak dan berguna bagi rohani manusia. Nilai rohani berkaitan dengan penghargaan terhadap segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.

Contoh nilai rohani adalah bersyukur

Nilai kerohanian dibedakan menjadi empat macam nilai yaitu:

  • Nilai moral (kebaikan) yang bersumber dari unsur kehendak atau kemauan (karsa, etika)
  • Nilai religius, yang merupakan nilai ketuhanan, kerohanian yang tertinggi dan mutlak
  • Nilai kebenaran (kenyataan) yang bersumber dari unsur akal manusia
  • Nilai keindahan, yang bersumber dari unsur rasa manusia atau perasaan (estetis).

d). Nilai Perserikatan

Nilai perserikatan tercermin dalam bentuk kesukaan manusia mendirikan berbagai organisasi atau kelompok.

Contoh nilai perserilatan. osis sekolah, persatuan sepak bola, dll

Sumber Nilai Sosial

Adapun sumber nilai sosial yang berlaku pada kehidupan masyarakat berasal dari Tuhan, Individu, Kelompok masyarakat.

a).Nilai yang Bersumber dari Tuhan

Sumber nilai sosial berasal dari Tuhan biasanya diketahui melalui ajaran agama yang ditulis dalam kitab suci. Ajaran agama memberikan pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku terhadap sesamanya. Nilai yang bersumber dari Tuhan sering disebut nilai theonom.

Sebagai contoh, adanya nilai kasih sayang, ketaatan, kejujuran, hidup sederhana, dan lainlain.

b).Nilai yang Bersumber dari Masyarakat

Masyarakat menyepakati sesuatu hal yang dianggap baik dan luhur, kemudian menjadikannya sebagai suatu pedoman dalam bertingkah laku. Nilai yang berasal dari hasil kesepakatan banyak orang disebut nilai heteronom.

Sebagai contohnya, kesopanan dan kesantunan terhadap orang tua.

c). Nilai yang Bersumber dari Individu

Pada dasarnya, setiap individu memiliki sesuatu hal yang baik, luhur, dan penting. Nilai yang berasal dari individu disebut nilai otonom.

Sebagai contohnya, kegigihan dalam bekerja yang dimiliki oleh seseorang. Seseorang beranggapan bahwa kerja keras adalah sesuatu yang penting untuk mencapai suatu kesuksesan/ keberhasilan. Contoh nilai otonom adalah konsep trias politica yang dirumuskan oleh J.J. Rousseau

Nilai Sosial Menurut C. Kluckhon

Menurut C. Kluckhon, nilai sosial pada masyarakat mendasarkan pada lima masalah pokok, yaitu:

1). Nilai hakikat hidup manusia, masyarakat yang menganggap hidup itu baik, buruk atau hidup buruk tetapi berusaha untuk mengubah menjadi hidup yang baik.

2). Nilai hakikat karya manusia, masyarakat yang menganggap karya manusia untuk memungkinkan hidup, memberikan kedudukan yang terhormat atau sebagai gerak hidup untuk menghasilkan karya lagi.

3). Nilai hakikat kehidupan manusia dalam ruang dan waktu, masyarakat yang memandang penting berorientasi masa lampau, masa sekarang atau masa mendatang.

4). Nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar, masyarakat yang memandang alam sebagai suatu hal yang dahsyat, suatu yang bisa dilawan manusia atau berusaha mencari keselarasan dengan alam.

5.) Nilai hakikat manusia dengan sesamanya, masyarakat yang lebih mendahulukan hubungan vertikal antara manusia dengan sesamanya, hubungan horizontal antara manusia dengan sesamanya, atau bergantung dengan orang lain adalah tindakan tidak benar.

Tolok Ukur Nilai Sosial

Tolok ukur nilai sosial, yaitu daya guna fungsional suatu nilai dan kesungguhan penghargaan, penerimaan, atau pengakuan yang diberikan oleh seluruh atau sebagian besar masyarakat terhadap nilai sosial tersebut.

Dua syarat tolok ukur nilai agar menjadi bersifat tetap adalah sebagai berikut.

1). Penghargaan itu harus diberikan dan disetujui oleh seluruh atau sebagian besar anggota masyarakat, jadi bukan didasarkan atas keinginan penilaian individu.

2). Tolok ukur itu harus diterima sungguh-sungguh oleh minimal sebagian besar masyarakat.

Fungsi Nilai Sosial Masyarakat

Nilai sosial pada hakekatnya untuk memberikan ketentraman kepada seluruh anggota masyarakat sehingga dapat bertingkah laku sesuai dengan aturan yang diyakini oleh masyarakat agar mencapai tujuan bersama di masyarakat.

Adapun fungsi nilai sosial secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

  1. Nilai sebagai pedoman berperilaku. Nilai sebagai pedoman berfungsi memberikan arahan (tuntunan atau Bahasa lainnya sebagai tata laksana) kepada seseorang atau masyarakat umumnya untuk berperilaku sebagaimana yang diinginkan. Di sini Nilai menjadi landasan dan motivasi dalam setiap langkah dan perbuatan manusia.
  2. Nilai sebagai kontrol social. Nilai sebagai alat kontrol atau alat kendali sosial berfungsi untuk memberikan batasan-batasan kepada manusia dalam bertingkah laku. Seseorang yang berperilaku di luar batas nilai yang dianut akan mendapatkan sanksi atau setidaknya akan memiliki perasaan bersalah.
  3. Nilai sebagai pelindung social. Nilai sebagai alat pelindung sosial berfungsi agar dapat memberikan perlindungan dan memberikan rasa aman kepada masyarakat. Jika berperilaku sesuai dengan nilai yang ada, seseorang dapat melakukan tindakan apapun tanpa harus merasa takut atau bersalah.
  4. Sarana untuk mengukur dan menimbang penghargaan social yang patut diberikan kepada seseorang atau golongan.
  5. Menyumbangkan seperangkat alat untuk menetapkan harga social dari suatu kelompok.
  6. Memberikan harapan yang baik, sikap mandiri dan bertanggung jawab.
  7. Alat solidaritas di kalangan anggota dan alat pengawas perilaku manusia.

Pengertian Norma.

Norma merupakan kaidah atau ketentuan yang mengatur tata kelakuan seluruh anggota masyarakat. Norma sangat berkaitan dengan nilai, karena norma adalah bentuk nyata dari nilai. Norma merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh nilai.

Jenis Norma Berdasarkan Daya Ikat

Berdasar kekuatan yang mengikat sistem nilai dalam kehidupan masyarakat, norma sosial dapat digolongkan dalam beberapa macam, yaitu cara (usage), kebiasaan (folkways), tata susila (mores), adat istiadat (customs), hukum (laws), dan agama (religion).

a). Usage Norma Cara

Usage atau cara adalah suatu bentuk kegiatan yang sering digunakan pada hubungan individu dalam masyarakat, yang apabila dilanggar tidak akan mendapat hukuman yang berat, apabila dilanggar hanya akan mendapat celaan.

Sistem nilai yang terikat dalam bentuk cara (usage) ini relatif lemah sehingga sanksi terhadap pelanggaran norma ini hanyalah sebuah predikat “tidak sopan” saja.

Contoh mengambil makanan dengan tangan kiri atau mengeluarkan bunyi karena kenyang setelah makan.

b). Folkways Norma Kebiasaan

Kebiasaan diartikan sebagai perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama sebab orang banyak menyukai perbuatan tersebut.

Contohnya kebiasaan menghormati orang-orang yang lebih tua. Sanksi bila dilanggar si pelaku bisa dicemooh atau dipergunjingkan. Contoh lainnya adalah memberi salam atau menegur sapa ketika bertemu dengan teman.

c). Mores Norma Tata Kelakuan

Mores adalah sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat- sifat hidup dari sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar guna melaksanakan pengawasan oleh kelompok terhadap anggota-anggotanya.

Tata kelakuan mencerminkan sikap-sikap yang hidup dari kelompok manusia yang dilaksanakan sebagai alat pengawas secara sadar atau tidak bagi para anggotanya. Para pelaku yang menyimpang dianggap jelek atau jahat.

Contoh pelanggaran terhadap norma Tata kelakuan adalah berzina, membunuh, dan mencuri.

d). Custom Norma Adat Istiadat

Adat istiadat custom adalah ide-ide atau gagasan orang banyak yang hidup bersama dalam suatu kelompok masyarakat/suku, memberi jiwa dan pedoman untuk bertingkah laku pada masyarakat setempat yang asli dan belum ada unsur campur tangan tata aturan atau norma modern. Para pelanggar akan menerima sanksi adat.

Jenis Norma Berdasarkan Tingkatan Sanksi Hukuman

Dipandang dari berat tidaknya sanksi yang dijatuhkan kepada pelanggarnya, norma dapat dibedakan:

a). Norma Susila,

Norma Susila adalaah norma yang menghendaki supaya setiap anggota bersikap dan bertingkah laku dan berbuat baik kepada sesamanya, justru untuk kepentingannya sendiri.

Sanksi Pelanggaran dari norma ini hukumannya datang dari diri sendiri, seperti tidak tenang atau gelisah.

b). Norma Sopan Santun,

Norma sopan santun adalah  norma yang menghendaki individu dalam masyarakat bertingkah laku sesuai dengan ukuran tingkah laku interalasi masyarakatnya.

Sanksi atau hukumannya berasal dari masyarkat itu sendiri, pelaku dapat dikucilkan dari pergaulan, dicemooh atau dimarahi.

c). Norma Agama

Norma agama adalah serangkaian aturan yang ditentukan oleh agama dan kitab suci yang dipercayainya.

Sanksi dapat berupa norma susila atau sopan santun, ditambah sanksi perasaan berdosa dan hukuman di akhirat.

d). Norma Hukum

Norma hukum adalah norma yang dibangkitkan, dilembagakan, direncanakan, diatur oleh petugas dan alat negara serta pejabat politik sehingga memiliki kepastian pelaksanaan dan sanksi yang tegas.

Sanksi atau Hukuman dijatuhkan oleh alat negara dan badan peradilan. Hukuman bersifat konkrit, berupa denda, kurungan penjara atau hukuman mati.

Berdasarkan wujudnya, hukum (laws) terdiri atas dua macam, yaitu

(1) Hukum tertulis, yakni aturan-aturan yang dikodifikasikan dalam bentuk kitab undang-undang. Dan

(2) Hukum tidak tertulis (konvensi), yakni aturan-aturan yang diyakini keberadaannya secara adat meskipun tidak dikodifikasikan dalam bentuk kitab undang-undang.

e). Norma Kelaziman

Norma kelaziman adalah tindakan manusia mengikuti kebiasaan yang umumnya dilakukan tanpa harus piker panjang karena kebiasaan itu dianggap baik, patut, sopan, dan sesuai dengan tata krama. Contohnya cara berpakaian dan cara makan

Fungsi Norma Sosial Masyarakat

Adapun fungsi dari norma social di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Mengatur perilaku manusia dalam berinteraksi antara satu dengan lainnya.
  2. Memberi sanksi terhadap anggota masyarakat yang perilaku menyimpang atau tidak patuh terhadap apa yang sudah diatur, disepakati, diberlakukan dan lainnya.

Contoh Soal Ujian dan Pembahasannya.

Di perempatan jalan biasanya dipasang lampu pengatur lalu lintas. Pemasangan lampu tersebut dimaksudkan agar lalu lintas berjalan teratur. Jika norma tersebut dilanggar oleh warga pengguna jalan, polisi dapat memberikan surat tilang. Perilaku yang dipatuhi tersebut termasuk jenis norma….

(A). Mores.   (B). Folkway.   (C). Customs.   (D). Laws.   (E). Usage.

Jawaban: D

Pembahasan:

Pemasangan lampu pengatur lalu lintas bertujuan agar lalu lintas berjalan teratur. Oleh karena itu, pelanggar tata tertib berlalu lintas akan ditilang. Aturan untuk mematuhi rambu – rambu lalu lintas termasuk jenis norma hukum (laws). Ciri – ciri utama norma hukum (laws) adalah apabila dilanggar akan mendapat sanksi tegas berupa denda atau hukuman fisik.

Soal 1 . Dalam kehidupan sehari-hari tingkah laku manusia sebaiknya harus sesuai dengan…

  1. kehendak sendiri
  2. moral
  3. agama
  4. negara
  5. nilai dan norma

Soal 2. Nilai dan norma mempunyai kaitan yang tidak dapat dipisahkan karena nilai adalah pola kelakuan yang diharapkan, maka norma adalah …

  1. kaidah atau aturan untuk mencapai nilai
  2. tata tertib untuk dapat mencapai tujuan nilai
  3. alat bagi nilai
  4. cara-cara yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh nilai
  5. hukuman apabila tidak sesuai dengan nilai

Soal 3. Hukuman yang dijatuhkan berdasarkan perundangan-undangan yang berlaku merupakan norma…

  1. peraturan
  2. adat
  3. sosial
  4. hukum
  5. negara

Rangkuman Ringkasan Nilai Norma

  1. Nilai sosial merupakan landasan bagi masyarakat untuk menentukan apa yang benar dan penting, memiliki ciri-ciri tersendiri serta mendorong individu untuk berbuat sesuai norma yang berlaku.
  2. Jenis-jenis nilai sosial dibedakan menjadi tiga, yaitu (nilai vital, nilai material, nilai rohani), berdasarkan intensitasnya (nilai terencana, nilai dominan), dan menurut C. Klukhon (nilai habitat hidup manusia, manusia dengan ruang dan waktu, hubungan manusia, manusia dengan sesamanya).
  3. Norma sosial adalah aturan-aturan dengan sanksi-sanksi sebagai pedoman untuk melangsungkan hubungan sosial dalam masyarakat yang berisi perintah, larangan, anjuran agar seseorang dapat bertingkah laku yang pantas guna menciptakan ketertiban, keteraturan, dan kedamaian dalam masyarakat.
  4. Jenis-jenis norma sosial adalah norma agama, norma kesopanan, norma agama, norma hukum, dan norma kesusilaan.

Daftar Pustaka: