Jelaskan peran dari masing-masing tokoh berikut ini pada peristiwa proklamasi kemerdekaan indonesia

Dalam sejarah berdirinya bangsa Indonesia, pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan hari dimana Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan dan menandakan bahwa Indonesia telah merdeka. Hari tersebut termasuk hari yang paling membanggakan dalam sejarah Indonesia dengan memiliki makna proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ada beberapa Tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia, yaitu sebagai berikut:

1. Ir. Soekarno

Ir. Soekarno merupakan salah satu tokoh hebat yang berjuang dalam meraih kemerdekaan Indonesia dan merupakan tokoh pertama yang menjadi presiden Republik Indonesia. Ir. Soekarno, atau biasa disebut Bung Karno, lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur dan meninggal pada tanggal 21 Juni 1970. Pada masa itu, Bung Karno memiliki konsep teks proklamasi yang ingin dibacakan kepada rakyat Indonesia. Bung Karno juga yang menyusun teks proklamasi bersama dengan Bung Hatta di rumah Laksamana Tadashi Maeda. Kemudian Bung Karno juga berperan dalam membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur no. 56 daerah DKI Jakarta.

2. Drs. Moh. Hatta

Drs. Moh Hatta atau biasa disebut dengan Bung Hatta, lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di daerah Bukittingi, Sumatera Barat dan meninggal pada tanggal 14 Maret 1980 pada umurnya yang telah menginjak 77 tahun. Bung Hatta juga merupakan seseorang yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan merupakan wakil presiden pertama yang memimpin Indonesia bersama Bung Karno. Bung Hatta memiliki peran yang besar juga dalam proklamasi kemerdekaan, dimana beliau ikutserta dalam menyusun naskah proklamasi bersama dengan Bung Karno dan Achmad Soebardjo di rumah Laksamana Tadashi Maeda. Selain itu, Bung Hatta juga seseorang yang menandatangani naskah proklamasi bersama dengan Bung Karno. Ketahui pula mengenai Perkembangan Nasionalisme Indonesia.

3. Mr. Achmad Soebardjo Djojoadisurjo

Mr. Achmad Soebardjo merupakan Tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia, seorang diplomat, dan seorang pahlawan Nasional Indonesia. Beliau adalah Menteri luar negeri pertama di Indonesia dan memiliki gelar Meester in de Rechten yang diperoleh di Unicersitas Leiden, Belanda pada tahun 1933. Achmad Soebardjo berperan dalam penyusunan konsep naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia di rumah seorang laksamana muda Jepang bersama Bung Karno dan Bung Hatta.

4. Sutan Syahrir

Sutan Syahrir (dengan ejaan lama: Soetan Sjahrir) lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat pada 5 Maret 1909 dang meninggal pada tanggal 9 April 1966 di Zurich, Swiss pada umur 57 tahun. Beliau adalah seorang politikus keturunan Bugis dan perdama Menteri pertama di Indonesia. Beliau menjabat sebagai perdana Menteri Indonesia dari 14 November 1945 hingga 20 Juni 1947 dan meninggal dalam pengasingan sebagai tawanan politik. Sutan Syahrir ditetapkan sebagai salah seorang pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 9 April 1966 berdasarkan Keppres no. 76 tahun 1966. Sutan Syahrir berperan sebagai pemimpin perlawanan bawah tanah untuk menyerang dan melawan Jepang pada masa-masa proklamasi. Ketahui pula mengenai Sejarah G30S PKI Lengkap.

5. Sayuti Melik

Mohamad Ibnu Sayuti, atau biasa lebih dikenal dengan Sayuti Melik, diketahui dalam sejarah sebagai pengetik naskah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Beliau juga merupakan suami dari Soerastri Karma Trimurti yang bekerja sebagai seorang wartawati dan aktifis perempuan pada zaman pergerakan dan zaman pasca kemerdekaan. Peran beliau dalam membantu berjalannya proklamasi adalah dengan mengetik naskah Proklamasi yang disempurnakan dari tulisan tangan Bung Karno.

6. Soekarni Kartowirjo

Soekarni merupakan salah satu Tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia. Gelar Pahlawan Nasional Indonesia Sukarni disematkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 7 November 2014 kepada perwakilan keluarga di Istana Negara Jakarta. Sukarni berperan dalam masa proklamasi dengan mengusulkan agar teks proklamasi kemerdekaan Indonesia untuk ditandatangi oleh Bung Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia. Ketahui pula mengenai Sejarah Sumpah Pemuda.

7. Burhanuddin Mohammad Diah (B.M. Diah)

Burhanuddin Mohammad merupakan seorang pejuah kemerdekaan, diplomat, tokoh pers, dan pengusaha Indonesia. B.M. Diah berperan sebagai wartawan dan bertugas untuk menyiarkan kabar berita bahwa Indonesia telah merdeka ke seluruh penjuru tanah air pada masa proklamasi kemerdekaan.

8. Jusuf Kunto

Jusuf Kunto lahir pada tanggal 8 Agustus 1921 di Salatiga. Jusuf Kunto memiliki nama asli Kunto sebelum akhirnya diganti menjadi Jusuf Kunto sejak tahun 1937. Jusuf Kunto merupakan salah satu anggota PETA yang ikut menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdngklok pada tanggal 16 Agustus 1945 bersama Sukarni dan beberapa anggota PETA lainnya. Simak juga sejarah PETA pembela tanah air.

9. Latief Hendraningrat dan Suhud

Abdul Latief Hendraningrat merupakan salah satu prajurit PETA dengan pangkat Sudanco dan pengibar bendera Sang Saka Merah Putih pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56 berdampingan dengan Suhud Sastro Kusumo.

10. Suwirjo

Raden Suwiryo merupakan salah satu Tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia yang pernah menjadi walikota Jakarta dan ketua umum PNI. Selain itu, beliau juga pernah menjadi wakil perdana Menteri pada cabinet Sukiman-Suwiryo. Pada saat menjabat sebagai gubernur Jakarta, beliaulah yang mengusahakan agar kegiatan upacara proklamasi berjalan dengan aman dan lancar. Ketahui pula mengenai Kerusuhan Mei 1998.

11. Frans Sumarto Mendur

Frans Sumarto Mendur merupakan salah satu dari fotografer yang mengabadikan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Sebagai perekan sejarah, hasil potret beliau pada peristiwa perjuangan kemerdekaan menjadi alasan mengapa sekarang kita bisa melihat foto upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia.

12. Syahruddin

Syahruddin merupakan seorang telegrafis di kantor berita Jepang (DOMEI) dalam masa penjajahan Jepang di Indonesia. Beliaulah yang berjasa dalam menyebarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia secara sembunyi-sembunyi pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 4 sore. Simak juga sejarah radio.

13. Jusuf Ponodipuro

Jusuf Ponodipuro pada awalnya dikenal sebagai penyiar kemerdekaan Republik Indonesia secara luas dan merupakan duta besar Indonesia. Beliau berperan dalam menyebarkan berita proklamasi pada saat ia bekerja di Radio Hoso Kyoku.

14. Wikana

Wikana adalah seorang Tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia bersama Chaerul Saleh, Sukarni, dan pemuda lainnya dalam menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok. Beliau merupakan utusan yang menyampaikan keputusan kaum pemuda kepada Soekarno-Hatta.

15. Chaerul Saleh

Chaerul Saleh berperan besar dalam peristiwa Rengasdengklok dan menuntut Soekarno-Hatta untuk segera membacakan proklamasi kemerdekaan. Pada tahun 1946, beliau bergabung dalam Persatuan Perjuangan pimpinan Tan Malaka dan menuntut kemerdekaan 100%. Pada 1948, Tan Malaka mendirikan Gerakan Rakyat Revolusioner dan menunjuk Chaerul Saleh sebagai sekretaris.

16. Dr. Muwardi

Muwardi berperan dalam membacakan teks pembukaan UUD 1945 yang dibentuk oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan masuk ke dalam sejarah pembentukan PPKI. Beliau juga merupakan ketua Barisan Pelopor untuk seluruh Jawa dan memerintahkan Barisan Pelopor untuk menjaga Lapangan Ikada yang rencananya akan digunakan sebagai tempat pembacaan teks proklamasi sehari sebelum pembacaan.

17. Sudiro

Sudiro merupakan walikota Jakarta pada periode 1953 – 1960 dan menjadi saksi dalam perumusan naskah proklamasi.

18. A.M. Hanafi

Hanafi emiliki peranan besar dalam meyakinkan Bung Karno untuk membacakan teks proklamasi. Tanpa beliau, Bung Karno tidak berani untuk membacakan teks karena adanya ancaman Jepang untuk membasmi siapa saja yang melawan.

19. A.R. Baswedan

A.R. Baswedan merupakan salah satu anggota BPUPKI dan memiliki peran dalam mendapatkan pengakuan de facto dan de jure bagi eksistensi Indonesia. Simak juga sejarah berdirinya BPUPKI.

20. Adam Malik

Adam Malik merupakan mantan Menteru Indonesia dan merupakan salah satu pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 6 November 1998. Peran beliau dalam proklamasi adalah sebagai wartawan yang menyampaikan berita proklamasi ke seluruh Indonesia.

Inilah 20 tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia beserta dengan penjelasannya. Semoga bermanfaat untuk menambah ilmu mengenai masa terpenting di Indonesia.

=Kompas.com, Tempo.co, dan Kpu.go.id Menangkan 02 ?

tirto.id - Proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 merupakan buah dari segala perjuangan seluruh rakyat Indonesia. Namun, ada bantuan dari warga negara lain dalam proses terjadinya proklamasi kemerdekaan Indonesia seperti Laksamana Tadashi Maeda.

Laksamana Tadashi Maeda adalah seorang perwira Angkatan Laut Jepang di Hindia Belanda saat Perang Pasifik. Selama masa pendudukan Jepang di Hindia Belanda, Laksamana Maeda pernah menjabat sebagai Kepala Penghubung Angkatan Laut dan Angkatan Darat Tentara Kaisar Jepang (Kaigun Bukanfu).

Kaigun Bukanfu merupakan badan yang berguna untuk menjembatani dan menjadi koordinator antara Angkatan Darat (Rikugun) yang bertugas di Jawa dan Angkatan Laut (Kaigun) yang berkuasa di Indonesia bagian Timur supaya tidak terjadi perseteruan kedua belah pihak.

Dikutip dari tesis Peran Laksamana Tadashi Maeda Dalam Perjuangan Kemerdekaan Bangsa Indonesia (1942-1945) oleh Laode Mugamad Kabarakati, pembentukan Kaigun Bufaku adalah inisiatif dari keresahan Laksamana Maeda.

Kemudian, pada tanggal 15 Agustus 1945, Kaigun Bukanfu berhasil diresmikan dan Laksamana Maeda ditugaskan untuk menjadi Kepada Penghubung Angkatan Laut dan Angkatan Darat Tentara Kaisar Jepang.

Peran Laksamana Maeda di Proklamasi Kemerdekaan RI

Laksamana Maeda adalah salah satu orang Jepang yang terlibat secara langsung dan berperan penting dalam detik-detik pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Selain itu, Laksamana Maeda juga berani menentang status quo Jepang hingga Belanda datang. Akibatnya, dia harus mendapatkan hukum penjara di Gang Tengah pada akhir Desember 1946 setelah Indonesia merdeka. Beberapa peran Laksamana Maeda:

1. Berhubungan dekat dengan tokoh nasional

Laksamana Maeda berhubungan akrab dengan beberapa tokoh nasional seperti Ahmad Subardjo. Ketika Laksamana Maeda menjabat sebagai Kepala Kaigun Bukanfu, Ahmad Subardjo menjabat sebagai Kepala Biro Riset Kaigun Bukanfu di Jakarta. Hubungan tersebut tentu akan mendukung pada prosesi pelaksanaan proklamasi.

2. Membantu mencari Sukarno-Hatta

Setelah Subardjo tidak mendapati kehadiran Sukarno dan Moh Hatta di Sidang PPKI pada 16 Agustus 1945, i memberitahu Laksamana Maeda untuk meminta bantuan terkait lokasi dan penculik dua tokoh proklamator tersebut.

Tidak butuh waktu lama untuk jaringan intelijen menemukan para pemuda yang menyekap Sukarno dan Hatta. Soebarjo meminta para pemuda memberitahukan lokasi penculikan dan menyatakan bahwa Laksamana Maeda menjadi penjamin.

Jelaskan peran dari masing-masing tokoh berikut ini pada peristiwa proklamasi kemerdekaan indonesia

Infografik SC Peran Laksamana Maeda. tirto.id/Fuad

3. Menentang Mayor Jenderal Nishimura

Mayor Jenderal Nishimura adalah Kepala Departemen Urusan Umum Pemerintah Militer Jepang pada waktu terjadinya Perang Pasifik.

Dalam sebuah dokumen nomor ICVRO 059432 yang berasal dari catatan seorang perwira Jepang, Maeda memprotes Mayor Jenderal Nishimura karena Rikugu selalu menentang kemerdekaan Indonesia.

Selain itu, Laksamana Maeda juga menolak saran dari Mayor Jenderal Nishimura untuk tidak ikut campur dalam proses proklamasi kemerdekaan Indonesia.

4. Rumah dinas jadi tempat perumusan Proklamasi

Dikutip dari modul Sejarah Indonesia: Proklamasi Kemerdekaan dan Makna Bagi Bangsa Indonesia oleh Ersontowi (2020:11), Laksamana Maeda menjadikan rumah dinasnya di Jl. Imam Bonjol, No.1, Jakarta Pusat sebagai tempat persiapan kemerdekaan RI seperti menyusun proklamasi yang dilakukan oleh tokoh-tokoh kemerdekaan Indonesia.

Selain itu, Laksaman Maeda juga akan menjamin keselamatan Sukarno dan Hatta dengan kekuatan Kaigun di dalam rumah dinasnya selama proses perumusan proklamasi kemerdekaan.

Baca juga:

  • Laksamana Maeda dalam Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
  • Sejarah 16 Agustus 1945 Jelang Hari Kemerdekaan RI: Rengasdengklok

Baca juga artikel terkait HARI KEMERDEKAAN atau tulisan menarik lainnya Syamsul Dwi Maarif
(tirto.id - sym/dip)


Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif

Subscribe for updates Unsubscribe from updates